Share

Bab 6

last update Last Updated: 2024-06-21 09:21:53

Lucia terbangun dengan mata yang masih amat sayu kala dia dibangunkan oleh maid tersebut.

"Iya bi sebentar saya bangun" balas Lucia pada maid kemudian ia membukakan pintu kamar. Dari luar ambang pintu kamar ternyata sudah ada maid berdiri di sana.

"Non Lucia, maaf saya sudah membangunkan nona. Saya hanya ingin mengingatkan non Lucia jika bahwa hari ini adalah hari H acara resepsi pernikahan nona Lucia dengan tuan Mahardika, alangkah baiknya non Lucia segera bersiap diri. untuk gaun pengantin sudah disiapkan di ruang dandan oleh para owner" Maid itu memberitahu Lucia. Lucia mengangguk pertanda ia mengerti.

Sebenarnya sebelum ia benar benar menjadi istri sah dari Mahardika, ia ingin bertanya lebih dulu kepadanya. Apa benar, dia akan dijadikan sebagai istri kedua? Jika iya dia juga belum mengenal istri pertama dari Mahardika sendiri.

Sekarang hanya dalam hitungan beberapa jam saja, dan Lucia harus sudah bersiap menjadi pengantin. Harus apa dia saat ini?

"Apa aku sebaiknya bertemu dengan tuan Mahardika lagi ya? Aku tidak ingin aku dicap sebagai perusak rumah tangga orang lain nantinya" Lucia bergumam.

Akhirnya sebelum dia bersiap menjadi seorang pengantin, dia memutuskan untuk mencari dimana keberadaan Mahardika lebih dulu. Dia tidak ingin menyesal nantinya. Atau jika tidak dia harus bisa bertemu lebih dulu dengan istri pertama calon suaminya itu.

Lucia turun dari tangga, tepat saat itulah secara kebetulan dia bertemu dengan Mahardika ditengah anak tangga.

Dengan bersedekap dada, Mahardika memandang Lucia dari atas hingga bawah, raut wajah laki laki tersebut mengeryit.

"Kenapa kamu belum bersiap juga Lucia. Hari ini hari di mana kita menikah, kamu mau kemana?" Mahardika bertanya kepada Lucia.

"Aku ingin mencari mu tuan, sebelum menikah aku ingin bertanya sesuatu kepada mu dulu, dan ini bagiku cukup penting" Balas Lucia menggunakan tatapan serius.

"Ikut aku" Mahardika langsung menyuruh Lucia untuk mengikuti nya. Lucia menurut, ternyata Mahardika ingin mengajak nya ke dalam kamar. Dia mengunci pintu kamar secara rapat rapat.

Mahardika juga meminta Lucia untuk duduk di ranjang, Lucia mendadak takut. apa yang akan dilakukan Mahardika kepada nya? Dia ingin berbicara sesuatu pada laki laki tersebut tetapi kenapa malah dia dikuncikan di dalam kamar?

"Sekarang, apa yang ingin kamu katakan? hal penting apa yang akan kamu bicarakan kepada saya Lucia?'' Mahardika kini beralih bertanya kepada nya. Lucia baru paham, bahwa rupanya Mahardika ingin pembicaraan yang private oleh sebab itulah dia mengunci pintu kamar.

"Jadi begini tuan, saya mendapatkan informasi jika tuan sudah memiliki seorang istri. Apakah itu benar? Dan kalau kita menikah sekarang itu artinya saya akan dijadikan sebagai istri kedua tuan Mahardika Darmawangsa" Lucia memulai pembicaraan.

Sebelum menjawab, Mahardika menghela nafas berat. Mungkin sudah waktunya Mahardika memberitahu Lucia sebelum menjadikan gadis itu sebagai istri nya.

"Itu benar, saya sudah memiliki istri. Namanya Zavia, Akan tetapi dia bukanlah perempuan yang saya cintai selama ini. Pernikahan saya dengan dia hanya sebatas kontroversi belaka" Ucap Mahardika yang membuat Lucia cukup terkejut.

Ternyata benar, Seorang Mahardika orang yang sudah membeli serta akan menikahi dia, kini sudah beristri. Pahit rasanya bagi Lucia, baru saja dia dibuat senang dengan apa yang dia terima, rumah mewah dan mungkin kedepannya kehidupan yang lebih baik. Namun dia harus menerima dijadikan sebagai istri kedua.

"Jika tuan Mahardika sudah beristri, lalu kenapa tuan ingin menikah lagi? Apakah istri pertama tuan Mahardika terima saat tuan Mahardika menikah dengan saya?" Ucapan dari Lucia dapat Mahardika pahami.

"Saya sudah membicarakan hal ini dengan keluarga maupun istri pertama saya Lucia, jadi kamu tidak perlu khawatir mengenai hal itu. Selama saya menikah dengan istri pertama saya, dia tidak bisa memiliki anak dalam kata lain dia mandul. Saya sudah membicarakan pernikahan kita berdua dengan dia, dan dia menyetujui. Asal untuk kedepannya nanti saya sebagai suami harus adil" Ucap Mahardika mulai memberikan penjelasan pada Lucia.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dibuang Orang Tua Diratukan Tuan Mafia    Bab 15

    Karena merasa kesal dengan adik ipar yang dirasa Zavia menjengkelkan itu, ia berpindah tempat duduk saja. Menjauh dari Arra.Dalam hati Zavia sendiri ingin rasanya dia mengumpat. Kesal dicampur tidak suka di arah kan kepada kedua pasangan yang kini sedang memalukan acara akad pernikahan itu. Beruntungnya hingga akad selesai, tidak da gangguan dari Zavia."Akadnya sudah selesai dan Alhamdulillah semua berjalan lancar. Acara pesta pernikahan nya tinggal empat hari lagi, setelah itu selesai" Ucap ibunda Mahardika disamping kedua mempelai."Iya bener bunda Alhamdulillah akarnya selesai dan Untung aja nggak ada pengganggu yang mencoba merusak akadnya" Timpal Arra sembari melirik ke arah Zavia.Anggota keluarga kini memang Tengah berkumpul bersama dengan kedua mempelai termasuk Zavia."Bunda, apa pesta nya nggak sebaiknya udahan aja Lucia udah capek bunda, badan Lucia rasanya remuk semua" Lucia tiba-tiba berucap memprotes."Gitu aja udah ngeluh, aku dulu aja 7 hari 7 malam biasa aja tuh wa

  • Dibuang Orang Tua Diratukan Tuan Mafia    Bab 14

    "Kenapa aku nggak coba aja kerjain pernikahan mereka berdua, aku lama lamin aja ganti baju nya supaya akad mereka juga akan ditunda. Dan kalo akad nya lama, otomatis penghulu nya juga akan pergi" Gumam Zavia dengan akal licik nya.Dia berganti pakaian, dan dia sengaja membuat semua orang menunggu lama. Waktu berjalan hampir satu jam tetapi Zavia belum siap juga."Zavia kok lama sekali ya ganti baju nya" Lirih ibunda Mahardika bergumam."Arra susulin aja ya bunda kak Zavia, Arra yakin dia pasti sengaja lelet supaya akad nya juga ditunda" Ucap Arra yang merasa jengkel sendiri. Semua orang sudah menunggu kedatangan zavia akan tetapi perempuan itu malah seenaknya sendiri."Nggak perlu Ara lebih baik kita mulai akadnya lebih dulu aja urusan Safia nanti soal belakangan biar bunda yang jelasin karena semakin akadnya lama terlaksana hari baiknya juga akan berlalu nanti" balas sang Ibunda.Itulah yang di inginkan Arra, kenapa tidak dari tadi saja. Lagipula kakak ipar nya satu itu sangat merepo

  • Dibuang Orang Tua Diratukan Tuan Mafia    Bab 13

    Selepas bercinta di kamar bar dengan laki-laki tidak dikenalnya itu zavia pulang ke rumah dengan pakaian yang sudah rapi, walaupun di rumah saat ini resepsi masih berlangsung zavia memutuskan lebih baik untuk pulang saja agar orang rumah tidak mencarinya. Lagi pula dia juga sudah menginap selama semalaman di dalam kamar bar.Di sisi lain di rumah Mahardika sendiri kini adalah hari resepsi ketiga pernikahan Lucia dengan Mahardika sendiri semua orang tentunya disibukan oleh urusan masing-masing untuk mempersiapkan resepsi ketiga kedua mempelai tersebut.Jam 08.00 tepat adalah di mana resepsi akad pernikahan dimulai Mahardika harus mengucapkan janji ikatan pernikahan tepat di depan semua orang yang hadir nantinya serta mengucapkan mahar yang telah ia janjikan untuk diberikan kepada Lucia.Sementara itu, sambil menunggu yang lainnya bersiap termasuk kedua mempelai arra saat ini tengah asik mengatur dekorasi pernikahan. Di tengah ia mengatur dekorasi pernikahan tersebut, Gadis itu tidak se

  • Dibuang Orang Tua Diratukan Tuan Mafia    Bab 12

    Mahardika mengernyit, memandang ke arah Lucia dari atas sampai bawah."Bagaimana bisa? Kamu sudah memakai gaun pengantin Lucia tidak mungkin kamu buang air kecil, akan sulit" Ucap Mahardika yang membuat raut wajah Lucia langsung manyun. Lucia benar benar sudah tidak tahan, rasanya sudah diujung."Tapi aku sudah tidak tahan Tuan, aku tidak ingin ngompol di dalam gaun, tolong biarkan aku buang air kecil, sebentar saja" Mohon Lucia kepada Mahardika."Tapi akan sangat sulit Lucia, gaun mu sangat lebar dan sebesar ini. Lebih baik ngompol saja di dalam gaun tidak apa apa" Balas Mahardika dan memberikan saran pada Lucia. Mendengar saran dari Mahardika barusan itu, sontak saja dia melongo."Apa maksud Tuan? Tidak tuan. Aku tidak mau ngompol di dalam gaun, tolonglah biarkan aku pergi sebentar buang air kecil, aku sudah tidak tahan" Pinta Lucia begitu melas.Akhirnya Mahardika terpaksa memanggil Arra, untuk membantu calon kakak iparnya tersebut. Sama seperti Mahardika, dia berpikiran bagaimana

  • Dibuang Orang Tua Diratukan Tuan Mafia    Bab 11

    Flashback off.Pernikahan Mahardika dan juga Lucia dilaksanakan selama tujuh hari tujuh malam. Sedang Zavia sang istri pertama Mahardika, memilih untuk pergi keluar rumah. Dia tidak ingin melihat suaminya itu bersama dengan wanita lain.Daripada hanya menghabiskan waktu dikamar, lebuh baik Zavia memilih untuk pergi dari rumah mencari hiburan. Tetapi sangat tidak mungkin jika dia berkumpul dengan teman temanya, tau pergi ke mall menghabiskan uangnya lagi. Bisa bisa sudah pasti akan ditanyai apakah suaminya memang benar menikah lagi untuk yang kedua kali."Lebih baik daripada suntuk dikamar aku pergi aja deh ke bar, bodo amat sama pernikahan Dika dan Lucia gadis yang tidak jelas asal usulnya itu. Lebih baik aku menghabiskan waktu disana" Ucap Zavia, setelah itu dia bersiap untuk berangkat.Seperti biasa Zavia akan pergi menggunakan sebuah mobil. Kali ini mobil yang dia pakai mobil ke sembilan pemberiaan Mahardika, Pejero. Itulah nama mobil ke sembilan nya."Hah, sebaiknya habis ini aku

  • Dibuang Orang Tua Diratukan Tuan Mafia    Bab 10

    Berada di dalam mobil, Mahardika tak henti hentinya menatap Lucia. Mata laki laki itu seakan terhipnotis oleh pesona yang ditunjukkan oleh gadis yang sedang berdiri dihadapan mobil yang ia tumpangi."Duh, maaf tuan. Saya hampir saja menabrak orang. Saya permisi turun lebih dulu" Kata sopir pada Mahardika."Silahkan, tapi jangan lama lama. Saya sedang buru buru" Balas Mahardika yang memberikan izin pada si sopir.Sopir tersebut turun dari mobil lalu meminta maaf kepada Lucia yang masih berdiri di depan mobil. Tidak atau apa yang dibicarakan si sopir terhadap Lucia, ending akhir terdengar Lucia meminta maaf. Terkesan begitu sopan. Mahardika hanya memperhatikan saja dan mengambil ponsel untuk memotret. Tidak tau apa tujuannya. Tidak lama kemudian, sopir sudah kembali dan Lucia pun pergi.Semenjak kejadian yang hampir menabrak tersebut, Mahardika mulai mencari tau siapa sosok Lucia sebenarnya. Entah obsesi atau bagaimana, Mahardika sampai menyewa Intel demi mengetahui identitas Lucia, mul

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status