Share

Penglihatan dalam Mimpi tapi nyata

Author: TRexMakassar
last update Last Updated: 2024-08-31 03:29:15

Malam itu, setelah berminggu-minggu menjalani latihan dan mempelajari ilmu-ilmu baru dari Ustadz Abdullah, Aaron dan ILHAM merasakan bahwa insting mereka semakin tajam. Setiap latihan yang mereka lakukan membuat mereka lebih peka terhadap energi di sekitar mereka. Aaron mulai bisa merasakan keberadaan entitas jahat dari jarak jauh, sementara ILHAM, yang dulu sering ketakutan, kini mulai bisa mengendalikan rasa takutnya dan mengubahnya menjadi kekuatan.

Namun, meskipun mereka terus berlatih dan memperkuat diri, ada perasaan yang mengganjal di hati Aaron. Perasaan bahwa sesuatu yang buruk sedang terjadi, dan itu berhubungan dengan gadis yang mereka tolong beberapa waktu lalu.

Malam itu, setelah melaksanakan dzikir dan doa bersama ILHAM, Aaron merasa sangat lelah. Dia memutuskan untuk tidur lebih awal. Namun, dalam tidurnya, dia mulai bermimpi. Mimpi itu terasa sangat nyata, seolah-olah dia benar-benar mengalami setiap kejadian yang terlihat.

Dalam mimpinya, Aaron melihat gadis yang mereka tolong dulu. Gadis itu tampak semakin lemah, wajahnya pucat dan matanya tampak kosong. Di sekelilingnya, bayangan hitam melayang-layang, mengeluarkan suara-suara mengerikan yang terus mengganggunya. Gadis itu berusaha untuk melawan, tetapi tubuhnya terlalu lemah. 

Aaron bisa merasakan ketakutan dan penderitaan yang dialami gadis itu. Lalu, tiba-tiba, dia melihat sosok ayah gadis itu duduk di samping ranjangnya, menangis tanpa henti. Di belakangnya, ada sosok wanita yang dikenal Aaron sebagai ibu gadis itu, tetapi anehnya wanita itu tampak diam dan tak bergerak. Aaron merasakan sesuatu yang aneh, hingga tiba-tiba dia melihat tubuh wanita itu berubah menjadi bayangan hitam yang kemudian lenyap ke dalam kegelapan.

Dalam sekejap, Aaron diberi penglihatan tentang semua kejadian yang menimpa keluarga itu. Dia melihat bagaimana ibu gadis itu menjadi semakin sakit setelah kejadian kerasukan pertama, dan akhirnya meninggal dunia hanya beberapa hari yang lalu. Setelah itu, teror yang dialami gadis itu semakin parah. Setiap malam, bayangan-bayangan hitam muncul, menyiksa jiwa dan tubuhnya, membuatnya semakin lemah dari hari ke hari.

Aaron juga melihat sekelompok orang yang tidak dikenal mengelilingi rumah itu. Mereka tampak seperti melakukan ritual, dengan seorang dukun di tengahnya, mengucapkan mantra-mantra yang memanggil kekuatan jahat untuk menguasai gadis tersebut. Wajah dukun itu tampak kabur, tetapi Aaron bisa merasakan bahwa sosok ini adalah dalang di balik semua penderitaan yang dialami keluarga gadis itu.

Dalam mimpinya, Aaron mencoba berteriak, memperingatkan ayah gadis itu tentang bahaya yang mengintai, namun suaranya tidak keluar. Dia hanya bisa melihat bagaimana keluarga itu semakin terpuruk di bawah tekanan kekuatan gelap yang dikendalikan oleh dukun tersebut.

Tiba-tiba, bayangan di sekelilingnya menghilang, dan Aaron menemukan dirinya berdiri di tengah ruangan gelap. Di depan matanya, gadis itu muncul kembali, kali ini dengan wajah yang lebih jelas. Dia menatap Aaron dengan mata yang penuh harap, seolah meminta bantuan.

"Selamatkan aku..." gadis itu berbisik lemah, sebelum tubuhnya menghilang menjadi kabut.

Aaron terbangun dengan napas tersengal. Keringat dingin membasahi tubuhnya, dan jantungnya berdetak kencang. Mimpi itu terasa terlalu nyata, seolah dia benar-benar berada di sana dan merasakan setiap penderitaan gadis itu. Dia segera bangkit dari tempat tidurnya, mencoba menenangkan pikirannya.

Sementara itu, di ruangan lain, Ustadz Abdullah duduk sendirian dalam doa. Tanpa sepengetahuan Aaron, sang Ustadz juga mendapatkan penglihatan serupa. Dia melihat teror yang menimpa keluarga gadis itu dan menyadari bahwa waktu semakin mendesak. Sesuatu yang jauh lebih kuat dan berbahaya sedang bekerja, dan jika tidak segera ditangani, bisa saja menimbulkan lebih banyak korban.

Ketika pagi tiba, Aaron dan ILHAM bergegas menemui Ustadz Abdullah. Aaron merasa ada yang harus disampaikan kepada gurunya tentang mimpi yang dia alami.

"Ustadz, saya bermimpi tentang gadis itu... Keadaan dia semakin parah. Ibu gadis itu sudah meninggal, dan dia terus-menerus disiksa oleh bayangan hitam," kata Aaron dengan nada serius.

Ustadz Abdullah mengangguk pelan, menunjukkan bahwa dia memahami apa yang Aaron bicarakan. "Aku juga melihatnya, Aaron. Ini lebih buruk dari yang kita bayangkan. Dukun sakti yang kita hadapi tidak hanya kuat, tetapi juga sangat licik. Dia menggunakan pesugihan untuk memanipulasi energi jahat dan menghancurkan keluarga gadis itu. Kalian harus segera menyelesaikan masalah ini."

ILHAM, yang biasanya lebih tenang di hadapan gurunya, kali ini tampak cemas. "Tapi Ustadz, bagaimana kita bisa melawan kekuatan sebesar itu? Apa yang harus kita lakukan?"

Ustadz Abdullah menatap ILHAM dengan pandangan penuh kebijaksanaan. "Kalian harus kembali ke rumah gadis itu. Dan kali ini, jangan hanya berusaha mengusir entitas jahat tersebut. Gunakan kesempatan ini untuk mencari tahu siapa dukun yang menjalankan pesugihan ini dan siapa pesaing bisnis ayahnya. Dengan mengetahui identitas mereka, kita bisa menghentikan ini dari akarnya."

Aaron mengangguk, menyadari pentingnya tugas yang diberikan kepada mereka. "Bagaimana caranya, Ustadz? Bagaimana kami bisa mendapatkan informasi itu dari sosok yang merasuk gadis itu?"

Ustadz Abdullah menjelaskan dengan tenang, "Ketika kalian berhadapan dengan entitas tersebut, pancing dia untuk berbicara. Kekuatan jahat sering kali sombong, dan mereka suka memamerkan apa yang mereka ketahui. Dengan teknik yang benar, kalian bisa membuatnya membuka rahasia tentang siapa yang mengendalikannya. Kalian harus berhati-hati, karena ini bukan tugas yang mudah. Tapi aku yakin, dengan doa dan keberanian, kalian bisa melakukannya."

ILHAM menatap Aaron dengan mata penuh keyakinan. Meskipun dia masih merasakan ketakutan dalam hatinya, dia tahu bahwa tugas ini harus diselesaikan, demi keselamatan gadis itu dan keluarganya.

Aaron dan ILHAM mempersiapkan diri mereka dengan hati-hati. Mereka melengkapi diri dengan dzikir dan doa yang lebih kuat, serta ilmu-ilmu baru yang telah mereka pelajari selama beberapa minggu terakhir. Keberanian ILHAM kini semakin kokoh, dan dia bertekad untuk tidak lagi menjadi beban bagi kakaknya.

Malam itu, sebelum mereka berangkat menuju rumah gadis itu, Ustadz Abdullah memberikan mereka tasbih yang telah didoakan. "Gunakan ini saat kalian merasa kekuatan kalian mulai melemah. Ini akan memberikan kalian kekuatan tambahan untuk menghadapi apa pun yang kalian temui."

Aaron dan ILHAM mengambil tasbih itu dengan penuh rasa syukur. Mereka tahu bahwa tugas ini tidak hanya berbahaya, tetapi juga menentukan. Mereka harus memanfaatkan kesempatan ini untuk mengungkap siapa yang bertanggung jawab atas penderitaan yang dialami gadis dan keluarganya.

Dengan tekad yang bulat, mereka berangkat menuju rumah gadis itu. Dalam perjalanan, mereka merasakan kehadiran sesuatu yang gelap, namun mereka tidak gentar. Kali ini, mereka siap menghadapi apa pun yang menunggu mereka di sana. Dan dengan bantuan dari penglihatan yang Aaron dapatkan, mereka akan menemukan jawaban yang mereka cari, mengakhiri teror yang telah terlalu lama menyiksa gadis itu dan keluarganya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Di Balik Bayangan Makassar: Petualangan Aaron & ILHAM   Tantangan itulah yang membuat kita tumbuh

    Azan dan Zahra bersiap dengan keyakinan yang besar, bersandar pada semua pelajaran yang telah mereka terima dari Ustadz Abdullah, orang tua mereka, dan juga pengalaman latihan keras di padepokan. Sebelum keberangkatan mereka, di hadapan orang tua dan semua yang hadir di padepokan, Azan dan Zahra mengulurkan tangan, masing-masing melafalkan doa perlindungan dan kekuatan yang pernah diberikan oleh Ustadz Abdullah dan semua wali gaib yang mengawasi mereka.Azan memandang wajah-wajah penuh kasih di sekelilingnya, terutama pada Aaron dan Aisyah, yang terlihat campur aduk antara haru dan bangga. "Ayah, Ibu, semua… ini bukanlah perpisahan. Kami hanya melanjutkan perjalanan yang sudah Ayah dan Ibu mulai," kata Azan dengan nada tegas.Aaron tersenyum dan memegang bahu Azan dengan erat. “Anakku, kekuatan bukan hanya soal apa yang bisa kau lakukan. Kekuasaan terbesar adalah menjaga keseimbangan dan kebijaksanaan dalam setiap langkah. Ingatlah itu.”Zahra

  • Di Balik Bayangan Makassar: Petualangan Aaron & ILHAM   Raden Mahesa, penguasa bayangan

    Setelah pertempuran besar yang mereka menangkan di dalam kuil, Azan dan Zahra akhirnya melangkah keluar dengan sisa-sisa kekuatan yang masih terasa di sekitar mereka. Hembusan angin malam berhembus pelan, seolah mengucapkan selamat kepada mereka atas kemenangan yang telah mereka raih. Tetapi di sisi lain, ada keheningan yang tidak biasa di sekitar, yang membuat mereka merasa ada sesuatu yang tidak selesai.Zahra menyeka peluh di dahinya, lalu memandang kakaknya dengan cemas. “Kak, meskipun kita berhasil mengalahkan sosok itu, aku merasa bahwa ini bukanlah akhir dari semuanya.”Azan terdiam sesaat, memandang ke arah kuil yang semakin suram di belakang mereka. "Aku merasakan hal yang sama. Energi kegelapan yang selama ini kita rasakan masih ada di dunia ini, meskipun sosok itu telah hancur. Ada yang lebih besar lagi di balik semua ini, dan kita harus siap menghadapi apa pun yang datang.”Dengan tekad yang semakin kuat, mereka melanjutkan perjalan

  • Di Balik Bayangan Makassar: Petualangan Aaron & ILHAM   Ancaman gaib

    Ketika Azan dan Zahra keluar dari gua, mereka disambut dengan ketenangan yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Energi yang sebelumnya bergejolak di sekitar pegunungan itu kini berangsur damai, dan suara angin yang mengalun membawa bisikan ketenangan yang hampir magis. Keduanya duduk di tepi tebing, menikmati pemandangan hamparan hijau yang luas di bawah mereka.“Rasanya seperti beban besar baru saja diangkat dari bahu kita,” kata Zahra sambil memandang jauh ke cakrawala.Azan tersenyum, menoleh pada adiknya yang tampak tenang. “Kau benar, Zahra. Tapi perjalanan kita belum selesai. Kita masih punya banyak tanggung jawab dan janji untuk menegakkan keseimbangan di dunia ini.”Zahra menatap kakaknya dengan penuh kesungguhan. “Aku siap, Kak. Apa pun yang terjadi, kita akan melakukannya bersama-sama.”Mereka beristirahat sebentar, lalu mulai menuruni gunung untuk melanjutkan perjalanan. Selama perjalanan, mereka mendap

  • Di Balik Bayangan Makassar: Petualangan Aaron & ILHAM   osok gaib berwujud pria tua

    Setelah pertempuran sengit di desa kecil yang diteror oleh Bayangan Kelam, Azan dan Zahra melanjutkan perjalanan mereka ke arah barat, melewati hutan belantara yang dipenuhi suara-suara burung eksotis dan pohon-pohon raksasa yang menjulang tinggi. Keduanya merasakan sesuatu yang berbeda—seperti keberanian baru yang membara dalam diri mereka. Bayangan Kelam yang baru saja mereka hadapi hanyalah permulaan dari serangkaian tantangan yang akan datang.Selama perjalanan, Azan dan Zahra semakin memperkuat ikatan kekuatan mereka. Meskipun usia mereka masih muda, kemampuan mereka jauh melebihi siapa pun yang pernah mereka kenal, bahkan ayah dan ibu mereka, Aaron dan Aisyah. Berkat bimbingan sejak dini, keduanya telah memahami cara menggabungkan kekuatan mereka dengan efisien, menciptakan energi yang sangat dahsyat yang bahkan dapat menghancurkan makhluk-makhluk gaib yang lebih tua dan kuat.Suatu malam, ketika mereka beristirahat di tepi sebuah danau yang tenang dan berk

  • Di Balik Bayangan Makassar: Petualangan Aaron & ILHAM   Perjalanan Azan & Zahra

    Azan dan Zahra terus berjalan melintasi berbagai daerah. Setelah sebulan meninggalkan padepokan, mereka telah melewati hutan-hutan lebat, lembah-lembah curam, dan desa-desa kecil yang terkadang dihuni oleh manusia dan kadang-kadang oleh makhluk-makhluk gaib. Mereka belajar untuk membedakan mana yang nyata dan mana yang ilusi, mengandalkan insting, latihan, serta kekuatan batin yang mereka peroleh selama bertahun-tahun. Perjalanan mereka menjadi tidak hanya perjalanan fisik, tetapi juga batiniah.Suatu malam yang tenang, mereka tiba di sebuah desa kecil di tepi sungai yang luas dan deras. Saat mereka masuk ke desa, mereka melihat bahwa tempat itu tampak sangat sepi, seperti semua penduduknya hilang atau bersembunyi.Zahra melihat ke sekeliling dan bergidik. "Azan, tempat ini aneh. Rasanya… seakan ada sesuatu yang menunggu di balik bayangan."Azan menatap lurus ke depan, seolah merasakan hal yang sama. "Ya, Zahra. Aku juga merasakannya. Seperti ada sesuatu

  • Di Balik Bayangan Makassar: Petualangan Aaron & ILHAM   Perpisahan dan Petualangan Baru

    Angin pagi berhembus lembut di padepokan. Di halaman utama, Zahra dan Azan berdiri tegak, siap memulai perjalanan panjang yang sudah lama mereka rencanakan. Usia mereka kini sepuluh tahun, namun kekuatan dan kebijaksanaan mereka sudah melampaui siapa pun di sekitarnya. Semua orang di padepokan, termasuk Aaron, Aisyah, ILHAM, Ustadz Abdullah, Samira, dan Putri Khadijah, berkumpul untuk mengantar mereka pergi.Aaron memandang kedua anaknya dengan tatapan campuran antara bangga dan cemas. "Kalian yakin ingin melakukan ini sendirian?" Azan tersenyum kecil, matanya memancarkan ketenangan. "Ayah, perjalanan ini adalah sesuatu yang harus kami lakukan. Ada jawaban di luar sana yang hanya bisa kami temukan sendiri." Aisyah menarik napas panjang, mencoba menyembunyikan kekhawatirannya. "Tapi kalian masih begitu muda…" Zahra melangkah maju dan menggenggam tangan ibunya. "Kami sudah siap, Ibu. Dan kami tidak akan benar-benar pergi tanpa meninggalkan sesuatu." Azan mengangkat tangannya, dii

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status