Share

Bab 1219

Author: Hazel
Tirta menyeringai, lalu segera mengambil sepotong abalone yang sudah dikupas dan memberikannya kepada Ayu.

Saat Ayu masih ragu-ragu apakah dia harus meniru cara Tirta menyedot jus abalone, Tirta sudah mengambil potongan lain dan memberikannya kepada Bella.

"Bella, kamu juga coba. Abalone ini bisa menyeimbangkan energi tubuh, mempercantik kulit, dan sangat baik untuk kesehatan. Makan yang banyak ya!"

"A ... aku coba sedikit dulu ...." Bella menatap abalone yang gemuk dan berair itu, wajahnya sontak memerah. Setelah mengumpulkan keberanian, dia meniru cara Tirta dan mendekatkan bibirnya ke celah tengah abalone dan mulai menyedot.

"Ya, begitu caranya, Bella! Sedot yang kuat. Kalau nggak, jusnya nggak akan habis! Aduh, jusnya terlalu banyak! Cepat, Bella, sedot lagi, jangan sampai terbuang sia-sia!" Tirta memberi arahan dengan penuh semangat. Entah kenapa, melihat Bella menyedot abalone dengan begitu serius, darahnya langsung bergejolak dan tenggorokannya terasa kering.

"Hmm ... rasanya be
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (4)
goodnovel comment avatar
hans
***** akhirnya berempat makan abalone yg mirif dgn,,,, lanjut
goodnovel comment avatar
Tedy Ridwan
terlalu banyak iklan
goodnovel comment avatar
Aidon Bibong
mana lanjutannya??
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1825

    Tirta yang memperhatikan gerak-gerik Devika tertawa dan menjelaskan, "Bu Devika, kamu nggak tahu kekuatan mereka sangat luar biasa setelah berendam dengan air spiritual yang kubuat. Mereka sama sekali nggak perlu melakukan pemanasan."Tirta melanjutkan, "Hal yang perlu diperhatikan cuma satu, jangan sampai membunuh lawan. Yang lain nggak perlu diarahkan olehku. Aku cuma perlu temani kamu menyaksikan pertunjukan bagus."Devika yang penasaran bertanya, "Air spiritual yang kamu bilang itu apa? Apa memang begitu hebat?""Tentu saja. Kalau nggak percaya, kamu coba saja," sahut Tirta. Tiba-tiba, sebuah batu giok yang mengilap muncul di telapak tangannya. Dia seperti melakukan sulap.Batu giok itu sudah dipasang Formasi Integrasi Spiritual kecil. Di bagian tengahnya juga terdapat lubang."Bu Devika, apa kamu lihat air di dalam lubang ini? Ini air spiritual. Coba kamu jilat, nanti kamu tahu ada efeknya atau nggak," ucap Tirta.Saat bicara, Tirta juga tidak punya maksud lain. Namun, entah kenap

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1824

    Untung saja, Genta hanya marah sebentar. Namun, ini pemikiran Tirta. Tak lama lagi, Tirta hampir menanggung konsekuensi yang menyakitkan karena ucapannya ini.Satu jam kemudian, mereka masuk ke arena kompetisi. Arenanya sangat luas. Dilihat sekilas, sepertinya arena ini bisa muat 50 ribu orang.Terdapat tempat kosong yang luas di bagian tengah. Tampak sebuah platform yang tinggi di tengah tempat kosong. Itu adalah tempat para peserta kompetisi dari berbagai negara bertanding.Selain itu, terdapat sederet meja dan kursi yang terpisah di dekat platform. Delapan orang duduk di depan meja itu. Negara Darsia, Negara Martim, Negara Khalo, dan Negara Kawria mengutus masing-masing 2 orang. Semuanya adalah wasit yang dipilih khusus oleh berbagai negara.Namun, tidak ada wasit dari Negara Raigorou .... Kala ini, selain anggota pasukan khusus Negara Darsia yang sampai lebih awal dan sedang melakukan pemanasan, anggota pasukan khusus dari negara lain belum datang.Bahkan penonton yang datang menya

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1823

    Shazana makin cemas setelah mendengar ucapan Tirta. Dia segera membujuk, "Tapi ... Sekte Kristala terlalu hebat. Kalian nggak mampu melawan mereka ...."Tirta menyela, "Bu, kamu nggak penasaran kenapa tingkat kultivasiku begitu tinggi? Sebenarnya, aku baru mulai berkultivasi beberapa bulan yang lalu. Alasan kultivasiku bisa meningkat begitu cepat karena ada seorang guru yang hebat mengajariku. Dia itu pemurni energi tingkat pembentukan jiwa."Tirta menambahkan, "Selama ada guruku, Sekte Kristala nggak ada apa-apanya. Kalau nggak percaya, tanyakan pada Bella saja."Tentu saja, guru yang dimaksud Tirta adalah Genta. Namun, Tirta juga tidak tahu Genta sudah mencapai tingkat pembentukan jiwa atau belum. Dia sengaja bicara seperti itu untuk menenangkan Shazana.Mendengar perkataan Tirta, Shazana berhenti menangis dan bertanya kepada Bella dengan tatapan penuh harap, "Bella, apa omongan Tirta memang benar? Gurunya memang pemurni energi tingkat pembentukan jiwa?"Biarpun Sekte Kristala menger

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1822

    Waktu 2 hari berlalu. Selama 2 hari ini, hanya Marila dan Shinta yang mendatangi vila Tirta sekali. Devika sama sekali tidak muncul.Untuk waktu yang tersisa, Tirta menemani Shazana dan lainnya jalan-jalan di ibu kota pada siang hari. Malam harinya, Tirta terus memberikan esens kepada Bella.Kerja keras Tirta yang lama membuat Bella memasuki ke tingkat pembentukan energi tahap keempat. Bisa dibilang peningkatan kultivasi Bella sangat cepat.Hari ini, akhirnya kompetisi dimulai. Anjing sialan itu masih belum kembali. Tirta juga tidak sempat memedulikan anjing hitam itu lagi. Dia membawa Shazana, Prita, Orion, dan Bella menaiki mobil yang disiapkan Saba untuk berangkat ke arena kompetisi.Marila, Shinta, dan Devika mengikuti Saba dan Yahsva. Anggota pasukan khusus menaiki mobil lain.Di tengah perjalanan, ekspresi Shazana tampak gelisah. Dia terus mencari alasan untuk turun dari mobil.Orion yang khawatir bertanya, "Shazana, kamu kenapa? Apa kamu nggak enak badan?"Shazana berpura-pura t

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1821

    Tirta menambahkan, "Selain kamu, aku nggak akan menyentuh wanita lain lagi seumur hidupku. Tapi ...."Tirta tidak memedulikan pemberontakan Devika. Dia berjongkok, lalu melepaskan sepatu dan kaos kaki Devika. Tirta memijat kaki Devika dengan lembut.Devika berhenti memberontak setelah melihat tatapan Tirta yang sedih. Dia segera bertanya, "Tapi kenapa? Pria berengsek, cepat bilang.""Tapi, semuanya sudah terlambat waktu aku bertemu denganmu. Aku memang genit, tapi aku bukan orang yang nggak berperasaan," kata Tirta.Kemudian, Tirta mendongak dan memandang Devika. Dia mendesah, lalu meneruskan, "Bu Devika, kalau misalnya ... aku meninggalkan semua kekasihku demi kamu, bukannya tindakanku sangat kejam bagi mereka?""Kalau misalnya kamu juga termasuk wanita yang aku tinggalkan, nantinya bagaimana kamu menilaiku? Takutnya kamu pasti ingin membunuhku," lanjut Tirta.Devika berpikir dengan serius sejenak sebelum berbicara dengan dingin, "Benar. Kalau kamu berani meninggalkanku demi wanita l

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 1820

    Namun, Devika melihat ekspresinya yang senang di cermin saat menggosok gigi. Bahkan, dia lebih senang daripada bermesraan dengan Marila di ranjang.Seketika Devika sadar ternyata dia sudah benar-benar menyukai Tirta. Devika memang tidak tahu kapan dia mulai menyukai Tirta, tetapi dia tidak bisa mengubah perasaan sukanya lagi.Seharusnya Devika merasa senang bertemu dengan pria yang disukainya. Akan tetapi, Tirta dikelilingi banyak wanita. Masalah ini terus mengganjal di hati Devika.Sebelumnya, Devika hanya menghindar ketika ditanya Shazana. Sekarang dia sudah bisa memastikan dirinya menyukai Tirta. Jadi, Devika harus membuat keputusan. Setelah ragu-ragu untuk waktu yang lama, dia baru mencari Tirta malam ini untuk bicara dengannya.'Aku merasa aneh kenapa Bu Devika tiba-tiba melontarkan banyak pertanyaan yang membingungkan. Ternyata karena ini,' batin Tirta yang terkejut.Tirta hendak bicara beberapa kali, tetapi akhirnya dia mengurungkan niatnya. Sikapnya sama dengan Devika sebelumny

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status