Share

78. Sidang kedua (1)

Sampai di Pengadilan Agama, ternyata sidang sudah dimulai. Aku dan Dokter Rasyid masuk. Dokter Rasyid duduk di kursi belakang deretan paling depan. Ada Ibu Mas Fikri yang duduk di situ juga. Ternyata dia juga hadir di persidangan ini. Aku pun maju ke depan menuju kursi di sebelah Pak Mahendra yang berhadapan langsung dengan Majelis hakim.

Tampak di disisi kanan yang menghadap kami, kursi para saksi. Sudah ada Mas Fikri yang sedari tadi menatapku tajam. Sebelahnya ada Mbak Arum, mata kami sempat bersirobok sesaat, tapi tatapan Mbak Arum masih seperti dulu, penuh kebencian. Di sebelah Mas Fikri ada Mas Angga dengan tangan terborgol dan pengawalan ketat.

Tidak ada Dokter Fikri di deretan kursi saksi. Apa mungkin dia membatalkan kedatangannya untuk jadi saksi.

"Baik, karena Saudara penggugat sudah datang maka saya persilahkan Ibu Tiara untuk melanjutkan penjelasan yang tertunda kemarin. Atau diulang saja dari awal ya, Bu, biar jelas."

"Terima kasih, Yang Mulia." Aku pun berdiri.

"Baik
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status