Beranda / Fantasi / Dewi Penyembuh Surgawi / Kematian Selir Hua Lingxin

Share

Kematian Selir Hua Lingxin

Penulis: Yu.Az.
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-03 15:57:42

Istana yang biasanya ramai dengan suara tawa para selir dan nona muda bangsawan kini terasa sunyi. Tempat pertemuan mereka di taman bunga, yang sering menjadi lokasi acara minum teh dan bersosialisasi, kini kosong.

Para pelayan yang ditanya hanya memberikan jawaban singkat bahwa para selir sedang sakit dan membutuhkan istirahat. Namun, rumor tentang insiden yang terjadi pada mereka mulai beredar, meskipun tidak ada yang berani membicarakannya secara terbuka.

Zhao Xueyan, di sisi lain, menikmati ketenangan yang jarang dia dapatkan. Paviliunnya yang tenang menjadi tempat sempurna baginya untuk berlatih dan meningkatkan kultivasinya.

Di ruang latihan, Zhao Xueyan duduk bersila di atas bantal meditasi, tubuhnya dikelilingi oleh energi spiritual yang mengalir deras. Wajahnya terlihat damai, tetapi dalam benaknya, dia mengamati semua permainan kekuasaan yang terjadi di istana.

"Aku hanya perlu menunggu," gumam Zhao Xueyan sambil membuka matanya perlahan. "Mereka akan saling menghancurkan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 291

    Langit gelap membara oleh pertarungan dua naga yang saling menghantam. Bai Long mengeluarkan raungan yang mengguncang langit, sementara naga iblis memuntahkan napas hitam beracun ke segala arah. Percikan api dan petir menyambar liar di udara.Zhao Xueyan melompat dari punggung Bai Long dengan aura emas menyelubungi tubuhnya. Pedang di tangannya memanjang oleh energi Qi yang membara, matanya tajam penuh amarah. Ia melesat seperti kilat, langsung menebaskan pedangnya ke arah Kaisar Iblis yang melayang dengan jubah hitam berkibar liar.Criiingg!!Benturan pedang dan energi gelap meledak di udara, membuat angin badai menyapu seluruh langit. Zhao Xueyan mendengus sambil terus menyerang cepat, tanpa ampun. Setiap tebasannya mengandung rasa benci dan luka lama yang belum sembuh."Sepertinya ... kau tetap sama," ucap Zhao Xueyan dengan nada dingin. "Tidak peduli di dunia ini ... atau di dunia modern ... kau tetap saja bajingan pengkhianat."Kaisar Iblis terkejut. Ia sempat mundur setengah lan

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 390

    Langit di atas Benua Yunzhu semakin gelap pekat. Petir merah menyambar di balik awan bergulung, seolah menandai dimulainya babak baru dari peperangan ini. Di antara dua pasukan yang membisu karena tekanan luar biasa, Kaisar Iblis berdiri dengan tatapan dingin, aura gelap menyelimuti tubuhnya.Suara berat dan menggema kembali terdengar,"Zhao Xueyan."Zhao Xueyan menegakkan tubuhnya, sorot matanya menatap tajam pria di hadapannya."Serahkan dirimu," lanjut Kaisar Iblis. "Menjadi tumbal bagi darah kuno dalam tubuhmu. Itu akan menyelamatkan ribuan nyawa prajuritmu. Jika tidak .…"Dia melambaikan tangannya dan seketika, angin kencang berputar hebat di sekelilingnya."Aku akan membinasakan setiap jiwa di medan ini, dan tanah Yunzhu akan tenggelam dalam darah mereka!"Pasukan kekaisaran menegang. Kuda-kuda meringkik gelisah. Beberapa prajurit menelan ludah, tubuh mereka gemetar mendengar ancaman itu.Namun Zhao Xueyan hanya diam sesaat, lalu mengangkat dagunya dengan tenang. Suaranya tegas,

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 389

    Di sisi lain Benua Yunzhu, di Lembah Hitam yang sunyi namun penuh dengan energi spiritual yang liar, langit tampak bergetar hebat. Cahaya biru keunguan dari formasi sihir pemutus portal memancar tinggi ke angkasa. Para penyihir dari berbagai kekaisaran kini bersatu membentuk lingkaran sempurna, sementara suara nyanyian mantra mereka menggema di seluruh lembah.Pasukan gabungan yang dipimpin oleh Kaisar Tian Ming berdiri membentuk barikade, melindungi para penyihir dari serangan sisa pasukan iblis yang masih tersisa. Aura pertempuran masih terasa pekat, namun perlahan, satu demi satu, tubuh-tubuh iblis mulai lenyap, seperti asap terbakar angin.Tian Ming yang berdiri di garis depan mengayunkan pedangnya yang kini penuh retakan bercahaya. Di hadapannya, tubuh jenderal iblis terakhir jatuh berdebam dengan kepala terpenggal. Nafas Tian Ming berat, namun matanya masih menyala dengan ketegasan.“Portal ... hampir tertutup,” kata Putra Mahkota Hei Long yang datang mendekat dengan pedangnya y

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 388

    Lembah Hitam kembali diselimuti kabut tebal yang berasal dari retakan antar dimensi. Suara raungan makhluk iblis menggema dari balik portal, menggetarkan tanah dan menyesakkan dada para prajurit. Di tengah kekacauan itu, pasukan gabungan dari berbagai kekaisaran membentuk barisan kokoh, melindungi para penyihir formasi yang tengah membacakan mantra penutup dimensi.Putra Mahkota Hei Long dari Kekaisaran Heifeng berdiri di garis depan, darah menetes dari pedangnya. Di sampingnya, Pangeran Kedua Chen Xuan mengayunkan tombaknya dengan akurat, membunuh dua iblis sekaligus dalam satu gerakan.“Jangan biarkan satu pun mendekati para penyihir!” teriak Hei Long, matanya tajam menatap kawanan iblis yang terus menyerbu.“Sudah kubilang, kau tak perlu berteriak. Aku tahu tugas kami!” balas Chen Xuan dengan senyum sinis meski peluh membasahi pelipisnya.Sementara itu, Jenderal Zhao Yun memimpin satuan kavaleri untuk menyapu sisi timur lembah. Ia dan para prajuritnya menyerang dengan formasi kilat

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 387

    Di tengah gemuruh perang yang belum reda, tiba-tiba terdengar suara lengkingan aneh dari arah pasukan iblis. Langit yang semula hanya gelap karena malam, kini diselimuti kabut hitam pekat yang menyebar cepat seperti racun."Apa itu?" seru salah satu prajurit kekaisaran dengan wajah pucat.Dari kabut itu, muncullah barisan makhluk iblis berbentuk aneh setengah tubuhnya seperti kabut, setengah lagi seperti batu. Mereka bergerak cepat dan tak terlihat oleh mata biasa, menyusup dan menyerang dari arah tak terduga. Beberapa prajurit kekaisaran langsung tumbang.Suara teriakan para prajurit yang terkena jabut itu membuat yang lain mundur seketika. "Pasukan kabut ... mereka menggunakan senjata rahasia!" seru salah satu jenderal dengan panik.Zhao Xueyan yang berada di garis depan bersama pasukan utama memicingkan mata, menyadari bahaya besar ini. "Itu bukan sekadar makhluk ... mereka mengendalikan unsur kabut untuk menyerang secara tersembunyi."Salah satu petugas pengintai berlari tergesa-

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 386

    Tanah berguncang hebat, debu-debu mengudara, dan suara raungan pasukan terdengar membelah langit malam yang dingin.Di atas bukit kecil, jenderal iblis mengangkat pedangnya tinggi-tinggi. Cahaya merah pekat menyelimuti tubuh besarnya, aura iblis yang gelap menyebar ke barisan di belakangnya."Serang!!!" raungnya, suaranya menggelegar seperti petir menyambar.Puluhan ribu pasukan iblis langsung menerjang tanpa ragu. Tubuh-tubuh mereka melesat cepat seperti binatang buas haus darah. Tak ada keraguan, tak ada rasa lelah—seolah kaki mereka tak pernah berjalan berpuluh-puluh kilometer sebelumnya. Mata mereka merah menyala, dipenuhi niat membunuh yang menggila.Zhao Xueyan yang berdiri di depan garis depan pasukannya, memandang tajam barisan musuh yang datang bagaikan banjir hitam.Tangannya menggenggam pedang emas yang bersinar di bawah cahaya bulan. Angin meniup rambut panjangnya, wajahnya tak gentar.Ia mengangkat pedangnya tinggi ke udara, suaranya lantang menggema ke seluruh barisan ke

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 385

    Kabut asap dan aroma menyengat masih menggantung di udara ketika kobaran api terus melahap sisa-sisa pasukan iblis yang terjebak di lubang jebakan. Cahaya merah menyala menyinari wajah para prajurit, membuat malam terlihat seperti siang yang mengerikan. Jeritan para iblis perlahan memudar menjadi keheningan yang menggantung.Kaisar Zheng Yu yang berada di atas kudanya menatap dengan mata membelalak. “Apa itu barusan?” gumamnya. Ia lalu menoleh pada Zhao Xueyan yang berdiri tegak di depan pasukan, jubah zirahnya berkibar tertiup angin.Zheng Yu menghampirinya. “Zhao Xueyan, air tadi ... yang disiramkan oleh hewan roh itu … dari mana asalnya?”Zhao Xueyan menoleh sejenak, lalu menjawab datar tanpa ekspresi, “Aku yang membuatnya.”“Dibuat? Tapi ... itu bahkan bisa memicu ledakan saat terkena api. Air macam apa bisa seperti itu?” Zheng Yu bersikeras, penasaran bercampur takjub.Zhao Xueyan menatap lurus ke arah api yang masih berkobar. “Sudah kubilang, itu buatanku. Dan bukan hal yang bis

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 384

    Di malam yang dingin, kabut tipis mulai turun menyelimuti tanah Kekaisaran Tianyang. Angin menggigit kulit, namun tak satu pun dari puluhan ribu prajurit mengeluh. Mereka berdiri dalam barisan yang rapi di dataran luas, senjata di tangan, mata menatap ke depan dengan sorot yang menyala.Tanah bergetar hebat. Suara dentuman dari kaki pasukan iblis yang datang seperti badai mulai terdengar, mengguncang dada para prajurit.Di garis depan, Zhao Xueyan berada di atas kudanya yang gagah, mengenakan zirah perak kebesarannya. Di sampingnya, berdiri Jenderal Gao Lin, dan tak jauh di sisi kiri, kaisar Zheng Yu menghela napas, juga di atas kudanya, memandang pasukan iblis yang dari kejauhan tampak seperti lautan hitam.Zhao Xueyan menyipitkan mata, menatap ke depan.“Jumlah mereka … lima kali lipat dari kita,” gumam Jenderal Gao Lin, suaranya rendah namun tenang.Zhao Xueyan tidak menjawab. Ia menarik tali kekang kudanya perlahan, lalu mengangkat tangannya memberi isyarat agar barisan pasukan di

  • Dewi Penyembuh Surgawi    Bab 383

    Angin malam membawa aroma logam dan tanah basah ketika Zhao Xueyan dan Niuniu melangkah keluar dari pintu utama istana. Zirah perang Zhao Xueyan memantulkan cahaya obor yang berkobar di sepanjang dinding istana, dan langkahnya mantap, tanpa ragu sedikit pun.Namun baru beberapa langkah mereka keluar, seorang pria tinggi tegap dalam zirah emas-biru tiba-tiba berdiri menghadang. “Xueyan!” Helmnya sudah Kaisar Zheng Yu lepas, memperlihatkan wajah tampan yang penuh percaya diri Kaisar Zheng Yu.Zhao Xueyan mengerutkan kening. "Ada apa, Kaisar Zheng Yu?"Zheng Yu tersenyum kikuk, tangan kanannya menggaruk tengkuk. "Maafkan aku baru muncul. Aku ... sakit perut tadi. Tidak enak disebutkan."Zhao Xueyan menatapnya datar, tak memberi respons. Hanya ada angin yang menjawab.Zheng Yu mencoba mencairkan suasana, melangkah mendekat sedikit. "Tapi sekarang aku di sini. Kita akan berjuang bersama, bukan? Aku akan berada di garis depan bersamamu."Zhao Xueyan menoleh sekilas pada Niuniu, lalu kemba

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status