Demi menyingkirkan pasangan kencan butanya yang jelek dan narsis, Pamela mencium seorang pria tampan yang lebih tua darinya. Karena ciuman itu, pria itu malah meminta pertanggung jawaban penuh Pamela. Pamela berkata, "Paman, aku hanya cium sekali saja, tapi paman mau aku bertanggung jawab secara penuh? Bagaimana kalau aku cium dua kali?" Pria itu menatap wanita nakal gadis di depannya, lalu menjawab, "Kamu akan tahu kalau mencobanya!" Pamela berkata, "Kalau begitu, tutup matamu!" Agam tersenyum dan dengan patuh menutup matanya .... Pamela memonyongkan bibirnya, lalu berbalik untuk melarikan diri. Namun, dia kembali ditangkap dan dimanjakan siang malam oleh paman itu, sampai .... Pamela melarikan diri dan Agam mengejarnya. Pamela, meski kamu punya sayap, juga tidak bisa lari dari genggamanku.
Lihat lebih banyakTheo akan keluar untuk menemui teman lamanya, kemudian melihat putrinya mendorong menantu yang tidak disukainya, wajah Theo seketika berubah masam.Melihat Theo mengabaikannya, Sophia berinisiatif mencairkan suasana, "Ayah, aku dan Alex akan membawa Kevin jalan-jalan, apa Ayah mau ikut?" ajaknya.Theo mendengus, "Kelihatannya kalian nggak benar-benar ingin aku ikut!"Sophia membantah, "Mana mungkin! Kalau Ayah juga ingin keluar jalan-jalan, kita bisa pergi bersama!"Theo melambai sambil berkata, "Sudahlah, pria tua sepertiku nggak ingin mempermalukan diri."Setelah itu, Theo berbalik dan memimpin beberapa anak buahnya menuju lift ....Sophia menurunkan alisnya, mendesah tak berdaya.Beberapa hari ini, hubungan Sophia dengan Theo semakin tegang, entah kapan Theo baru akan memberikan semua aset padanya.Sophia tidak ingin memperburuk keadaan, jadi dia sengaja berjalan lambat, mendorong Alex perlahan menuju lift, menunggu lift berikutnya.Di perjalanan, Alex bertanya, "Apa yang terjadi an
"Kita naik mobil perusahaan, setelah kembali baru kamu kendarai mobilmu," pinta Pamela.Andra mengerutkan alis, "Kenapa? Bukankah lebih efisien kalau aku pakai mobilku?" tanyanya.Pamela menjawab, "Kita berdua keluar survei lokasi untuk alasan pekerjaan, lebih tepat menggunakan mobil perusahaan, dengan begitu kesalahpahaman dapat dihindari."Andra mengerutkan alis tak berdaya, "Lala, apa kamu nggak terlalu berhati-hati?"Pamela tidak banyak menjelaskan, dia langsung menaiki mobil dinas yang dikendarai sopir perusahaan.Andra mengangkat bahu, terpaksa mengikutinya menaiki mobil itu....Pagi-pagi sekali Sophia sudah bangun untuk membuatkan Alex sarapan, untuk meredakan amarah Alex yang dia buat kemarin, Sophia ingin berperilaku lebih baik agar kekesalan pria itu segera hilang.Dia memasak bubur, telur, serta sayuran.Alex hanya membawa Kevin untuk sarapan, tidak bicara di atas meja.Sophia mengambilkan telur untuk Alex sambil berkata, "Alex, istirahatlah setelah makan, kita akan mengaja
Pamela benar-benar kehabisan kesabaran, "Bisa nggak kamu pergi?"Andra bersikukuh, dia tersenyum sambil berkata, "Bisa! Rapatmu sudah selesai, 'kan? Ayo, kita ke Maritim Biru untuk survei lokasi dan membahas pekerjaan!"Pamela tidak ingin pergi, dia melambai sambil berkata, "Nggak usah survei lagi, kamu boleh membangun kawasan seni di mana pun kamu mau, asalkan luasnya nggak melebihi seperlima luas lahan!"Dia terlalu malas bekerja dengan pria yang bisa kambuh kapan saja.Andra sudah menunggu sejak tadi, mana mungkin dia menyerah begitu saja, "Lala, setelah membuatku menunggu sampai sekarang, kamu malah nggak menepati janji?"Pamela menjawab, "Aku sudah sepenuhnya menyetujui permintaanmu, apa kamu masih belum puas? Kenapa? Kamu berharap aku menemukan masalah setelah survei, lalu menolak proposalmu?"Andra berkata dengan percaya diri, "Aku mau kamu menyadari seberapa bagus prospek proposalku, siapa tahu kamu akan menyukaiku! Lala, aku sangat percaya diri dengan proposalku, aku juga yaki
Sosok itu bukan orang lain, melainkan Andra.Yang berbeda adalah Andra di pagi hari tadi berpenampilan rapi dengan jas dan sepatu kulit.Sementara Andra yang sekarang telah melepas jas dan kemejanya, bahkan bagian atas tubuhnya telanjang!Pamela mengerutkan alis, kemudian berkata, "Tuan Muda Andra, apa Keluarga Bratajaya mendidikmu untuk melepaskan baju secara sembarangan di perusahaan orang lain?"Ada butiran keringat di bahu Andra, yang menambah sedikit pesona pada badan bugarnya."Lala, bukankah ini hasil yang kamu inginkan?"Pamela menatapnya keberatan, "Apanya ini hasil yang kuinginkan? Yang kuinginkan adalah kamu pergi dari sini, jangan menungguku!"Andra menaikkan sudut bibirnya, "Oh, ya? Kenapa aku merasa kamu sengaja membuatku kepanasan untuk memaksaku melepaskan pakaian dan memperlihatkannya padamu?"Pamela pernah bertemu orang yang tak tahu malu, tapi baru kali ini bertemu orang yang begitu percaya diri, "Itu .... Tuan Muda Andra, apa kamu selalu begitu percaya diri?"Andra
Andra mengerutkan kening, mengangkat bahu dan tersenyum, "Oke! Nggak usah hidupkan pendingin ruangan. Lala, jangan lupa mencariku setelah selesai rapat!"Pamela mengangguk, "Itu pun kalau Tuan Muda Andra masih di sini," katanya.Andra mengerucutkan bibirnya, kemudian menjawab, "Jangan khawatir, aku pasti ada."Kemudian, Andra pergi ke ruang tunggu diantar oleh sekretaris Pamela.Setelah kantor sepi, Pamela tidak membuang waktu, dia menyalakan komputer untuk mengurus beberapa pekerjaan dan bersiap untuk rapat.Kerja sama dengan Perusahaan Bratajaya telah disetujui dalam rapat pemegang saham, bukan sesuatu yang diputuskan sendiri oleh Pamela.Meski tidak menyukai Andra, Pamela berterima kasih atas semua bantuan yang diberikan olehnya, hanya saja dia tidak bisa membalas perasaannya.Jadi, saat Andra mengajukan bekerja sama dengan Perusahaan Dirgantara untuk mengembangkan kawasan komersial Maritim Biru, Pamela berjanji akan mengajukannya pada pemegang saham, tapi lolos atau tidaknya tidak
Andra mengangkat bahu dengan acuh tak acuh dan tersenyum, lalu mengikutinya ke kantor, "Ini namanya sedang dinas, bukankah aku datang untuk membahas pekerjaan denganmu? Bos serajin aku apa masih nggak cukup memberi contoh?"Saat berjalan menuju mejanya, Pamela merasakan Andra semakin dekat di belakangnya ....Ini adalah kebiasaan buruk Andra, dia suka melakukan kontak fisik ketika berbicara.Pamela berbalik, lalu menarik kursi untuknya dengan sangat alami, "Tuan Muda Andra, silakan duduk. Karena kita akan membicarakan pekerjaan, maka duduklah di kursi tempat kita membicarakan pekerjaan. Jangan terlalu dekat, agar nggak menimbulkan salah paham!Andra mengatupkan bibirnya, tersenyum, lalu duduk di kursi yang ditarik Pamela untuknya, "Terima kasih, Lala."Setelah Andra duduk, Pamela berjalan perlahan ke mejanya dan duduk. Dia menaikkan matanya, menatap Andra dengan tenang, "Ada urusan pekerjaan apa yang ingin kamu sampaikan padaku?!"Seketika Andra berubah serius, "Bukankah kita berdua ak
Buru-buru menjual aset di saat seperti ini, pasti ada yang tidak beres!Saat serius meninjau surel dari Ariel, ponsel Pamela tiba-tiba berdering.Saat mendengar deringan ponsel, matanya masih tertuju pada layar komputer, sementara tangannya sudah meraih ponsel untuk menjawab panggilan tersebut."Lala, kamu sedang apa?"Terdengar suara Andra, beberapa waktu tidak bertemu, Pamela hampir melupakan orang ini."Ada apa?"Nada suaranya dingin, dengan sikap sedang bekerja.Andra berpura-pura menghela napas kecewa, "Lala, apa kamu nggak bisa ramah sedikit padaku? Bagaimanapun sekarang kita berdua bisa dikatakan mitra kerja. Bukankah nggak baik memperlakukan mitra kerja seperti ini?"Pamela mengerutkan kening sambil berkata, "Kalau begitu aku harus memperlakukanmu seperti apa? Memanggilmu Andra dengan suara manja?"Andra tertawa, "Menurutku itu bagus! Aku senang kalau kamu memanggilku seperti itu!"Pamela tidak punya waktu membicarakan hal ini dengannya, dia menyela, "Sebenarnya ada perlu apa?
Sambil merenung, dia berjalan ke kamar Revan.Pamela tidak mengetuk pintu, dia mencoba memutar pegangan pintu, ternyata pintu itu terkunci ....Dikunci?Pamela tertegun, tak menyangka anak sekecil Revan tidur dengan mengunci pintu?Tak mungkin Pamela tidak kecewa, seringkali bukan hanya anak yang bergantung pada ibunya, ibu juga secara tidak sadar mulai bergantung pada anaknya.Anak yang biasanya menempel padanya tiba-tiba berubah tidak menginginkan ibunya lagi ....Bagi seorang ibu, ini adalah luka yang sangat dalam.Pamela sudah lama berada di depan pintu. Setelah lama berpikir, dia masih merasa khawatir, akhirnya dia memanjat melalui balkon ruang belajar di sebelah.Di dalam kamar, Revan berbaring miring, meringkuk di tempat tidur, dengan boneka beruang di pelukannya, dia tidur dengan kening berkerut.Dari posisi tidurnya terlihat perasaan tidak aman, meski begitu, dia tetap mengunci pintu dan memaksa dirinya untuk mandiri.Tanpa sadar Pamela teringat pada masa kecilnya, perasaan me
Ariel berkata, "Lebih baik kamu perhatikan kakakmu itu, jangan biarkan dia membuat masalah, Pamela sudah cukup banyak masalah akhir-akhir ini."Tatapan Justin berubah tenang, "Aku juga tahu, Kak Pamela sudah cukup memusingkan masalah Kak Agam, aku nggak akan membiarkan orang lain mengganggunya lagi," katanya.Ariel duduk, kemudian menaikkan kacamata berbingkai emasnya sambil berkata, "Aku harap kamu bisa membedakan yang benar dan salah, bukan membela kakak kandungmu secara membabi buta."Dulu Justin benar-benar menganggap kakaknya, Kalana Yanuar, sebagai wanita yang paling baik dan paling lemah di dunia ini, kemudian dia baru menyadari Kalana sudah dididik oleh ibunya menjadi sangat egois, yang bisa memanfaatkan siapa pun untuk menggapai tujuannya.Justin meyakinkan, "Tenang saja, aku nggak akan seperti itu. Meski keduanya kakakku, aku tahu siapa yang benar dan siapa yang salah."Ariel menatapnya, matanya terpaku sejenak, lalu menjadi tenang dan tidak berkata apa-apa lagi....Malam ha
"Hari-hari Dimanjakan Paman" adalah novel Pernikahan yang ditulis oleh Hargai ini mengisahkan tentang Pamela, seorang gadis mandiri dan penuh keyakinan. Dengan inisiatifnya, Pamela mencium Agam, pewaris keluarga kelas atas yang lebih tua, tampan, dan dominan di sebuah kedai kopi, untuk menghindari kencan buta yang diatur oleh ibu tirinya. Akibatnya, mereka berdua perlahan-lahan membangun hubungan kisah cinta yang manis.
"Hari-hari Dimanjakan Paman" Telah diperbarui ke bab 429, dengan 16,8 ribu pembaca di GoodNovel dan mendapatkan skor 10 poin.
Karakter Utama Hari-hari Dimanjakan Paman
Pamela
Wanita yang cantik, berani, mandiri, dan riang. Untuk menghindari kencan yang tidak diinginkan dengan pasangan yang jelek dan narsis, dia tanpa sengaja mencium seorang pria tua yang tampan, yang akhirnya membawanya masuk ke dalam suatu hubungan yang tak terduga.
Paman (Agam)
Pemuda pewaris tampan dan dominan dari keluarga kelas atas.
Untuk menyingkirkan kencan yang tidak diinginkannya, Pamela menciumnya di warung kopi. Karena pertemuan kebetulan ini, keduanya terlibat dalam permainan cinta manis yang tak terduga.
Bab Panas “Hari-hari Dimanjakan Paman”
Hari-hari Dimanjakan Paman: Bab 9, Bab 16, Bab 17, Bab 18, Bab 19, Bab 21, Bab 22, Bab 61, Bab 181