Share

90. Basah

last update Last Updated: 2025-04-16 20:54:21

Arsen pulang lebih awal, sampai membuat seisi rumah terkejut termasuk Bibi Jess.

Dia melangkah menuju tangga, tetapi kembali berhenti tepat di depan Bibi Jess yang agak menunduk.

“Apa istriku sudah pulang?” tanya Arsen tanpa menoleh pada Bibi Jess.

“Belum, Tuan,” jawab Bibi Jess.

Ekspresi wajah Arsen begitu datar. “Jangan ada yang menggangguku.”

Setelah memberi peringatan. Arsen berjalan menaiki anak tangga lalu masuk ke kamarnya dan langsung pergi ke kamar mandi.

Arsen melepas semua pakaian yang ada di tubuhnya, lalu dia masuk bathtub dan menenggelamkan tubuhnya dalam air menyisakan bagian dada hingga kepala agar tetap berada di atas permukaan.

Arsen diam memikirkan jawaban Thomas soal siapa konglomerat yang membiayai kuliah Juna. Thomas memberitahu kalau orang itu sudah meninggal, tetapi bukannya percaya, Arsen malah semakin curiga.

Arsen masih berendam sambil memejamkan mata, sampai dia tidak sadar kalau pintu kamar mandi terbuka dan Lily masuk begitu saja.

Lily sangat t
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (16)
goodnovel comment avatar
eneng Heryani
menuduh Lily curang gak taunya penjahatnya yg curang
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Ish nyebelin si Sonia nih
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Arsen cemburu sama Lily haha
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   421. Merasa Bersalah

    Setelah selesai memeriksakan kandungan. Arsen dan Lily kini sudah berada di dalam mobil. Mereka sama-sama diam, sampai Lily menoleh pada Arsen yang sejak tadi hanya diam.“Aku masih tidak menyangka kalau Aira bisa bertahan dengan Jerry,” kata Lily sambil memperhatikan ekspresi wajah Arsen.Dia sengaja membahas hal lain.“Hmm...”Mendengar jawaban singkat dari Arsen, Lily benar-benar bingung dengan sikap suaminya. Tadi yang menyebut pertama kali soal adopsi adalah Arsen, tetapi kenapa Lily yang malah tidak enak hati dengan diamnya Arsen sekarang.“Soal adopsi, apa--” Belum juga Lily melanjutkan ucapannya, Arsen sudah lebih dulu memotong dengan cepat.“Tidak usah dibahas. Lupakan saja.”Mendengar suara Arsen sedikit membentak, Lily sangat terkejut sampai menatap Arsen dengan tatapan tak percaya.Lily ingin bicara lagi, tetapi Arsen sudah lebih dulu kembali bicara.“Malam ini aku ingin keluar.”Kening Lily berkerut dalam, lalu dia bertanya, “Keluar ke mana?”“Pergi bersama Thomas, sudah

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   420. Adopsi?

    Lily duduk di kursi penumpang sambil menggenggam tangan Arsen erat-erat. Jantungnya berdegup kencang, bukan karena takut, melainkan karena perasaan campur aduk yang sulit dia kendalikan. Sementara Arsen, meskipun berusaha terlihat tenang, sesekali melirik Lily dengan raut cemas. “Kalau kamu merasa tidak nyaman, lebih baik kita pulang saja,” ujar Arsen pelan saat mobil mereka berhenti di halaman rumah sakit. Lily menggeleng dengan senyum tipis. “Tidak. Aku ingin menemui dokter." Mereka pun melangkah masuk ke ruang praktek Aira. Saat sampai istri Jerry itu menyambut hangat. “Silakan duduk,” sapa Aira ramah. Dia sudah tahu untuk apa Lily datang. “Apa yang bisa aku bantu hari ini?" tanyanya. Arsen menoleh Lily yang terdiam, dia tetap menggenggam tangan istrinya seolah tidak ingin sedetikpun melepaskan. "Aku hanya ingin check up rutin," kata Lily. Mendengar itu, Aira memulas senyum tipis. Tentu saja dia tahu, maksud Lily bukan hanya sekadar itu. "Kalau begitu ayo berbarin

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   419. Tidak Pantas Menjadi CEO

    Hari berikutnya Teddy berdiri di depan pintu kamar Ella sambil membawa nampan berisi sarapan. Tangannya sempat ragu mengetuk, namun akhirnya dia meminta izin dan masuk perlahan setelah Ella menjawab. “Selamat pagi, Ella,” ucap Teddy. Dia menaruh nampan itu di meja kecil dekat ranjang. “Aku bawakan sarapan untukmu, agar tidak perlu turun.” Ella hanya melirik sekilas. Wajahnya tetap dingin. “Aku bisa makan di bawah,” ujarnya ketus. Teddy menarik kursi dan duduk, tak menyerah. “Aku tahu. Tapi aku ingin membawakanmu agar kamu tidak perlu repot turun ke bawah. Anggap saja permintaan maafku atas kejadian kemarin.” Ella terdiam, memalingkan wajah. “Permintaan maafmu tidak ada gunanya kalau Ibumu masih tetap bersikap seperti itu.” Teddy tersenyum tipis, nadanya serius. “Aku berjanji akan meminta Mama untuk meminta maaf secara langsung padamu.” Ella senang mendengar kata-kata Teddy, meski bibirnya masih tidak menanggapi. "Kamu kelur dari sini, aku mau mandi." Ella bangkit

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   418. Apapun Hasilnya

    Suasana kamar Audrey begitu tenang. Gadis kecil itu sudah terlelap di pelukan Arsen setelah selesai mendengarkan dongeng singkat dari ayahnya. Arsen perlahan merebahkan Audrey di ranjang mungilnya, lalu menutup tubuh putrinya dengan selimut. Lily ikut menunduk, menepuk-nepuk lembut lengan putrinya, memastikan tidurnya nyenyak. “Dia cepat sekali terlelap,” bisik Lily. Arsen tersenyum, menaruh telunjuk di depan bibir. “Pasti karena kenyang makan malam tadi.” Mereka saling pandang sebentar, kemudian berjalan pelan meninggalkan kamar. Baru saja langkah mereka sampai ke koridor, salah seorang pelayan datang dengan wajah agak ragu. “Maaf, Tuan, Nona...” ucapnya pelan. Lily berhenti, menoleh. “Kenapa?” “Bibi Jess baru saja pulang, Nona. Dan Oddy sudah tertidur di gendongannya.” Lily langsung menegakkan tubuh, sorot matanya berubah khawatir. “Benarkah? Di mana mereka sekarang?” “Di kamar Bibi Jess, Nona. Sepertinya Bibi Jess agak lelah.” Tanpa menunggu lama, Lily menoleh p

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   417. Sama-sama Bermuka Dua

    Ella menatap Teddy dengan mata merah penuh amarah. Tangannya masih gemetar menahan sakit di pipinya. “Aku tidak bermaksud mendorongnya! Tapi Mamamu itu—” suara Ella tercekat, napasnya memburu. “Jangan cari alasan, Ella!” potong Teddy dengan suara keras seraya menopang tubuh Soraya. “Mama benar, kamu memang tidak tahu sopan santun. Baru sebentar tinggal di rumah ini saja sudah berani melawan.” Soraya menutup wajahnya, berpura-pura lebih tersakiti. “Kamu lihat sendiri, dia berani mendorongku." Ella mengepalkan tangan, hatinya panas bukan main. “Aku tidak minta tinggal di sini! Kalian yang menarikku, lalu sekarang memperlakukan aku seperti ini? Kalau memang aku memalukan, lebih baik aku pergi!” ancamnya. Suasana ruang tamu tegang. Soraya menahan air mata palsu, sementara Teddy menatap Ella tajam. 'Tidak bisa, dia tidak boleh pergi dari sini. Aku sama sekali belum memanfaatkannya.' Teddy tiba-tiba melembutkan suaranya. “Ella, jangan pergi. Aku tahu kamu marah, tapi aku tid

  • Dinikahi Sang Penguasa : Suami Kontrakku Memberi Segalanya   416. Membuat Malu

    Ella terkejut mendengar ucapan Diana. Dia menatap tak percaya, baru saja berniat mendekati Anthony, tapi ternyata sudah ada calonnya. Saat itu, Dini muncul di ruangan dan langsung menghampiri Diana. “Duduk sini, Din,” kata Diana langsung menggeser tempat agar Dini bisa duduk di sebelahnya. “Ini Dini, dia calon istrinya Anthony,” kata Diana memperkenalkan. Dini mengangguk sambil tersenyum ke semua orang. Ella sangat syok menatap pada Dini, dia semakin tak percaya saat Diana kembali bicara. “Bahkan mereka sebentar lagi akan menikah. Tinggal mencari tanggal baik saja,” kata Diana dengan ekspresi wajah bahagia. “Wah itu bagus. Kalau bisa secepatnya,” timpal yang lain. Ella menatap kesal, bahkan sampai meremat bantal yang ada di pangkuannya. Melihat sikap Ella yang temparemental, Soraya menatap tak senang dan malu karena beberapa kali teman-temannya memperhatikan Ella. Semua orang berbincang bersama. Soraya pamit ke kamar mandi, saat sampai di dalam kamar mandi dia bertemu dengan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status