Home / Romansa / Dinodai adiknya, dinikahi kakaknya / Diperlakukan seperti sampah

Share

Diperlakukan seperti sampah

Author: Tiffany
last update Huling Na-update: 2025-05-25 00:44:01

Di tengah pertarungan batin atas keputusannya, suara Fahri mengejutkan Alika.

“Kak,” ucap remaja laki-laki itu pelan. Ia berdiri kaku, menunggu sang kakak menoleh ke arahnya. Jantung nya tentu tidak baik-baik saja dan perasaannya saat ini juga berkacamuk menjadi satu.

Namun Alika tak kunjung menoleh. Ia memilih menyeka air mata yang diam-diam sudah mengalir di pipinya. Dengan suara yang bergetar, ia mencoba menyamarkannya seolah-olah tak terjadi apa-apa. Ia berusaha mempertahankan nada bicaranya agar tak terlalu serak atau sumbang akibat tangis yang menyesakkan dada.

“Ada apa?” tanyanya lirih, tetap memunggungi adiknya.

“Fadil boleh tanya sesuatu?” Fadil mencoba memberanikan diri. Jemarinya menggenggam saku celana, seakan bersiap mengeluarkan sesuatu yang penting. Meskipun hatinya berkata jangan, tapi dia benar-benar harus bertanya.

“Soal apa?” suara Alika terdengar parau, bersamaan dengan lantunan azan subuh yang mulai berkumandang dari kejauhan.

Kumandang yang begitu indah bagi mere
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Dinodai adiknya, dinikahi kakaknya   Jantung yang tidak baik-baik saja

    Alika terlalu malu dengan keadaannya. Namun nyatanya, belum juga telapak tangannya ia tarik menjauh dari wajah laki-laki tersebut, tiba-tiba saja telapak tangan Sadewa dengan cepat menggenggam erat telapak tangan Alika. Menahan tangannya agar tidak menjauh dari wajahnya, laki-laki itu membiarkan tangan Alika tetap berada di pipinya, lalu berkata,“Kenapa terjaga?” tanya Sadewa pelan, sedikit menggerakkan tubuhnya, merapatkan diri sambil terus menatap wajah Alika dengan hangat.Tentu saja Alika gugup dan malu. Wajahnya memerah. Ia benar-benar bingung, dan jantungnya sama sekali tidak bisa diajak kompromi.“Tuan... maafkan aku,” ucap Alika gugup, takut jika Sadewa marah karena dia telah menyentuh wajahnya.Sadewa yang mendengar ucapan Alika tampak enggan melepaskan tangannya dari genggaman. Ia tetap menahan tangan Alika agar terus berada di pipi kanannya. Dia mengernyitkan kening dan kembali berkata,“Segugup ini kah menghadapi ku?” tanyanya lembut.“Dan berhentilah memanggilku ‘tuan’,

  • Dinodai adiknya, dinikahi kakaknya   Dan untuk pertama kalinya

    Ruang utama yang berukuran cukup besar itu tampak begitu hening dan damai. Tidak ada satu pun suara percakapan atau langkah kaki terdengar di sana malam itu. Hanya detak jam dinding yang terus berputar perlahan, jarumnya berjalan konstan seolah menjadi satu-satunya saksi waktu yang tak pernah lelah berputar dalam keheningan malam. Lampu gantung di tengah ruangan menyala temaram, menyinari perabot mewah yang tertata rapi. Dingin dan sunyi, seolah waktu berhenti berjalan di rumah besar itu.Di salah satu sudut ruangan, tepatnya di kursi tamu yang empuk dan cukup besar, terlihat seorang perempuan muda tengah tertidur tanpa sengaja. Tubuhnya bersandar lelah, kepala miring ke samping, dengan kedua kelopak matanya yang telah lama terpejam. Itulah Alika. Ia tertidur dalam diam, tak sadar bahwa malam sudah semakin larut. Pakaian tidurnya tampak sedikit kusut, rambutnya yang panjang terurai ke bahu, memperlihatkan bahwa ia tidak berniat tidur di tempat itu, tetapi karena kelelahan yang amat sa

  • Dinodai adiknya, dinikahi kakaknya   Sentuhan pertama

    Tiba-tiba air mata Alika tumpah."Apa tuan sedang mengerjai ku?" Dan dalam nada gemetarnya Alika bertanya, dia pikir mungkin laki-laki di hadapannya tengah bercanda atau bahkan sedang menghargai dirinya. Sadewa menggelengkan kepalanya secara perlahan, masih menyentuh kedua belah pipi Alika, di mana dia menatap kedua bola matanya Alika yang terus mengeluarkan air mata nya."Aku sedang bersungguh-sungguh, mari memulai semuanya dari awal, belajar saling mengenal dan saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya," laki-laki itu bicara sembari mencoba mengembangkan senyumannya. Baru kali ini Alika melihat laki-laki tersebut tersenyum cukup lebar di hadapannya, menampilkan sebuah wajah yang berbeda dengan selama ini yang telah dia lihat dalam beberapa waktu selama mereka bersama. Menampilkan sisi kharismatik luar biasa, sosok hangat dan dipenuhi dengan tatapan teduh yang menenangkan hati. Alika tidak tahu arti senyuman Sadewa tapi tatapan bola mata itu seolah-olah mencoba menyakinkan

  • Dinodai adiknya, dinikahi kakaknya   Mari memulai semuanya dari awal

    Dan saat Alika pikir dia akan jatuh dan memejamkan bola mata nya, siapa sangka Sadewa secepat kilat meraih pinggang nya, laki-laki itu membulatkan bola matanya, refleks begitu mendapatkan tubuh Alika langsung menarik nya dan memasukkan tubuh perempuan itu kedalam pelukan nya.Ahhhh adegan nya terlalu manis dan romantis, membuat siapapun yang melihat nya pasti berteriak histeris karena gemas dan salah tingkah, terlalu manis dan membuat wajah siapapun yang melihat adegan tersebut merona merah. Alika masih memejamkan kedua belah bola matanya, tenggelam ke dalam pelukan Sadewa tanpa sadar, aroma college khas milik Sadewa menyeruak masuk ke dalam indra penciuman nya. Seolah-olah Alika sudah tahu betul aroma khas milik laki-laki tersebut. Meskipun baru saling mengenal, dia perlahan hafal tiap-tiap yang menjadi kebiasaan Sadewa, aroma dan warna khas nya, apa yang paling Sadewa sukai bahkan makanan kesukaan laki-laki tersebut perlahan Alika mulai mengetahui nya. Dan aroma yang menyeruak masu

  • Dinodai adiknya, dinikahi kakaknya   Rahasia besar Sadewa

    Sadewa menatap sosok Alika yang terlelap di dalam tidur nya, suara sisa Isak tangis masih bisa dia dengarkan meskipun samar-samar. Laki-laki itu sama sekali tidak mengeluarkan suara nya, membiarkan diri terus menatap sosok Alika yang berbaring di atas kasur nya. Entah apa yang dipikirkan oleh laki-laki tersebut tidak ada yang tahu, begitu tenang dan tidak terlalu banyak mengekspresikan diri nya. Sadewa begitu baik dan penuh perhatian meskipun sebenarnya Alika tidak tahu apakah sifat Sadewa dulu dan di luar sana sama seperti sikap Sadewa pada dirinya. Tapi seperti kata Alika, dia tidak ingin laki-laki itu terlalu baik pada nya, dia takut salah paham, dia takut terus bergantung pada Sadewa dan dia takut jatuh cinta pada laki-laki tersebut dan dia tahu jelas itu salah.Sadewa pada akhirnya bergerak perlahan dari posisi nya, dia memilih untuk beranjak pergi dari sana menuju ke arah bagian teras kamar yang ada di sisi kiri kamar tersebut. Menikmati sebatang rokok menjadi pilihan laki-laki

  • Dinodai adiknya, dinikahi kakaknya   Aku mohon jangan terlalu baik pada ku

    "Tuan tidak mau menjelaskan dengan dokter Fani?" Alika bicara pelan, menoleh kearah Sadewa yang duduk di samping nya. Mereka menunggu giliran antri di bagian resep obat. Tentu saja dia bertanya gelisah saat mendengar apa yang di ucapkan oleh dokter tersebut tadi.Mana mungkin mereka harus menyetujui usulan seluruh keluarga agar membuat pesta perayaan pernikahan untuk mereka berdua secara besar-besaran dan memperkenalkan dirinya sebagai pasangan atau istri Sadewa kepada semua keluarga dan juga kenalan kenalan dari keluarga Baskoro. Bahkan tidak mungkin tidak semua orang harus mengenal dirinya sebagai istri Sadewa, bisa dibayangkan bagaimana sulitnya mereka ke depannya nanti untuk berpisah antara satu dengan yang lainnya. Akan ada banyak sekali keluarga yang merasa kecewa atau bahkan menyalahkan Alika ketika dia harus berpisah dengan Sadewa."Ini bukan ide yang baik untuk kita, ini akan menyulitkan tuan dalam hubungan kita kedepannya." Dan Alika kembali bicara di mana dia menggigit bibi

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status