Share

Bab 1868

Author: Aku Mau Minum Air
Setelah melewati tembok kota, yang muncul di hadapan Jayden tidak ada bedanya dengan sebuah kota. Ada berbagai bangunan di depan sana, dari kamp, tempat latihan, tempat uji coba, gudang senjata, bunker, bandara militer, dan sebagainya. Terdapat pula fasilitas sipil.

Jayden mengamati sesaat. Dari skala ini, tempat ini setidaknya bisa memuat 100 ribu orang. Dengan semua ini, mereka bisa saja menyerang kota dengan mudah.

Saat ini, Jayden sekalipun dibuat takjub dengan pemandangan di depan matanya. Paviliun Lingga benar-benar pintar bersembunyi. Tanpa diduga, mereka menyembunyikan begitu banyak kekuatan. Mata-mata dari Atlandia bahkan tidak menyadari hal ini.

Tiba-tiba, Jayden mulai menyesali pilihannya. Jika dia membunuh Yusuf di sini, apakah dirinya masih punya peluang untuk hidup? Jelas tidak mungkin.

"Silakan, Jenderal." Suara Bahran membuat Jayden tersadar dari lamunannya. Bahran membawanya ke ruang komando di tengah markas. Hanya beberapa orang yang tahu bahwa terdapat ruang bawah ta
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1869

    "Pura-pura mati untuk menipu semua orang? Ada kejadian seperti itu?" tanya Yusuf sambil mengangkat alisnya."Aku juga nggak percaya kalau nggak melihat dengan mata kepala sendiri. Aku dipermainkan habis-habisan oleh Walter kali ini. Sekarang, bawahanku sudah berada di bawah komandonya. Aku nggak bisa membalikkan situasi lagi, makanya ingin meminta bantuanmu." Jayden menggeleng dengan pasrah."Tunggu, biar kucerna dulu." Yusuf tampak merenung. Sesaat kemudian, dia bertanya, "Maksudmu, rencana kami gagal dan Walter nggak mati. Selain itu, semua pasukanmu diambil alih olehnya dan kamu sudah buntu?""Benar, kira-kira seperti itu." Jayden mengangguk."Kalau rencanamu gagal dan pasukanmu diambil alih, gimana kamu bisa bebas dan datang ke sini?" tanya Yusuf dengan penasaran."Jujur saja, aku berpura-pura menyerah. Aku menipu mereka, lalu mencari peluang untuk kabur," timpal Jayden."Gimana caranya?" tanya Yusuf lagi.Jayden menyusun kata-katanya dan menjelaskan, "Sebelumnya, aku minta maaf pa

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1870

    "Ada apa?" tanya Yusuf dengan nada datar."Kami menangkap 2 orang mata-mata di luar. Mereka seharusnya dari Atlandia. Apa yang harus kita lakukan, Master?" tanya mata-mata itu."Mata-mata?" Yusuf mengangkat alisnya dan menatap Jayden sesaat. Kemudian, dia menginstruksi, "Bawa masuk, biar kuinterogasi.""Baik!" Mata-mata itu mengiakan, lalu memberi isyarat tangan kepada orang-orang di luar. Segera, 2 orang berpakaian hitam yang diikat pun dilempar masuk.Begitu selotip di mulut dirobek, salah satu pria berpakaian hitam sontak memaki, "Berengsek kamu, Jayden! Beraninya kamu mengkhianati kami! Kamu pantas mati!""Tampar dia," perintah Yusuf dengan tidak acuh."Baik!" Mata-mata Paviliun Lingga segera maju dan menampar pria berpakaian hitam itu tanpa henti sampai mulutnya berdarah dan sebagian giginya copot."Jawab pertanyaanku. Kalau menolak, kalian hanya akan mati. Kalian orang Atlandia?" tanya Yusuf."Cih!" Pria berpakaian hitam yang wajahnya membengkak meludah dan membentak, "Ayo bunuh

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1871

    "Tuan, mata-mata itu bukan diutus olehku. Aku benar-benar nggak tahu soal ini. Aku sudah memberitahumu semua yang terjadi dalam 2 hari ini. Kalau aku menipumu, petir boleh menyambarku!" jamin Jayden dengan penuh keyakinan."Hahaha! Jangan gugup begitu. Aku cuma bercanda kok." Yusuf menepuk bahu Jayden dan berujar sambil tersenyum, "Aku percaya padamu. Kedua mata-mata ini seharusnya diutus oleh Walter. Dia takut kamu kabur, makanya menyuruh orang membuntutimu.""Walter sangat licik. Dia bisa melakukan apa saja. Wajar kalau melakukan hal seperti ini. Untung tempat ini sangat aman, jadi mereka segera ketahuan. Kalau nggak, lokasi markas ini mungkin akan bocor!" ucap Jayden dengan lega."Aku nggak tahu berapa banyak informasi yang telah mereka dapatkan. Tapi, aku rasa Walter sudah tahu tentang lokasi markas ini," kata Yusuf."Walter sudah tahu? Kalau begitu, apa kita harus mundur?" tanya Jayden sambil mengangkat alis."Mundur?" Yusuf terkekeh-kekeh sebelum meneruskan, "Jangan panik. Meskip

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1872

    Segera, pelayan membawakan anggur dan camilan. Jayden dan Yusuf pun terlihat sangat menikmati.Saat ini, di luar gunung, di sebuah rumah petani yang terlihat biasa. Luther dan Huston sedang menikmati teh sambil menunggu peluang.Sejak Jayden dibawa pergi, mereka terus membuntuti dan akhirnya tiba Pegunungan Heidam. Pegunungan Heidam sangat luas dan terletak di perbatasan.Separuh wilayahnya termasuk wilayah Atlandia, sedangkan separuh lagi termasuk wilayah musuh. Selama bertahun-tahun ini, kedua negara termasuk hidup berdampingan dengan damai. Meskipun demikian, tetap ada sedikit konflik di antara kedua belah pihak.Letak geografis Pegunungan Heidam agak khusus. Itu sebabnya, di sini hanya ada beberapa keluarga yang hidup dengan bertani dan berburu."Kak, Jayden sudah masuk cukup lama dan sinyalnya hilang sejak tadi. Mata-mata kita juga nggak memberi informasi apa pun. Apa mungkin terjadi sesuatu di dalam sana?" tanya Huston dengan ekspresi serius."Tunggu sebentar lagi." Luther berkat

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1873

    Larut malam, di istana Atlandia."Uhuk, uhuk, uhuk ...." Walter duduk di pinggir ranjang sambil terbatuk hebat. Sekujur tubuhnya gemetar. Setiap kali terbatuk, terlihat percikan darah di lantai."Raja, obatnya sudah datang! Begitu mendengar Walter terbatuk, Haruna segera mengambilkan obat dan menghampiri dengan tergesa-gesa.Haruna meletakkan mangkuk obat, lalu menepuk punggung Walter dengan ringan. Sorot matanya dipenuhi kecemasan.Sesaat kemudian, batuk Walter akhirnya berhenti. Namun, lantai dipenuhi dengan genangan darah. Wajah Walter sungguh pucat. Keringat dingin bercucuran di dahinya."Raja, cepat minum obatnya," ujar Haruna sambil mengambil mangkuk obat dan menyodorkannya dengan kedua tangan."Pahit sekali, aromanya saja sudah membuatku mual," tolak Walter sambil mengernyit. "Obat bagus memang pahit, ayo diminum," bujuk Haruna dengan lembut."Aku sudah mau mati, untuk apa minum obat lagi?" Walter menggeleng."Jangan bicara sembarangan! Kamu pasti bisa panjang umur!" ucap Harun

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1874

    Walter tersenyum dan meneruskan, "Jayden terkena racun. Kalau ingin mempertahankan nyawa, dia harus menuruti perintah kita.""Gimana kalau ada yang bisa menetralisasi racun itu?" tanya Haruna dengan penasaran."Bukan masalah." Walter menjelaskan, "Jayden nggak bodoh. Dia tahu bekerja sama dengan Yusuf sangat berbahaya. Dulu, Yusuf mungkin akan berwaspada pada Jayden karena dia punya pasukan.""Tapi, sekarang dia nggak punya apa-apa. Statusnya nggak lagi setara dengan Yusuf. Dia hanya bakal mati kalau kehilangan nilainya. Hal ini nggak berlaku untuk kita. Dia adalah anggota Keluarga Bennett. Sekalipun dia memberontak, kita tetap bisa mengampuni nyawanya.""Kalau berhasil menyelesaikan misi ini dan menebus dosanya, bukankah dia akan hidup damai dan makmur seperti dulu? Jadi, menurutmu Jayden akan membuat pilihan seperti apa?""Raja, yang kamu katakan memang masuk akal. Tapi, hati manusia sulit ditebak. Kalau Jayden nggak bisa menilai situasi dengan baik dan memilih untuk terus melakukan

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1875

    "Huston, sepertinya kamu belajar banyak selama ini. Kamu benar, kita memang nggak boleh bertindak gegabah, setidaknya harus tahu situasi di dalam. Mereka punya banyak ahli bela diri, jadi mata-mata kita nggak mungkin bisa masuk. Aku memutuskan untuk masuk sendiri," ujar Luther yang tersenyum."Apa nggak terlalu berbahaya, Kak? Kamu calon Raja Atlandia, nggak seharusnya mempertaruhkan nyawa seperti ini. Biar aku saja. Lagian, aku sudah mencapai tingkat master. Aku bisa kabur kalau bertemu bahaya," ucap Huston dengan cemas."Nggak boleh!" Luther menolak. "Kemampuanmu memang lumayan, tapi masih kurang kalau harus menghadapi ahli bela diri Paviliun Lingga. Kalau ketahuan oleh Yusuf, kamu nggak bakal bisa kabur.""Tapi ...." Huston masih ingin bicara, tetapi Luther sudah mengangkat tangan dan menyela, "Jangan membantah lagi. Aku yang membuat keputusan di sini. Kamu cukup menunggu kabarku di sini."Usai berbicara, Luther membawa mata-mata itu keluar. Huston memang merasa cemas, tetapi tidak

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 1876

    "Kenapa?" Prajurit yang satu lagi menatap dengan heran, tidak tahu apa yang terjadi."Aku sepertinya merasakan pergerakan seseorang tadi, mungkin ada yang menerobos masuk," jelas prajurit itu sambil memandang ke sekeliling, tetapi tidak menemukan apa pun."Seharusnya kamu salah dengar. Penjagaan markas ini sangat ketat. Penjaga di luar saja tak terhitung jumlahnya. Jadi, nggak bakal ada yang bisa menerobos masuk," sahut prajurit yang satu lagi.Penjagaan di luar memang sangat ketat, bahkan ada yang berpatroli 24 jam. Markas ini didirikan di hutan belantara, siapa pula yang bisa menemukannya?"Sebaiknya berhati-hati. Aku akan memeriksa sekeliling dulu." Prajurit itu tidak melonggarkan kewaspadaannya. Dia mulai memeriksa dengan hati-hati. Namun, dia tidak menemukan petunjuk apa pun."Aneh, apa aku salah dengar tadi?" gumam prajurit itu. Kemudian, dia kembali ke posnya. Dia tidak akan tahu bahwa tindakannya ini diawasi oleh Luther dari atap."Paviliun Lingga memang punya banyak ahli bela

Latest chapter

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2544

    Wajah Luther menunjukkan ketidakpuasan dan kata-katanya pun terdengar lebih tajam dari sebelumnya. Jika dia diam saja dan membiarkan Nivan menggeledah, justru akan membuat orang semakin curiga."Gerald, ada pencuri di kediamanku. Sekarang seluruh tempat dalam kondisi siaga penuh. Demi keselamatanmu, kami harus menggeledah tempat ini!" kata Nivan dengan wajah muram.Saat ini, dia sangat mencurigai Luther adalah pencurinya. Hanya saja tanpa bukti, dia belum bisa langsung bertindak kasar. Tentunya, jika Luther terus-menerus menghalangi, dia juga tidak akan bersikap ramah lagi."Pencuri?" Luther mengangkat alis. "Jadi, keributan tadi ada hubungannya dengan pencuri?""Nanti aku jelaskan detailnya. Untuk mencegah pencuri kabur, tempat ini harus digeledah dulu." Nivan malas menjelaskan. Dia melambaikan tangan, memberi isyarat pada Benton dan Yoku untuk bertindak.Keduanya bertatapan. Tanpa berbasa-basi, mereka langsung memimpin pasukan pengawal untuk menerobos masuk ke ruangan dalam. Nivan me

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2543

    "Cepat, cepat! Semua lari lebih cepat lagi!" Nivan sangat cemas, terus-menerus mendesak para pengawal. Saat ini, dia tiba-tiba menyesal karena membangun kediamannya terlalu besar sehingga tidak bisa segera tiba di lokasi kejadian."Pangeran! Apa yang terjadi?" Benton dan Yoku tiba bersama pasukan elite yang mendengar suara alarm. Sebagian besar dari mereka bahkan bertelanjang dada karena belum sempat memakai baju. Bagaimanapun, ini pertama kalinya mereka mendengar alarm darurat di dalam kediaman."Ada pencuri yang menyusup masuk! Segera tutup semua pintu! Jangan biarkan pencuri itu kabur!" Nivan tak sempat menjelaskan, langsung memberikan perintah."Cepat! Tutup seluruh area!" seru Benton sambil memimpin pasukannya segera bertindak. Latihan selama bertahun-tahun akhirnya dibutuhkan pada saat seperti ini."Ayo! Ikut aku!" Nivan terus berlari tanpa berhenti, memimpin satu regu pengawal menuju lokasi.Tepat saat itu, dari arah ruang rahasia terdengar suara ledakan besar. Seolah-olah terja

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2542

    Melihat anak tangga batu yang menurun ke bawah, Luther menarik napas dalam-dalam dan perlahan melangkah masuk.Jalur rahasia itu cukup panjang, tetapi di dalamnya ada cahaya. Setelah turun cukup jauh, jalur itu mulai mendatar dan menjadi semakin luas.Sepanjang perjalanan, tidak ada hal yang mencurigakan dan tidak ada lagi perangkap yang terpicu.Tak lama kemudian, Luther tiba di sebuah ruang rahasia yang cukup luas. Di dalam ruangan itu, di segala sisi, tersusun berbagai macam harta karun yang langka.Ada senjata-senjata sakti, kitab-kitab teknik bela diri, ramuan langka, dan benda-benda berharga lainnya.Luther memeriksa dengan saksama, tetapi tidak menemukan kotak giok yang menyimpan energi naga. Akhirnya, pandangannya tertuju ke bagian paling dalam dari ruang rahasia itu.Di sana tampak sebuah pintu besar yang terbuat dari baja berkualitas tinggi, penuh dengan ukiran simbol-simbol rumit di permukaannya.Luther mengeluarkan kompas dan memperhatikannya baik-baik. Jarum kompas terus m

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2541

    Nivan berjalan ke depan ruang harta karun, lalu mengetuk pintunya dengan cepat beberapa kali. Terdengar suara keras, lalu pintu besar ruangan itu perlahan terbuka.Di dalamnya, harta-harta tampak berkilauan dan memukau. Ada liontin giok yang memancarkan aura abadi, tungku perunggu yang dipenuhi pola misterius, serta pil ajaib yang bersinar dengan cahaya aneh.Di posisi paling tengah, terdapat sebuah kotak giok yang disimpan di dalam kaca antipeluru.Nivan melangkah maju, memasukkan kata sandi, membuka pelindung itu, lalu membuka kotak giok itu. Di dalamnya, tampak sebuah energi naga.Energi naga itu berbentuk seperti mutiara sebesar telur ayam, di dalamnya terdapat arus berbentuk naga yang terus berputar."Luar biasa!" Nivan menaruh energi naga yang dipersembahkan oleh Luther di sebelahnya, ekspresi kegembiraan tak bisa disembunyikan di wajahnya.Energi naga bisa mengubah takdir seseorang dan membawa keberuntungan besar. Awalnya, Nivan berjuang mati-matian untuk mendapatkan satu energi

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2540

    "Tuan Gerald begitu murah hati, Anna benar-benar nggak tahu harus bagaimana membalasnya," kata Anna sambil mengelus permukaan kotak giok yang halus dengan ujung jarinya secara lembut. Saat menatap Luther, matanya yang berkaca-kaca terlihat penuh dengan perasaan bersyukur.Luther tersenyum dan berkata dengan tenang, "Hanya membantu saja, Nona Anna nggak perlu terlalu memikirkannya. Lagi pula, benda ini memang berjodoh dengan Pangeran Nivan, aku hanya menjadi perantaranya saja.""Apa ada yang Tuan Gerald inginkan? Asalkan mampu, Anna pasti akan memenuhinya," kata Anna sambil tersenyum."Aku nggak menginginkan apa pun. Aku hanya berharap Pangeran Nivan bisa membantuku dengan sepenuh hati saat aku dalam kesulitan nantinya," jawab Luther."Ternyata begitu, aku mengerti," kata Anna sambil menganggukkan kepala. Ternyata Luther tidak mengincar harta, melainkan ingin Nivan berutang budi.Dengan kedudukan Nivan yang saat ini, sebuah utang budi jauh lebih berharga daripada harta apa pun. Jika Niv

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2539

    Mendengar perkataan itu, tangan Luther yang sedang memegang bidak putih langsung berhenti. Setelah itu, dia perlahan-lahan meletakkan bidaknya dan berkata sambil tersenyum, "Aku kira Nona Anna datang untuk bermain catur. Nggak disangka, ternyata tugasmu untuk membujukku."Anna tersenyum, lalu berkata dengan tanpa ragu, "Hehehe .... Tuan Gerald begitu cerdas, mana mungkin nggak tahu tujuan kedatanganku. Pangeran Nivan pernah menyelamatkan hidupku dan memperlakukanku seperti tamu terhormat, aku tentu saja harus membalas budinya. Aku harus membantunya menyelesaikan masalah, aku harap Tuan Gerald nggak merasa terganggu.""Nona Anna bisa bicara begitu terus terang, sungguh sifat yang langka. Mana mungkin aku merasa terganggu," kata Luther sambil tersenyum. Dia awalnya mengira Anna akan berpura-pura mengatakan kata-kata manis, tetapi Anna ternyata begitu terus terang. Hal ini memang membuatnya terkesan.Anna terus meletakkan bidaknya, lalu berkata sambil tersenyum, "Tuan Gerald, sejujurnya,

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2538

    Kediaman Nivan sangat besar sampai seperti sebuah labirin. Meskipun Luther memiliki denah bangunannya, dia tetap harus meneliti jalannya saat bergerak di dalamnya. Bagaimanapun juga, denah dan kenyataan tetap memiliki sedikit perbedaan.Di bawah bimbingan pelayan wanita itu, Luther berbelok sana sini selama sepuluh menit baru akhirnya sampai di sebuah paviliun kecil yang memiliki taman. Paviliun itu luas dan penuh dengan kicau burung serta wangi bunga. Suasananya juga tenang dan damai, tempat persembunyian yang sangat baik."Tuan Gerald, silakan beristirahat di sini. Kalau ada perlu, silakan panggil aku kapan pun," kata pelayan itu sambil memberi hormat pada Luther dan tatapannya terlihat lembut serta kagum. Dia sudah menyaksikan penampilan Luther di arena latihan tadi dan tahu pria ini adalah tamu kehormatan Nivan juga. Jika bisa merebut hati tokoh yang begitu hebat, mungkin nasibnya akan langsung berubah."Nggak perlu, kamu boleh pergi sekarang. Aku nggak butuh dilayani," kata Luther

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2537

    "Pedang yang begitu cepat! Pengamatan yang sangat tajam!""Nggak disangka, jurus andalan Jenderal Benton bisa dihancurkan begitu saja. Sungguh tak terbayangkan!""Aku kira Jenderal Benton bisa membalikkan keadaan kita, tapi pada akhirnya dia tetap kalah."Melihat pedang besar yang patah dan ekspresi Benton yang terlihat terkejut, semua orang pun mulai berbisik-bisik. Mereka semua tahu jelas betapa kuatnya Benton. Sebagai seorang ahli grandmaster tahap sempurna, Benton hampir tak terkalahkan saat memegang pedang besarnya. Namun, pada saat kritis, jurus Benton malah dipatahkan dengan satu tebasan pedang Luther.Kekalahan Benton yang begitu mendadak dan mengejutkan, banyak orang yang merasa sayang. Mereka mengira dia hanya kurang beruntung, padahal dia memiliki peluang untuk menang.Namun, di mata ahli yang sebenarnya, keadaannya sama sekali berbeda. Dengan kondisi Benton yang sedang melancarkan jurus pemungkas dan tubuh yang sedang terikat, Luther malah masih mampu melayangkan serangan p

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2536

    Benton menggenggam erat Pedang Bulan Sabit dengan kedua tangannya, lalu mengeluarkan teriakan keras seperti guntur yang meledak di tengah hari, membuat udara di sekitarnya bergetar hebat.Dengan satu putaran langkah, tubuhnya seolah-olah berubah menjadi banteng liar yang mengamuk, menerjang langsung ke arah Luther tanpa ragu.Pedang berat di tangannya tampak ringan seperti bulu, diayunkan dengan dahsyat, memotong udara hingga mengeluarkan suara siulan tajam, seakan-akan hendak merobek semua yang ada di depan mata.Dengan kekuatan dahsyat, pedang itu dihantamkan ke arah Luther dari atas kepala. Serangan itu hampir mencurahkan seluruh tenaga Benton. Di sepanjang lintasan tebasan pedang, debu di tanah pun tersapu oleh pusaran angin yang tercipta, membentuk pilar-pilar debu yang beterbangan.Benton tahu Luther bukanlah orang biasa. Jika ingin menang, dia harus mengambil inisiatif lebih dulu."Teknik yang bagus," ucap Luther dengan tenang, menghadapi serangan dahsyat dari Benton.Tubuhnya m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status