LOGINSeorang perempuan bernama Rika Risnani yang berusia 16 tahun dijodohkan oleh kakaknya dengan seorang lelaki bernama Dimas Renandra. Perjodohan tidak terduga dimulai dari keraguan, perlahan menerima, hingga ia lupa bahwa kehilangan akan menimpa dirinya. Ia hampir kehilangan segalanya, iya terus berusaha dan hampir gagal. Bahkan kata "Perpisahan" perlahan menghampirinya.
View More"P-pak tunggu.." Rika mencoba melepaskan tangan Pak Dimas yang berada di pinggangnya. Tapi, tak bisa terlepas. Rika merasakan Pak Dimas mulai menjilati tengkuk leher Rika, spontan Rika langsung memutar tubuhnya agar berhadapan dengan Pak Dimas. Melihat Rika yang sudah menatap Pak Dimas, ia hendak mencium Rika. Dengan cepat Rika menutup mulutnya menggunakan tangan kiri, dan tangan kanannya menahan bahu Pak Dimas agar tidak terlalu menempel pada Rika. Nafas Pak Dimas sudah menggebu gebu, matanya terlihat sayu tapi juga mengartikan tatapan yang sangat buas. Pak Dimas mengeratkan pelukannya, begitu juga dengan Rika yang tetap menahan bahu Pak Dimas agar tubuh Pak Dimas tidak menempel pada Rika.
... Di pagi hari, matahari sudah menghantam wajah manisku yang sedang tertidur. Dan dengan sangat mengganggu "triririinggg.." bunyi alarm menghantam telinga ku. Dengan gelisahnya aku mengambil alarm dan melihat "Apa!! Sudah jam 7!! Kenapa kakak tidak membangunkankuuu!!" Teriak Rika. "Kakak sudah membangunkanmu sayang, tapi kau terlihat seperti hewan yang sudah mati dan tidak mau membuka mata" balas Ali, kakaknya Rika. Namaku Rika Risnani, aku sudah kelas x. Dan pertama ini, aku sudah mau telat masuk sekolah karena kesiangan, dan karena tidak di bangunkan oleh kakakku. "Hei aku dengar itu!!" ucap Ali. Hahahhaha.. senang sekali menjahili kakak sendiri. Oh ia lanjut tentang diriku, aku bersekolah di SMA First Jaya, dan kau tau aku di paksa kakakku untuk bersekolah di sini. Huhhh!! Sangat menyebalkan. "Kakak, aku berangkat ke sekolah dulu yaa.." "Hei, kau tidak sarapan?" "Tidak kak, aku sudah telat. Aku sarapan dikantin saja, dadahh kakkk.." "Haiiihhh dasar anak ini, ya sudah hati-hati di jalann.." "Iya kakkk..." … Aku berlari tergesa-gesa menuju sekolah, dan jika kau berpikir kenapa aku tidak naik bis? Karena jarak rumah dan sekolahku lumayan dekat, jika aku berlari dengan kencang.. Dan tiba-tiba aku terjatuh karena tersandung batu, lututku mencium jalan trotoar yang sangat kasar, dan bodohnya, " Auuuu.. sakiiitt.. huhhhh.. siapa sih yang narok batu di tengah trotoar kayak gini, ehh batu kamu nggak nengok apa ada orang yang lari kayak gini, gak bisa minggir yaaa?!! Duuhh sakit banget lututkuuu.." " Tau' ah, lari aja lagi, kalo gerbang udah tutup bisa bahaya nih,,baru pertama sekolah aja udah telat kayak gini,,huuhh" Rika lari dengan kaki agak terpincang-pincang, setelah sampai di depan gerbang sekolah, dan ternyata... "Gerbangnya mau di tutuuppp!!.." Dengan tergesa-gesa Rika berusaha untuk cepet masuk ke sekolah, dan untungnya dia masuk ke sekolah pas gerbangnya di tutup. "Syukur-syukur, untuk gerbangnya hampir aja ditutup, langsung cari kelas aahh.." ucap Rika sambil mengelus dada. Dan entah mengapa, dia lupa masalah kakinya yang terjatuh tadi. Apa karena dia berhasil masuk sekolah tanpa telat? Hemm mungkinn iyaaa.. Ketika berjalan dikoridor sekolah, dia menabrak pintu kaca yang sangat bersih dan putih itu, sangking bersihnya hampir tidak terlihat seperti kaca. Rika membuat kaca itu kotor dengan timbul bercak wajahnya yang menempel di pintu kaca. "Aduhh mukakuu..sakiitt.. kenapa sihh kok hari ini aku sial bangettt..cckkk" ucap kzl Rika Rika terus mengusap wajahnya,,tidak lupa juga dia mengusap pintu kaca itu hingga bercak rupa wajahnya menghilang. Setelah sampai di depan mading sekolah dia melihat-lihat dimana letak namanya berada. Dan namanya menempatkan di nomor urut 10, yang tertuju kekelas IPA 1. "Kenapa aku masuk ke kelas IPA 1, padahal otakku di bawah rata-rata. Hmmm.... biarlahh yang penting dapat kelass.""Ndra""Mmm" ucap Indra yang sedang mengunyah bakso yang ada di mulutnya. Rika dan Indra sedang makan bakso di kantin karna sudah waktunya istirahat."Kamu ngga ada mau ngingetin sesuatu gitu ke aku?""Ingetin apa?" Indra mencoba mengingat-ingat, tetapi nihil. Tak ada yang perlu di ingatkan untuk Rika."Tas ku berat banget tau""Lah kok bisa, bawa apa aja kamu. Harusnya ringan sih, kan Senin mapel nya ngga banyak" "Bawa buku""Jangan bilang semua mapel kamu bawa..hahaha" ucap Indra sambil tertawa bercanda."Iya""Ha? Ngapain..kurang kerjaan banget""Kan kamu yang nyuruh aku bawa buku tulis mapel yang udah kamu list di pesan WhatsApp 3 hari yang lalu, kamu juga bilang..bawanya hari ini aja buat di selesaikan semua karna kamu kemarin sibuk..lagi ada urusan. Lupa?""He...Oia astaghfirullah hahaha aku lupa Rik, ya ampun sorry ya""Kayaknya kalau aku ngga ngomong gini..bisa-bisa aku pulang dengan bawa tas berat tanpa hasil apa-apa" ucap Rika dengan wajah datarnya."Hehehe sorry Rik, bener
Waktu yang di pakai untuk hari ke dua hingga lima, Rika gunakan dengan kegiatan mengajak suaminya mengobrol apapun itu..maupun hal yang sepele sampai hal yang membuat Rika ingin sekali bercerita ke suaminya. Selama di Turkey Rika tak pernah menyentuh handphonenya, Rika benar-benar tak mau membuang waktunya untuk memainkan handphone. Karna hanya 5 hari sajalah Rika bisa melihat wajah suaminya secara langsung. Karna esok adalah hari di mana Rika harus berangkat pulang ke Indonesia. Hari dimana Rika akan berpisah jauh dengan suaminya, Rika tidak mau egois dan tidak mau merepotkan umi dan Abi. Jadi Rika serahkan semuanya kepada Allah dan dokter yang berusaha untuk menyembuhkan suaminya. ...Keesokan harinya, Dimana Rika harus berkemas pergi meninggalkan Turkey. Berat rasanya untuk berpisah jauh dengan suaminya, tapi itu adalah keputusan yang Rika buat dan harus bisa menerima konsekuensinya."Mas.." Rika mengelus punggung tangan Dimas dengan lembut."Aku pergi ya mas. Cepet sembuh, biar k
"Hmm..mmm.." Rika keluar dari toilet sambil bersenandung. Rika berjalan ke arah suaminya dengan ekspresi tersenyum. "Pagi mas" Rika mengecup sekilas pipi Dimas. "Laper nih..Mmm.. kayaknya aku sempat bawa cemilan deh di koper" Rika berjalan menuju koper dan mencari cemilan yang dimaksudnya. "Nah, ada. Alhamdulillah.." Rika memakan cemilan itu di sofa sambil menatap suaminya, Rika benar-benar tidak bosan ataupun lelah dengan terus menerus menatap Dimas. Baginya menatap sang suami adalah hobi barunya."Mas..." Ucap Rika sambil mengunyah cemilan. "Aku cuma bisa di sini 5 hari doang, bentar banget kan. Ini bahkan udah hari pertama aku di sini. Tinggal 4 hari lagi...4 hari mas" ucap Rika."Aku bakalan kangen banget sama mas. Bentar lagi udah mau balik ke indo" "Nak..." Ucap seseorang yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan, membuat Rika terkejut."Astagfirullah" Rika reflek melihat ke sumber suara. "Abi..Umi, kaget Rika.." umi berjalan mendekati Rika dan memeluk Rika sambil mengusap punggung
Setelah melakukan perjalanan yang sangat jauh. Akhirnya Rika sampai di Turkey.'Alhamdulillah, cuma butuh waktu setengah hari aja. Sampai juga di sini' batin Rika. Abi dan Rika mulai pergi keluar bandara untuk menuju ke rumah sakit dimana Dimas berada.Selama diperjalanan, Rika tanpa henti merapalkan doa untuk keselamatan suaminya. "Abi, kenapa bisa Mas Dimas sampai kecelakaan""Dimas kecelakaan saat di perjalan menuju bandara nak, ada mobil yang hilang kendali dan menabrak mobil yang digunakan Dimas""Astaghfirullah.. innalillahi ya Allah. Abi, masih jauh ya?""Sebentar lagi nak, Abi tau kamu pasti khawatir. Bismillah Dimas ngga kenapa-napa, dokter sedang menangani dan akan melakukan yang terbaik buat kesembuhan Dimas""Iya bismillah.."'Ya Allah, hamba ngga mau percaya lagi sama dokter. Hamba hanya ingin percaya padamu. Hamba mohon..sembuhkan suami hamba ya Allah. Hamba takut terulang kembali' batin Rika, wajahnya sudah berlinang air mata.Tak menunggu waktu lama, mereka pun sampai
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.