Putri Rahasia Sang Idola

Putri Rahasia Sang Idola

last updateLast Updated : 2023-10-17
By:  Dita SafitriOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
29Chapters
893views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Elden Clay, seorang seperstar tampan yang cuek dan kekanak-kanakan, mendadak harus menjadi seorang ayah dari gadis berusia lima belas tahun. Semua itu karena surat perjanjian aneh yang pernah dibuatnya di masa lalu dengan Bunda Bayu. Lantas, bagaimana nasib kariernya? Bagaimana ketika satu per satu rahasia masa lalunya terkuak?

View More

Chapter 1

Becoming A Dad

Dia Elden Clay. Laki-laki yang sekarang sedang duduk di bawah payung besar dengan kacamata hitam yang bertengger sempurna di batang hidungnya yang tinggi. Di saat semua staf tengah berjuang melawan teriknya matahari di lokasi shooting itu, El malah dengan nyaman berselonjor, meluruskan kakinya yang panjang di atas kursi santai.

            “Air,” perintahnya sambil menyilangkan kedua tangan di atas dada. Poni pirangnya bergerak-gerak ditiup angin. Tak sampai satu menit, sebotol air mineral muncul begitu saja di depan wajahnya. El menggerak-gerakkan telunjuk di depan wajah penata rias yang menyodorkan botol itu. Gadis muda itu nyengir, paham kalau air yang dimaksud oleh El bukan sekedar air bening biasa.

            “Mas Elden mau minum apa? Jus?” tanyanya pelan.

            El yang sejak tadi memasang wajah tanpa minat segera duduk, menegakkan punggung, kemudian melepas kacamata hitamnya. “Harlan nggak bilang sama lo kalau gue nggak minum air mineral dalam botol plastik?”

            Gadis itu tampak kebingungan beberapa saat. Sebelum El mengatakan hal lain yang mungkin akan membuatnya dipecat, seorang pria berambut hitam dengan kemeja pas badan yang sangat rapi muncul menyelamatkannya. Harlan Aditya.

            Harlan menarik tangan El dan meletakkan botol kaca yang masih berembun dalam genggaman El sambil memberi isyarat pada gadis yang baru saja menarik napas lega itu.

            “Mau sok jadi pahlawan sampai kapan?” El mencibir sambil mulai meneguk air itu dengan gaya yang sengaja dibuat-buat. Mungkin di mata para penggemarnya, adegan minum air yang baru saja dilakukan El terlihat seperti salah satu scene iklan minuman yang dibintangi El.

           

Elden mendongak, menempelkan ujung botol itu ke bibirnya yang kemerahan. Menuang isinya perlahan dan menenggaknya satu-satu. Jakunnya bergerak-gerak dan tetesan air itu sedikit tumpah melalui ujung bibirnya. Mengalir membasahi dagu hingga lehernya….

            Tapi tidak bagi Harlan.

            “Elden Clay.” Harlan menatap El serius.

            Menyadari ada nada lain dalam panggilan Harlan, El segera menghentikan aksinya. Selama delapan tahun, Harlan hanya memanggil El dengan nama lengkap kalau ... “Ada sesuatu yang urgent?”

            Harlan menarik napas berat dan mengangguk.

            El berdecak. “Shooting tambahan?”

            Harlan menggeleng.

            “Lalu? Gosip lagi?”

            “Bukan, El.”

            El kelihatan mulai jengah dengan aksi tebak-tebakan yang dibuat Harlan. Ia hampir saja memukulkan botol kaca yang ada di tangannya ke kepala manajernya itu. “Jadi apa?!”

            “Barusan ada telepon dari Pak Hadian Munir.”

            Alis El bertaut. Sudah lama sekali sejak terakhir kali ia mendengar nama Hadian Munir. Pria bertubuh gemuk itu adalah pengacara yang ditunjuk oleh Rumah Cinta sebagai perwakilan mereka. Ini pasti karena perjanjian itu. Perjanjian yang dibuat El belasan tahun lalu sebelum El meninggalkan Rumah Cinta. Perjanjian yang harus ditandatangani oleh setiap penghuni Rumah Cinta untuk ditepati suatu saat nanti.

            “Maksud  lo....”       

            Harlan mengangguk mantap dan itu terlihat sedikit menakutkan bagi El. Ini bukan masalah uang atau apa. Ini tentang tanggung jawab yang akan ia pikul di masa depan setelah ia menerimanya. “Waktunya sudah tiba untuk kamu, El. Sekarang giliran kamu yang merawat mereka.”

            “Mereka?”

            “Ah, maksudku dia.” Harlan meralat ucapannya sendiri.

            “Dia?”

            “Ya. Namanya Abigail. Perempuan. Limabelas tahun. Mulai besok dia akan tinggal dengan kamu. Di apartemenmu. Berbagi meja makan, kamar mandi, dan ruang televisi dengan kamu....”

            El memundurkan tubuh sampai kepalanya membentur sandaran kursi yang ia duduki. Apa yang dikatakan Harlan barusan seperti dialog dalam film horor yang pernah dibintanginya. Diiringi suara menggema dengan efek musik yang mencekam. Dan, sekarang itu berputar-putar persis di dalam kepala El. “B-b-besok?!”

Harlan menarik napas panjang. “Selamat, El. Kamu sudah menjadi ayah,” katanya sambil menepuk pundak El pelan dan tersenyum sumringah.

***

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
29 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status