Share

31. Amin Sekarat

Seorang janda berwajah manis, tengah berdiri di depan kios bengkel Amin, tepat pukul enam pagi. Biasanya jam segini, Bang Amin sudah buka bengkel, bahkan tak jarang sudah ada yang mengantre. Namun, sudah satu pekan bengkel tutup, Bang Amin dihubungi juga tidak bisa. Wanita itu memijat pelipisnya, ini berarti ia harus berjalan ke depan lagi sambil mendorong motornya yang pecah ban belakang, untuk sampai di bengkel berikutnya.

"Mbak Sena, lagi apa?" wanita yang dipanggil Sena menoleh.

"Eh, Bang Imron. Ban motor saya pecah nih. Mana Bang Amin belum buka juga. Emang Bang Amin ke mana sih, Bang?" cecar Sena dengan wajah masam. Sungguh ia pasti akan sangat lelah mendorong motor kurang lebih lima tiga ratus meter lagi, dari lokasi bengkel Amin.

"Iya, nih. Saya aja temannya gak tahu Amin ke mana? Udah satu pekan, Mbak. Apa sakit di kampungnya?" gumam Imron tulus, sembari membayangkan wajah Amin yang pasti saat ini tengah bahagia, karena sebentar lagi akan me
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ayah'e Khoirul
yuk,gas ken
goodnovel comment avatar
TISYAMAN
Author ngajakin kita ke neraka masal 😒 Tp ayuk lah
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status