Istri Bayangan Sang Miliarder

Istri Bayangan Sang Miliarder

last updateDernière mise à jour : 2025-07-22
Par:  Xǐn RoseMis à jour à l'instant
Langue: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Notes insuffisantes
12Chapitres
59Vues
Lire
Ajouter dans ma bibliothèque

Share:  

Report
Overview
Catalog
Scanner le code pour lire sur l'application

Aruna memutar benda kecil di tangannya. "Hewan apa ini?" --- "Itu Olaf, manusia salju." balas Seruni cepat, "Kau pikir apa? Tikus?" ••• Mana yang lebih berbahaya: mencinta CEO berhati es atau ... kehilangan mimpi seumur hidup?" Seruni Kusuma Ningsih, pengangguran akut, upik abu di rumahnya sendiri, dihina ibunya, ditolak puluhan penerbit dan dunia dongengnya runtuh dalam satu hari. Tapi, semangatnya tetap membara, meski impiannya nyaris menjadi abu. Ia terus berjuang demi mimpinya menjadi penulis best seller premium yang mendunia. Seruni, gadis pemimpi yang percaya dongeng seindah Cinderella dan Putri Salju adalah nyata. Tapi, tawaran gila dari sahabatnya mendorong imaji princess-nya terjun ke dasar jurang. Seruni tak pernah menyangka bahwa untuk bertahan hidup dan menyelamatkan mimpinya, ia harus melakukan pernikahan kontrak dengan CEO karismatik, tapi mengerikan. Seorang pemikir akut yang memperlakukan cinta layaknya grafik keuangan. Tinggal serumah dengan pria sedingin Aruna berarti terjebak dalam algoritma logika, sunyi dan wajib taat pada aturan aneh. Mansion mewah itu membuat Seruni terasa seperti tersesat di kutub utara. Dunia sekitarnya hanyalah gletser, tanpa pelukan, tanpa suara tawa dan tanpa ... cinta. Di balik tanda tangan perjanjian absurd itu, mereka sepakat untuk tak boleh jatuh cinta. Tapi, semesta dan pencipta punya rencana lain. Seruni ditugaskan menjadi ghostwriter sang suami sekaligus berpura-pura menjadi istri sempurna di depan publik. Namun, bagaimana jika istri palsu justru akan menjadi cinta sejati. Di tengah konflik batin, proyek rahasia, trauma, kecemburuan, persaingan cinta, hadirnya kekasih masa lalu sang CEO. Seruni menghadapi dilema ketika Juan, foodvlogger ternama menyatakan cinta tulusnya. Kini, Seruni dan Aruna harus memilih antara mempertahankan ego atau ... memperjuangkan cinta yang sejak awal mereka tolak. Ini bukan sekedar cerita cinta. Tapi tentang dua jiwa patah yang saling menyembuhkan di tengah badai yang mereka ciptakan sendiri. Tema: miliarder, istri palsu, ghostwriter, cinta & trauma, impian, penulis, romansa dan cinta sejati.

Voir plus

Chapitre 1

Tawaran Gila

"Kalau mimpi, jangan ketinggian. Kamu harus sadar diri, Seruni. Dunia ini bukan dongeng karanganmu!" suara kemarahan Ibu masih terngiang jelas di telinga Seruni.

Padahal, sudah lebih dari tujuh jam sejak ia meninggalkan rumah. Matahari mulai condong ke barat, menciptakan pantulan keemasan di permukaan kolam besar yang dulu jadi tempat favorit ayahnya bercerita. Tapi hari ini, segalanya terasa hampa. Bahkan angin pun menusuk kulit.

Dengan hoodie pink kebesaran, celana training lusuh, dan sandal jepit, Seruni duduk termenung. Rambut panjangnya kusut, seolah tak bersentuhan dengan sisir. Di pangkuannya, sebuah buku dongeng satu-satunya peninggalan ayahnya.

Seruni memandangi batu-batu alam di tepi kolam yang dingin, lalu melemparkan pelet ikan satu per satu. Air beriak. Ikan-ikan bermunculan, berebut, lalu lenyap ke kedalaman. Saat hendak melemparkan pelet lagi, tangannya mendadak terhenti. Tubuhnya menggigil. Bahunya bergetar perlahan. Ia terduduk memeluk kedua lututnya erat-erat, air mata menetes satu-satu di atas batu.

Tadi pagi, saat matahari masih muda, ia berada di dapur sempit, dikelilingi aroma cucian dan bunyi serutan wortel. Seruni terlihat sibuk membilas tumpukan alat dapur. Lalu, ia mendengar perkataan ibunya yang membuat batinya tertekan.

"Lihat kamu. Usia segini, kerja nggak jelas. Nulis-nulis terus, tapi nggak pernah ada hasil. Kamu pikir kamu siapa? Penulis terkenal?" ucap ibunya dengan ketus.

“Aku cuma butuh sedikit waktu, Bu ...,” suara Seruni, tercekat di antara napas.

“Waktu?" ucap ibunya dengan tatapan tajam, "kamu sudah buang waktu bertahun-tahun! Mau sampai kapan jadi pengangguran dan terus bermimpi ...."

Mira mengatupkan bibir, menahan sesuatu yang tampak ingin meledak dari dadanya. Setelah itu, semuanya terasa kabur. Ia hanya ingat bunyi pintu kamar dibanting, suara teriakan, dan bunyi pecahan laptopnya sendiri.

Dan kini, Seruni di sini. Tanpa rumah. Tanpa uang. Tanpa naskah. Email penolakan terus berdatangan dan yang terakhir, dari lomba menulis yang sangat ia harapkan, hanya berisi satu kalimat datar: "Maaf, karya Anda belum terpilih untuk program tahun ini."

"Seru banget hidup gue," gumamnya datar.

Ia menatap buku dongeng di pangkuannya. Di halaman pembuka, tulisan tangan ayahnya masih ada, meski tinta birunya mulai luntur oleh genangan air mata.

"Untuk Seruni, penulis hebat masa depan. Jangan berhenti bermimpi, meski dunia berkata sebaliknya."

Seruni tak tahu berapa lama ia terdiam, hingga ponselnya bergetar pelan, di layarnya menampilkan panggilan dari sahabatnya, Mira. Dengan ragu, Seruni mengangkatnya.

"Halo, Mira." ucap Seruni dengan malas.

"Seruniii! Kamu di mana? Dengerin aku baik-baik. CEO tempat aku kerja mau nikahin kamu!"

Seruni terdiam. Butuh beberapa detik untuk memproses kalimat itu.

"Mir, kalau kamu lagi bercanda, aku lagi nggak punya energi buat ketawa ...." ucapnya dengan nada datar.

"Ini serius! Nikah kontrak. Kamu harus ke kafe deket kantorku sekarang juga. Darurat!"

Namun, tiba-tiba panggilan dari Mira terputus. Ikon baterai terlihat kosong. Seruni menatap ponselnya yang layarnya telah redup. Namun, kalimat Mira masih terngiang, "Nikah kontrak. CEO. Kamu!"

Seketika, Seruni bangkit. Sandalnya sempat terlepas. Ia meraup tisu bekas di pangkuannya, membuang ke tempat sampah, lalu berjalan cepat. Tak tahu pasti ke mana. Tapi hatinya berkata, ini mungkin satu-satunya jalan. Dengan dua angkot dan satu ojol pakai akun Mira, Seruni tiba di sebuah kafe modern. Desain industrial, jendela besar, dan tulisan neon “Girl's Story” menyala terang.

Setibanya, di lokasi pertemuannya dengan Mira degup jantung Seruni belum juga berhenti. Entah karena ia berjalan kaki cukup jauh, atau karena tawaran dari Mira di telepon tadi.

Seruni menghela napas panjang dan perlahan mendorong pintu kaca. Suara tawa dan denting sendok menyambut. Di pojok ruangan, Mira melambaikan tangan penuh semangat.

Seruni mendekat. Duduk hati-hati seolah kursinya bisa meledak.

Mira menyodorkan susu leci, "Minum dulu. Aku mau kamu dengerin baik-baik, tanpa panik."

"Mir, kamu sadar nggak kamu baru ngomong kalimat paling absurd di dunia?"

Mira menunjukkan layar ponsel. Di situ, foto seorang pria terpampang jelas. Setelan jas hitam, mata tajam, rahang kokoh. Di belakangnya, papan bertuliskan:

CEO Z-Gensitex.Corp – Digitex Gala 2025.

"Siapa dia?" Seruni mengernyitkan dahinya.

"Aruna Mahadewa. CEO paling tertutup di Asia Tenggara. Kaya, cerdas, dingin. Dia butuh ghostwriter buat proyek biografi dan Istri palsu." Mira menggenggam tangan Seruni. "Kamu orang yang tepat, Seruni."

Seruni mengangkat alis, "Aku ... Kenapa nggak Miss Universe sekalian?"

Mira mencondongkan tubuh, "Dia butuh seseorang yang bisa jaga rahasia, bisa nulis, dan bukan orang terkenal."

Seruni tertawa hambar. Ia berpikir ini lebih mengerikan dari adegan putri yang bertemu raksasa buruk rupa.

Mira mengangkat enam jarinya. "Ser, kamu cuma perlu jadi istrinya selama enam bulan. Dapat bayaran, bisa beli laptop baru, kasih uang ke Ibumu, dan biayai impian kamu itu."

Seruni tertawa kecil, "Mir, kamu pasti sedang mengerjaiku, kan seperti konten-konten prank yang sedang viral kemarin?"

Mira menggeleng. Lalu menunjukkan nominal di layar ponsel.

Honor: Rp 750.000.000,-

Seruni membeku. Mulutnya terbuka, tak percaya. 

"Aku cuma mau nulis, bukan nikah sama alien ... Mira." ucap Seruni mengelus dada.

Mira meletakkan telapak tangannya di meja depan mata Seruni, "Tapi alien ini bisa menyelamatkan hidup kamu ...."

Seruni menatap lurus ke arah Mira, "Terus kalau gagal?"

"Nggak dapat uang sepeser pun. Mira menghela napas dalam-dalam. "Dan kamu harus tinggal jauh dari Jakarta. Tanpa internet."

Seruni menelan ludah, "Ini kayak perjanjian Faust versi startup."

"Ser, kamu butuh biaya hidup. Perlu mengejar mimpi. Kadang, pintu ke dunia impian itu ... bentuknya absurd." tegas Mira.

Seruni menatap jendela. Langit keunguan seperti kisah dongeng yang menunggu ditulis ulang. Dan keputusan besar pun digantungkan pada satu kata: YA atau TIDAK.

Di cafe Seruni sedang mengalami perang batin. Sementara, di lantai teratas Aruna Mahadewa Tower, seorang pria bersetelan hitam menatap layar laptop. Foto Seruni terpampang jelas. Di tangannya, secarik kertas tertulis kalimat

"Istri Ghostwriter ... jangan buatku jatuh cinta. Jangan pernah!"

Tangan Aruna meremas kertas itu. Tapi matanya tetap dingin. Kosong. Tak tersentuh dunia.

--- To Be Continued.

Déplier
Chapitre suivant
Télécharger

Latest chapter

Plus de chapitres

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Commentaires

Pas de commentaire
12
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status