Share

Penumpang Spesial

"Berapa mas?"

Melihat sosok wanita yang baru saja turun dari motor sambil menggendong buah hatinya yang sangat gemoy, kemudian sosok itu dengan tergesa-gesa membuka dompet hanya demi mengeluarkan uang.

"Seikhlasnya aja buk," sahut Morgan sembari membenarkan spion.

"Lah, kok gitu," keluh penumpangnya.

"Saya ngojek buat ngisi waktu luang. Saya seneng kok bisa nganterin orang, dan juga bisa bantuin orang. Termasuk ibuk. Selagi masih bisa bantuin orang," jelas Morgan.

"Mantep mas! Jarang-jarang ada anak muda berpikiran kesitu. Udah ganteng, baik pula," puji penumpangnya sembari menyodorkan uang yang telah dilipat pada Morgan.

"Ibuk bisa aja," Morgan menundukkan kepalanya.

Begitu penumpangnya pergi, dibukalah lipatan uang dari penumpangnya tadi yang ternyata hanya selembar 2000-an.

Morgan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. Bukan masalah seberapa ikhlas ibu tadi memberikan ongkos. Melainkan seberapa besar niatnya hari ini untuk ngojek mengobati rasa rindunya di jalan.

"Nikmat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status