Dibalik Ciuman Kaka Tiriku!

Dibalik Ciuman Kaka Tiriku!

last updateLast Updated : 2025-11-02
By:  kakakjutexOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
3 ratings. 3 reviews
26Chapters
313views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Mereka bukan saudara kandung. Hanya terikat oleh pernikahan orang tua mereka. Selama bertahun-tahun, Madeline Adinata dan Marcus Pratama Putra hidup di bawah satu atap tanpa pernah benar-benar saling berbicara. Bagi Madeline, kakak tirinya itu hanya sosok asing yang dingin dan… berbeda. Hingga malam itu terjadi. Malam ketika alkohol menghapus batasan. Malam ketika sebuah kesalahan mengikat mereka dalam rahasia gelap yang tak seharusnya ada. Marcus selalu yakin dirinya gay. Selalu. Sampai ciuman itu membuatnya ragu pada segalanya. Apakah ia hanya tersesat? Atau sebenarnya, hatinya selama ini menunggu seseorang yang tak pernah ia bayangkan—adik tirinya sendiri? Sejak malam itu, Madeline merasa diawasi. Kakaknya mulai hadir di setiap ruang hidupnya. Cemburu. Menuntut. Menjadi bayangan yang tak bisa ia hindari. Mereka tahu hubungan ini salah. Mereka tahu dunia tidak akan pernah menerima. Tapi bagaimana jika satu kesalahan justru menjadi sesuatu yang tak bisa mereka lepaskan? WARNING 21+ MATURE

View More

Chapter 1

Chapter 1

Madeline tidak percaya dengan kebodohannya sendiri malam itu. Pulang dalam keadaan mabuk adalah keputusan paling bodoh yang pernah ia buat.

Seandainya ia tetap menolak ajakan teman-temannya untuk minum, mungkin hidupnya masih berjalan normal—tanpa perlu menanggung rasa malu dan penyesalan sebesar ini.

Aroma alkohol menguar tajam dari tubuhnya ketika ia hampir terjatuh di depan pintu rumah. Tubuhnya limbung, tapi tangan kuat seseorang menahan pinggangnya dengan sigap.

“Hei…” gumam Madeline sambil terkikik. Tatapannya buram, tapi sosok di hadapannya jelas—Marcus. Kakak tirinya.

“Kamu bau, Madeline.” Suara Marcus datar, berat. “Apa yang kamu minum?”

“Masa sih?” Madeline mendongak, mencoba fokus pada wajah Marcus. “Kamu… ganteng banget ya ternyata,” ujarnya sembarangan, lalu tertawa kecil.

Marcus mendengus pelan. Ia memapah tubuh Madeline masuk, langkahnya mantap meski adik tirinya terus meronta. “Berhenti, kamu mau jatuh.”

Namun Madeline justru menepis tangannya. “Lepas, aku bisa jalan sendiri!”

“Madeline!” Nada suara Marcus meninggi, membuat gadis itu terdiam seketika.

Mereka saling menatap lama—Marcus dengan rahang menegang, Madeline dengan mata berkaca-kaca entah karena alkohol atau rasa bersalah yang samar. Lalu, dalam satu detik yang tak bisa dijelaskan, Madeline berjingkat dan menempelkan bibirnya ke bibir Marcus.

Tubuh Marcus sontak membeku. Ia sempat berpikir Madeline hanya salah langkah, tapi ciuman itu terlalu nyata, terlalu lama.

Refleks, Marcus mendorong bahunya keras. “Kamu gila?!”

Madeline terhuyung, tapi matanya justru menatap Marcus dengan bingung. “Kamu nggak suka, Kak?”

Marcus tidak menjawab. Nafasnya memburu. Amarah dan ketidakpercayaan bercampur jadi satu. Sebelum sempat ia menghardik lagi, Madeline sudah jatuh lunglai di dadanya—pingsan.

Marcus berdiri kaku beberapa detik sebelum akhirnya menggendong tubuh ringan itu masuk ke kamar. Ia membaringkannya perlahan di atas ranjang, menatap wajah polos yang tertidur tanpa sadar.

“Bodoh,” gumamnya pelan, tapi nada suaranya tak sekeras tadi. Ada sesuatu yang menggelitik di dada—rasa yang seharusnya tak boleh muncul. Ia memalingkan wajah, menarik napas panjang, lalu meninggalkan kamar itu dalam diam.

-------------------

Pagi datang bersama rasa sakit di kepala.

Madeline mengerang pelan, menutup mata saat cahaya menembus tirai kamarnya. Ia bangun perlahan, menemukan segelas air dan dua butir aspirin di nakas. Seseorang menaruhnya di sana—dan ia tahu siapa pelakunya.

“Oh Tuhan…” desahnya sambil menatap kosong. Ingatan samar dari malam sebelumnya mulai muncul, membuatnya ingin mengubur diri hidup-hidup.

Gonggongan dua Daschund kecilnya memecah keheningan. Daisy dan Derek menggonggong riang di depan pintu, seolah menuntut sarapan. Madeline tersenyum tipis, mencoba menenangkan hatinya yang berdebar canggung.

Ia menurunkan kaki ke lantai, hendak membuka pintu. Tapi langkahnya berhenti. Bagaimana kalau Marcus masih di luar? Ia belum siap menatap wajah kakaknya setelah… kejadian itu.

Namun suara berat di belakang tubuhnya membuat darahnya berhenti mengalir.

“Sudah bangun, kelinci kecil?”

Madeline berbalik perlahan. Marcus berdiri bersandar di kusen pintu, tangan terlipat di dada, pandangannya tajam dan sulit dibaca.

“Mau… mau ngapain kamu di sini?” Madeline tergagap.

Marcus mencondongkan tubuh sedikit. “Sudahkah pikiran warasmu kembali?”

“Aku—aku minta maaf,” ucap Madeline cepat. “Aku mabuk, Kak. Aku nggak sadar apa yang aku lakukan.”

“Tentu saja,” dengus Marcus dingin.

Madeline menggigit bibirnya, lalu menatap Marcus memohon. “Tolong rahasiakan ini dari Mamah dan Papah, ya? Aku janji, nggak akan terulang lagi.”

Marcus tidak menjawab. Ia justru melangkah maju, langkahnya pelan tapi mengancam. Madeline mundur sampai punggungnya menempel ke dinding. Nafasnya tercekat.

Marcus menunduk sedikit, menatapnya dari jarak yang terlalu dekat. “Kamu mau melupakannya begitu saja?”

Madeline membeku. “Aku mabuk, Kak. Aku nggak ingat apa-apa.”

Rahang Marcus mengeras. Tangannya terulur, mencengkeram dagu Madeline agar menatapnya. “Aku ingat,” ucapnya rendah. “Dan aku… nggak mau melupakannya.”

Madeline terpaku, jantungnya berdegup liar.

Marcus menatapnya dalam, suaranya nyaris berbisik. “Jadi jangan minta aku pura-pura tidak terjadi apa-apa, Madeline.”

Senyum tipis namun berbahaya terbit di sudut bibirnya. “Karena mungkin… aku menyukainya.”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Cynta
ceritanya mendebarkan.. keren dan bikin penasaran...
2025-10-31 09:45:25
0
user avatar
Dandelion
ngomong-ngomong soal hubungan saudara tiri jadi keinget film spanyol. semangat kak lanjutin ceritanya
2025-10-29 18:48:33
0
user avatar
Jw Hasya
Eh ini serius aku jadi inget sama tetanggaku. Jadi si pria anak tiri ibunya. Terus mereka pacaran nikah. Bapaknya dpt ibunya. Anaknya dpt anaknya b
2025-10-29 17:41:16
0
26 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status