Share

Panggilan Pulang Ke Istana

"Emily ... syukurlah kau akhirnya siuman!" ucap Murat dengan sepasang mata merahnya yang kelelahan kurang tidur sejak kemarin.

Pria berkebangsaan Turki itu membelai pipi dingin Emily dengan telapak tangannya yang hangat. Dia menunggu wanita yang dicintainya itu di ruang perawatan pasien VIP semalaman.

"Murat, kau pasti kelelahan. Apa kita masih berada di Paris?" balas Emily dengan senyum lemahnya. Dia baru saja terbangun dari tidur lelapnya akibat efek samping pengobatannya.

Sinar mentari pagi menyusup dari balik tirai putih tipis yang menutupi jendela kamar itu. Emily menduga-duga bahwa hari telah pagi atau mungkin menuju siang. Dia memikirkan persidangan kasus hukum ayah dan anak Crawford.

"Kita masih di Paris, Emily. Rencananya petang hari ini kita akan terbang bersama Letnan Ben dan Sersan Rodney kembali ke Chicago. Jadi kuatkan dirimu untuk perjalanan udara yang cukup jauh nanti!" jawab Murat memberi tahukan rencana mereka kepada Emily.

"Kau sebaiknya juga beristirahat yang cuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status