Share

Bab 2639

Penulis: Aku Mau Minum Air
Saat ini, armada Naim sedang berlayar memasuki kabut di kedalaman laut timur. Lapisan awan kelabu mengapung sangat rendah, bahkan angin laut yang asin serta amis juga memiliki aroma aneh seperti karat besi.

Naim berdiri di dek Kapal Berkah dengan jemari yang sedang memutar sebuah bidak catur giok putih dan menatap ke arah lautan yang tertelan kabut. Ketiga kapal pengawal yang dikirim ke sana terlebih dahulu untuk membuka jalan sudah kehilangan kontak selama satu jam. Jalur aman yang ditandai di peta laut pun kini sudah terasa sunyi senyap.

Pada saat itu, juru mudi tua di samping tiba-tiba menekan kompas dan terlihat jarum tembaga di atasnya bergetar dengan liar. Bahkan tepi kapal pun sudah mulai membeku dan muncul lapisan es yang tipis. "Pangeran Naim, ada yang nggak beres dengan riak airnya. Kabut ini ... hidup."

Sebelum kata-kata juru mudi itu selesai, terdengar suara patahan yang memekakkan telinga dari arah barat. Dari kabut tebal, air tiba-tiba menyembur dan terlihat samar-samar s
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Defrican Putra
butuh 15 hari baru tiba di pulau
goodnovel comment avatar
FRD
ini cerita naim doang udah 3 bab, mau brpa bab lo min, belom yg nolan sm nivan., diperpendek ajalahh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2643

    Pupil mata Nivan mendadak mengecil, wajahnya penuh dengan keterkejutan dan keputusasaan. Kedua tangannya secara refleks mencengkeram pagar kapal semakin erat.Kapal itu diseret pusaran laut dengan entakan dahsyat. Sekelilingnya hanya kegelapan, yang terdengar hanya suara gemuruh air laut.Nivan merasa dunia berputar hebat, tubuhnya seolah-olah akan tercabik berkeping-keping. Dia memejamkan mata rapat-rapat, rahangnya terkunci, urat di pelipisnya menonjol.Entah berapa lama waktu berlalu, tiba-tiba tubuhnya terasa ringan, seakan-akan kapal jatuh ke suatu tempat. Dia perlahan membuka mata. Mula-mula pandangannya kosong, lalu seberkas kebingungan melintas di matanya. Sekelilingnya tidak lagi gelap, melainkan dipenuhi cahaya terang.Nivan terkejut, lalu berdiri dengan terhuyung. Kakinya masih terasa lemas. Dia berjalan ke tepi kapal, menoleh ke luar dan sontak terperangah.Mulutnya terbuka, matanya membelalak, ekspresinya perlahan berubah. Dari terkejut menjadi tidak percaya, hingga akhirn

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2642

    Armada kapal Nivan di zona kematian bagaikan dedaunan rapuh di tengah badai samudra, dicabik-cabik dengan keganasan tanpa ampun.Ombak setinggi bukit bergulung-gulung, menghantam geladak bertubi-tubi, menimbulkan suara menggelegar yang memekakkan telinga.Kapal berguncang hebat, seolah-olah akan hancur berkeping-keping kapan saja. Suara berderit dari papan kayu terdengar silih berganti, seakan-akan sedang merintih menunggu kehancuran.Seorang prajurit terlempar ke udara oleh ombak raksasa, tangannya menggapai-gapai dengan putus asa, teriakannya langsung ditelan angin kencang. Saat berikutnya, tubuhnya menghantam laut, tak sempat menimbulkan cipratan besar sebelum disedot pusaran dan lenyap tanpa jejak.Nivan mencengkeram keras pagar kapal, buku jarinya memutih karena tekanan, kukunya sampai terbenam ke dalam kayu. Mata merahnya menatap tajam kekacauan di depan. Campuran air laut dan keringat mengalir di wajahnya, menuruni rahang yang tegas."Cepat! Ikat talinya kuat-kuat!" pekik Nivan,

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2641

    "Jangan pedulikan aku! Seluruh pasukan serang! Kita harus bunuh siluman itu!" Hawi bersandar di tepi lambung kapal yang patah, luka di punggungnya masih terus mengucurkan darah.Namun, dia sama sekali tak peduli, langsung memerintahkan para prajurit di bawahnya untuk terus menggempur siluman raksasa itu, guna mencegah hal yang tak diinginkan.Akhirnya, di bawah serangan bertubi-tubi para prajurit, kepiting raksasa itu berhenti bergerak, benar-benar kehilangan tanda-tanda kehidupan.Hawi menghela napas panjang, jatuh terduduk di geladak dengan napas terengah-engah. Kepiting raksasa ini benar-benar merepotkan, untung kali ini majikannya membawa banyak ahli bela diri sehingga bisa berhasil membunuh lawan."Hawi, kudengar kamu terluka? Gimana kondisimu?" Ketika keadaan sudah tenang, Nolan bergegas datang bersama satu regu pengawal pribadinya."Tenang saja, Pangeran. Luka kecil begini bukan apa-apa, aku nggak bakal mati." Hawi menyeringai, memperlihatkan gigi yang masih berlumuran darah. "D

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2640

    Saat capit raksasa itu menebas, Hawi yang tersisa satu tangan tiba-tiba meraih rantai besi dari kerekan. Tangan kirinya yang hanya berupa lengan baju kosong berkibar dengan kencang diterpa angin, sedangkan tangan kanannya memegang rantai besi dengan erat sampai uratnya menonjol. Dia melilitkan rantai itu ke pinggangnya dan berusaha menarik kembali tubuh kapal yang sudah miring."Buat formasi rantai besi," teriak Hawi yang mengguncang dek itu.Dua puluh prajurit yang gagah langsung maju dan melempar kait besi di ujung rantai ke pilar di tepi kapal.Saat capit raksasa itu menghantam rantai dengan kekuatan yang luar biasa, lutut Hawi langsung tertekan ke bawah. Tapak sepatunya menyeret papan kayu sampai membentuk dua jalur yang dalam. Darah yang berbau amis sudah naik sampai ke tenggorokannya, tetapi dia menelan kembali darah itu dengan paksa."Capit makhluk ini bisa membelah logam dan batu," kata Hawi saat melihat retakan yang menyebar dengan cepat di rantai, lalu dia tiba-tiba menarik r

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2639

    Saat ini, armada Naim sedang berlayar memasuki kabut di kedalaman laut timur. Lapisan awan kelabu mengapung sangat rendah, bahkan angin laut yang asin serta amis juga memiliki aroma aneh seperti karat besi.Naim berdiri di dek Kapal Berkah dengan jemari yang sedang memutar sebuah bidak catur giok putih dan menatap ke arah lautan yang tertelan kabut. Ketiga kapal pengawal yang dikirim ke sana terlebih dahulu untuk membuka jalan sudah kehilangan kontak selama satu jam. Jalur aman yang ditandai di peta laut pun kini sudah terasa sunyi senyap.Pada saat itu, juru mudi tua di samping tiba-tiba menekan kompas dan terlihat jarum tembaga di atasnya bergetar dengan liar. Bahkan tepi kapal pun sudah mulai membeku dan muncul lapisan es yang tipis. "Pangeran Naim, ada yang nggak beres dengan riak airnya. Kabut ini ... hidup."Sebelum kata-kata juru mudi itu selesai, terdengar suara patahan yang memekakkan telinga dari arah barat. Dari kabut tebal, air tiba-tiba menyembur dan terlihat samar-samar s

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2638

    Naim melompat ke tepi kapal terlebih dahulu. Dia menginjak seekor piranha raksasa yang melompat keluar dari air untuk menambah daya, lalu berlari ke puncak ombak dan meninggalkan bayangan beruntun di belakangnya.Menyadari adanya ancaman, Raja Piranha tiba-tiba membuka mulut raksasanya. Terlihat dua baris taring yang memancarkan cahaya biru beracun dan embusan napas yang berbau amis membuat orang hampir sesak napas."Sekarang saatnya!" teriak Naim sambil melempar bungkusan mesiu ke arah perut Raja Piranha dan menebas kawanan ikan yang melilit pergelangan kakinya.Begitu sumbunya terbakar habis, Naim memanfaatkan ledakan itu untuk melayang kembali ke kapal.Terdengar ledakan menggelegar, lalu tubuh Raja Piranha bergetar dengan liar di tengah kobaran api dan darah berwarna hijau tua menyembur deras. Namun, makhluk raksasa itu belum mati. Dia mengibaskan ekor raksasanya ke laut dengan penuh amarah dan ombak besar pun hampir menenggelamkan Kapal Naga Perkasa.Naim berpegangan pada tepi kap

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status