Share

Bab 4

Author: Maya Melinda
Rizky jelas lupa mengatur supaya postingan itu tidak terlihat oleh Aurelia. Tatapan Aurelia pun menjadi agak kelam, tetapi dia sama sekali tidak merasakan gejolak apa pun.

Kemarin, Jackson baru saja meminta anting permata dari Raisa. Hari ini, Raisa sudah langsung mendapatkan kompensasinya. Efisiensi seperti ini benar-benar patut dikagumi. Namun, hal seperti ini juga tidak mengherankan. Bagaimanapun juga, Raisa adalah orang yang terpenting bagi Jackson.

Aurelia hanya tersenyum tipis dan hendak menutup ponselnya. Tiba-tiba, ada sebuah pesan WhatsApp yang masuk.

[ Aurelia, aku akan pulang sepuluh hari lagi. ]

Foto profil orang itu berwarna hitam dan namanya disingkat menjadi LJ.

Orang ini sudah berada dalam daftar kontak Aurelia sangat lama. Namun, mereka sudah tidak saling menghubungi selama enam tahun.

Aurelia menghela napas berat tanpa membalas apa-apa.

Saat pukul 4.20, Jackson baru selesai rapat. Sampai Rizky mengingatkannya, dia baru teringat harus pergi menjemput Mia. Oleh karena itu, dia segera melaju ke TK.

Jackson memijat pelipisnya sambil berkata dengan suara berat, “Cepat dikit.”

Sopir pun menjawab, “Baik.”

Setelah menjemput Mia, Jackson berencana untuk menyerahkannya kepada Aurelia sebelum pergi ke rumah Raisa. Tepat pada saat ini, nada dering ponselnya tiba-tiba memecah keheningan dalam mobil. Layar menunjukkan nama “Raisa”. Setelah tertegun sejenak, dia pun menerima telepon itu.

Di ujung telepon, terdengar suara Raisa yang gemetar dan tercekat, “Jackson, Mochi sudah sekarat. Sekarang, mulutnya mengeluarkan busa. Dokter bilang penyakit lansianya terlalu parah. Kali ini, dia mungkin nggak mampu bertahan lagi ....”

Mochi adalah seekor anjing yang dipelihara Raisa, juga merupakan hadiah ulang tahun yang diberikan Jackson kepadanya. Selama mereka berpisah, Mochi yang selalu menemani Raisa dan menyembuhkan depresinya. Bagi Raisa, Mochi bagaikan anak mereka.

Mata Jackson langsung berubah kelam. Dia berkata dengan tenang, “Jangan takut. Aku akan pergi ke sana sebentar lagi.”

“Jangan .... Cepat datang kemari!” Suara Raisa makin gemetar. Sangat jelas bahwa dia sudah menangis. “Aku takut dia nggak bisa bertahan lagi ....”

Saat berbicara sampai di sini, Raisa sudah kehilangan kendali atas emosinya.

Jackson tertegun sejenak. Saat mendengar tangisan Raisa, tebersit sepasang mata penuh harap Mia. Mia berkata ingin dijemput olehnya.

Jackson merasa bimbang untuk sejenak. Pada akhirnya, kekhawatirannya terhadap Raisa mengalahkan kekhawatirannya terhadap Mia. Raisa membutuhkannya.

“Oke, aku pergi ke sana sekarang juga.” Setelah memutuskan sambungan telepon, Jackson berkata pada sopir, “Pergi ke Rumah Sakit Hewan Sian.”

Sopir itu tertegun sejenak, lalu menjawab, “Baik, Pak Jackson.”

Jackson mengirim pesan kepada Rizky untuk pergi menjemput Mia. Setelah meletakkan ponselnya, matanya terlihat jauh lebih kelam. Kemudian, pandangannya tertuju pada kue stroberi kecil di sampingnya. Kue itu disiapkan oleh Rizky sebelumnya. Dia pun memejamkan matanya dan tidak ingin melihatnya lagi.

...

Mia menatap ke arah langit yang mulai turun hujan gerimis. Angin dingin yang menusuk tulang tidak berhenti bertiup dan membuat wajah mungilnya memucat karena kedinginan. Semua teman sekelasnya sudah dijemput.

Bahkan anak perempuan yang paling terakhir dijemput juga bertanya dengan penasaran, “Mia, bukannya kamu bilang papamu akan datang jemput kamu hari ini ....”

Pada saat ini, seorang anak laki-laki di samping tertawa dan mengejek, “Dia itu cuma pembohong. Dia mana punya papa! Ngapain kamu percaya sama omongannya!”

Mia mulai merasa tidak percaya diri lagi. Dadanya juga terasa sesak. Namun, dia tidak dapat mengucapkan apa-apa untuk membantah. Sebab, dia tidak dapat membuktikan bahwa dia memiliki ayah ....

Bagaimanapun juga, ayah orang lain akan datang ke acara orang tua dengan anak, juga hadir dalam rapat wali murid. Namun, ayahnya tidak pernah muncul sekali pun.

Baru saja anak laki-laki itu selesai berbicara, ayahnya langsung menepuk kepalanya. “Ngomong apa sih kamu! Maaf, Bu Guru.”

Setelah itu, anak laki-laki itu pun dibawa pergi oleh ayahnya.

Guru yang berdiri di samping menunduk dan bertanya, “Mia, papamu nggak datang jemput kamu hari ini?”

Mia sangat ingin mengatakan bahwa ayahnya yang akan datang menjemputnya hari ini. Namun, dia tiba-tiba merasa mungkin dirinya sudah mempersulit ayahnya. Dia tidak seharusnya merepotkan ayahnya ....

Mia akhirnya tersenyum dan menjawab, “Bu Guru, Mama akan datang menjemputku.”

“Baiklah kalau begitu. Aku akan coba telepon kasih mamamu,” ujar guru itu dengan lembut.

Mia menahan sedikit rasa sedihnya itu, lalu berkata, “Maaf merepotkan Bu Guru. Makasih.”

Setelah menerima telepon dari guru Mia, Aurelia bergegas datang ke sekolah. Selama perjalanan, hujan turun sangat deras, sedangkan angin yang bertiup juga sangat dingin dan kencang hingga dia hampir tidak dapat membuka mata.

Begitu tiba di sekolah Mia dengan napas terengah-engah, Aurelia melihat sosok kecil Mia yang sedang gemetar kedinginan di sebuah sudut. Pada saat ini, dia merasa hatinya bagaikan sudah disayat pisau dan tidak berhenti mengalirkan darah.

Suara Mia yang berkata dengan gembira bahwa ayahnya akan datang menjemputnya masih terngiang di telinga Aurelia. Dia seketika merasa murka dan hampir memuntahkan darah saking kesalnya.

Setelah menyeka air mata, Aurelia tersenyum dan berseru, “Mia ....”

Mia mengangkat kepalanya yang kecil. Begitu melihat Aurelia, seluruh kesedihan dan rasa pilunya berubah menjadi satu panggilan lembut. “Mama.”

Mia masih sangat kecil, tetapi malah begitu pengertian. Dia tidak mengatakan apa-apa, juga tidak mengeluh. Dia hanya memanggil ibunya dengan patuh.

Aurelia sontak merasa menyesal. Jika dulu dia tidak bersikeras memaksakan diri untuk bersama Jackson, mungkin saja Mia akan lahir di keluarga yang mencintainya. Dia akan memiliki ayah yang menyayanginya, juga ibu yang perhatian padanya.

Aurelia segera melangkah maju dan memeluk Mia. “Mama sudah datang. Mama bawa kamu pulang, ya. Jangan nangis, Sayang.”

Mia mengangguk, lalu meneteskan air mata tanpa suara. Kemudian, Aurelia pun membawanya pulang.

Tubuh Mia pada dasarnya memang lemah. Begitu pulang, dia langsung demam tinggi. Setelah menyentuh wajahnya yang panas, hati Aurelia seketika terasa sangat nyeri.

Tepat pada saat ini, ponsel Aurelia berdering. Itu adalah telepon dari Rizky. Setelah menyelimuti Mia, dia pun berjalan keluar dari kamar.

Setelah menerima telepon itu, terdengar suara Rizky meminta maaf di ujung telepon. “Maaf, Bu Aurelia. Hari ini, Pak Jackson ada urusan mendadak dan menyuruhku pergi jemput Mia. Tapi, aku lagi sibuk tangani dokumen dan nggak baca pesannya tepat waktu. Begitu sampai di TK, gurunya bilang Mia sudah dijemputmu ....”

Aurelia tidak ingin mendengar alasan-alasan ini. Tatapannya terlihat sangat dingin dan menakutkan. “Di mana dia?”

Suara yang tenang itu terdengar dingin. Rizky yang berada di ujung telepon pun tercengang.

Aurelia berkata dengan dingin, “Pak Rizky, sebagai istri Jackson, aku rasa aku punya hak untuk tanya di mana suamiku berada.”

Jackson akhirnya menggigit bibirnya dan menjawab, “Anjing Bu Raisa sakit. Dia menangis dan minta Pak Jackson pergi menjenguknya. Makanya Pak Jackson baru ....”

Tidak ada gejolak emosi di mata Aurelia. Anaknya bahkan tidak sebanding dengan seekor anjing Raisa. Menyedihkan sekali!

Aurelia hampir memuntahkan darah lagi saking murkanya.

“Mama ....”

Aurelia menoleh dan melihat Mia yang berjalan keluar dari kamar dengan terhuyung-huyung. Mia yang terlihat pucat memaksakan seulas senyum.

“Mama, jangan marah sama Papa, ya .... Aku tahu dia nggak sengaja. Papa sangat sibuk. Aku tahu kok!”

Pada saat ini, Aurelia merasa langit serasa sudah runtuh.

Mia batuk keras sekali, lalu melangkah maju dan memeluk Aurelia. “Mama, aku harap kamu gembira.”

Mata Aurelia langsung berkaca-kaca.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 100

    Begitu menuruni mobil, setengah tubuh Raisa bersandar di tubuh Jackson. Sepertinya, dia takut orang-orang tidak tahu kemesraan di antara mereka. Jackson merangkul pinggang Raisa, lalu berjalan ke depan. Sewaktu di depan pintu, dia pun melihat sosok Aurelia yang hendak berjalan ke dalam.Senyuman tipis di dalam tatapan Aurelia membuat Jackson merasa bagai sedang ditusuk saja. Dia bahkan merasa panik ketika menggandeng tangan Raisa.“Aurelia, kamu jangan marah, ya. Aku nggak pernah menghadiri acara seperti ini. Jadi, aku minta Jack untuk bawa aku kemari. Aku merasa bosan banget di rumah sakit. Aku ingin jalan-jalan di luar. Aku ... aku nggak tahu ada kamu di sini.” Saat berbicara, mata Raisa mulai berkaca-kaca.Jika Aurelia adalah Aurelia yang dulu, dia pasti akan beronar. Namun sekarang, Aurelia hanya tersenyum tipis saja, lalu berkata dengan datar, “Raisa sudah menderita selama di rumah sakit. Berhubung kamu sudah datang, masuklah untuk bersenang-senang.”“Jack, kamu mesti jaga Raisa d

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 99

    Tadinya, masalah itu cukup mendesak. Sekarang, Jackson malah tidak merasa buru-buru lagi. Jackson berdiri di tempat sembari menatap Aurelia dengan bingung. Dia tidak mengerti kenapa Aurelia tidak bertengkar dengannya.Lantaran merasakan kebingungan dari diri Jackson, Aurelia juga menatapnya dengan tatapan bingung. Pada akhirnya, dia langsung melambaikan tangannya. “Hati-hati di jalan. Aku nggak antar lagi.”“Tunggu kepulanganku.” Selesai berbicara, Jackson pun membalikkan tubuhnya dan berjalan pergi dengan langkah cepat.Aurelia mendengus dingin ketika melihat bayangan punggung Jackson. Kemudian, dia langsung melihat Randy yang sedang menunggu di tempat. “Lihat apa? Segera siapkan mobil. Kita nggak boleh telat.”“Tapi, bukannya Pak Jackson suruh kamu menunggunya?” Randy menatap Aurelia dengan bingung.Sejak kapan istri bosnya memiliki pemikiran sendiri?Aurelia melihat Randy dengan bingung. Dia merasa lucu, lalu berkata dengan datar, “Apa hari ini hari pertama kamu kenal sama Pak Jacks

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 98

    Di depan kamera, Aurelia bersikap sangat anggun, tidak terlihat rasa canggung lantaran masalah pribadinya terbongkar. Seolah-olah semua yang terjadi tidak ada hubungannya dengan Aurelia.Sesungguhnya, Jackson berharap melihat Aurelia yang pengertian dan profesional seperti ini. Namun, entah kenapa setelah melihat sepasang mata tenangnya, hati Jackson malah mulai merasa tidak senang!Dulu, Jackson paling membenci sosok Aurelia yang menaruh semua perhatian di dirinya. Namun sekarang, saat dia tidak diperhatikan sama sekali, sepertinya dia malah merasa semakin sulit untuk menerimanya.“Bu Aurelia, sebenarnya apa hubungan Bu Raisa dengan Pak Jackson?”“Bu Raisa itu cuma Bu Raisa, sedangkan aku itu istrinya Jackson. Sekarang Jack lagi berada di sisiku. Bukannya ini adalah jawaban yang paling bagus?”Aurelia tersenyum tipis sembari meraih tangan Jackson. Mereka sengaja bergandengan di depan media, lalu memperlihatkan cincin nikah mereka secara terang-terangan.Sebenarnya cincin Aurelia sudah

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 97

    Inilah hasil akhir yang diinginkan Aurelia. Tidaklah memungkinkan bagi Raisa melewati hari-harinya dengan tenang. Sebelumnya, Raisa telah membuat mereka hidup bagai di neraka. Sekarang sudah saatnya Raisa merasakan tidak bisa terlelap akibat gelisah sepanjang malam!Ketika dihadapkan dengan pertanyaan wartawan, Aurelia bersikap dengan anggun dan mendapat banyak komentar bagus. Dalam kesempatan ini, dia secara resmi mengakui identitasnya dan juga memberi sinyal bahwa dirinya sangat unggul.Semua ini adalah sebuah kesempatan bagus bagi Aurelia. Dia ingin seluruh dunia mengetahui namanya. Dia adalah Aurelia, bukanlah istri yang dihidupi oleh Jackson!Ketika melihat situasi berhasil dikendalikan oleh Aurelia, pandangan Jackson terhadap wanita di sampingnya telah berubah. Tadinya, Jackson mengira Aurelia hanya tahu harga sayur dan buah di pasar saja. Dia sungguh tidak menyangka dia bisa mengatasi masalah dengan tenangnya.Entah hanya ilusi atau bukan, Jackson merasa Aurelia yang berada di h

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 96

    “Oh, ya? Busana ini baru saja dipakai supermodel internasional saat pertunjukan. Kenapa malah murahan? Pemikiranmu terlalu konservatif.”Aurelia langsung menjulingkan bola matanya. Dia menolak sindiran Jackson dan langsung membalasnya.Hal seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Sebelumnya, apa pun yang dikatakan Jackson itu benar. Meskipun Jackson merendahkannya dari banyak aspek, dia juga tidak akan melawan, melainkan akan merenungkan dirinya lantaran merasa apa yang dilakukannya benar-benar salah.Namun, Aurelia yang sekarang sudah tidak sebodoh dulu lagi. Sebab, dia tahu dia tidak salah, dia tidak melakukan kesalahan apa pun. Hanya karena orangnya salah, makanya dia tidak disukai.Bahkan penata rias tadi juga memuji Aurelia cantik. Hanya pria dengan ekspresi muram di hadapannya saja yang mengatakan Aurelia tidak cantik. Dia memang tidak memiliki selera dan juga merusak suasana saja.Jackson juga tidak kepikiran satu katanya akan dibalas dengan begitu banyak kata-kata. Kening J

  • Dibutakan Cinta Mantan Suami   Bab 95

    Setelah merias dengan sederhana, Aurelia kelihatan semakin sempurna lagi. Lucas pun menatap hasil karyanya dengan sangat puas.Penata rias ini memang memiliki teknik merias yang sangat luar biasa, tetapi mereka lebih suka dengan seseorang yang memiliki dasar penampilan yang bagus. Memberi sentuhan pada sesuatu yang indah boleh dikatakan lebih gampang daripada melakukan perombakan total.Bukan hanya soal gampang saja, hasilnya juga jauh lebih maksimal. Hasil riasan seperti tidak menggunakan riasan itu barulah level tertinggi dari teknik merias.Aurelia melihat dirinya dari dalam cermin. Dia pun merasa sangat lucu.Sebenarnya Aurelia juga sangat menyukai warna yang mencolok. Hanya saja setelah bersama Jackson, Jackson mengatakan tingkat estetikanya terlalu norak. Perlahan-lahan dia mulai menuruti kemauan Jackson dan mulai mengenakan pakaian yang warnanya kusam. Setelah dipikir-pikir sekarang, tanpa disadari Aurelia sudah melupakan wujud aslinya sendiri.“Set yang satu ini cantik sekali.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status