Share

tak pernah berterima kasih

Usai membersihkan rumah dan memastikan bahwa kedua mau mertuaku sudah kenyang, segera aku bereskan piring dan pergi memanggil Mbak Devi dan Kak Tania untuk membantuku memandikan ayah dan ibu. Memang ayah bisa mandi sendiri tapi beliau harus dibantu untuk ke kamar mandi, sementara ibu, harus kami papah dan mandikan dengan baik.

"Mbak Devi, Kak Tania, mohon bantu saya," ucapku ketika melihat kedua iparku yang kebetulan sedang bicara berdua.

"Memandikan ibu ya Dik?"

"Iya Kak."

"Hangatkan saja dulu airnya kami akan datang sebentar lagi," perintah kedua iparku itu

"Baik, Kak, saya tunggu ya."

Aku segera beralih ke dapur ibu, menghangatkan sedandang air yang begitu berat di angkat ke atas kompor. Kuperiksa lagi keadaan bayi mungilku, putri cantikku terlihat menggemaskan dengan bando di kepalanya, ia terdiam memperhatikan sambil tersenyum kecil ketika sang Kakek membercandainya, ci luk ba!

"Pintar sekali, sekecil itu sudah pandai merespon," gumamku sambil beranjak lagi mengambil ember da
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status