Share

Bab 16

Pagi harinya.

“Loh, kok masih belum siap juga sih?” Waldi menghampiri Mila yang sedang duduk di kasur sibuk bermain ponsel.

Waldi duduk di pinggiran ranjang menatap Mila sedikit kesal.

“Memangnya kita mau pergi kemana?” tanya Mila wajahnya terlihat polos seperti bocah yang belum tahu apa-apa.

“Semalam kan katanya mau ikut aku hapus tato,” jelas Waldi, wajahnya terlihat merajuk. Waldi tidak menyangka Mila bisa lupa dengan pembahasan semalam.

“Oh, memangnya mau hapus sekarang?”

“Bukankah jika dipercepat akan lebih baik?”

“Oke, baiklah, aku akan bersiap dulu. Kamu keluar kamar dulu aku mau ganti baju.”

“Kenapa aku harus keluar? Bukankah kita sudah suami istri?” Waldi menaik turunkan alisnya untuk menggoda ditambah lagi senyum lelaki yang sangat menyebalkan.

“Boleh, tapi jangan harap bisa pergi hari ini,” ancam Mila berkacak pinggang.

Waldi menghela napasnya kasar, niatnya mau modus, tapi malah mendapat tatapan tajam dari Mila.

“Baiklah aku akan segera keluar.” Waldi berdiri namun tidak k
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status