Share

54. Ungkapan

"Dia ...?" Ryan semakin penasaran sebab Parveen menjeda ucapannya.

"Dia-pria-yang---" Belum selesai Parveen memberikan jawaban dengan terbata, tiba-tiba Ryan memotong ucapannya.

"Aku tak akan memaksamu. Siapapun dia, aku akan menunggu hatimu leluasa bercerita." Ryan mengulas senyum di bibirnya agar Parveen kembali rileks.

Hal itu berhasil membuat perasaan gadis itu membaik. "Terima kasih, Yan. Kau memang selalu mengerti aku."

"Tidak perlu seperti itu, yang terpenting kau tetap sehat." Ryan mengelus kepala Parveen yang tertutup hijab.

Bukan Devan tak mendengar obrolan dua orang yang satu ruangan dengannya, tetapi dia ingin menunjukkan bahwa dirinya pun bisa bersabar, dan membuat hati wanita pujaannya tenang.

Jangan ditanya perasaan lelaki yang begitu mendamba Parveen, saat melihat interaksi Ryan yang terlihat begitu perhatian pada wanita terkasihnya.

Andai tak mengingat di mana dirinya berada, dan bagaimana keadaan Parveen saat ini, mungkin sudah sejak tadi pipi mulus Ryan mendapat ha
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status