Gadis Misterius

Gadis Misterius

By:  Nona_Lyanna  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
28 ratings
115Chapters
7.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Pembunuhan sadis yang terjadi di Desa Kenanga, melenyapkan sepasang suami istri yang bernama Amir dan Asih. Tuduhan keji yang menimpanya membuat sepasang suami istri itu dibakar hidup-hidup hingga tewas. Ayu gadis cantik yang merupakan anak dari pasangan suami istri yang malang itu, dijadikan budak di pabrik yang dimiliki Juragan Tono. Hukuman demi hukuman setiap hari Ayu dapati, hingga suatu hari Juragan Tono membuat pilihan untuk Ayu. Pilihannya adalah menerima pinangan Juragan Tono untuk jadi istri keduanya, atau tetap ingin menjadi buruh pabrik selamanya tanpa menerima bayaran. Ayu yang memiliki dendam sangat besar, mulai menjalani rencananya untuk membalas perbuatan Juragan Tono. Disisi lain, Aldo yang merupakan CEO dan pemilik lima perusahaan terbesar di kota, mendengar kabar miring yang beredar tentang desa Kenanga tersebut. Aldo pun berniat menyelidiki dan memulai penyamaran ke desa. Mampukah Ayu membalaskan dendam atas kematian orang tuanya? Dapatkah Aldo menemukan kebenaran yang ia cari di desa? Ikuti terus kisahnya.

View More
Gadis Misterius Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Khara Asha
semangat berkarya
2021-11-29 09:08:53
0
user avatar
Asnafa
Semangat kak!
2021-09-28 18:40:37
0
user avatar
Nadila nana
Semangat kak! Aku sudah mampir ya ..
2021-09-27 07:35:34
1
user avatar
Naya Lim
semangat Ayu. balas dendam sama si Tono!
2021-09-25 12:00:36
0
user avatar
Sarifah31
Semangat kakak
2021-09-25 10:48:09
0
user avatar
Ade Esriani
Keren ceritanya ...
2021-09-24 12:33:03
0
user avatar
Pratiwi
Ceritanya menarik. Semangat up ya
2021-09-23 19:26:57
0
user avatar
Kariani Sukadi
Siap nunggu kelanjutannya
2021-09-23 14:34:53
0
user avatar
Biru Langit
Bagua banget ditunggu kelanjutannya
2021-09-23 14:21:00
0
user avatar
Shegan
aku dah mampir
2021-09-22 21:19:10
0
user avatar
errie_kurnia
semangat terus kak, ceritanya bagussss ......
2021-09-22 14:05:06
0
user avatar
Bima Kai
Cerita berbau-bau misteri sangat menarik...
2021-09-22 11:23:21
0
user avatar
Hana Nury
Seru, bikin penasaran, Lanjut Kak
2021-09-22 10:49:22
0
user avatar
ShilaKurnia
Ceritanya bagus dan feel nya dapet, segera apdate bab ya thor
2021-09-22 10:35:07
0
user avatar
Molista
Sinopsisnya bikin merinding dan tambah penasaran
2021-09-21 22:32:50
0
  • 1
  • 2
115 Chapters
Terbayang peristiwa silam
*** "Hajar terus! Pukul saja sampai mampus! Dasar tidak tau diri, manusia tak tau terima kasih! bukannya balas budi, malah lancang maling di pabrikku!" cerca Juragan Tono. "Bakar saja! Biar tidak ada lagi yang berani melakukan perbuatan serupa!" teriak tiga sekelompok anak buah pabrik tersebut. Sepasang suami istri dipukuli, hingga dibakar hidup-hidup, seluruh warga yang menyaksikan hanya bungkam. Sebagian ada yang merasa iba, sebagian lagi ada yang tersenyum lega. Kabarnya sepasang suami istri tersebut ditangkap basah oleh tiga sekelompok buruh pabrik. Konon katanya mereka ditemukan sedang melangsungkan aksi untuk mencuri kelapa yang akan dijual ke kota. "Jangan! Jangan bakar Ayah dan Ibuku! Biadab kalian!" teriak Ayu, anak dari sepasang manusia malang itu. "Mampus! Rasakan itu balasan setimpal!" Seluruh cacian dilontarkan Juragan Tono beserta keluarganya.  Gelak tawa terdengar seperti sedang merayakan kemenangan. Mereka dengan b
Read more
Gadis tanpa ekspresi
***Aldo mendekati penjaga Pabrik tersebut, berbeda dengan di kota, jika di kota akan dijaga oleh Satpam sebagai petugas keamanan. Namun, di desa ini terlihat tiga orang penjaga seperti preman. "Permisi, apa benar ini Pabrik terbesar satu-satunya di desa ini?" tanya Aldo berbasa-basi."Ya, kamu siapa? Sepertinya bukan berasal dari desa sini," ucap salah seorang penjaga itu."Nama saya Danu, saya dari desa lain, maksud saya kemari ingin ikut bekerja di sini," papar Aldo yang memulai aksinya menyamar."Hmm, baiklah ... ayo ikut saya menemui Juragan Tono!" ajak penjaga itu.Aldo pun mengikuti langkah pria berbadan kekar tersebut. Terlihat banyak para pekerja berbagai kalangan, ada yang sudah sangat senja usianya, ada pula yang masih belia, pria dan wanita semua terlihat fokus menjalankan pekerjaannya.Seketika Aldo melirik seorang wanita yang tampak sangat berbeda, wajahnya cantik, matanya hitam pekat nan tajam. Namun, terkesan din
Read more
Hukuman bagi para pembangkang
***Ayu kesulitan mencongkel kelapa karena tangannya yang memar, serta banyak bekas luka itu."Yu, nanti jam istirahat biar saya obatin luka di tanganmu ya," ucap Dewi dengan tulus.Ayu hanya menggeleng tanda tidak setuju, namun Dewi tidak pernah menyerah, baginya Ayu adalah seorang teman terbaik, walau Ayu sering mengabaikannya. "Danu! Apa kau tidak pernah bekerja sebelumnya? tanya Juragan Tono dengan keras."Saya memang baru pertama kalinya melakukan perkerjaan seperti ini Juragan," jawab Aldo jujur."Dasar! Sudah miskin, belagu pula! Kerjakan lebih cepat lagi atau gajihmu akan saya potong!" bentak Juragan Tono.Aldo terlihat kesusahan menjalani pekerjaannya, bagaimana tidak, Aldo seorang CEO, serta pemilik lima sekaligus perusahaan ternama, kini malah menyamar menjadi seorang buruh pencongkel kelapa. Juragan Tono berlalu dari hadapan Aldo, kini langkahnya mulai mendekati Ayu.
Read more
Ayu bersedia menikah dengan Juragan Tono
***Ayu terus diseret paksa oleh anak buah Juragan Tono tersebut, Aldo mengikuti dengan sembunyi-sembunyi."Kau akan tetap dipasung sampai besok pagi," ucap Dodo sambil mendorong tubuh Ayu ke lantai.Tiga sekelompok itu pun kembali ke gubuk masing-masing, Aldo yang masih memantau, kini mencoba melihat kondisi Ayu.Ternyata Ayu sudah bersandar dengan begitu lemah, lima cabukan serta dua kali tamparan mengenai tubuh Ayu yang mungil, bahkan Ayu tidak diizinkan makan sampai besok pagi.Aldo menghampiri Ayu dan masuk mengunci pintu dari dalam."Bertahanlah, saya akan membawakanmu makanan nanti malam," ucap Aldo."Pergi dari sini!" usir Ayu tanpa ekspresi."Saya hanya ingin membantumu, jangan takut, saya bukan orang jahat," papar Aldo yang berusaha meyakinkan Ayu."Saya tidak pernah merasa takut, pergilah!" Ayu berkata dengan lemah.Aldo menuruti perkataan Ayu, dengan berat hati Aldo te
Read more
Pembalasan dendam dimulai
***Ketiga anak buah Juragan Tono saling sikut, melihat Juragannya sedang merasa di atas awan, sementara Aldo masih tidak mengerti dengan jalan fikiran gadis misterius itu."Kenapa tidak sedari dulu saja kau terima pinanganku? Asal kau tau Ayu, hatiku sakit ketika harus menyiksamu, namun kau terlalu pembangkang," ujar Juragan Tono yang mulai memperhalus cara bicaranya pada Ayu."Saya baru menyadarinya," sahut Ayu datar."Tidak masalah sayang! Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali," ucap Juragan Tono lagi.Ayu tersenyum getir mendengar penuturan Juragan Tono tersebut.Aldo yang masih mendengarkan, sontak tambah bergetar, terlebih lagi Aldo baru pertama kalinya melihat Ayu sedikit tersenyum. "Kenapa jantungku berdebar kencang saat melihat senyumnya, rasanya seperti membiusku," batin Aldo.Itu memang senyuman pertama Ayu setelah kematian kedua orang tuanya. Lesung pipit di wajah cantiknya kembali terlihat saat ia
Read more
Pengumuman mengejutkan
***Malam itu adalah awal dari bangkitnya sebuah dendam, Juragan Tono dan Sri istrinya itu saling berjauhan.Semenjak malam itu yang ada dipikiran juragan Tono hanyalah Ayu.Seperti biasanya, Ayu datang dengan terlambat ke Pabrik, namun tak ada satu pun dari anak buah Juragan Tono yang berani menghukum Ayu."Ayu, cepatlah ke sini!" Perintah Dewi yang khawatir jika Ayu dihukum lagi.Ayu hanya mengangguk, sementara Aldo yang mengetahui percakapan semalam, merasa sangat kesal. Ia kesal karena Ayu menerima tawaran dari Juragan Tono. "Kang, matanya melotot ke arah sana terus," goda seseorang yang berada di sebelah Aldo."Saya cuma takut kalau gadis itu dihukum lagi, gak tega liatnya," ujar Aldo yang mencoba berkilah.Tidak lama kemudian, Juragan Tono muncul bersama dengan istrinya. Semua buruh pabrik memandang dengan heran, karena Juragan Tono dan Sri terlihat babak belur, bahkan ketiga anak buahnya pun sama.Namun, tid
Read more
Ayu menghilang
*** Tubuh Aldo yang terkena cambukan terasa begitu perih, hingga Aldo tidak bisa tidur dengan nyenyak.  "Sial! Ayu lebih membela Juragan brengsek itu," gumam Aldo. Sementara Sri merencanakan sesuatu untuk memberi Ayu pelajaran. Sri pergi ke ujung desa, ia menemui dua orang laki-laki yang berbadan kekar. Dua laki-laki tersebut adalah mantan anak buah Juragan Tono, yang bernama Sarif dan Sarmin, mereka dipecat dengan sadis oleh Juragan Tono. "Lakukan seperti yang saya perintahkan! Ini uang muka ... untuk pekerjaan kalian, jika berhasil saya akan bayar dengan jumlah yang besar!" perintah Sri pada Sarif dan Sarmin. "Baik, Bu Juragan," sahut Sarif dan Sarmin bersamaan. Sri bergegas kembali ke rumah, sebelum ada yang melihatnya di ujung desa. Jalan yang ditempuh Sri sangat gelap, ia sengaja pergi malam-malam agar tidak ada yang melihatnya. Sampai di bangunan mewah yang hanya dimiliki Juragan Tono itu, Sri langsung masuk
Read more
Dendam mulai dijalankan
***Dua hari berlalu, Ayu belum ditemukan keberadaannya.Aldo dan Dewi sangat cemas.Sementara Juragan Tono sudah sangat marah, Sri yang bahagia merasa ia telah memenangkan permainan."Dasar tidak berguna kalian semua! Mencari satu perempuan saja tidak becus!" bentak Juragan Tono pada anak buahnya, serta buruh Pabrik.Tidak ada yang berani membuka suara. Semua hanya menunduk, mendengarkan kemarahan Juragan Tono.Ketika Juragan Tono masih mencaci maki seluruh anak buahnya, tiba-tiba Ayu datang dengan berlari seperti orang ketakutan."Juragan ...!" teriak Ayu memanggil Juragan Tono.Semua yang ada di sana sontak terkejut melihat Ayu sudah kembali, Sri melotot tak percaya, bagaimana bisa Ayu kembali lagi."Ayu! Apa yang terjadi? Kenapa kau terlihat berantakan seperti ini," tanya Juragan Tono dengan amarah yang mulai mereda."Sa-saya diculik, Juragan," sahut Ayu.Aldo yang mendengar jawaban Ayu itu, merasa sang
Read more
Sri mulai tersisih
***Juragan Tono datang, mengecek pekerjaan para buruhnya. Ia melihat Ayu tengah duduk di sebelah Dewi, Juragan Tono pun tersenyum ke arah Ayu."Apa kamu bosan berdiam diri saja?" tanya Juragan Tono pada Ayu."Iya, Juragan," sahut Ayu datar."Baiklah, mulai hari ini kamu bisa menggantikan tugas Sri, dalam menghitung semua pemasukan serta pengeluaran uang Pabrik ini," papar Juragan Tono.Sri yang sedang duduk manis memegang semua keuangan Pabrik, kini sudah berubah ekspresi. Matanya melotot dengan sangat besar, mulutnya terbuka lebar. Ia sangat terkejut mendengar keputusan gila suaminya itu.Dewi yang mendengar itu hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala. Ia sungguh tidak percaya keajaiban apa yang sedang terjadi ini.Sementara Aldo berusaha terlihat biasa-biasa saja, agar tidak ada yang menaruh curiga."Tapi bagaimana dengan, Bu Juragan Sri?" tanya Ayu sengaja memancing keributan."Sri b
Read more
Otak penculikkan terungkap
***Pagi ini Joko akan mengirim seluruh hasil olahan Pabrik ke kota, Sri merasa senang karena sebentar lagi Ayu akan kena hukuman. Harga penjualan santan hasil olahan tentunya seperti biasa, fikir Sri sambil menatap penuh kemenangan."Kirimkan dengan baik, jangan sampai ada kesalahan!" Perintah Juragan Tono pada Joko."Siap Juragan," sahutnya.Aldo mulai cemas, ia mencoba mencari alasan agar bisa beranjak sebentar dari pekerjaannya."Maaf, Kang. Saya mau izin buang air sebentar," ucap Aldo pada Tole yang mengawasi para buruh."Ya, sudah! Jangan lama-lama." Tole mengizinkan.Aldo kembali ke dalam gubuknya, ia mengecek pesan yang kemarin dikirimnya pada Danu. "Astaga! Belum ada jaringan," gerutu Aldo sambil mengacak kasar rambutnya.Dengan gusar, Aldo pun segera kembali ke Pabrik. Ia merasa cemas, karena setelah penjualan itu pastinya Ayu terkena masalah.Hari
Read more
DMCA.com Protection Status