Share

59. Tamu lainnya.

“Bapak tahu kan maksud kiasan itu,” bantah Hana kesal.

“Kamu pikir saya suka sama siapapun bahkan kambing? Wah, saya tersinggung jika kamu berkata seperti itu Han!”

“Ya, menurut Bapak, apa lebihnya saya yang membuat Bapak tertarik? Enggak ada kan?” tanya Hana dengan kesal menatap bosnya.

“Jadi kamu kambing?”

Zidan yang dari tadi ingin masuk ke ruangan Axel jadi menarik ulur niatnya karena mendengar Hana dan Axel di dalam teriak-teriak perkara kambing. ‘Ini mau akikahan apa bagaimana? Kenapa bahas kambing sampai segitunya?’

“Permisi Pak,” ucap Zidan akhirnya memberanikan diri untuk masuk. “Ada Pak-.”

“Kambing! Siapa suruh kamu masuk?” hardik Axel yang malah melemparkan kemarahan pada Zidan. Ah, bukan. Ia juga kesal sedari tadi pada lelaki tambun yang merupakan sekretarisnya itu.

“Ma-maaf, Pak,” ucap Zidan ketakutan sambil tertunduk-tunduk. “Ada tamu, Pak.”

“Kenapa enggak bilang dari tadi!” ucap Axel dengan nada ketus.

‘Yeu, belum juga gue ngomong sudah dipanggil kambing, bias
missingty

Vote dan komentarnya jangan lupa ya, agar penulis lebih semangat!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status