Share

Jejak Konspirasi

Author: Jimmy Chuu
last update Last Updated: 2025-09-11 19:13:10

"Kebetulan?" Detektif Ratna menatapnya tajam.

"Lalu bagaimana dengan Distrik Barat pada Februari? Distrik Selatan pada Maret? Pola yang sama terulang lima puluh tiga kali dalam enam bulan."

Peter Davis, yang sedari tadi duduk tenang di kursi sambil menyeruput teh yang entah dari mana datangnya, akhirnya bicara. "Kebenaran selalu meninggalkan jejak. Tinggal apakah kita mau melihatnya atau tidak."

Komisaris Johan mendekati Gerry Romero yang kini berkeringat deras. "Master Romero, saya perlu Anda ikut ke kantor untuk dimintai keterangan."

"Ini salah paham!" Gerry berteriak. "Saya hanya membuat formula! Saya tidak tahu apa yang mereka lakukan dengan itu!"

"Mereka?" Komisaris tersenyum tipis. "Siapa 'mereka' yang Anda maksud?"

Gerry terdiam, menyadari kesalahannya. Dia baru saja mengakui ada pihak lain yang terlibat.

"Antonio Ricci," Harrison tiba-tiba berkata. "Dia yang mendanai semua ini."

Gasps terdengar dari seluruh ruangan. Nama Antonio Ricci adalah bom. Taipan farmasi terkuat di nega
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Dua Persen Saham

    Kantor notaris Shangguan dan Rekan dipenuhi wartawan hingga ke luar gedung. Kamera televisi nasional meliput langsung penandatanganan dokumen yang akan mengubah peta industri farmasi Rastal. Flash fotografi berkilatan tanpa henti, menciptakan lautan cahaya yang menyilaukan.Notaris Shangguan Weilong, pria tua berjenggot putih dengan kacamata tebal, membacakan dokumen dengan suara formal yang bergema di ruangan."Dengan ini, berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak, dua persen saham Blackwell Pharmaceutical dengan nilai nominal seratus miliar rupiah, resmi dialihkan kepada Dokter Peter Davis sebagai kompensasi atas bantuan investigasi dan penyelamatan perusahaan dari kebangkrutan total."Peter menandatangani dengan tenang, tidak terpengaruh oleh riuhnya media. Tangannya stabil, tidak ada getaran sedikitpun. Kontras dengan Harrison Blackwell di sebelahnya yang tampak gugup namun lega."Dokter Davis!" seorang wartawan berteriak. "Bagaimana perasaan Anda menjadi pemegang saham perusahaa

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Rencana Balas Dendam dan Bayangan Kutukan

    Dengan tangan gemetar, Reginald mengangkat. "Antonio?""Kau bodoh," suara dingin Antonio terdengar seperti es yang menusuk. "Kau hancurkan segalanya dengan kebodohanmu.""Antonio, aku bisa jelaskan...""Tidak ada yang perlu dijelaskan. Kau dan si bodoh Gerry sudah mati bagiku. Jangan pernah sebut namaku lagi.""Tapi Antonio, kita partner! Kau yang merancang semua ini!"Tawa dingin terdengar dari seberang. "Partner? Kau hanya pion yang sudah tidak berguna. Dan pion yang tidak berguna harus dibuang."Sambungan terputus. Reginald menatap ponsel dengan putus asa. Bahkan sekutunya sendiri meninggalkannya.Di luar, wartawan berkumpul seperti burung pemakan bangkai. Mereka menunggu statement, penjelasan, apapun yang bisa menjadi headline besok pagi. Tapi Reginald tidak punya kata-kata lagi. Hanya penyesalan yang tersisa.Dia berjalan ke jendela, menatap ke bawah. Lantai empat puluh. Cukup tinggi untuk mengakhiri semua ini. Tapi dia terlalu pengecut bahkan untuk itu."Pak Blackwood?"Reginald

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Jejak Konspirasi

    "Kebetulan?" Detektif Ratna menatapnya tajam."Lalu bagaimana dengan Distrik Barat pada Februari? Distrik Selatan pada Maret? Pola yang sama terulang lima puluh tiga kali dalam enam bulan."Peter Davis, yang sedari tadi duduk tenang di kursi sambil menyeruput teh yang entah dari mana datangnya, akhirnya bicara. "Kebenaran selalu meninggalkan jejak. Tinggal apakah kita mau melihatnya atau tidak."Komisaris Johan mendekati Gerry Romero yang kini berkeringat deras. "Master Romero, saya perlu Anda ikut ke kantor untuk dimintai keterangan.""Ini salah paham!" Gerry berteriak. "Saya hanya membuat formula! Saya tidak tahu apa yang mereka lakukan dengan itu!""Mereka?" Komisaris tersenyum tipis. "Siapa 'mereka' yang Anda maksud?"Gerry terdiam, menyadari kesalahannya. Dia baru saja mengakui ada pihak lain yang terlibat."Antonio Ricci," Harrison tiba-tiba berkata. "Dia yang mendanai semua ini."Gasps terdengar dari seluruh ruangan. Nama Antonio Ricci adalah bom. Taipan farmasi terkuat di nega

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Nektar Sembilan Transformasi

    Namun Peter tetap tenang. Dari saku lainnya, dia mengeluarkan botol kristal kecil berisi cairan hijau zamrud yang berkilau seperti ada bintang-bintang kecil di dalamnya."Ini adalah Nektar Sembilan Transformasi," Peter berkata cukup keras untuk didengar semua orang. "Ramuan yang telah punah selama tiga ratus tahun. Beruntung saya masih menyimpan sedikit."Dia meneteskan cairan itu ke mulut Tuan Wijaya yang masih kejang. Tiga tetes, tidak lebih. Cairan hijau itu seolah hidup, meresap masuk dengan sendirinya tanpa perlu ditelan.Reaksi terjadi seketika. Dari pori-pori kulit Tuan Wijaya, cairan hitam pekat mulai keluar. Baunya busuk seperti bangkai yang membusuk selama berminggu-minggu. Beberapa tamu elite muntah di tempat, tidak tahan dengan bau yang mengerikan."Apa itu?" seorang wartawan kesehatan berteriak sambil menutup hidung."Racun jamur yang sudah berkembang," Peter menjelaskan sambil terus memutar jarum-jarumnya. "Dalam kondisi normal, jamur ini akan menggerogoti organ dalam se

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Uji Klinis Gagal – Part II

    Peter menatap Gerry Romero langsung. "Tanya pada pembuat racunnya. Dia pasti punya penawarnya."Gerry mundur dengan wajah pucat. "Saya... saya tidak tahu apa yang Anda bicarakan.""Tidak tahu?" Peter tersenyum dingin. "Atau tidak mau mengaku?"Tuan Wijaya semakin lemah. Kejangnya mereda tapi napasnya hampir berhenti. Bibirnya membiru. Kulitnya berubah keabu-abuan.Seorang dokter tua dari antara tamu mencoba memeriksa. "Tidak ada denyut nadi di karotis! Dia sekarat!"Kepanikan mencapai puncak. Beberapa investor berlari menuju pintu keluar. Yang lain menelepon dengan panik. Kamera ponsel mulai merekam meski lampu ballroom remang.Peter berdiri perlahan, menatap seluruh hadirin dengan mata yang berkilat berbahaya dalam cahaya redup."Inilah buktinya," suaranya menggema di ballroom yang mencekam. "Obat yang mereka jual bukan untuk menyembuhkan. Tapi untuk membunuh secara perlahan."Gerry Romero dan Reginald Blackwood saling pandang dengan panik. Rencana mereka hancur total. Tapi yang lebi

  • Dokter Ajaib Dari Dunia Paralel   Uji Klinis Gagal

    Gerry Romero akhirnya mengambil tiga pil dari botol dengan tangan yang sedikit bergetar. Keringat tipis mulai muncul di pelipisnya meski ruangan ber-AC. Semua mata di ballroom Hotel Kristal Wada tertuju padanya dengan tegang."Baiklah," Gerry bersuara dengan nada dipaksakan percaya diri. "Saya akan buktikan keamanan produk kami."Namun sebelum pil mencapai mulutnya, seorang pria berbadan gemuk dengan jas abu-abu melangkah maju dari kerumunan. Wajahnya merah karena alkohol yang sudah dikonsumsi sejak awal acara."Tunggu!" pria itu berteriak dengan suara agak cadel. "Saya yang akan minum! Saya percaya produk Master Romero!"Reginald Blackwood langsung menyambar kesempatan ini. "Luar biasa! Tuan Wijaya bersedia menjadi sukarelawan!"Peter mengamati dengan mata tajam. Tuan Wijaya, pemilik jaringan apotek terbesar di wilayah timur. Tentu saja dia punya kepentingan bisnis untuk mendukung PBF.Gerry dengan cepat memberikan tiga pil pada Tuan Wijaya, terlihat lega tidak harus meminumnya sendi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status