Share

59. Bertemu di penjara

"Ayo, Bu, kita makan, Fikri sudah lapar ini."

"Iya, Ayo, Nduk, sarapan dulu. Bayimu pasti juga sudah kelaparan." Ibu Mas Fikri mengelus elus perutku lagi sambil menuntunku masuk ke ruang makan, rasa haru menyusup di relung hati, merasakan belaian seorang ibu.

Di meja makan sudah tersaji menu soto lengkap, "Ayo, makan yang banyak, biar bayinya sehat." Ibu Dokter Fikri menyodorkan bakul nasi padaku.

"Iya, Bu." Aku mengambil nasi dan meracik soto di piring.

"Mbak Tiara, mau sambalnya nggak? Nih," ucap Tia sambil menyodorkan sambel.

"Jangan banyak-banyak ya, Nduk, sambelnya, kasihan bayinya. Nih, tempe mendoan saja. Kalau ini sepiring dihabisin juga nggak pa pa," ucap Ibu dan semua terkekeh.

Ada rasa bahagia berada di tengah-tengah mereka. Sebuah keluarga idaman yang selama ini tak kudapatkan. Walaupun baru ketemu tapi aku bisa merasakan kasih sayang mereka.

Dan Dokter Fikri yang duduk di depanku, dari tadi mencuri curi pandang sambil menyuapkan soto ke mulutnya. Seperti dihujam panah ya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status