Share

91. Pengertian pada Keadaan

Penulis: ReyNotes
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-07 17:08:04

Dylan berjanji akan membahas tentang tour itu pada Clara. Vina mengangguk dan tersenyum lega.

Esok paginya, mereka sarapan bertiga. Dylan memang banyak bertanya dan menanyakan keinginan Clara. Vina berharap, Clara dapat menunda kepergiannya.

Namun pada kenyataannya, Clara pergi juga. Semua karena Tamara ternyata sudah mendaftar dan membayar lunas hingga Clara tidak bisa lagi dialihkan.

“Nggak papa, ya, Chagiya. Memangnya kamu tega melihat Clara yang sangat ingin pergi itu dilarang?” Dylan merayu sang istri.

Vina sangat paham. Clara memang tidak pernah jalan-jalan. Dan begitu mendapat kesempatan, ia seperti keran yang terbuka lebar, ingin terus mengalir.

Masalahnya adalah caranya Tamara mengajak Clara pergi. Bukankah seharusnya Tamara kordinasi dulu dengan orang tua Clara? Namun, lagi-lagi, Dylan membela sang kakak.

“Kak Tama pasti juga nggak tega melihat Clara yang pengen banget pergi, Chagiya. Lagipula, Clara tidak ada kegiatan, kan?” Dylan berkata santai.

Vina jadi bertekad untuk me
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (4)
goodnovel comment avatar
happyface
dilem bgt jdi ibu ya vina
goodnovel comment avatar
au nom de lalun
tebakan kita udah kesana ya Kak Rey, Vina hamil Dylan ngidam, ga kebayang rempongnya hahaha ..
goodnovel comment avatar
Nancy G Denis
pasti Vina hamil ..Dylan morning sickness.. ayo umumkan perkahwinan mereka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   107. Semangat Allysa!

    Vina menyesuaikan pekerjaan Dylan dengan berkarya di ruang desain. Dylan memang sengaja membuat ruang desain persis di samping ruang kerjanya. Lelaki itu juga membuat pintu menghubung antara dua ruangan mereka.Saat Dylan rapat online dengan berbagai perusahaan, Vina akan bekerja di ruang sebelah. Ia mendengar Dylan memanggilnya, Vina menutup buku sketsa.“Berapa desain hari ini yang kamu buat, Chagiya?”“Dua aja.” Vina memperlihatkan buku sketsanya.Dylan terkekeh melihat gambar sanng istri. “Baju Clara semua?”“Ya... Clara yang paling cocok untuk menjadi modelku. Nggak rewel.”“Nggak rewel karena dia tau bajunya bagus. Kalau nggak suka, Clara juga bakal nggak mau.”Vina mengangguk membenarkan. Ia lalu duduk di pangkuan Dylan. Laptop Dylan masih menyala karena menunggu sambungan meeting berikutnya.“Aku buat baju menyusui sih untuk Rere. Tinggal sedikit lagi selesai.”Dylan melirik dada Vina. “Kamu punya baju menyusui?”“Nggak lah. Buat apa?”“Kamu kan masih menyusui bayi besar.” Dyl

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   106. Berita Omong Kosong

    Malam penuh kerinduan itu dihabiskan Vina dan Dylan di ranjang. Saat liburan singkat, Vina juga baru merasakan kehilangan Dylan.Ternyata Vina telah semakin jatuh cinta pada sosok suaminya sendiri. Bukan karena ketampanannya saja, tetapi juga karena ketulusan dan cinta Dylan yang begitu besar yang ia rasakan.“Bahkan aku terima jika semua hanya mimpi. Paling tidak aku merasakan kebahagiaan ini.” Vina menggumam sendiri sambil memeluk lengan Dylan.Dylan yang memeluk Vina dari belakang, merengut. Lalu, mengigit dan mengisap leher Vina hingga meninggalkan jejak merah di sana.“Aduh! Sakit, Dylan!” Vina berjengit ngilu.“Bagus kalau kamu merasakan sakit. Jadi kamu tau ini bukan mimpi.”Sambil memegangi lehernya, Vina terkekeh. “Ya, siapa tau aku terbangun dan semuanya hilang. Aku kembali pada keadaan di mana hidup bekerja keras tanpa suami.”“Sudah kubilang jangan ingat-ingat masa-masa kamu menderita itu, Chagiya.” Dylan mendengus kesal.“Justru saat itu selalu terbayang ketika aku mendap

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   105. Kejutan Untukmu

    “Daddy!” teriak Clara yang melambai dari jendela mobil.Dylan yang menunggu di tangga rumah berdiri melihat kedatangan mobil Rendra. Akhirnya sang istri dan keluarganya pulang dari berlibur.Ketika turun dari mobil, Clara langsung menghampiri Dylan dan memeluknya erat-erat. Dylan menciumi pipi Clara yang wajahnya tampak kemerahan.“Kamu banyak terkena panas matahari, ya.” Dylan membelai wajah sang putri. “Mukanya merah begini.”“Nggak papa, Daddy. Sehat.” Clara menyangkal.Dylan hanya terkekeh lalu membiarkan Clara masuk ke dalam rumah bersama Rere dan Rendra. Ia kini berdiri berhadapan dengan sang istri.“Kamu tau berapa kali aku sangat ingin menyusulmu, Chagiya?” Dylan meraih pinggang Vina dan merapatkan tubuh mereka.Vina menggeleng dengan tatapan mesra. “Tidak. Aku pikir kamu senang-senang saja nggak ada aku dan Clara.”Wajah Dylan langsung memberengut. “Bisa-bisanya kamu berpikir begitu. Sudah tau aku sulit tidur tanpamu.”Sambil melingkari tangan di pinggang Dylan, Vina berjalan

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   104. Bersenang-Senang

    Rendra ragu-ragu. Ia mengamati sekeliling. Du pengendara motor yang katanya pengawal dari Dylan menghampiri mobil membuat ia bernapas lega.Petugas villa dan pengawal Dylan terlihat berbincang. Lalu, petugas villa mengangguk dan membukakan gerbang agar mobil Rendra dapat masuk ke kawasan villa mewah tersebut.“Aku turun untuk lapor check in, ya. Mobil dikunci saja.” Rendra membuka seatbelt-nya.Namun begitu akan turun, kaca mobil diketuk pengawal Dylan. Rendra menurunkan kaca sedikit.“Tuan Rendra jalan saja. Biar kami yang urus villa-nya.” Pengawal tersebut bicara sambil membuka masker wajah dan menunduk santun pada Vina.“Terima kasih, Maxim.” Vina tersenyum lega karena mengenali wajah itu memang salah satu pengawal andalan Dylan selain Juan.Akhirnya mereka bisa menikmati liburan. Vina bahkan tidak peduli lagi mobil yang menguntit mereka masih ada atau tidak.Sampai di villa, Clara berlarian melihat-lihat bagian dalam villa. Anak kecil itu tampak senang dan berkomentar tentang ruan

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   103. Dibuntuti

    Vina kembali menghela napas. “Lusa aku pulang, ya. Mungkin sampai rumah malam.”“Oke. Love you, Chagiya.”“Love you too, Dylan.”Rere menoleh ke samping saat Vina telah selesai bicara. Vina sedang membalas pesan untuk Dylan. Di sebelahnya, Clara tertidur dengan kepala di paha sang kakak.“Kak Dylan kenapa, Kak?”“Nggak papa. Cuma tanya jadwal saja.”“Memang Kak Vina belum kasih tau?”“Sudah. Tapi, yaa... gitu, deh. Masih harus diingatkan.”“Ternyata Lano itu manja, ya, Kak.”“Terbiasa dibantu tepatnya.”Dalam perjalanan, Vina jadi merasa tak tenang. Ia menahan diri untuk tidak menghubungi atau mengirim pesan pada Dylan untuk menanyakan keadaan suaminya itu.Clara terbangun dan minta pipis. Rendra akhirnya mencari toilet umum dan memarkir kendaraannya.Tapi, Vina merasa tak nyaman karena takut ada yang mengenalinya. Hingga ia mengenakan masker dan meminta Clara juga menutupi wajahnya.“Nanti takut dikejar-kejar kaya daddy, ya, mommy?”“Iya.” Vina hanya menjawab singkat.Melihat Vina ya

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   102. Berlibur Sejenak

    Vina terlihat bahagia dengan kedatangan Rere dan Rendra. Setiap pagi, Vina dan Rere memasak bersama.Dylan jelas melihat perubahan pada Vina. Istrinya lebih santai dan banyak tertawa.Meski jadwal padat Vina dan Dylan tetap berjalan seperti biasanya, tetapi mereka tetap dapat berkumpul setelah berkegiatan."Jadi, kalian tidak pernah bepergian?" Rendra bertanya heran pada Vina dan Dylan."Bepergian sih sering. Agenda Dylan itu antara kantor, bandara, hotel, ruang interview, konser atau pemotretan. Begitu terus berulang." Vina menjelaskan."Iya. Meski sering keluar kota atau negara, kami tidak pernah mengunjungi tampat wisata." Dylan menambahkan."Iya, sih. Jadwal kalian benar-benar padat, ya." Rere mengangguk pelan."Kenapa, Re? Kamu sudah merencanakan sesuatu?" Vina menatap sang adik yang terlihat berpikir."Tadinya... mau ajak Clara pergi ke pantai.""Ibu hamil mau baby moon tapi ngajak keponakan dan kalian." Rendra menambahi keterangan."Pergi lah, Chagiya. Aku bisa pergi dengan Kak

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   100. Ingin Keluarga Besar

    “Auntie Rereeee!!”Vina dan Dylan mengernyit mendengar teriakan Clara di mobil. Mereka sedang berada di parkiran bandara.Untuk kenyamanan bersama, Vina meminta Rere dan Rendra saja yang berjalan ke parkiran. Dibanding mereka membuat keributan jika Dylan turun dari mobilnya.Clara terus berteriak-teriak memanggil Rere. Apalagi saat melihat Auntie-nya itu berjalan ke arah mobil mereka.Vina keluar dari mobil dan membukakan pintu Clara untuk menyambut adiknya. Clara sudah berlarian menghampiri Rere. “Ya ampun... keponakan Auntie Rere sudah besar. Tambah cantik.” Rere menunduk dan menciumi Clara.Vina menghampiri Rendra karena Rere masih sibuk dengan Clara. Menjabat tangan adik ipar dan menempelkan pipi kiri kanannya pada pipi Rendra.“Bagaimana perjalanan kalian? Baik?”“Ibu hamil senang naik pesawat.” Rendra terkekeh.Vina melirik adiknya. Memang sejak menikah saja Rere naik pesawat. Mereka memang tidak pernah liburan yang menggunakan pesawat.“Kakak cantik.” Rere melebarkan kedua tan

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   100. Sesungguhnya Rapuh

    Gelombang kebencian pada Vina masih tetap tinggi. Dylan meminta Vina cuti mendampinginya dan hanya bekerja online. Tetapi, Vina menolak.“Nggak papa. Aku tahan, kok. Ini bukan masalah besar lagi setelah aku berhasil melewati hamil dan melahirkan tanpa suami.” Vina berkata santai.Dylan tampak hanya mengembuskan napas panjang. Meski khawatir, tetapi ia bangga istrinya berupaya kuat.Padahal sesungguhnya, Vina memang rapuh. Di depan Melina – psikolog sekaligus konsultan pernikahan, Vina menangis bahkan sebelum bercerita.Melina mencatat kesehatan mental Vina saat ini mengalami kemunduran karena masalah yang baru-baru ini terjadi.Berita tentang pernikahan Vina dan Lano memang sudah tersebar di mana-mana. Melina juga membaca banyak tentang artikel tersebut.“Kalau kamu tidak kuat, berdiam diri di rumah akan lebih baik, Vina.” Melina memberi saran.“Tapi, sekarang atau nanti, aku harus menghadapinya. Aku memilih sekarang karena merasa semakin dihindari, aku akan semakin berat menjalaninya

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   99. Bertahan

    Selama interview, Dylan kurang fokus. Ia berusaha untuk mengabaikan teriakan kebencian yang ditujukan untuk Vina, namun tetap saja tidak tega ketika melihat sang istri.Vina yang mengrti Dylan merasa tak enak hati, mencoba bersikap biasa saja. Ia tersenyum manis dan mengusap-usap punggung Dylan, seperti hendak mengatakan bahwa ia baik-baik saja.Memang, Vina sudah bersiap pada keadaan seperti ini. Ia tau tak semua Goldies akan menyukainya. Tetapi, rasanya memang sangat menusuk hati ketika benar-benar mengalaminya.“Kamu mau aku tunggu di mana?” Vina berbisik pada Dylan.Biasanya saat berkegiatan, Dylan memang selalu ingin Vina berada tak jauh darinya. Dylan terlihat mengamati sekitar. Lalu menunjuk sisi kanannya.“Kamu di sana, ya, Chagiya.”“Oke.” Vina segera mengangguk. Sebelum pergi, ia merapikan sedikit penampilan Dylan.“Terima kasih.” Dylan mencium pipi Vina sebelum akhirnya masuk ke ruang siaran.Jika Dylan menampakkan kemesraan di depan umum, Vina tidak lagi melirik orang-oran

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status