Share

Bab 3

Penulis: Maya Melinda
Mia tersenyum dan menjawab, “Karena Mama sangat menyukaimu. Nggak masalah kalau Papa nggak suka sama Mia. Tapi, bisa nggak Papa sedikit lebih suka sama Mama? Bisa nggak Papa bersikap sedikit lebih baik terhadap Mama ....”

Suara Mia sangat kecil. Matanya yang bulat dan besar menatap Jackson.

Mata Jackson agak bergetar. Sesuai dugaannya, tujuan Aurelia tidak mungkin murni demi anak.

“Mamamu yang ajari kamu berkata begitu?” tanya Jackson dengan nada yang sangat dingin dan arogan.

“Nggak!” Mia buru-buru menggeleng.

Jackson tentu saja tidak percaya. Tatapannya pun menjadi agak dingin.

Mia merasa ucapannya sudah membuat ayahnya tidak senang. Namun, dia tahu bahwa dirinya sebenarnya mirip dengan putri duyung. Waktunya yang tersisa sudah tidak lama lagi.

Meskipun Aurelia mengatakan bahwa penyakitnya sudah sembuh, Mia sebenarnya bisa merasakan bahwa penyakitnya sangat parah. Hanya saja, Mia berharap ketika dirinya berubah menjadi buih dan kembali ke laut suatu hari nanti, ada orang yang akan mencintai ibunya.

Mia bangkit dari tempat tidur, lalu menginjakkan kakinya ke karpet yang lembut dan berjalan ke samping rak buku kecil. Dia mengeluarkan sebuah diari dan berujar, “Papa, Mama benar-benar sangat menyukaimu. Baca saja isi diari ini ....”

Jackson memandang tatapan penuh harap Mia dan tertegun sejenak. Dia menerima diari bersampul kulit yang jelas sudah tua itu.

“Kamu harus baca isinya ya,” kata Mia sambil tersenyum manis.

Jackson tentu saja tahu Aurelia menyukainya tanpa perlu diberi tahu orang lain. Jadi, dia sama sekali tidak ingin membuka diari ini. Namun, dia tetap mengiakan dengan acuh tak acuh.

Setelah Aurelia kembali dengan membawa segelas susu, Mia pun tidur dengan patuh. Kemudian, Aurelia membawa Jackson keluar dari kamar dengan hati-hati.

Setelah menutup pintu dan berjalan jauh, Aurelia baru berkata, “Besok pagi, kamu cuma perlu antar Mia ke sekolah. Kamu nggak usah tidur di kamar tamu. Biar aku saja yang tidur di sana.”

Begitu mendengar ucapan Aurelia, Jackson pun tersenyum sinis. “Kenapa? Kamu mau diam-diam naik ke ranjangku lagi?”

Sindiran itu membuat wajah Aurelia memucat sesaat. Dia baru teringat bahwa ketika mereka baru menikah, dia memang pernah melakukan tindakan bodoh seperti itu. Meskipun itu adalah perintah kakeknya Jackson, dia sendiri juga ingin bertaruh. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, dia sudah mengetahui jawabannya dengan jelas.

Aurelia menggigit bibirnya sebelum menjawab, “Jangan khawatir. Aku nggak akan melakukannya lagi.”

Tatapan Jackson terlihat agak dingin. “Semoga memang begitu.”

Aurelia tahu Jackson tidak percaya. Namun, dia juga tidak berkewajiban untuk menjelaskan apa-apa. Semua perasaan Aurelia terhadap Jackson telah terkikis habis secara perlahan dalam beberapa tahun terakhir. Dia sudah tidak mencintai Jackson.

Pada saat ini, ponsel Jackson berdering. Aurelia melihat layar ponselnya menunjukkan nama “Raisa”. Dia pun menghindar dengan pengertian. Dari belakangnya, terdengar suara berat nan memikat Jackson yang berkata dengan lembut, “Sasa ....”

“Emm. Aku nggak akan ke sana malam ini. Istirahatlah yang baik.”

Sekarang, hal ini sudah sama sekali tidak dapat memengaruhi suasana hati Aurelia.

...

Keesokan pagi.

Aurelia sedang merapikan pakaian Mia. Sementara itu, Jackson hanya memandang dari samping. Beberapa saat kemudian, Aurelia bangkit dan menyerahkan termos serta tas Mia kepada Jackson.

Jackson menatap termos dan tas berwarna merah muda itu dengan alis terangkat. Baru saja Rizky hendak menerimanya, Aurelia segera menghentikannya. “Jackson, pegang ini.”

Ada perasaan campur aduk yang terpancar dari mata Jackson. Namun, dia tetap menerima termos dan tas itu.

Jackson biasanya sangat dingin dan menjaga jarak dengan orang lain. Ketika melihatnya memegang dua barang berwarna merah muda sekarang, Rizky merasa dia benar-benar mirip dengan seorang pria yang baru menjadi ayah dan hampir tidak dapat menahan tawa.

Sementara itu, Mia yang melihat pemandangan ini hanya merasa sangat bahagia. Dulu, dia hanya bisa melihat ayahnya di TV. Sekarang, ibu dan ayahnya ada di sini .... Dia benar-benar bahagia.

Aurelia mengecup kening Mia. “Makan yang baik, juga belajar yang baik ya.”

Kemudian, Aurelia berbalik untuk menghadap Jackson dan berkata, “Kuserahkan Mia padamu.”

Jackson mengangguk. “Rizky, hubungi para pemegang saham dan suruh mereka datang ke Grup Gunawan untuk rapat setengah jam lagi.”

Rizky kembali bersikap profesional dan menjawab, “Baik.”

Rizky berbicara sambil berlari kecil ke arah mobil untuk membukakan pintu bagi Mia. Setelah itu, Jackson dan Mia pun naik ke mobil.

Aurelia memandang mobil itu melaju menjauh.

Suasana di dalam mobil seketika menjadi hening. Ayah dan anak ini tidak pernah banyak berinteraksi. Bahkan Rizky juga merasa agak canggung.

Namun, Jackson tidak tahu bahwa bagi Mia, hanya dengan bersama ayahnya seperti ini juga merupakan hal yang sangat membahagiakannya. Dia pun mulai menantikan hari esok, lusa, dan hari-hari yang lebih banyak lagi .... Dia bahkan merasa dirinya agak serakah.

Tiba-tiba, Mia menatap Jackson dengan penuh harap.

Jackson mendongak dan bertanya dengan suara yang agak canggung, “Ada apa?”

Mia terbatuk pelan, lalu menjawab dengan suara yang kecil dan mengandung sedikit harapan, “Papa, kamu bisa jemput aku pulang sekolah nanti? Tapi nggak apa-apa juga kalau kamu sibuk ....”

Makin berbicara, suara Mia makin lemah. Dia tentu saja merasa tidak percaya diri.

Tatapan Jackson menjadi agak gelap. Setelah menghabiskan waktu bersama semalam, dia tidak membenci anak ini. Apalagi, dia sudah berjanji pada Aurelia untuk menghabiskan waktu bersama Mia layaknya seorang ayah. Berhubung begitu, tidak masalah juga dia datang menjemput Mia.

“Jam berapa kamu pulang sekolah?”

Suara Mia seketika terdengar gembira dan matanya juga berbinar. “Jam 4.30.”

“Oke,” jawab Jackson.

Mia merasa dirinya seolah-olah sedang berbaring di atas kapas yang lembut. Jika ini adalah mimpi, dia tidak ingin terbangun. Kemudian, dia pun tersenyum manis.

Jackson melirik senyuman itu dengan perasaan campur aduk. Dia merasa anak ini sangat lugu. Jika Mia bukanlah anak Aurelia, dia mungkin akan sangat menyukai Mia.

Setelah tiba di TK dan baru saja masuk ke kelas, Mia langsung mengirim pesan suara kepada ibunya melalui jam tangan pintarnya. “Mama, Papa bilang dia akan jemput aku aku hari ini!”

Suara Mia terdengar imut dan penuh rasa bangga. Dia sengaja mengeraskan suaranya sehingga anak-anak di samping melirik ke arahnya.

“Mia, hari ini papamu akan datang jemput kamu?” tanya seorang anak perempuan dengan penasaran.

Mia mendengus dengan bangga, lalu menjawab, “Tentu saja.”

“Baguslah ....”

Anak perempuan itu juga merasa gembira untuk Mia. Sebab, teman sekelas mereka mengatakan bahwa Mia adalah anak haram yang tidak memiliki ayah. Dengan begini, tidak akan ada yang berani mengejek Mia tidak memiliki ayah lagi.

Sementara itu, hati Mia juga penuh dengan harapan. Dia bahkan sudah tidak sabar dan berharap bisa cepat-cepat pulang sekolah.

...

Pada saat yang sama, Aurelia baru memutar pesan suara itu.

“Mama, Papa bilang dia akan jemput aku aku hari ini!”

Tatapan Aurelia pun melembut dan sudut mulutnya juga terangkat tanpa sadar. Namun, hatinya malah samar-samar terasa sakit. Dia ingin membuat Mia sebahagia mungkin pada saat-saat terakhirnya. Selama Mia bahagia, dia rela melakukan apa saja.

Aurelia juga mengirim pesan suara.

“Kalau begitu, hari ini Mama nggak pergi jemput Mia ya. Semangat, Mia.”

Kemudian, Aurelia membuka Instagram dan langsung melihat postingan Rizky. Itu adalah gambar sepasang anting permata merah muda. Ada juga keterangannya.

[ Barang lelang yang secara khusus diminta Bos! Hari ini, aku lagi-lagi merasa iri pada Bu Raisa! Ada begitu banyak orang kaya di dunia ini, kenapa aku bukan salah satunya! ]
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 96

    “Oh, ya? Busana ini baru saja dipakai supermodel internasional saat pertunjukan. Kenapa malah murahan? Pemikiranmu terlalu konservatif.”Aurelia langsung menjulingkan bola matanya. Dia menolak sindiran Jackson dan langsung membalasnya.Hal seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Sebelumnya, apa pun yang dikatakan Jackson itu benar. Meskipun Jackson merendahkannya dari banyak aspek, dia juga tidak akan melawan, melainkan akan merenungkan dirinya lantaran merasa apa yang dilakukannya benar-benar salah.Namun, Aurelia yang sekarang sudah tidak sebodoh dulu lagi. Sebab, dia tahu dia tidak salah, dia tidak melakukan kesalahan apa pun. Hanya karena orangnya salah, makanya dia tidak disukai.Bahkan penata rias tadi juga memuji Aurelia cantik. Hanya pria dengan ekspresi muram di hadapannya saja yang mengatakan Aurelia tidak cantik. Dia memang tidak memiliki selera dan juga merusak suasana saja.Jackson juga tidak kepikiran satu katanya akan dibalas dengan begitu banyak kata-kata. Kening J

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 95

    Setelah merias dengan sederhana, Aurelia kelihatan semakin sempurna lagi. Lucas pun menatap hasil karyanya dengan sangat puas.Penata rias ini memang memiliki teknik merias yang sangat luar biasa, tetapi mereka lebih suka dengan seseorang yang memiliki dasar penampilan yang bagus. Memberi sentuhan pada sesuatu yang indah boleh dikatakan lebih gampang daripada melakukan perombakan total.Bukan hanya soal gampang saja, hasilnya juga jauh lebih maksimal. Hasil riasan seperti tidak menggunakan riasan itu barulah level tertinggi dari teknik merias.Aurelia melihat dirinya dari dalam cermin. Dia pun merasa sangat lucu.Sebenarnya Aurelia juga sangat menyukai warna yang mencolok. Hanya saja setelah bersama Jackson, Jackson mengatakan tingkat estetikanya terlalu norak. Perlahan-lahan dia mulai menuruti kemauan Jackson dan mulai mengenakan pakaian yang warnanya kusam. Setelah dipikir-pikir sekarang, tanpa disadari Aurelia sudah melupakan wujud aslinya sendiri.“Set yang satu ini cantik sekali.

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 94

    Saat berdiri di depan pintu, dapat terdengar suara jerit histeris Raisa dari dalam ruangan. Aurelia hanya merasa seluruh tubuhnya terasa nyaman. Bahkan boleh dikatakan bahwa dia masih belum puas. Dia seharusnya membuat Jackson juga merasakan perasaan seperti ini.Setelah kembali ke kamar pasiennya sendiri, keempat penata rias sudah berdiri di sana. Ketika melihat kepulangan Aurelia, semuanya langsung bersikap hormat. Pria yang merupakan kepala penata rias berjalan maju. “Nyonya, namaku Lucas. Aku datang untuk meriasmu.”“Semua ini adalah gaun dan aksesori model terbaru. Kamu bisa pilih sesuka hatimu.” Selesai berbicara, Lucas menunjuk barang-barang di belakang. Semuanya adalah perhiasan merek mewah. Perhiasan itu juga setara dengan barang berharga tingkat nasional yang harganya selangit.Ketika melihat barang-barang ini, Aurelia dapat mengetahui bahwa konferensi pers dan acara malam kali ini seharusnya sangat penting. Jika tidak, Jackson juga tidak akan menghabiskan banyak uang.Jackso

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 93

    Setelah Jackson pergi, Aurelia langsung membuang bunga yakut dari atas meja ke dalam tempat sampah. Dia sungguh merasa sangat jijik!Hanya saja, Aurelia cukup jago dalam membuat orang merasa jijik. Dia langsung naik ke lantai atas untuk pergi ke kamar Raisa.Semua orang di sisi Raisa sudah diatur Lucian sejak awal. Jadi, Aurelia bisa bertemu Raisa dengan sangat lancar.Setelah memasuki ruangan, Aurelia memeluk lengannya sembari duduk di bangku samping. Dia menatap Raisa dengan tersenyum tipis. “Ternyata begitu susah untuk menjadi cinta sejatinya Jackson?”“Aurelia, dasar wanita murahan! Berengsek! Dasar wanita jahat yang punya banyak akal licik!” Raisa menatap Aurelia dengan geram, lalu memaki dengan sadisnya!Jika Aurelia adalah Aurelia yang dulu, dia pasti akan menahan amarahnya, bahkan berlagak tidak mendengar caci makian itu. Namun, sekarang Aurelia sudah bukan Aurelia yang penurut lagi. Dia melangkah maju dan langsung menampar Raisa dengan kuat.“Wanita murahan? Sebenarnya siapa y

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 92

    Setelah mendengar ucapan itu, Lucian diam-diam menurunkan tangannya, lalu menatap Aurelia dengan tersenyum lembut. Dia berkata dengan lembut, “Oke, kalau begitu, aku tunggu kamu.”Inilah perbedaan di antara Lucian dan Jackson. Jackson hanya memikirkan dirinya sendiri, sama sekali tidak peduli dengan hidup matinya orang lain. Namun, Lucian akan memilih untuk menghormati dan menunggunya.Ketika melihat sosok Lucian seperti ini, hati Aurelia terasa agak kacau. Dia memaksa dirinya untuk mempertahankan akal sehatnya, lalu langsung berkata dengan tulus, “Kak Lucian, kamu pulang saja. Aku akan melakukan rencana selanjutnya dengan baik.”“Emm.” Lucian tidak memaksakan kehendaknya, melainkan hanya mengangguk. Dia mengusap pipi Aurelia, lalu berdiri dan berjalan ke luar.Ketika melihat bayangan punggung Lucian, Aurelia diam-diam memeluk dirinya sendiri dan menarik napas dalam-dalam. Air matanya spontan menetes.Keesokan paginya, Jackson datang lagi dengan membawa bunga yakut. Dia masuk ke dalam

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 91

    Aurelia benar-benar tidak menyangka Lucian juga bisa menyindir orang lain seperti ini. Dia pun tidak bisa menahan tawanya ketika melihat sosok Lucian yang seperti ini. “Kak Lucian, seingatku saat sekolah dulu, kamu nggak ada kebiasaan buat menyindir?”“Kemampuan baru. Kenapa? Apa itu melanggar hukum?” ucap Lucian tanpa merasa bersalah.Namun, Aurelia merasa sepertinya ada yang aneh. Terasa sedikit rasa marah dan kesal saat Lucian berbicara terhadapnya.Aurelia menatap Lucian dengan bingung, lalu berbicara dengan suara kecil, “Kak Lucian, kalau aku nggak salah ingat, sepertinya aku nggak menyinggungmu. Kenapa sepertinya ada yang aneh saat kamu berbicara sama aku?”“Kamu itu istrinya Pak Jackson. Meskipun kamu menyinggungku, memangnya apa yang bisa aku perbuat? Hmph!” Ketika berbicara, Lucian merasa semakin tidak gembira dan semakin kesal saja.Saat Lucian pulang dan mengetahui kabar Aurelia sudah menikah, dia pun merasa sangat syok. Namun, setelah mengetahui Aurelia akan bercerai, dia b

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status