Share

54. lamaran tak terduga

"Papa, Ibu Tiara kita ajak ke Dufan yuk." rengek si kecil Fiona pada papanya.

"Sayang, Ibu Tiaranya lagi hamil besar. Kasihan Ibu Tiara kalau di ajak muter-muter Dufan. Nanti kalau kecapekan, dedek bayinya ikut capek terus lahir di Dufan bagaimana?"

"Ya nggak pa pa. Kan ada Papa yang bantuin. "

"Eh, ngeyel ya kalau dibilangin, Papa cium, nih." Dokter Rasyid meraih tubuh Fiona dan menciuminya.

"Sudah, ya. Pulang, yuk. Kita anter Ibu Tiara pulang," ajak Dokter Rasyid.

"Yah, Fiona masih mau bareng Bu Tiara. Bu Tiaranya kita ajak ke hotel saja, Pa." Sorot matanya yang semula meredup kembali bersinar.

"Hus, mana boleh Fiona. Bu Tiara kan belum menikah sama Papa," jawab Kirana yang sudah bisa paham.

"Ya, udah. Papa menikah dengan Bu Tiara!" Rengek Fiona, aku terperangah.

"Tanya coba sama Bu Tiara, mau nggak menikah sama Papa," ucap Dokter melirik padaku, jantungku berdebar keras, gelagapan.

"Bu Tiara, mau ya menikah sama Papa?" Ya Allah apa aku harus menjawab pertanyaan anak ini.

"Bu Tia
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status