TAKHTA BAYANGAN

TAKHTA BAYANGAN

last updateLast Updated : 2025-02-02
By:  Zayba AlmiraCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating. 1 review
130Chapters
471views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Takhta Bayangan Di dunia kriminal Kota Avalon, nama Leviathan adalah legenda—sebuah organisasi yang memegang kendali atas segala aspek dunia bawah tanah. Namun, ketika Alaric Castellano, pemimpin besar Leviathan, tewas secara misterius, organisasi itu mulai retak. Pewarisnya, Dante Castellano, seorang mahasiswa hukum yang selama ini dijauhkan dari dunia kriminal, mendapati dirinya dipaksa untuk mengambil alih takhta yang penuh darah. Awalnya enggan, Dante segera menyadari bahwa menjadi pemimpin Leviathan bukan hanya tentang kekuasaan, tetapi juga tentang bertahan hidup. Dalam upaya melindungi warisan keluarganya, ia menghadapi pengkhianatan dari dalam, ancaman dari musuh lama bernama Viktor Koval, dan bayang-bayang masa lalu ayahnya yang kelam.

View More

Chapter 1

Bab 1: Warisan di Balik Dinding

Di Kota Avalon, pagi selalu datang dengan kabut tipis yang menyelimuti jalan-jalan sempit. Kota ini tidak pernah tidur; siang hari milik para pebisnis dan pekerja, malamnya milik penjahat dan bayangan. Namun, di tengah hiruk pikuk itu, Dante Castellano hanyalah seorang mahasiswa biasa yang mencoba menjalani hidup sederhana.

Di luar apartemen kecilnya, klakson kendaraan beradu dengan langkah kaki orang-orang yang terburu-buru. Dante duduk di meja belajarnya, mengenakan kaos kusut dan kacamata bulat. Ia tenggelam dalam buku-buku hukum yang berserakan.

"Sudah pukul delapan pagi," gumamnya, menguap sambil merapikan rambut hitam yang berantakan.

Dante tidak pernah menyukai hidup yang mencolok. Ia menikmati kesunyian perpustakaan, kopi murah di kedai kecil, dan jarak dari apa pun yang berbau masalah. Namun, hari ini berbeda. Ponselnya bergetar, memunculkan nama yang sudah lama ia hindari: Damian.

"Kenapa dia meneleponku?" pikir Dante sambil menatap layar.

Ia menekan tombol jawab dengan enggan. "Halo?"

Suara berat di ujung sana terdengar serius. "Dante, kita perlu bicara. Segera."

Dante mengerutkan kening. Damian adalah tangan kanan ayahnya, Alaric Castellano. Pria itu jarang menghubunginya kecuali jika sesuatu yang serius terjadi. “Damian, aku sudah bilang, aku tidak ada hubungannya dengan urusan ayahku. Aku tidak peduli apa pun yang terjadi.”

Damian terdiam sejenak sebelum menjawab dengan nada dingin, "Ayahmu sudah mati, Dante."

Dunia Dante seakan berhenti berputar.

Sore itu, Dante menemukan dirinya di ruang tamu sebuah mansion besar di pinggiran Avalon. Tempat ini selalu terasa asing baginya, meskipun ia tahu setiap sudutnya. Rumah keluarga Castellano adalah simbol kekuasaan, tetapi juga tempat di mana ia kehilangan masa kecilnya.

Damian duduk di sofa besar, tubuhnya tegap dan mata tajamnya mengamati Dante. “Kematian ayahmu bukan kecelakaan. Ini serangan.”

Dante menghela napas berat. “Kenapa kau membawaku ke sini? Aku bukan bagian dari dunia ini, Damian. Ayahku yang memilih jalan itu, bukan aku.”

Damian mengangkat alis. “Kau pikir mereka akan membiarkanmu hidup bebas setelah ini? Kau adalah putranya, pewarisnya. Musuh-musuh Leviathan tidak peduli kau ingin hidup normal atau tidak. Kau adalah ancaman bagi mereka.”

Dante menatap Damian dengan penuh kebencian. “Aku tidak peduli! Aku tidak ingin ada hubungannya dengan Leviathan, dan aku pasti tidak ingin menjadi seperti Ayah!”

Damian mendekat, suaranya rendah namun penuh tekanan. “Leviathan sedang berada di ujung kehancuran. Kalau kau tidak mengambil alih, semua orang yang kau kenal akan menjadi target. Termasuk kau sendiri.”

Kata-kata Damian menggema di kepala Dante. Ia ingin berdebat, tetapi ia tahu ada kebenaran dalam apa yang dikatakan pria itu. Alaric Castellano bukan hanya seorang ayah baginya; ia adalah seorang raja dalam dunia kriminal. Selama bertahun-tahun, Alaric berhasil membangun kekaisaran gelap yang tidak bisa disentuh oleh hukum maupun musuh-musuhnya. Namun sekarang, sang raja telah jatuh, dan tahtanya kosong.

“Siapa yang membunuhnya?” tanya Dante akhirnya.

“Mungkin Viktor Koval. Mungkin musuh dari dalam. Itu tugasmu untuk mencari tahu,” jawab Damian.

Malam di apartemennya terasa lebih sunyi dari biasanya. Hanya suara jam dinding yang terdengar, berdetak seperti pengingat waktu yang terus berjalan. Dante duduk di sofa dengan kepala tertunduk, matanya tertuju pada secarik kertas yang diberikan Damian sebelum ia pergi.

Di kertas itu tertulis satu alamat: Gudang 17, Distrik Pelabuhan.

"Dante," suara Damian bergema di pikirannya. "Kalau kau ingin bertahan, kau harus mulai dari sini. Ada lebih banyak hal tentang ayahmu yang kau tidak tahu."

Dante membuang napas berat. Seumur hidupnya, ia berusaha menjauh dari bayang-bayang Alaric Castellano. Namun kini, dunia gelap yang ia hindari menyeretnya masuk tanpa ampun.

"Aku tidak punya pilihan," gumamnya. Ia meraih jaketnya dan meninggalkan apartemen.

Distrik Pelabuhan terkenal dengan reputasinya yang buruk. Jalanan gelap dan sepi, hanya diterangi oleh lampu jalan yang berkedip lemah. Dante menyembunyikan rasa gugupnya sambil melangkah.

Pintu besi tua itu berderit ketika ia membukanya. Di dalam, hanya ada kegelapan dan bau logam tua yang menyengat. Namun, ketika ia melangkah lebih dalam, lampu-lampu menyala secara otomatis, memperlihatkan sebuah ruangan luas penuh dengan meja-meja kayu dan papan tulis besar di dinding.

“Selamat datang, Dante.”

Suara itu datang dari seorang pria berjas hitam yang berdiri di sudut ruangan. Pria itu tinggi, kurus, dengan wajah dingin dan senyum kecil yang tampak seperti ejekan.

“Siapa kau?” tanya Dante waspada.

“Namaku Nikolai,” jawab pria itu. “Aku bekerja untuk ayahmu, dulu. Sekarang aku bekerja untukmu.”

Dante mengerutkan dahi. “Aku tidak meminta siapa pun untuk bekerja untukku.”

Nikolai tertawa kecil. “Mungkin tidak, tapi kau adalah Castellano terakhir. Itu berarti seluruh jaringan Leviathan sekarang adalah tanggung jawabmu. Dan kalau kau ingin tetap hidup, kau harus tahu apa yang kau miliki.”

Sebelum Dante bisa membalas, Nikolai berjalan ke papan tulis besar yang penuh dengan peta dan diagram. Ia menunjuk ke beberapa titik di peta Avalon.

“Ini adalah wilayah yang dikuasai Leviathan,” kata Nikolai. “Sejak kematian ayahmu, Viktor Koval dari Sangkar Besi telah menyerang gudang senjata kita di sini,” ia menunjuk Distrik Timur, “dan menghancurkan salah satu laboratorium kita di sini,” ia menunjuk Distrik Selatan.

Dante mengamati peta itu dengan bingung. “Dan aku harus peduli karena...?”

Nikolai menoleh dengan tatapan tajam. “Karena jika mereka berhasil merebut semuanya, kau bukan hanya kehilangan Leviathan. Kau kehilangan nyawamu. Ini adalah dunia ayahmu, Dante. Mau tidak mau, kau sekarang menjadi bagian darinya.”

Dante menghela napas. Ia merasa seperti terjebak di tengah permainan besar yang tidak pernah ia minta untuk dimainkan.

Namun, sebelum ia bisa mengatakan apa pun, Nikolai melanjutkan. “Ada satu hal lagi. Sebelum kematiannya, ayahmu sedang menyelidiki pengkhianat dalam organisasi ini.”

Dante terkejut. “Pengkhianat?”

Nikolai mengangguk. “Seseorang dari dalam membantu Viktor. Dan aku yakin orang itu sekarang mengincar posisimu.”

Saat Nikolai berbicara, pikiran Dante melayang ke masa kecilnya, kembali ke hari-hari ketika ia masih seorang bocah polos yang memandang ayahnya dengan kekaguman sekaligus rasa takut.

Ia ingat bagaimana Alaric sering membawa Dante ke kantor pribadinya, sebuah ruangan besar yang penuh dengan buku-buku hukum dan peta dunia. "𝘋𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘱𝘦𝘳𝘮𝘢𝘪𝘯𝘢𝘯 𝘤𝘢𝘵𝘶𝘳, 𝘋𝘢𝘯𝘵𝘦," ujar Alaric pada saat itu. “𝘋𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘤𝘢 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢𝘱 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘩 𝘭𝘢𝘸𝘢𝘯𝘮𝘶"

Namun, Dante juga ingat malam-malam ketika suara tembakan dan teriakan menggema di luar rumah mereka. Ia akan bersembunyi di bawah selimut, memegang erat tangan ibunya sementara ayahnya keluar untuk ‘menangani sesuatu.’

“𝘋𝘶𝘯𝘪𝘢 𝘢𝘺𝘢𝘩𝘮𝘶 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬𝘮𝘶,” bisik ibunya pada saat itu.”𝘑𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘦𝘣𝘢𝘬 𝘥𝘪 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮𝘯𝘺𝘢, "

Kata-kata itu kini terasa seperti peringatan yang terlambat.

Sebelum meninggalkan gudang, Nikolai memberikan Dante sebuah ponsel burner. “Kalau kau ingin tahu lebih banyak, kau tahu cara menghubungiku.”

Namun, saat Dante melangkah keluar dari gudang, ia dikejutkan oleh sosok wanita yang berdiri di dekat mobilnya. Wanita itu mengenakan mantel panjang, dengan rambut cokelat panjang yang berkilau di bawah cahaya bulan.

“Dante Castellano?” tanyanya.

Dante membeku. “Siapa kau?”

Wanita itu tersenyum samar. “Namaku Elena. Aku seorang jurnalis.”

“Kalau kau jurnalis, kenapa kau tahu namaku?”

Elena mendekat, tatapannya penuh rasa ingin tahu. “Aku tahu lebih banyak tentang keluargamu daripada yang kau kira. Dan aku pikir kau ingin tahu kebenaran tentang kematian ayahmu.”

Kata-kata itu membuat Dante terkejut. Ia memandang Elena dengan curiga, tetapi ada sesuatu dalam nada suaranya yang membuatnya yakin bahwa ia tidak berbohong.

“Elena, kan?” gumam Dante. “Kenapa aku harus percaya padamu?”

Elena tersenyum kecil. “Karena kita punya musuh yang sama.”

Dante terdiam, mencoba mencerna informasi baru ini. Dalam waktu kurang dari 24 jam, hidupnya berubah drastis. Ia tidak hanya menghadapi ancaman dari luar, tetapi juga rahasia kelam yang mulai terungkap dari dalam dunia Leviathan.

“Kalau begitu, Elena,” kata Dante akhirnya. “Katakan apa yang kau tahu.”

Wanita itu mengangguk. “Tapi tidak di sini. Tempat ini tidak aman.”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Luqman Hakim
Bagus cerita nya...
2025-02-04 23:34:58
0
130 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status