Share

Bab 276

Author: Clarissa
"Tentu saja kenal!" Julie mengerlingkan matanya dan langsung duduk di sebelah wanita itu. Kemudian, Tiffany hendak duduk di samping Julie.

Julie pun mendorongnya, lalu memutar bola matanya. "Ngapain duduk di sini? Duduk di samping suamimu dong! Kamu takut orang-orang tahu dia suamimu?"

Ucapan Julie tentu mengandung makna tersirat. Zara tersenyum tipis, lalu menyesap tehnya. "Rupanya ini istri Sean?"

Tiffany hampir terjatuh karena dorongan Julie. Untungnya, Sean menangkapnya dengan gesit. Sean memapahnya, lalu menyuruhnya duduk di sampingnya dan berkata dengan penuh kasih sayang, "Ceroboh sekali."

Wajah Tiffany memerah. Dia hanya bisa duduk di samping Sean tanpa melontarkan sepatah kata pun. Sean menuangkan air lemon untuk Tiffany, lalu tersenyum kepada Zara. "Ini istriku."

"Senang bertemu denganmu." Zara tersenyum kepada Tiffany. "Perkenalkan, namaku Zara. Ini pertama kalinya aku bertemu suamimu."

Julie mengernyit. Bukan dia berpikir terlalu jauh, tetapi Julie yakin wanita mana pun bis
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Zidan Kasan
datang ulat bulu siap merayap, hati" Sean jangan kasih celah, Tiffany kamu harus lebih pinter dan lebih waspada sama calon hama, segera tumpas habis bibit pelakor musnahkan sampai ke jentik" nya pun
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
dari ekspresi Zara...dia kelihatan klu bukan orang baik
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 841

    Setelah menghantam wajah pria yang berdiri di depannya dengan keras, Sean berbalik dan menarik Tiffany ke dalam pelukannya. Setelah melindungi Tiffany sepenuhnya di lengannya, dia menatap pria paruh baya bertubuh kurus yang duduk di kursi iru dengan dingin. "Kalau kamu mau bilang, aku tentu saja mau mendengarnya."Melihat Tiffany yang dilindungi Sean dengan erat, pria paruh baya itu tersenyum dengan perasaan agak kagum. "Bagus, kamu memang pria sejati. Aku sudah bekerja di bidang ini sangat lama. Aku sudah melihat banyak pasangan yang meninggalkan pasangannya saat menghadapi bahaya besar dan banyak pria juga yang mengkhianati wanitanya saat situasinya genting.""Tapi, kamu malah masih bisa melindungi wanitamu dengan begitu baik di saat seperti ini, kelihatan jelas kamu ini memang pria sejati."Setelah mengatakan itu, pria paruh baya itu tersenyum. "Karena kita semua ini pria sejati, aku juga nggak akan bertele-tele lagi. Penyewa kami bilang pilihannya hanya dua, berikan wanitamu pada k

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 840

    Setelah mengatakan itu, Sean langsung melepaskan jaketnya dan melemparkannya pada Tiffany. "Pakai ini."Pandangan Tiffany langsung gelap karena tertutup jaket itu. Begitu kepalanya keluar dari dalam jaket itu, Sean sudah mulai bertarung dengan orang-orang itu. Dia panik sampai tidak mengenakan jaket itu dengan benar dan langsung mengeluarkan ponselnya dengan tergesa-gesa untuk menelepon Chaplin.Namun, sebelum Tiffany sempat menelepon, pria mesum yang wajahnya sudah babak belur karena tadi dihajar Sean langsung merebut ponsel Tiffany. "Mau panggil bantuan ya? Gadis cantik, lihatlah, ada berapa banyak saudaraku?"Saat mengangkat kepalanya, Tiffany langsung kaget saat melihat tenda warung kaki lima itu sudah dikepung dari segala arah dengan rapat. Semua orang itu bahkan membawa senjata. Dia secara refleks mundur satu langkah, lalu menatap pria mesum itu. "Kalian ini ...."Kelihatan jelas, orang-orang ini datang dengan persiapan. Jika hanya iseng menggoda seorang wanita saat sedang makan

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 839

    Tiffany cemberut, lalu menarik Sean duduk di kursi warung kaki lima itu. "Sayang, jangan lihat dia lagi, merusak suasana."Setelah mengatakan itu, Tiffany segera mengubah suasana hatinya dan menunjukkan menunya pada Sean. "Aku pesan yang ini, ini, dan ini juga .... Aku ingat dulu kamu bilang kamu nggak pernah makan di tempat seperti ini, 'kan?"Sean mengalihkan pandangannya dari Cathy, lalu menatap Tiffany yang sedang berusaha menghiburnya. Dia tahu Tiffany berusaha menyenangkannya karena takut suasana hatinya akan buruk. Namun, suasana hatinya sebenarnya tidak begitu buruk.Kejadian masa lalu itu memang sempat membuat Sean marah, tetapi dia sudah merasa agak lega setelah menghajar Ronny. Meskipun ayahnya dan Ronny adalah saudara kandung, untungnya kepribadian ayahnya berbeda dengan Ronny.Jika bukan karena ikut Tiffany ke rumah Keluarga Rimbawan dan mengenal Venus, mungkin sampai sekarang pun Sean masih mencurigai ayahnya. Untungnya, semua itu hanya salah paham.Melihat Sean kembali m

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 838

    "Aku senang karena ternyata kita nggak punya dendam apa-apa. Aku senang karena ayahmu dan ibuku ternyata orang baik. Aku senang ... karena ternyata lima tahun yang lalu kamu juga ingin menahanku, 'kan?" kata Tiffany.Saat tadi Sanny sedang meminta maaf, Tiffany tahu sebenarnya masih ada banyak hal yang belum dikatakan Sanny. Dia tahu Sanny ingin mengatakan lima tahun yang lalu Sean sebenarnya tidak ingin membiarkannya pergi.Namun, Sanny selalu mengawasi dan memanfaatkan identitas sebagai kakak kandung untuk menekan Sean. Dia bahkan menggunakan nyawanya untuk mengancam Sean, sehingga Sean hanya bisa membiarkan Tiffany pergi.Setelah dipikir-pikir lagi, Tiffany bahkan bisa merasakan betapa putus asanya Sean saat itu. Perasaan putus asa yang dirasakan Sean saat itu pasti sangat menderita. Namun, untung saja semuanya sudah berlalu.Tiffany menatap Sean sambil tersenyum. "Sean, kamu benar-benar jatuh cinta padaku sampai nggak bisa lepas lagi ya?"Setelah mengatakan itu, wajah Tiffany langs

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 837

    Tiffany dan Sean tidak tinggal di rumah sakit terlalu lama. Setelah Sanny dan Conan pergi, Tiffany mengajak Sean untuk pergi makan."Nggak selera," kata Sean.Tiffany menggigit bibirnya dan mengayun lengan baju Sean dengan manja. "Nggak selera pun tetap harus makan. Kamu nggak lapar, tapi aku lapar. Kamu tega membiarkan istrimu kelaparan ya?"Saat mengatakan itu, Tiffany melirik jam tangannya dan melihat sekarang sudah jam sepuluh malam lewat. Setelah makan siang, Sean terus sibuk mengurus pernikahan Xavier dan sekarang masih berkata tidak memiliki nafsu makan. Bahkan orang sekuat besi juga seharusnya sudah lapar di saat seperti ini.Sean menatap Tiffany dengan tenang. "Kalau aku nggak salah ingat, ada seseorang yang makannya cukup banyak di pesta pernikahan tadi malam. Saat semua orang fokus memperhatikan pengantin pria dan wanita mengucapkan janji, si tukang makan itu malah lari ke meja makanan penutup dan makan banyak sekali. Setelah pesta selesai, dia makan satu paha ayam lagi. Set

  • Dimanja Suami Pembawa Sial   Bab 836

    Sanny menghela napas. "Nggak, aku harus katakan. Tiffany, sebenarnya kalau bukan karena aku, kamu dan Sean nggak akan berpisah lima tahun. Saat kalian janji untuk bertemu lima tahun yang lalu, aku yang menahan Sean. Aku bilang padanya kalau dia memilihmu, berarti dia mengkhianati orang tua dan Keluarga Tanuwijaya. Aku juga yang selalu mengawasinya dari kejauhan ...."Saat mengatakan itu, tatapan Sanny terlihat makin bersalah. "Saat itu, kondisi tubuhku juga nggak begitu baik dan dokter bilang aku nggak boleh emosi. Jadi, saat aku terus mengawasinya, dia nggak bisa memilihmu dan mengungkapkan isi hatinya padamu. Dia hanya bisa pura-pura di depanmu. Setelah kamu pergi, dia mencarimu seperti orang gila. Aku masih merasa semua itu salahnya.""Sampai ... aku mengenal Conan. Sekarang aku akhirnya mengerti. Sean nggak salah mencintai orang, kamu adalah gadis yang baik hati dan pengertian. Ibumu juga bukan orang jahat ...."Sanny menarik napas dalam-dalam, lalu kembali memberi hormat pada Tiff

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status