Sebelum Aarav bertemu dengan Bora, dimana Aarav masih terkejut mendengar Bora sudah Berhenti sejak 8 bulan yang lalu. “Kau bilang dia sudah berhenti selama itu, tidak mungkin.” Ujar Aarav
“Benar Tuan Aarav, saat anda pergi ke Paris bersama dengan Tuan Elard, Bu Bora menyerahkan surat pengunduran dirinya.” Ujar Wika
Aarav terdiam dan ia berpikir sejenak, ‘Lalu saat itu dia keluar kota karena dinas, sesungguhnya dia kemana.’ Ujar Aarav dalam hati
“Baiklah, terima kasih atas infonya dan tolong urus ini semua ya.” Ujar Aarav yang pergi dari sana. Dalam perjalanan Aarav terus memikirkan perkataan Wika yang mengatakan Bora sudah tidak bekerja lagi di Galery selama 8 Bulan. Aarav benar beenar heran dengan informasi yang ia dapatkan dari Wika. Setelah Aarav sudah sampai didepan rumah Bora, Aarav langsung melangkah masuk kedalam. Saat itu Aarav mendapati rumah Bora kosong, “Apa dia keluar.” Ujar Aarav, lalu Aarav mencoba untuk menghubungi Bora namun ponselnya tidak ak
Up setiap Senin sampai Kamis Hanya di Goodnovel
Bora terdiam setelah membaca pesan dari Wina, lalu ia terduduk di tempat tidur ‘Benar, aku melupakan suatu hal dimana mereka di panggil oleh ayah untuk kembali kerumah. Apa mungkin ayah tahu bahwa anak yang bersama Wina adalah anak.’ Ujar Bora dalam hati yang cemas dengan pemanggilan Wina dan Vian untuk kembali kerumah Josep. Wina sedang menunggu Pesan atau Telepon dari Bora, dan beberapa menit kemudian Bora mengirimkan Chat balasan untuknya. “Akhirnya kakak membalas Chat juga.” Ujar Wina, lalu Wina membaca Chatan tersebut.“Aku sudah tahu ayah mengajakmu kembali kerumah, namun untuk saat ini bisakah kau menolak tawaran dari ayah.” Tulis BoraWina terdiam dan ia menatap kearah Vian yang sedang duduk di sampingnya. Clea menerima telepon dari Wina dan Clea terkejut saat Wina menolak tawaran untuk tinggal disana. “Kau menolaknya? Kenapa nak?” Tanya Clea“Maafkan aku ibu, seperti yang ibu tahu bahwa aku sudah memil
Sementara itu Aarav sedang bersama dengan Bora, dimana Mereka meluangkan waktu bersama sama dan menikmati hari hari mereka. Aarav memasakan Bora hidangan yang mewah bahkan Mereka berdua selalu bersama seharian sambil menikmati Indahnya pemandangan di Kota bandung. Bora duduk di depan Aarav sementara Aarav duduk dibelakang Bora sambil memeluknya dari belakang. “Apa kau senang hari ini bisa bersenang senang denganku.” Ujar Aarav“Tentu saja aku sangat senang, beberapa hari ini kau dan aku menikmati moment indah bersama sama. Terima kasih karena kau sudah meluangkan waktumu untukku.” Ujar Bora sambil mengelus tangan Aarav“Aku akan melakukan segala cara untukmu. Sejujurnya aku ingin selalu bersamamu setiap detik, menit dan selamanya.” Ujar AaravBora terdiam saat Aarav mengatakan hal tersebut. “Ohh ya, sebentar lagi kita akan merayakan hari jadi kita yang 1 tahun. Kau bisa menyempatkan diri untuk bersamaku saat hari perayaa
Glesa mendatangi Galery tempat Bora bekerja, saat itu Salah Satu Staf mendatangi Glesa. “Selamat Pagi, ada yang bisa saya bantu.” Ujar Wika, lalu Glesa melepaskan kaca mata dan memandangi Wika. Wika menyadari bahwa wanita yang berada dihadapannya adalah Pelukis Glesa. “Nona Glesa.” Ujar Wika “Ternyata masih ada yang menandai saya.” Ujar Glesa “Mengapa anda disini?” Tanya Wika “Memang tidak boleh saya mampir ke Galery ternama di Jakarta ini.” Ujar Glesa “Aku dengar dia mempekerjakan pelukis ternama disini.” Ujar Glesa yang memandangi Lukisan Karya Aarav yang terpajak di hadapannya “Apa anda ingin bertemu dengan Pelukis Aarav?” Tanya Wika “Namun sangat disayangkan dia tidak berada disini.” Ujar Wika “Saya ingin bertemu dengan Bora, bukankah dia creator disini.” Ujar Glesa “Bu Bora sudah lama Mengundurkan diri dan saya mengantikan posisinya.” Ujar Wika Glesa terdiam saat mendengar bahwa Bora tidak bekerja s
Bora melangkah kearah Aarav dan Glesa. Aarav memandangi Bora yang melangkah kearah mereka.“Bora.” Ujar Aarav, Bora berhenti di tengah tengah mereka, “Apa aku menganggu kalian.” Ujar Bora sambil memandangi Aarav kemudian ia langsung memandangi Glesa.“Kau baru saja datang, aku menunggumu dari tadi.” Ujar Aarav sambil memegang tangan Bora“Aku tidak tahu kau disini kak Glesa, apa perkataanku belum cukup kemarin.” Ujar BoraGlesa terdiam saat Bora mengatakan hal tersebut, “Aku tidak tahu mengapa kau terobsesi dengan Aarav, namun yang harus kau sadar bahwa Saat ini Aarav sedang menata hidupnya kembali setelah apa yang sudah ia lewati selama ini.” Ujar Bora“Aku harap kau mengerti dan memahaminya.” Ujar Bora sambil memandangi Glesa. Bora memandangi Aarav“Sayang bagaimana kalau kita ubah tempat saja.” Ujar Bora“Baiklah, ayo kita pergi.” Ujar A
Bora masih duduk di Halte dan beberapa menit kemudian, Sebuah Mobil BMW berhenti dihadapan Bora. Bora langsung memandangi Elard yang keluar dari mobil tersebut. Dimana Elard langsung melangkah kearah Bora dengan melepaskan Jas yang ia kenakan. Elard langsung memasangkan Jasnya ke badan Bora. “Terima kasih karena kau sudah membantu.” Ujar Bora Elard terdiam saat Bora mengatakan hal tersebut. Flashback dimulai dimana Saat dimana Bora melihat Aarav berciuman dengan Glesa, lalu Bora langsung mundur dan pergi. Saat itu Bora langsung menghubungi Elard yang saat itu sedang dirumah. Elard langsung terdiam saat Bora menghubunginya. Elard langsung mengangkat panggilan telepon dari Bora. “Ya Bora.” Ujar Elard “Bisa aku minta bantuanmu.” Ujar Bora Elard terdiam saat Bora ingin meminta bantuannya. Lalu Elard langsung menghubungi Manager Restoran yang merupakan kenalannya untuk menyiapkan makan malam semewah mungkin. Saat itu Para Pelayan menata Meja dan mendekor tempat te
“Sepertinya aku harus meminta bantuanmu lagi.” Ujar Bora, Elard terdiam saat Bora mengatakan hal tersebut kepadanya.“Meminta tolong apa?” Tanya Elard, lalu Bora pindah duduk lebih dekat dengan Elard. Elard pun terdiam saat Bora duduk sangat dekat dengannya“Aku yakin kau pasti akan terkejut dengan apa yang aku lakukan, aku minta maaf.” Ujar Bora, lalu Bora mencium Bibir Elard dan saat Bora melakukan hal tersebut, Elard benar benar terkejut saat Bora menciumnya secara tiba tiba.Elard langsung membalas ciuman tersebut dan sambil memegang Wajah Bora. Mereka berciuman dengan penuh gairah yang panas dan saat yang bersamaan Aarav langsung membuka pintu dan masuk kedalam. Saat ia sudah didalam Aarav terdiam saat melihat Bora sedang Berciuman dengan Elard. Elard memandangi Aarav yang sudah berdiri didepannya. Elard menyudahi Ciuman panasnya dengan Bora. Bora terdiam saat Elard berhenti menciumnya, “Kenapa kau melakukan i
Bora terdiam sejenak dan ia memandangi Tira dan juga Clea “Elard.” Ujar Bora. Tira dan Clea langsung terkejut saat Bora mengatakan menyukai Elard “Aku ingin melanjutkan perjodohan dengan Elard. Jadi ayah bisakah kau membuat janji temu dengan keluarga mereka.” Ujar Bora, Tira langsung berdiri sambil memandangi Bora yang berada di hadapannya. Wina memandangi Tira yang begitu kaget saat mendengar keputusan Bora. “Itu yang kau inginkan Nak.” Ujar Josep “Benar, itu yang aku inginkan.” ujar Bora “Tunggu sebentar, tunggu sebentar. Bora apa yang barusan kau katakan itu.” ujar Tira, Bora langsung melirik kearah Tira dengan tatapan tajam “Kau tidak dengar apa yang aku katakan barusan, Aku akan meneruskan pernikahan dengan Elard.” ujar Bora dengan penuh percaya diri “Bora kenapa kau memutuskan hal ini secara mendadak, kau tidak mendiskusikan hal ini.” ujar Clea “Baiklah, ayah akan meminta keluarga Elard untuk mempersiapkannya.” uj
Pagi harinya, Aarav sudah berada di tempat tidur, disana Ia masih tertidur sangat pulas sampai Bela tidak tega untuk membangunkannya. Saat ini Bela sedang menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Aarav. Tak lama Hito menghubungi Bela untuk mengecek keadaan Aarav “Apa dia sudah bangun?” tanya Hito“Dia belum bangun dari tadi.” ujar Bela“Nampaknya dia benar benar terguncang dengan apa yang terjadi pada hidupnya.” ujar Hito“Ya aku tidak bisa menyalahkan Bora untuk masalah ini. Aku yakin pasti dia punya alasan tersendiri.” Ujar Bela“Oh ya Hari ini bukankah kau akan pergi ke luar kota?” Tanya Bela“hmmm rencananya nanti jam 10 pesawatku akan berangkat dan ini aku sedang dalam perjalanan.” ujar Hito“Aku tidak bisa mengantarmu kebandara, maafkan aku.” ujar Bela“Tidak masalah, kau jaga saja Aarav sepertinya dia yang lebih membutuhkan teman untuk sharing