Share

Ketemu Pria yang disukai

"Kak Ramdan? ini beneran Kak Ramdan?" tanyaku senang. Entah mengapa, hatiku sedikit menghangat, walau dengan melihat sosok yang tidak bisa ku miliki itu.

"Iya Mel, pengantin wanitanya temen masa kecil aku," jelas Kak Ramdan dengan wajah yang entah mengapa makin menawan di keremangan malam.

Tahan, jangan ngiler! Bukan siapa-siapa plus bukan mahram!

"Oh gitu." Aku manggut-manggut, mendadak bingung mau bicara apa lagi. Kalau tiba-tiba membahas cewek yang disukai Kak Ramdan, takutnya enggak tepat situasinya.

"Kamu undangan sendiri malam-malam? suami kamu?" tanya Kak Ramdan.

Aku meremas gamis, tidak mungkin aku katakan yang sejujurnya akan apa yang terjadi. "Dia masih di dalam, ngobrol sama temennya. Ini, aku lagi nungguin di luar," ucapku.

"Loh, harusnya kamu tetep di sana, di pinggir jalan gini, takutnya kenapa-kenapa," ucap Kak Ramdan. Ya Allah, kenapa baru sekarang dia perhatian begini.

"Rame juga kak di sini, insyaa Allah aman. Aku cuma ngerasa sesek aja di dalam banyak tamu," ucapk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status