Share

PART XXI

Cuaca malam semakin dingin. Sayup-sayup aku mendengar suara orang mengaji dari tempat ibadah yang letaknya tidak jauh dari rumahku. Menandakan tidak lama lagi fajar akan segera menyingsing.

Aku mengakhiri lamunanku tentang Jace dan hendak kembali masuk ke dalam rumah melalui pintu samping ketika sebuah taksi berhenti di depan gerbang rumahku.

Aku mengintip dari teras samping. Rimbunnya pohon mangga menyembunyikan posisiku sehingga tidak terlihat dari jalan di depan rumah. Ibuku turun dari taksi itu.

Dia terlihat mengobrol pada seseorang yang masih berada di dalam taksi. Tidak jelas siapa yang ada di dalam taksi itu. Ibuku tertawa sebentar lalu menggenggam tangan yang sedikit menjulur keluar melalu kaca yang terbuka. Kemudian ibuku melambaikan tangannya sebelum taksi kembali melanjutkan perjalanannya.

Keningku berkerut ketika menyadari ukuran tangan yang terjulur itu terlalu besar untuk ukuran tangan seorang wanita. Dia juga memakai jam tangan besar yang b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status