Setiap orang pasti menginginkan menikah dengan orang yang dicintai, tapi apa jadinya jika menikah dengan orang yang tidak dikenal dengan kasus yang sangat memalukan? Seperti itu lah yang sedang dialami Awamila Durnaz Zelinda yang menikah secara mendadak dengan Waldi Daiquan Elvern. Setelah mereka menikah, Mila menemukan fakta yang membuatnya sangat sakit hati, ternyata Waldi masih memiliki orang tua padahal sejak awal lelaki itu bilang ke dua orang tuanya sudah tiada dan yang lebih menyedihkan lagi adalah Mila tidak diterima di keluarga Waldi terutama mama Waldi yang sangat membenci Mila. Beberapa hari setelah terjadi pernikahan, Waldi memutuskan menerima paksaan sang mama yang meminta Waldi menikah dengan perempuan pilihan mamanya. Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Apakah Waldi akan tetap menerima paksaan dari sang mama atau memilih menjalani hidup rumah tangga bersama dengan Mila? Lantas, bagaimana keluarga Mila ketika mengetahui Waldi telah berbohong?
Lihat lebih banyakâBagaimana ini, Pak? Anak Bapak keterlaluan karena sudah melakukan perbuatan tidak menyenangkan,â ucap salah satu warga yang menggiring Mila dan lelaki tidak dikenal itu ke rumah orang tua Mila.
âNak, di sini saya sebagai orang tua Mila menunggu itikad baik kamu untuk menghalalkan anak saya segera,â kata Adra yang merupakan abi Mila. Adra sangat kecewa dengan perbuatan putrinya padahal Adra sangat membanggakan Mila di depan teman-temannya.âAbi, apa tidak sebaiknya kita cari tahu dulu kebenarannya?â Yalinaâumi Milaâ mulai angkat bicara karena tidak tega melihat anak gadisnya menangis meminta keadilan.âUmi, bukti sudah terlihat nyata di depan mata. Ada Mila dan lelaki asing ini beserta para saksi yang melihat mereka berdua berada di satu gubuk yang sama,â kata Adra.âDemi Allah, Umi, Mila tidak melakukan perbuatan tidak menyenangkan itu bersama lelaki itu.ââAbi harus percaya sama Mila. Mila tidak mungkin melakukan perbuatan itu, Abi. Apa lagi Mila tidak mengenal lelaki ini.âSeorang gadis menangis di bawah kaki umi dan abinya mencoba meminta keadilan di depan semua orang yang sudah menuduhnya dengan kejam. Sedangkan sosok laki-laki yang telinganya dipenuhi dengan tindik dan anting hanya menatap datar gadis tidak berdaya itu.âUmi percaya Nak, tapi bagaimanapun juga kamu dan dia harus segera menikah.ââUmi, Mila tidak mau menikah dengan lelaki asing itu.â Meskipun tangis Mila semakin menjadi, tetapi tidak ada satu orang pun yang peduli kecuali sang umi. Akan tetapi, sang umi juga tidak bisa berbuat apa-apa karena keputusan telah ditetapkan Mila dan lelaki asing itu harus segera menikah.Gadis bernama Awamila Durnaz Zelinda memukul-mukul dadanya sendiri untuk menghilangkan rasa sesak di dalam sana. Hari ini, hariyang seharusnya menjadi hari paling sejarah dalam hidupnya karena di usianya yang ke 22 tahun sudah mendapatkan gelas S-2-nya, tetapi nasip buruk ternyata lebih berpihak kepadanya.âSaya bersiap menikahi anak Om dan Tante, karena saya adalah laki-laki yang bertanggung jawab.â Lelaki itu berucap mantap, tanpa berpikir badai apa lagi yang akan menerjang di depan.Sontak kedua mata Mila yang dipenuhi air mata menatap penuh kebencian kearah lelaki itu. Apakah lelaki itu tidak ada niatan untuk menjelaskan kejadian yang sebenarnya? Pertanyaan itulah yang ada di dalam pikiran Mila.âBesok kalian berdua menikah secara kekeluargaan dan kamu harus membawa orang tuamu ke sini,â kata lelaki paruh baya yang tidak lain adalah abi Mila.âMaaf Om, kedua orang tua saya sudah lama meninggal,â kata lelaki itu, masih dengan tatapan yang datar.Dalam diamnya Mila masih berandai-andai, jika saja ia mendengarkan kata kedua orang tuanya untuk pulang bersama bukannya pergi bersama teman-teman untuk merayakan hari kelulusan, pasti tidak akan jadi seperti ini kejadiannya. Cita-cita Mila untuk membahagiakan kedua orang tuanya ternyata hanya sebatas S-2 saja, padahal masih banyak rencana di dalam kepala yang belum terwujudkan.Akibat hujan lebat dan angin besar Mila memutuskan untuk berteduh di sebuah ruko kosong sambil menunggu jemputan datang, tapi siapa sangka ada sosok laki-laki juga ikut masuk ke dalam. Mila berpikir tidak akan terjadi sesuatu, tetapi ternyata ada teman abinya yang memotret keberadaan mereka berdua kemudian disebarluaskan melalui grup chatting. Akhirnya Mila dan lelaki itu pun dibawa secara paksa oleh warga dan merekapun disidang diminta untuk segera menikah agar tidak terjadi bencana besar.***âSudah bisa bicara?ââHemm.â Mila mengangguk, kemudian kembali diam.âSaya Waldi Daiquan Elvern.â Lelaki yang akrab disapa Waldi itu mengulurkan tangannya sebagai tanda perkenalan. Karena sejak awal bertemu mereka berdua belum saling mengenal.Mila menangkupkan tangannya di depan dada, bukan bermaksud menolak, tetapi gadis itu tahu batasan antara laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya.Waldi tidak marah, lelaki itu menganggukkan kepalanya paham. Ia lupa, padahal penampilan Mila yang sangat tertutup sudah bisa menjawab semuanya bahwa gadis itu bukan gadis yang gampang disentuh oleh lelaki lain.âKeputusan Saya tidak akan berubah, besok kita berdua tetap harus menikah,â kata Waldi, memecahkan keheningan yang terjadi.âKenapa? Kenapa kamu tidak bilang yang sebenarnya?â tanya Mila, gadis itu kembali meneteskan air mata.Waldi terkekeh pelan, kemudian lelaki itu berkata, âKamu tidak yakin sama Saya karena Saya terlihat seperti lelaki beringasan?ââKatanya udah lulus S-2, tapi lihat orang tetap dari penampilan luarnya.â Lalu Waldi berdiri berniat untuk pergi.âTunggu!â Mila mencegah Waldi agar tidak pergi, karena ada beberapa hal yang ingin gadis itu sampaikan.âAku menerima keputusan kamu demi nama baik orang tuaku. Tapi kamu harus menyetujui beberapa syarat,â kata Mila.âSyarat apa itu?â tanya Waldi.âKamu tidak boleh menyentuhku sebelum aku siap disentuh olehmu dan tidak boleh mencampuri urusan masing-masing,â jawab Mila.âBaik, saya setuju.â Waldi pun menyetujui syarat yang diajukan Mila.âApa ada lagi?â tanya Waldi.âTidak,â jawab Mila.âKalau begitu saya permisi.â Waldi pun akhirnya pergi menyisakan Mila yang masih duduk di tempatnya.***Waldi melantunkan surah Ar-Rahman dengan suara yang sangat indah dan merdu bahkan orang-orang yang menjadi saksi nikah pagi ini sampai terdiam mendengarnya. Terlebih lagi abi Mila yang sedang duduk di meja akad bersama Waldi dan penghulu. Diam-diam Waldi sudah mempersiapkan diri untuk membaca ssurah Ar-Rahman di hari pernikahannya tanpa memberi tahu Mila. Katakanlah surah Ar-Rahman yang ia bacakan sebagai kejutan untuk semua orang.âSaya nikahkan dan saya kawinkan engkau Waldi Daiquan Elvern bin Jeff Caldwell Farrelino dengan anak saya yang bernama Awamila Durnaz Zelinda binti Adra Imam Ashraff dengan maskawin berupa emas 5 gram tunai.ââSaya terima nikah dan kawinnya Awamila Durnaz Zelinda binti Adra Imam Ashraff dengan maskawain yang tersebut, tunai.ââBagaimana para saksi? Sah?ââSAH!â Semuanya berucap secara bersamaan.Akhirnya seorang Waldi Daiquan Elvern, lelaki berusia 35 tahun resmi menjadi seorang suami dari gadis bernama Awamila Durnaz Zelinda.Setelah dinyatakan sah menjadi suami istri barulah Mila dibawa keluar untuk menemui Waldi yang sudah sah menjadi suaminya. Netra hitam milik Waldi terpaku saat Mila keluar memakai pakaian serba putih bahkan dimata Waldi, Mila jauh lebih cantik dari awal pertama mereka bertemu. Namun, pada saat Mila sudah duduk di sampingnya, wajah Waldi berubah marah ketika melihat kedua mata Mila bengkak dan merah. Meskipun sudah ditutup dengan bedak, tapi bekas air mata itu masih ada di pipi merah merona gadis itu. Waldi tidak suka ada air mata, lelaki itu paling membenci kesedihan.Untuk pertama kalinya Mila memegang tangan laki-laki selain tangan abinya dan untuk pertama kalinya juga punggung tangan Waldi dicium oleh seorang perempuan. Detik berikutnya Mila tumbang tidak sadarkan diri membuat semua orang panik terutama orang tua Mila sendiri.Air mata Mila terus menetes dan ia berucap di dalam hati, "Ya Allah, kuatkan aku menjalani semua ini."âKevin, lo kebiasaan banget sih taro handuk sembarangan kaya gini.â Pagi-pagi sekali rumah yang biasa sepi sekarang selalu dihiasi oleh teriakan melengking Zoya dengan permasalahan yang sama. setelah mandi Kevin kebiasaan menaruh handuk selalu di atas kasur sehingga membuat kasurnya basah.âKenapa sih, sayang? Masih pagi ini marah-marah terus,â kata Kevin, berjalan sampai menghampiri Zoya seperti tidak ada dosa lelaki itu.âUdah berkali-kali aku bilang, handuk jangan taruh di kasur, nanti basah jadi jamuran.â Zoya berjalan ke kamar mandi untuk menaruh handuk itu pada tempatnya.âMarah-marah nih, nanti makin cantik gimana? Jangan-jangan kamu udah mau PMS ya, makanya moodnya naik turun gini?â Kevin menarik Zoya untuk duduk di pangkuannya. Masih dengan wajah yang ditekuk Zoya tidak mau menatap lelaki di depannya.âWajahnya kok masih cemberut gitu sih, sayang?â Kevin mencoba membujuk Zoya supaya mau menatapnya, tapi hasilnya tetap gagal karena Zoya masih marah sama Kevin.âLagian, harus b
Sebeluma akhirnya Mila memutuskan untuk menemui Waldi, ada banyak pertimbanga yang harus ia pikirkan. Setelah shalat dan berdoa meminta petunjuk kepada Allah, entah mengapa pikiran Mila langsung tertuju pada Waldi.âAku ingin di posisi ini lebih lama sebelum kita ada di sidang perceraian besok,â kata Waldi, saat berada di dalam dekapan Mila yang selama ini ia rindukan. Waldi menangis di sana, ia tidak bisa menahan air matanya mengingat kebodohannya sampai membuat calon anak mereka tiada.Mila hanya diam. Tangan kanannya yang lembut dan mungil it uterus mengusap punggung suaminya yang lebar. Lagi-lagi Mila ingat besok adalah hari perceraian mereka. Keputusan terakhir sebelum berpisah secara agama dan negara.âMaafkan aku,â kata Waldi, lelaki itu tetap terus meminta maaf kepada Mila atas kesalahannya kemarin. Waldi sadar kesalahannya itu tidak bisa dimaafkan, tapi ia masih tetap berharap ada ruang kesempatan untuk dirinya memperbaiki semuanya.Mendengar kata maaf yang keluar dari mulut
Satu bulan telah berlalu, kondisi Mila yang semakin membaik setiap harinya membuat Yalina dan Adra senang dengan perkembangan itu. Sejak pulang dari rumah sakit, Mila sudah kembali tinggal bersama orang tuanya, sementara Waldi tinggal di rumah sendiri. Selama satu bulan itu Mila tidak tahu bagaimana kondisi Waldi dan tidak mau tahu juga. Rasa sakitnya masih terasa mendalam sampai saat ini.âMila, besok adalah putusan sidang perceraian kalian. Apakah kamu yakin dengan keputusan ini?â tanya Adra kepada sang putri untuk mendapatkan jawaban sekali lagi yang lebih meyakinkan. Mila tetap memutuskan untuk berpisah dengan Waldi, karena ia merasa sudah tidak ada yang bisa diperbaiki lagi.âMila yakin, Abi. Mila tahu, perceraian tidak diajarkan dalam agama kita, tapi jika terus dipaksa bersama maka Mila yang terus mendapatkan dosa,â jelas Mila. Keputusan yang tidak bisa diganggu gugat lagi.âApakah kamu tahu bagaimana kondisi Waldi selama satu bulan terakhir ini?â tanya Adra lagi.Mila menggele
Pagi-pagi sekali ke dua orang tua Kevin berkunjung ke rumah, sebenarnya mereka berdua ingin berangkat ke kantor karena arah yang sama jadi mampir lebih dulu ke rumah anak mereka.âWah, wah, ada apa gerangan ini kok pagi-pagi udah keramas aja, barengan lagi,â celetuk Heros pada saat melihat Zoya dan Kevin rambutnya sama-sama basah.Mendengar ucapan papa mertuanya membuat ke dua pipi Zoya merah merona karena malu.âPapa ini seperti tidak pernah merasakan jadi pengantin baru saja,â kata Anya, sambil menyenggol pelan siku sang suami.âSepertinya sebentar lagi kita akan menimang cucu, Mah,â kata Heros, penuh semangat.âApa sih, Pah,â ujar Kevin, meminta ke dua orang tuanya untuk berhenti menggodanya.Kevin tidak tahan melihat ke dua pipi Zoya yang sudah merah, ingin rasanya Kevin menangkup ke dua pipi itu menggunakan tangan besarnya lalu memberi sedikit cubitan. Namun, sayangnya ke dua orang tua mereka masih ada di sana.âMama sama Papa tumben main ke sini nggak bilang-bilang dulu?â tanya
Malam ini untuk pertama kalinya Zoya dan Kevin menempati kamar utama yang sudah sejak lama Kevin siapkan untuk istrinya nanti. Kamar yang menjadi saksi pergulatan panas mereka tadi siang yang akhirnya membawa ke duanya pada hubungan rumah tangga yang semakin erat.âVin, lampunya nggak akan lo matiin, âkan?â tanya Zoya wajahnya penuh rasa takut terakhir kali lampu kamar dimatikan saat tidur, paginya Zoya demam sampai di bawa ke rumah sakit.âKalau pakai lampu tidur aja gimana?â tanya Kevin.Zoya nampak berpikir lalu pada akhirnya mengangguk. âBoleh. Tapi lo tidurnya jangan jauh-jauh dari gue ya, gue takut gelap.âKevin terkekeh pelan. âDengan senang hati aku akan memberikan pelukan hangat, sayang.ââIh, aku kamu? Kok gue geli ya dengerinya,â kata Zoya wajahnya terlihat tidak nyaman dengan panggilan baru itu. Wajar saja Zoya belum terbiasa, karena memang keseharian mereka hanya memanggil lo dan gue.âLoh, kenapa harus geli? Kita kan sudah suami istri, emang kamu nggak mau kehidupan rum
Keluarga Waldi dan Mila sudah sampai di rumah sakit, ketika diberi tahu Mila mengalami kecelakaan tentunya mereka syok berat bahkan Yalina sempat tidak sadarkan diri di rumah. âKamu keterlaluan, Waldi!â Jeff murka setelah Waldi menjelaskan semuanya. Menurut Jeff, apa yang dilakukan Waldi memang tidak bisa diterima oleh akal sehat manusia.Jeff memutuskan untuk duduk supaya emosinya reda dari pada ia menjadi pusat perhatian karena membuat keributan di rumah sakit.âSetelah anakku keluar dari rumah sakit, ceraikan dia!â perintah Adra. Lelaki itu juga naik pitam karena cinta putri semata wayangnya dikhianati oleh Waldi. Waldi yang sebelumnya sudah mendapatkan restu dari keluarga, tapi dengan mudahnya mengkhianati begitu saja.âAbi, Waldi mohon beri satu kesempatan lagi untuk memperbaiki semuanya. Semua yang kalian dengar tidak seperti yang kalian kira,â kata Waldi, lelaki itu mencoba untuk meluruskan masalah, tapi semuanya sudah terlanjur berantakan.âApa lagi yang mau kamu perbaiki, Wa
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen