Share

Bab 64

Author: Aku Mau Minum Air
Siang harinya di Vila Palem Kencana, Bianca sedang menikmati teh dengan Darwo.

"Bianca, apa kamu masih ingat dengan taruhan kita waktu itu? Sekarang batas waktu 3 hari sudah tiba, aku masih baik-baik saja. Bukankah seharusnya kamu menepati janjimu?" ujar Darwo sambil menyesap teh dan tersenyum.

"Paman Darwo, kenapa terburu-buru? Masih ada waktu setengah hari sebelum mencapai masa tenggat 3 hari," balas Bianca dengan tenang.

"Hehe ... kamu nggak benar-benar percaya dengan penipu itu, 'kan?" Darwo merasa konyol dan berkata, "Aku telah belajar seni bela diri selama bertahun-tahun, masa aku nggak tahu dengan tubuhku sendiri? Lihatlah, apa aku kelihatannya seperti sedang sakit?"

"Aku tidak tahu apakah memang ada penyakit atau tidak, tetapi aku percaya dengan penilaian Luther," ucap Bianca sambil tersenyum.

"Huh! Entah racun apa yang diberikan oleh pemuda itu padamu. Kenapa kamu begitu percaya padanya?" tanya Darwo tidak mengerti.

"Mungkin karena berjodoh ...." Mengingat penampilan Luther, B
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2660

    Boom!Saat petir hitam bergemuruh di dalam awan kelabu, tubuh Kapal Naga Perkasa terombang-ambing dengan hebat di dalam badai. Air yang menggenang di dek bercampur dengan pecahan es, lalu tersapu angin kencang dan menghantam zirah para prajurit.Naim berpegangan erat pada tiang layar dengan jubah sutranya yang sudah basah kuyup oleh air laut, tetapi tubuhnya tetap berdiri dengan tegak. Saat menatap siluet pulau yang perlahan-lahan muncul di depan, alisnya yang tadinya berkerut pun tiba-tiba mengendur dan tatapannya terlihat sangat bersemangat."Pangeran Naim, itu Pulau Dewata Promana. Kita sudah sampai," kata Jaka yang berdiri di samping dengan suara bergetar karena terlalu gembira. Bahkan dia yang biasanya tenang pun kini tak mampu menyembunyikan perasaan gembiranya. Setelah perjalanan yang tiga kali diserang monster laut dan dua kali terjebak dalam pusaran ilusi, mereka akhirnya tiba di pulau abadi yang hanya ada di legenda.Setelah beramai-ramai naik ke dek dan menatap tanah suci ya

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2659

    "Kak Nolan ini pandai bercanda. Kalau aku punya petunjuk, mana mungkin kita bisa bertemu secara kebetulan di sini."Setelah mengatakan itu, Nivan tersenyum dan langsung mengubah arah pembicaraan. "Justru orang-orang di belakang Kak Nolan ini. Mereka terlihat letih, tapi mata mereka tetap bersinar. Apa kalian ketemu hal baik di sini?"Nivan mengamati Nolan dari atas ke bawah saat mengatakan itu, seolah-olah ingin menemukan sesuatu yang berbeda.Namun, ekspresi Nolan tetap tenang seperti biasanya dan menjawab dengan tenang, "Aku ketemu badai dan hujan salju di sepanjang jalan, sampai nyawaku hampir melayang. Apanya yang hal baik?""Badai dan hujan salju?"Nivan mengernyitkan alis, lalu bertanya dengan bingung, "Kak Nolan, memang ada banyak bahaya di Pulau Dewata Promana ini, tapi semuanya hangat dan penuh bunga bermekaran di sepanjang jalan yang aku lewati. Mana ada badai salju.""Aku sendiri juga nggak begitu jelas. Kemungkinan besar seperti yang tertulis dalam kitab kuno, ada ruang du

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2658

    Saat semua orang mengikuti arah yang ditunjuk Nolan, terlihat ada sebuah gua raksasa di tebing es di depan. Sekeliling pintu gua itu tertutup lapisan es yang tebal, tetapi bisa dilihat cahaya redup yang samar-samar berkilau dari dalam gua."Akhirnya sampai juga!" kata Nolan dengan mata yang memancarkan kegembiraan, lalu mempercepat langkahnya menuju pintu gua.Semua orang pun mengikuti Nolan sampai ke depan pintu gua. Pintu itu tingginya sekitar tiga meter, lebarnya sekitar dua meter, dan di dalamnya sangat gelap sampai hanya terlihat cahaya samar-samar dari kejauhan.Seno mengeluarkan pemantik api dari sakunya, lalu menyalakannya dan menyerahkannya pada Nolan.Nolan menerima pemantik api itu dan menjadi orang yang pertama melangkah masuk ke dalam terowongan. Terowongan itu cukup luas, lantainya rata, dan tertanam batu-batu bercahaya yang menerangi jalan di dindingnya.Semua orang berjalan perlahan-lahan menyusuri terowongan. Suasana di dalam gua itu sangat hening, sehingga hanya terde

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2657

    Badai menggulung butiran salju laksana pasir tajam, menghantam wajah Nolan hingga perih. Dia menggenggam lengan prajurit di sampingnya erat-erat, buku jarinya memutih karena menahan terlalu kuat.Jubah perang hitamnya sudah basah kuyup karena salju. Kain dingin itu menempel ke kulit, hawa dingin menusuk hingga ke tulang.Nolan mendongak. Di tengah badai putih, hanya samar-samar terlihat siluet beberapa orang di dekatnya. Para prajurit yang tadi tersapu angin bahkan tak sempat berteriak meminta tolong. Tubuh mereka lenyap ditelan badai, hanya menyisakan jejak yang segera tertutup salju."Ke sini!" Suara Seno terdengar pecah-pecah karena diterpa angin. Dia mengeluarkan bungkusan kulit hewan pemberian Badh, mendekapnya erat di dada, lalu meraba sebuah tonjolan batu es. "Ada gua es! Kita bisa berlindung sebentar!"Nolan merasa lega, segera memberi isyarat kepada prajurit yang tersisa untuk mengikutinya. Mereka saling menopang, terseok-seok menuju arah Seno.Setiap langkah terasa berat kare

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2656

    Mata Nolan melebar, tangan kanannya menekan gagang pedang. Energi sejati seketika mengalir dalam tubuhnya, bahkan napasnya tanpa sadar menjadi ringan.Hawi dan sekelompok prajurit segera mengambil posisi bertahan. Kilauan dingin pedang yang dihunuskan menyorot tajam di bawah sinar bulan.Angin dingin dari mulut lorong rahasia membawa butiran salju, menusuk wajah, tetapi tak seorang pun memperhatikannya saat itu.Mata Badh jernih, sama sekali tak terlihat mabuk. Di belakangnya, para prajurit suku manusia salju berdiri tegap, tombak kristal es miring mengarah ke tanah. Jelas, mereka sudah menunggu di sini sejak tadi."Seno, kamu berani mengkhianati suku!" pekik salah satu prajurit dengan bahasa suku mereka.Seno pucat, melangkah mundur sedikit secara naluriah. Dia sangat paham kemampuan para elite suku manusia salju. Masing-masing adalah ahli bela diri tingkat master. Jika mereka benar-benar menyerang, akibatnya tak terbayangkan.Nolan menatap gerak-gerik Badh, siap menghadapi serangan m

  • Dikejar Lagi oleh Istri CEOku   Bab 2655

    Nolan mengusap ringan kotak sutra di depannya. Dinginnya kain menembus ujung jari, tetapi telapak tangannya tetap berkeringat.Dia melirik sekilas ke arah Seno yang sedang adu minum dengan Badh. Badh mendongak, meneguk semangkuk besar arak. Jakunnya bergulir, sementara ekor matanya terus menyapu ke arah teko perunggu.Di sanalah mereka menyembunyikan Ramuan Bius Salju yang telah disiapkan. Ramuan itu direbus dengan rumput beracun di dataran es yang mengeluarkan aroma manis, lalu dicampurkan ke dalam arak sehingga nyaris tak terdeteksi."Ketua Badh kuat minum sekali!" Seno meletakkan mangkuk kosong ke meja dengan keras. Pecahan es bergetar dan beterbangan. "Arak ini panasnya setajam pisau. Orang biasa tiga mangkuk saja sudah tumbang, tapi kamu tetap tenang. Memang hebat!"Badh tertawa keras, matanya menyipit menjadi seberkas garis. Lengannya yang kekar menepuk bahu Nolan, lalu dia berkata, "Minum!"Bahasanya terdengar kaku, tetapi tegas. Dia pun menuangkan lagi semangkuk penuh untuk Nol

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status