Share

chapter 7

Author: Dzatusy
last update Huling Na-update: 2024-10-25 12:59:29

"Dim, kamu berasa liat orang nggak sih?" tanya Melda pada puteranya yang baru saja sampai di meja makan.

"Liat Ma, kenapa emangnya?" tanya Dimas.

"Tapi kenapa dari tadi nggak kedengaran suaranya ya?" tanya Melda yang lagi-lagi menyindir puteri nya itu.

"Lagi sariawan kali Ma, atau lagi puasa ngomong!" jawab Dimas ikut memojokkan Nessa.

Nessa yang merasa jengah segera berdiri dari posisinya, menyandang tas kuliahnya dan segera pergi dari sana.

"Nessa!" panggil Melda membuat langkahnya terhenti, lalu menoleh kebelakang menatap mamanya dengan wajah datar.

"Lebih baik kamu pikirkan soal perjodohan itu, kalau kamu nggak setuju menikah dengan Arga maka semua fasilitas akan Papa Mama sita!" ancam Melda.

"Mama sama Papa tuh kenapa sih? kenapa pakai acara jodoh-jodohin segala?" kesal Nessa akhirnya bersuara.

"Itu semua demi kebaikan kamu, Mama sama Papa cuma ingin yang terbaik buat kamu!" jawab Melda.

"Terbaik buat Aku atau terbaik buat Mama sama Papa?" tanya Nessa sinis.

"Apapun alasannya kamu harus menikah dengan Arga! karena hanya Dia yang bisa di percaya untuk mendampingi kamu!" ucap Melda tak mau di bantah.

"Terserah!" kesal Nessa, dan berlalu pergi begitu saja.

*********

Dua hari setelah acara pertemuan keluarga itu, baik Nessa maupun Arga tidak pernah bertemu lagi. Hal itu membuat Nessa merasa senang, karena dengan begitu Dia sedikit lebih tenang. Namun perihal kerusakan mobil Arga mereka belum membahasnya lagi.

Arga baru saja turun ke bawah untuk sarapan, stelan jas berwarna biru navy terlihat sangat cocok di tubuhnya yang atletis. Pria berperawakan tampan dengan hidung mancung itu berjalan menuju meja makan. Namun Dia tidak melihat keberadaan orang tuanya di sana.

"Mama sama Papa mana Bik?" tanya Arga pada Bik Ijah salah satu asisten rumah tangga nya.

"Nyonya lagi di kamar Den, katanya nggak enak badan!"

"Kalau Tuan sedang keluar Den!" jawab Ijah.

"Apa Mama sudah sarapan Bik?" tanya Arga lagi.

"Belum Den!"

"Ya sudah, Bibik boleh pergi!" ucap Arga yang di angguki oleh wanita yang sudah berusia 50 tahun itu.

Arga menyelesaikan sarapannya lebih cepat agar bisa melihat keadaan mamanya. Setelah selesai sarapan, Arga berjalan menuju kamar Rossy tak lupa juga membawa sarapan untuk mamanya. Dia tidak mau mamanya sakit apalagi sampai tidak sarapan. Arga begitu menyayangi Rossy, wanita yang sudah melahirkannya ke dunia ini dan memberikan kasih sayang yang begitu hebatnya. Walaupun terkadang sikapnya suka cuek,namun jauh di dalam lubuk hatinya Dia begitu menyayangi Rossy.

Arga mengetuk pintu kamar dan masuk setelah mendengar jawaban dari dalam. Melihat kedatangan puteranya Rossy mencoba bangun dan duduk dengan menyenderkan tubuhnya di kepala ranjang.

"Mama kenapa?" tanya Arga duduk di samping ranjang Rossy.

"Mama nggak papa!" jawab Rossy tersenyum.

"Kita ke rumah sakit ya, Mama kelihatan pucat"

"Mama nggak papa Ga, nanti istirahat juga baik sendiri. Kalau seumuran Mama kayak gini emang gampang lelah dan capek" jawab Rossy, membuat Arga mengusap tangan mamanya itu dengan lembut.

"Ga!" panggil Rossy lembut membuat Arga menatap wanita yang sudah tidak lagi muda itu.

"Terimalah perjodohan ini, Mama sudah tua dan juga ingin memiliki cucu!" ujar Rossy.

"Menikah bukanlah hal yang mudah Ma!" jawab Arga.

"Mama tahu, tapi sampai kapan Mama menunggu? umur Kamu sudah sangat matang untuk berumah tangga"

"Ini bukan soal umur Ma"

"Cobalah untuk menjalani nya selama satu tahun, kalau kamu yakin kamu boleh melanjutkan nya, tapi kalau cinta tak kunjung hadir kalian boleh bercerai setelah itu!" ucap Rossy yang membuat Arga terkejut mendengarnya.

"Pernikahan bukan hal yang main-main Ma, dan Aku nggak yakin dengan bocah kecil itu!"

"Dari awal ketemu aja Dia udah bikin Aku kesal gimana mau mencobanya setahun Ma!" keluh Arga.

"Coba saja Ga, hanya setahun!" bujuk Rossy lagi.

"Mama istirahat ya, ini sarapannya jangan lupa di makan, aku mau ke kantor dulu!" ucap Arga berdiri, dan tidak menghiraukan perkataan Rossy.

Ray yang melihat kedatangan Boss nya itu segera membukakan pintu.

"Pagi Pak!" sapanya sopan.

"Pergilah ke kantor, saya ada urusan berikan kunci mobilnya!" ucap Arga pada Ray.

"Baik Pak!" jawab Ray tanpa banyak bertanya.

Mobil Arga melesat meninggalkan Ray yang hanya bisa menghela nafasnya.

Arga menyusuri jalanan kota, pikirannya tengah berkecamuk. Apakah ia harus mempertimbangkan permintaan mamanya. Niat awalnya yang ingin ke kantor malah memilih ke tempat lain untuk menenangkan pikirannya.

"Membayangkan nya saja sudah membuat ku pusing, bagiamana bisa mereka menjodohkan ku dengan gadis ingusan seperti nya!" ucap Arga pada diri sendiri.

Arga pergi ke taman kota untuk mengistirahatkan pikiran nya sejenak, karena kalau Dia datang ke club sekarang sangat tidak mungkin karena masih terlalu pagi.

Arga duduk di bangku taman menghadap air mancur yang menjadi icon taman tersebut. Dia memandang air mancur tersebut yang membuatnya teringat kembali pada kenangan beberapa tahun lalu.

"Gimana kabar kamu sekarang?" gumamnya pelan menengadahkan kepalanya menghadap langit.

Sementara itu Nessa juga berada di tempat yang sama, hanya saja Dia duduk di ujung taman sedikit lebih jauh dari posisi Arga sekarang.

"Tuhan, ternyata jadi dewasa itu tidak menyenangkan!"

"Kenapa pakai acara jodoh-jodohin segala coba, gue nggak mau nikah muda, sama om-om lagi!" gerutunya seorang diri.

Saat sedang merenungi nasibnya, ada 2 orang preman yang datang mengganggunya. Nessa yang sedang kesal semakin di buat kesal dengan 2 preman tersebut.

"Duduk di sini musti bayar sama kita!" ucap salah satu preman namun Nessa hanya menatap mereka datar.

"Ayo cepat berikan sebelum kami bermain kasar!" ancam preman tersebut.

"Bacot lo!" jawab Nessa berdiri dan berbalik meninggalkan preman tersebut.

Mereka yang tidak terima segera mencegat Nessa, menarik tas nya yang membuat Nessa berbalik dan menatap tajam ke dua preman tersebut.

"Lepas!" ucap Nessa.

"Ck, tinggi juga nyali lo!" decak salah satu dari mereka.

"Serahin dulu uang lo baru kita lepas!" jawabnya.

Nessa yang saat ini tengah marah, kesal semakin di buat emosi oleh ke dua preman tersebut. Tanpa di duga Dia menarik tasnya secara kasar dan menendang lutut ke dua preman tersebut.

"Argh!"

"Sialan!" erang mereka menahan sakit karena tendangan Nessa cukup keras.

"Gue lagi nggak mood berantem, jadi sebelum lo berdua kenapa-napa mending pergi dari sini!" ancam Nessa tersebut.

Preman tersebut tidak terima dan menyerang Nessa balik, namun berhasil di tangkis olehnya. Dan terakhir Nessa berhasil menendang ke benda pusaka dua preman tersebut yang membuat mereka mengaduh kesakitan. Saat Nessa akan menendangnya lagi mereka meminta ampun dan meminta maaf karena rasa sakit yang luar biasa biasa mereka rasakan.

"Ampun-ampun kita nggak akan ganggu lagi!"

"Pergi nggak lo sekarang! dan jangan sekalipun lo datang buat malak orang-orang di sini!" ancam Nessa.

"Ii--yya Mbak!" jawab mereka gemetar dan berlari meninggalkan Nessa yang tersenyum puas karena berhasil mengalahkan ke dua preman tersebut.

"Badan aja yang gede, tapi mental kerupuk!" ucap Nessa mengambil tasnya dan pergi dari sana.

Saat berbalik Dia melihat sosok yang membuatnya kembali kesal, lagi-lagi soal perjodohan itu mengganggu pikirannya.

"Hebat juga kamu lawan mereka!" ucap Arga yang memang sedari tadi melihat bagaimana Nessa mengalahkan preman-preman tersebut.

"Soal itu mah kecil!" balas Nessa pongah.

"Sombong!" dengus Arga.

"Om ngapain di sini?" tanya Nessa bingung.

"Saya bukan Om kamu!" jawab Arga ketus.

"Yang bilang Om, Om Aku siapa?" balas Nessa membuat Arga berdecak kesal.

"Ck, apa hobi mu memang membuat orang lain kesal?" tanya Arga.

"Tergantung orangnya kayak gimana, kalau orangnya seperti Om memang pantas di gituin!"jawab Nessa.

"Orang seperti saya? memangnya saya seperti apa?"

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Dijodohkan Dengan Om Galak    Chapter 47

    Setelah pembicaraan mereka sore itu, Arga dan Nessa memberitahu kabar tersebut kepada kedua orang tua mereka."akhirnya kalian mempublikasikan nya juga, Mama sangat senang mendengarnya" ucap Mama Nessa tersenyum."Iya Ma, dalam bulan ini kita akan mengadakan resepsi" jawab Arga."oke, kalau begitu Mama dan Mama kamu akan persiapkan semuanya. Kalian tinggal duduk manis dan produksi cucu yang banyak buat kita" seloroh Ratna.Arga terkekeh mendengar perkataan mertuanya, namun begitu ia juga merasa senang karena tidak perlu mengurus semuanya. Biar Mama mereka saja yang mengurus semuanya."Dimas mana Ma?" tanya Nessa, karena tidak melihat keberadaan adiknya itu."Lagi di kamar, seminggu lagi kan mau ujian akhir""Oh" jawab Nessa mengangguk.******2 Minggu kemudian, satu kantor di kejutkan dengan kabar pernikahan CEO mereka. Tak ada angin tak ada hujan, sudah menggelar resepsi saja. Mereka bertanya-tanya siapa wanita yang sudah berhasil menaklukkan hati pria dingin itu."OMG, diam-diam uda

  • Dijodohkan Dengan Om Galak    46

    Seminggu berlalu, hubungan Arga dan Nessa semakin terlihat harmonis dan romantis. "sayang?" "dapur By!" jawab Nesaa sedikit berteriak. Nessa saat ini tengah masak untuk makan malam mereka, Arga yang baru saja pulang dari kantor segera menghampiri istrinya. Nessa sedikit terkejut saat Arga langsung saja memeluknya dari belakang."duduk dulu, aku lagi masak" ucap Nessa."sebentar saja" jawab Arga meletakkan kepalanya di bahu Nessa."selalu saja wangi" gumam Arga, menikmati aroma wangi dari tubuh istrinya."nanti malah di katai bau bawang lagi" cebik Ness a.Arga membalikkan tubuh Nessa agar menghadapnya."aku butuh di charge" ucap Arga memeluk Nessa dengan eratnya.Nessa tersenyum dan membalas pelukan hangat suaminya. Cukup lama mereka saling berpelukan, hingga akhirnya Arga melayangkan satu ciuman singkat di bibir Nessa."kenapa By? apa ada masalah di kantor?" tanya Nessa menatap wajah Arga yang tampak lelah."semuanya baik-baik aja sayang, aku hanya kangen kamu aja" jawab Arga ters

  • Dijodohkan Dengan Om Galak    chapter 45

    Pemandangan pagi ini sungguh memanjakan mata, Arga tampak tersenyum saat menatap wajah Nessa yang masih nyenyak dalam mimpi indahnya. Tangan Arga terulur mengusap wajah cantik itu, yang membuat sang empu menggeliat. Arga tidak pernah membayangkan akan jatuh cinta seperti ini dengan istri kontraknya. Ia mengira tidak akan pernah menikah jika bukan dengan Hana. Tapi takdir justru membawanya ke dalam perjodohan yang di lakukan oleh orang tuanya.Nessa mengerjabkan matanya perlahan, menyesuaikan pencahayaan yang masuk ke dalam matanya. Setelah terbuka sempurna, Nessa kaget saat mendapati Arga di depannya. Bahkan pria itu terlihat tersenyum lebar saat melihatnya. Nessa mencoba mengingat kembali kenapa dia bisa berada di sini. Wajahnya memerah seketika saat mengingat permainan panas mereka semalam. Bahkan tubuhnya masih polos tidak memakai sehelai benangpun, kecuali selimut tebal yang menyelimutinya sekarang.Nessa menenggelamkan kepalanya di balik selimut, ia sangat malu malihat Arga saat

  • Dijodohkan Dengan Om Galak    chapter 44

    Arga mencium pucuk kepala Nessa beberapa kali,tubuh Nessa yang hanya sebatas dadanya membuatnya merasa seperti memeluk guling."Kenapa Kamu pendek sekali!"ucap Arga membuat Nessa mendongkkan kepalanya menatap Arga."Kamu nya aja yang ketinggian seperti tiang listrik!"cebik Nessa membuat Arga terkekeh."Cup!"Arga melayangkan ciuman singkat di bibir Nessa yang membuatnya terkejut."Hehehe sekarang udah boleh dong?"tanya Arga terkekeh."No kiss-kiss!"jawab Nessa menggeleng."Cup!"Arga justru kembali mencium bibir Nessa yang membuatnya melotot."Arga!"kesal Nessa."Cup!"Ih Arga!"Apa? kamu panggil aku apa?"Arga!"Cup!"Ih ngapa--Ucapan Nessa terhenti saat bibirnya kembali di cium oleh Arga namun sekarang lebih lama.Arga mengulum dan menyecap bibir manis itu dengan lembutnya yang membuat Nessa terbuai.Semakin lama ciuman Arga semakin menuntut,Nessa membuka sedikit mulutnya agar Arga bisa mengakses setiap inci isi mulutnya.Arga membelit lidah Nessa dengan begitu lihainya,mengangkat tubuh

  • Dijodohkan Dengan Om Galak    chapter 43

    "Kamu ngindarin Aku?"Nggak!"jawab Nessa menggeleng."Kenapa dari tadi diam aja?"tanya Arga."Lalu apa yang harus kita bicarakan?bukankah memang seharusnya seperti itu?"tanya Nessa berlalu ke balkon aparteman.Arga mengikuti Nessa dari belakang,malam ini fia harus menyelesaikan semuanya.Karena Ia tidak ingin kehilangan Nessa."Kenapa kamu berbicara seperti itu?"tanya Arga berdiri tepat di samping Nessa."Aku nggak mau terlibat lebih jauh lagi dengan kamu,sebaiknya kita kembali ke kesepakatan awal!"Apa maksud kamu Ness?"Kamu paham maksud Aku!"jawab Nessa menatap Arga."Kita pisah aja!"ucap Nessa setelahnya yang membuat Arga terkejut mendengarnya."Nggak! "Kenapa nggak? nantinya juga bakal pisah jadi sebelum kontraknya selesai lebih baik kita pisah aja dari sekarang!"ucap Nessa menatap Arga dalam,hatinya begitu sakit saat mengatakan hal itu.Namun bagaiman pun juga Ia tidak ingin hidup di bayang-bayangi masa lalu Arga."Nggak Ness! sampai kapanpun kita nggak bakal pisah!""Jangan egoi

  • Dijodohkan Dengan Om Galak    chapter 42

    "Saat itu Gue cuma mau menghibur Hana,perasaan Gue dilema banget waktu itu!"Gue tahu Gue juga udah jahat sama Hana karena mengatakan kalau Gue bakal selalu mencintainya,tapi Gue juga nggak bisa menyingkirkan Nessa di hidup Gue Ray!"jelas Arga membuat Ray mengangguk mengerti."keputusan yang Lo ambil sekarang udah tepat,setidaknya Hana udah tahu semuanya sebelum Dia pergi!"ucap Ray."Iya,tapi Gue masih merasa bersalah sama mereka ber-dua!""Gue ngerti perasaan Lo,tapi sekarang Hana sudah tenang di sana! waktunya Lo memulai kehidupan yang baru bersama Nessa!"ucap Ray membuat Arga tersenyum tipis."Lo benar Ray,thank's udah jaga Nessa selama Gue pergi""Kayak sama siapa aja Lo,sekarang Nessa itu adek Gue awas aja kalau Lo berani nyakitin Dia lagi!"ancam Ray."Sejak kapan Nessa manggil Lo Kakak?"Sejak kita di surabaya!"jawab ray santai."Pasti Lo yang minta kan?"Ya iyalah,masak dia panggil Gue Mas!"Mending Lo di panggil Mas,Gue malah di panggil Om!"kesal Arga membuat Ray terkekeh."He

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status