Share

44. Flashback ll

Bu Sukoco memperhatikan setiap kalimat dalam chat itu. Nomornya bukan nomor sang putra, tetapi lokasi itu memang benar tempat yang tadinya akan digunakan untuk resepsi.

'Apa lagi rencana kamu, Dev?' Bu Sukoco hanya berbicara dalam hati.

Mulutnya terkunci tak ingin mengomentari ucapan dua wanita di depannya.

"Ayok, Ma. Kita ke sana sekarang. Aku perlu dirias dulu. Nanti Tante juga pasti nyusul. Iya, kan, Tan?" Yumna sudah tidak sabar.

Bu Sukoco hanya mengangguk samar.

"Ya sudah, ayok. Kami duluan ya, Jeung."

Mereka pun dengan semangatnya meninggalkan rumah Bu Sukoco dan bergegas menuju hotel yang telah di tunjuk oleh orang suruhan Devan.

Dalam perjalanannya, mereka begitu gembira dan tidak sabar untuk segera sampai. Sampai-sampai si supir taksinya disuruh untuk mengebut.

Namun, alangkah terkejutnya mereka ketika sampai di lobby hotel. Banyak orang yang lalu lalang di sana.

Bukan untuk menghadiri acara atau pun sibuk menyiapkan acara, melainkan mereka justru membongkar semua dekorasi ya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status