“Oh, ya? Busana ini baru saja dipakai supermodel internasional saat pertunjukan. Kenapa malah murahan? Pemikiranmu terlalu konservatif.”Aurelia langsung menjulingkan bola matanya. Dia menolak sindiran Jackson dan langsung membalasnya.Hal seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Sebelumnya, apa pun yang dikatakan Jackson itu benar. Meskipun Jackson merendahkannya dari banyak aspek, dia juga tidak akan melawan, melainkan akan merenungkan dirinya lantaran merasa apa yang dilakukannya benar-benar salah.Namun, Aurelia yang sekarang sudah tidak sebodoh dulu lagi. Sebab, dia tahu dia tidak salah, dia tidak melakukan kesalahan apa pun. Hanya karena orangnya salah, makanya dia tidak disukai.Bahkan penata rias tadi juga memuji Aurelia cantik. Hanya pria dengan ekspresi muram di hadapannya saja yang mengatakan Aurelia tidak cantik. Dia memang tidak memiliki selera dan juga merusak suasana saja.Jackson juga tidak kepikiran satu katanya akan dibalas dengan begitu banyak kata-kata. Kening J
Setelah merias dengan sederhana, Aurelia kelihatan semakin sempurna lagi. Lucas pun menatap hasil karyanya dengan sangat puas.Penata rias ini memang memiliki teknik merias yang sangat luar biasa, tetapi mereka lebih suka dengan seseorang yang memiliki dasar penampilan yang bagus. Memberi sentuhan pada sesuatu yang indah boleh dikatakan lebih gampang daripada melakukan perombakan total.Bukan hanya soal gampang saja, hasilnya juga jauh lebih maksimal. Hasil riasan seperti tidak menggunakan riasan itu barulah level tertinggi dari teknik merias.Aurelia melihat dirinya dari dalam cermin. Dia pun merasa sangat lucu.Sebenarnya Aurelia juga sangat menyukai warna yang mencolok. Hanya saja setelah bersama Jackson, Jackson mengatakan tingkat estetikanya terlalu norak. Perlahan-lahan dia mulai menuruti kemauan Jackson dan mulai mengenakan pakaian yang warnanya kusam. Setelah dipikir-pikir sekarang, tanpa disadari Aurelia sudah melupakan wujud aslinya sendiri.“Set yang satu ini cantik sekali.
Saat berdiri di depan pintu, dapat terdengar suara jerit histeris Raisa dari dalam ruangan. Aurelia hanya merasa seluruh tubuhnya terasa nyaman. Bahkan boleh dikatakan bahwa dia masih belum puas. Dia seharusnya membuat Jackson juga merasakan perasaan seperti ini.Setelah kembali ke kamar pasiennya sendiri, keempat penata rias sudah berdiri di sana. Ketika melihat kepulangan Aurelia, semuanya langsung bersikap hormat. Pria yang merupakan kepala penata rias berjalan maju. “Nyonya, namaku Lucas. Aku datang untuk meriasmu.”“Semua ini adalah gaun dan aksesori model terbaru. Kamu bisa pilih sesuka hatimu.” Selesai berbicara, Lucas menunjuk barang-barang di belakang. Semuanya adalah perhiasan merek mewah. Perhiasan itu juga setara dengan barang berharga tingkat nasional yang harganya selangit.Ketika melihat barang-barang ini, Aurelia dapat mengetahui bahwa konferensi pers dan acara malam kali ini seharusnya sangat penting. Jika tidak, Jackson juga tidak akan menghabiskan banyak uang.Jackso
Setelah Jackson pergi, Aurelia langsung membuang bunga yakut dari atas meja ke dalam tempat sampah. Dia sungguh merasa sangat jijik!Hanya saja, Aurelia cukup jago dalam membuat orang merasa jijik. Dia langsung naik ke lantai atas untuk pergi ke kamar Raisa.Semua orang di sisi Raisa sudah diatur Lucian sejak awal. Jadi, Aurelia bisa bertemu Raisa dengan sangat lancar.Setelah memasuki ruangan, Aurelia memeluk lengannya sembari duduk di bangku samping. Dia menatap Raisa dengan tersenyum tipis. “Ternyata begitu susah untuk menjadi cinta sejatinya Jackson?”“Aurelia, dasar wanita murahan! Berengsek! Dasar wanita jahat yang punya banyak akal licik!” Raisa menatap Aurelia dengan geram, lalu memaki dengan sadisnya!Jika Aurelia adalah Aurelia yang dulu, dia pasti akan menahan amarahnya, bahkan berlagak tidak mendengar caci makian itu. Namun, sekarang Aurelia sudah bukan Aurelia yang penurut lagi. Dia melangkah maju dan langsung menampar Raisa dengan kuat.“Wanita murahan? Sebenarnya siapa y
Setelah mendengar ucapan itu, Lucian diam-diam menurunkan tangannya, lalu menatap Aurelia dengan tersenyum lembut. Dia berkata dengan lembut, “Oke, kalau begitu, aku tunggu kamu.”Inilah perbedaan di antara Lucian dan Jackson. Jackson hanya memikirkan dirinya sendiri, sama sekali tidak peduli dengan hidup matinya orang lain. Namun, Lucian akan memilih untuk menghormati dan menunggunya.Ketika melihat sosok Lucian seperti ini, hati Aurelia terasa agak kacau. Dia memaksa dirinya untuk mempertahankan akal sehatnya, lalu langsung berkata dengan tulus, “Kak Lucian, kamu pulang saja. Aku akan melakukan rencana selanjutnya dengan baik.”“Emm.” Lucian tidak memaksakan kehendaknya, melainkan hanya mengangguk. Dia mengusap pipi Aurelia, lalu berdiri dan berjalan ke luar.Ketika melihat bayangan punggung Lucian, Aurelia diam-diam memeluk dirinya sendiri dan menarik napas dalam-dalam. Air matanya spontan menetes.Keesokan paginya, Jackson datang lagi dengan membawa bunga yakut. Dia masuk ke dalam
Aurelia benar-benar tidak menyangka Lucian juga bisa menyindir orang lain seperti ini. Dia pun tidak bisa menahan tawanya ketika melihat sosok Lucian yang seperti ini. “Kak Lucian, seingatku saat sekolah dulu, kamu nggak ada kebiasaan buat menyindir?”“Kemampuan baru. Kenapa? Apa itu melanggar hukum?” ucap Lucian tanpa merasa bersalah.Namun, Aurelia merasa sepertinya ada yang aneh. Terasa sedikit rasa marah dan kesal saat Lucian berbicara terhadapnya.Aurelia menatap Lucian dengan bingung, lalu berbicara dengan suara kecil, “Kak Lucian, kalau aku nggak salah ingat, sepertinya aku nggak menyinggungmu. Kenapa sepertinya ada yang aneh saat kamu berbicara sama aku?”“Kamu itu istrinya Pak Jackson. Meskipun kamu menyinggungku, memangnya apa yang bisa aku perbuat? Hmph!” Ketika berbicara, Lucian merasa semakin tidak gembira dan semakin kesal saja.Saat Lucian pulang dan mengetahui kabar Aurelia sudah menikah, dia pun merasa sangat syok. Namun, setelah mengetahui Aurelia akan bercerai, dia b