"Orang seperti saya? memangnya saya seperti apa?" tanya Arga menatap tajam Nessa.
"Om adalah orang yang paling nyebelin yang pernah aku temuin!" ketus Nessa. "Dan kamu orang ter-aneh yang pernah saya temui!" balas Arga tak mau kalah. "Terserah!" jawab Nessa pergi meninggalkan Arga. "Tunggu!" "Apa?" tanya Nessa berbalik menatap Arga. "Saya mau bicara sama kamu!" jawab Arga serius. "Ya udah bicara aja kalau gitu!" "Jangan di sini!" jawab Arga berjalan kembali ke kursi taman yang Ia tempati tadi. Nessa yang penasaran memilih mengikuti Arga walaupun sebenarnya Dia juga malas. Nessa ikut duduk di sebelah Arga namun sedikit berjarak agar tidak berdekatan. "Mau ngomong apa sih Om?" tanya Nessa setelah mereka duduk. "Saya mau bikin kesepakatan sama kamu!" jawab Arga yang membuat Nessa mengernyitkan dahinya. "Kesepakatan apa?" "Saya mau kita menerima perjodohan ini!" "Nggak! enak aja!" sela Nessa sebelum Arga menyelesaikan ucapannya. "Eh bocah, bisa nggak kalau orang ngomong itu jangan di potong dulu! nggak sopan banget jadi manusia!" kesal Arga. "Iya-iya maaf, ya udah lanjutin ngomong nya!" ucap Nessa yang membuat Arga ingin sekali melempar gadis yang ada di sebelahnya saat ini ke Antartika sana. "Saya ingin kita menerima perjodohan ini dengan satu syarat!" ucap Arga. "Syarat apa Om?" tanya Nessa dengan dahi berkerut. "Kita hanya akan menikah selama satu tahun,bdan kita boleh berpisah setelahnya!" jawab Arga yang membuat Nessa melongo mendengarnya. "Om udah gila ya? pernikahan di jadikan ajang main-main!" pekik Nessa tak percaya. "Terserah kalau kamu mau semua fasilitas kamu di sita!" balas Arga santai. "Ya tapi nggak gini juga Om, bagaimanapun juga ini pernikahan hal yang sakral!" jawab Nessa keberatan. "Ya terus kamu maunya gimana? kita akan menikah selamanya menjadi keluarga seperti orang-orang begitu? mana mungkin saya betah memiliki isteri aneh kayak kamu!" sinis Arga yang membuat Nessa kesal mendengarnya. "Emangnya Om pikir Aku mau punya suami tua kayak Om!" balas Nessa tak mau kalah. "Enak aja kamu bilang saya tua, yang ada kamu itu yang masih bocah!" ucap Arga kesal karena di katakan tua. "Ya ya ya terserah Om deh, Aku mau pulang pusing dengerin Om ngomong!" balas Nessa berdiri. "Saya belum selesai ngomong!" "Apa lagi sih Om?" gerutu Nessa. "Gimana, kamu setuju apa nggak?"tanya Arga. "Ya udah oke!" jawab Nessa membuat Arga tersenyum namun nyaris tak terlihat. "Deal!" ucap Arga mengulurkan tangannya. "Deal!" jawab Nessa menjabat tangan Arga. Arga terpaku saat merasakan lembutnya tangan Nessa, namun itu hanya sesaat karena Nessa segera menarik tangannya kembali. "Oh ya Om, itu mobilnya udah di benerin?" tanya Nessa saat melihat mobil milik Arga yang ia tabrak beberapa waktu lalu terparkir tidak jauh dari tempat mereka saat ini. "Udah, karena orang yang menabraknya tidak mau tanggung jawab!" sindir Arga. "Nanti kalau Aku udah nikah baru Aku ganti!" "Apa hubungannya?" "Ya adalah, kalau udah nikah harta suami kan juga hartanya isteri, masak minta ganti rugi sama isteri sendiri!" jawab Nessa seenaknya, kemudian pergi begitu saja meninggalkan Arga yang menatapnya dengan tatapan tajam. "Dasar Bocah seenaknya banget kalau ngomong!" gumam Arga menggelengkan kepalanya heran. ******* Malamnya di kediaman Irawan tengah menikmati makan malam bersama.Nessa tampak lebih banyak diam dari biasanya.Gadis itu tiba-tiba saja jadi pendiam tidak seperti biasanya yang selalu heboh. "Masih sariawan Kak?" goda Dimas adiknya. "Iya, lebih tepatnya bisulan!" kesal Nessa yang membuat Dimas terkekeh mendengarnya. "Jadi gimana, apa keputusan kamu?" tanya Wirawan. "Iya Aku mau !" jawabnya yang membuat Melda dan Irawan tersenyum mendengarnya. "Bagus, kamu sudah memilih keputusan yang tepat!" ucap Irawan. "Kalau aja nggak takut jadi gelandangan Gue ogah banget nikah sama tuh Om tua!" ucapnya dalam hati. "Kok wajah lo kayak nggak senang gitu sih Kak?" tanya Dimas. "Diem lo! nggak usah ikut campur mending fokus aja sama ujian Akhir lo!" jawab Nessa ketus. "Ya elah, gue nggak belajar pun tetap pinter kali!" balas nya pongah. Selesai makan malam Nessa memilih kembali ke kamarnya, sementara mamanya sudah berseru heboh dengan Rossy mamanya Arga terkait perjodohan mereka. "Iya jeng, Nessa mau menerima perjodohan ini!" seru Melda heboh melalui panggilan telepon. "Arga juga gitu jeng, tadi sehabis pulang kantor dia setuju untuk menikah dengan Nessa!" ucap Rossy tak kalah senang. ******** Setelah mengatakan kalau iya setuju menikah dengan Nessa, Arga pergi ke tempat biasa ia melepaskan beban pikirannya. "Gimana kabar lo Bro?" tanya James pemilik club. "Buruk!" jawabnya datar. "Kenapa lagi? soal perjodohan itu lagi?" tanya James. "Gue terpaksa menerima perjodohan gila ini!" jawab Arga. "Terus?" "Gue nggak tega nolak permintaan nyokap gue, Nyokap minta gue buat coba menjalani nya satu tahun kalau di antara kita nggak ada cinta maka gue boleh menceraikan nya! "What?" "Jadi lo nikah kontrak sama tuh cewek?" tanya James kaget. "Bisa dibilang begitu,dan gue bakal bikin dia nggak betah sama pernikahan ini terus kita bisa pisah setelah satu tahun!" seringai Arga. "Lo yakin nggak bakal jatuh cinta?" "Kenapa nggak, Dia masih tersimpan rapat di hati gue!" jawab Arga membuat James menghembuskan nafasnya kasar. "Hati-hati sama omongan lo ga, dan saran gue lebih baik lo lupain masa lalu lo itu!" "Nggak akan! karena gue yakin dia pasti kembali!" jawab Arga, yang membuat James tidak berkata-kata lagi. Malam ini Arga minum seperti biasanya,kalau sudah seperti ini dia akan pulang ke apartemen. Karena tidak ingin mamanya mengetahui soal kebiasaannya yang suka minum dan pergi ke club malam. Namun Arga hanya sekedar minum tidak melakukan transaksi dengan wanita manapun, karena hatinya hanya di miliki oleh satu orang yaitu wanita di masa lalunya. ********* Paginya Nessa sudah bersiap-siap berangkat ke kampus, setelah selesai sarapan Dia segera melajukan mobilnya menuju Universitas tempat ia menuntut ilmu. Saat di perempatan lampu merah mobilnya tak sengaja bersebelahan dengan mobil Arga. Dia melirik ke arah mobil tersebut yang bersamaan dengan Arga yang juga menoleh ke arahnya. Nessa hanya menatap nya dalam diam tanpa berniat menyapa atau, begitu juga dengan Arga Pria itu hanya melihat dengan tatapan datarnya. Ray melajukan mobilnya kembali setelah lampu berubah warna menjadi hijau. Ray melirik ke arah kaca depan dan melihat Boss nya itu tengah melamun. "Apa Bapak ada masalah?" tanya Ray. "Tidak, apa Kau sudah menemukan informasi tentang nya?" tanya Arga. "Belum, secepatnya saya akan mendapatkan informasi tentangnya!" ****** Nessa sampai di kelas yang langsung di sambut heboh oleh Sonya. "Nessa!" "Lo kemana aja? kenapa kemarin lo nggak masuk?" tanya Sonya. "Males!" jawabnya. "Kenapa? lo tahu nggak kemarin King Killer nanyain lo" "Terus?" "Ya terus Dia ngomel-ngomel kenapa lo nggak masuk dan nggak ngabarin apapun!" "Ck, udah kayak Nyokap gue aja tuh Dosen lama-lama!" ucap Nessa. "Emangnya lo kemarin kemana?" tanya Sonya. "Ke taman,,Gue lagi bete' males banget buat ke kampus!" jawab Nessa. "Soal perjodohan lo itu?" tanya Sonya. "Iya, Nyokap Gue tetap maksa kalau nggak semua fasilitas yang mereka kasih bakal di sita!" jawab Nessa. "Gue setuju sama nyokap lo!"Setelah pembicaraan mereka sore itu, Arga dan Nessa memberitahu kabar tersebut kepada kedua orang tua mereka."akhirnya kalian mempublikasikan nya juga, Mama sangat senang mendengarnya" ucap Mama Nessa tersenyum."Iya Ma, dalam bulan ini kita akan mengadakan resepsi" jawab Arga."oke, kalau begitu Mama dan Mama kamu akan persiapkan semuanya. Kalian tinggal duduk manis dan produksi cucu yang banyak buat kita" seloroh Ratna.Arga terkekeh mendengar perkataan mertuanya, namun begitu ia juga merasa senang karena tidak perlu mengurus semuanya. Biar Mama mereka saja yang mengurus semuanya."Dimas mana Ma?" tanya Nessa, karena tidak melihat keberadaan adiknya itu."Lagi di kamar, seminggu lagi kan mau ujian akhir""Oh" jawab Nessa mengangguk.******2 Minggu kemudian, satu kantor di kejutkan dengan kabar pernikahan CEO mereka. Tak ada angin tak ada hujan, sudah menggelar resepsi saja. Mereka bertanya-tanya siapa wanita yang sudah berhasil menaklukkan hati pria dingin itu."OMG, diam-diam uda
Seminggu berlalu, hubungan Arga dan Nessa semakin terlihat harmonis dan romantis. "sayang?" "dapur By!" jawab Nesaa sedikit berteriak. Nessa saat ini tengah masak untuk makan malam mereka, Arga yang baru saja pulang dari kantor segera menghampiri istrinya. Nessa sedikit terkejut saat Arga langsung saja memeluknya dari belakang."duduk dulu, aku lagi masak" ucap Nessa."sebentar saja" jawab Arga meletakkan kepalanya di bahu Nessa."selalu saja wangi" gumam Arga, menikmati aroma wangi dari tubuh istrinya."nanti malah di katai bau bawang lagi" cebik Ness a.Arga membalikkan tubuh Nessa agar menghadapnya."aku butuh di charge" ucap Arga memeluk Nessa dengan eratnya.Nessa tersenyum dan membalas pelukan hangat suaminya. Cukup lama mereka saling berpelukan, hingga akhirnya Arga melayangkan satu ciuman singkat di bibir Nessa."kenapa By? apa ada masalah di kantor?" tanya Nessa menatap wajah Arga yang tampak lelah."semuanya baik-baik aja sayang, aku hanya kangen kamu aja" jawab Arga ters
Pemandangan pagi ini sungguh memanjakan mata, Arga tampak tersenyum saat menatap wajah Nessa yang masih nyenyak dalam mimpi indahnya. Tangan Arga terulur mengusap wajah cantik itu, yang membuat sang empu menggeliat. Arga tidak pernah membayangkan akan jatuh cinta seperti ini dengan istri kontraknya. Ia mengira tidak akan pernah menikah jika bukan dengan Hana. Tapi takdir justru membawanya ke dalam perjodohan yang di lakukan oleh orang tuanya.Nessa mengerjabkan matanya perlahan, menyesuaikan pencahayaan yang masuk ke dalam matanya. Setelah terbuka sempurna, Nessa kaget saat mendapati Arga di depannya. Bahkan pria itu terlihat tersenyum lebar saat melihatnya. Nessa mencoba mengingat kembali kenapa dia bisa berada di sini. Wajahnya memerah seketika saat mengingat permainan panas mereka semalam. Bahkan tubuhnya masih polos tidak memakai sehelai benangpun, kecuali selimut tebal yang menyelimutinya sekarang.Nessa menenggelamkan kepalanya di balik selimut, ia sangat malu malihat Arga saat
Arga mencium pucuk kepala Nessa beberapa kali,tubuh Nessa yang hanya sebatas dadanya membuatnya merasa seperti memeluk guling."Kenapa Kamu pendek sekali!"ucap Arga membuat Nessa mendongkkan kepalanya menatap Arga."Kamu nya aja yang ketinggian seperti tiang listrik!"cebik Nessa membuat Arga terkekeh."Cup!"Arga melayangkan ciuman singkat di bibir Nessa yang membuatnya terkejut."Hehehe sekarang udah boleh dong?"tanya Arga terkekeh."No kiss-kiss!"jawab Nessa menggeleng."Cup!"Arga justru kembali mencium bibir Nessa yang membuatnya melotot."Arga!"kesal Nessa."Cup!"Ih Arga!"Apa? kamu panggil aku apa?"Arga!"Cup!"Ih ngapa--Ucapan Nessa terhenti saat bibirnya kembali di cium oleh Arga namun sekarang lebih lama.Arga mengulum dan menyecap bibir manis itu dengan lembutnya yang membuat Nessa terbuai.Semakin lama ciuman Arga semakin menuntut,Nessa membuka sedikit mulutnya agar Arga bisa mengakses setiap inci isi mulutnya.Arga membelit lidah Nessa dengan begitu lihainya,mengangkat tubuh
"Kamu ngindarin Aku?"Nggak!"jawab Nessa menggeleng."Kenapa dari tadi diam aja?"tanya Arga."Lalu apa yang harus kita bicarakan?bukankah memang seharusnya seperti itu?"tanya Nessa berlalu ke balkon aparteman.Arga mengikuti Nessa dari belakang,malam ini fia harus menyelesaikan semuanya.Karena Ia tidak ingin kehilangan Nessa."Kenapa kamu berbicara seperti itu?"tanya Arga berdiri tepat di samping Nessa."Aku nggak mau terlibat lebih jauh lagi dengan kamu,sebaiknya kita kembali ke kesepakatan awal!"Apa maksud kamu Ness?"Kamu paham maksud Aku!"jawab Nessa menatap Arga."Kita pisah aja!"ucap Nessa setelahnya yang membuat Arga terkejut mendengarnya."Nggak! "Kenapa nggak? nantinya juga bakal pisah jadi sebelum kontraknya selesai lebih baik kita pisah aja dari sekarang!"ucap Nessa menatap Arga dalam,hatinya begitu sakit saat mengatakan hal itu.Namun bagaiman pun juga Ia tidak ingin hidup di bayang-bayangi masa lalu Arga."Nggak Ness! sampai kapanpun kita nggak bakal pisah!""Jangan egoi
"Saat itu Gue cuma mau menghibur Hana,perasaan Gue dilema banget waktu itu!"Gue tahu Gue juga udah jahat sama Hana karena mengatakan kalau Gue bakal selalu mencintainya,tapi Gue juga nggak bisa menyingkirkan Nessa di hidup Gue Ray!"jelas Arga membuat Ray mengangguk mengerti."keputusan yang Lo ambil sekarang udah tepat,setidaknya Hana udah tahu semuanya sebelum Dia pergi!"ucap Ray."Iya,tapi Gue masih merasa bersalah sama mereka ber-dua!""Gue ngerti perasaan Lo,tapi sekarang Hana sudah tenang di sana! waktunya Lo memulai kehidupan yang baru bersama Nessa!"ucap Ray membuat Arga tersenyum tipis."Lo benar Ray,thank's udah jaga Nessa selama Gue pergi""Kayak sama siapa aja Lo,sekarang Nessa itu adek Gue awas aja kalau Lo berani nyakitin Dia lagi!"ancam Ray."Sejak kapan Nessa manggil Lo Kakak?"Sejak kita di surabaya!"jawab ray santai."Pasti Lo yang minta kan?"Ya iyalah,masak dia panggil Gue Mas!"Mending Lo di panggil Mas,Gue malah di panggil Om!"kesal Arga membuat Ray terkekeh."He