Share

Bab 1963

Penulis: Hazel
Namun, Althea seperti menusuk logam yang sangat kokoh. Alisnya berkerut karena dia merasa kesakitan. Althea menarik jari tangannya yang gemetaran.

Tirta melihat ukiran delapan trigram di kepingan giok itu. Dia memikirkan sebuah ide karena Althea sangat keras kepala.

Tirta bicara sembarangan dengan ekspresi serius, "Bu Althea, kamu sudah mendapatkan warisan dari kepingan giok. Seharusnya kamu tahu semuanya sudah ditakdirkan. Kamu nggak usah menyalahkan diri sendiri."

Tirta meneruskan, "Kalau kamu merasa malu untuk kembali ke Sekte Kebebasan, kamu bisa ikut aku pergi ke dunia fana. Setidaknya Tina nggak akan menyalahkanmu."

Ternyata ucapan Tirta berguna. Tangannya yang digenggam Tirta tidak memberontak lagi, malah terkulai. Althea bertanya, "Apa? Kamu bilang semua ini sudah ditakdirkan?"

Melihat respons Althea, Tirta berpura-pura bijak saat melanjutkan, "Memang benar. Termasuk pertemuan kita, itu juga sudah ditakdirkan. Kalau nggak, jarak sektemu dengan tempatku sangat jauh. Bagaimana ka
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2385

    Mendengar perkataan Devika, Tirta mengomentari dengan ekspresi terkejut, "Ha? Devika, di sini begitu ramai. Masa kamu suruh aku bangunkan dia dengan kemampuanku itu?"Devika membentak seraya memelotot, "Kamu salah paham, aku bukan suruh kamu bangunkan dia dengan cara itu! Maksudku, aku suruh kamu selamatkan dia. Apa yang kamu pikirkan?"Tirta tertawa dan menanggapi, "Tentu saja aku tahu. Aku cuma bercanda."Kemudian, Tirta menghampiri Aluna dan memapahnya. Dia memeriksa tubuh Aluna, lalu menemukan kondisinya tidak parah. Aluna hanya terlalu stres. Ditambah lagi, tubuhnya sangat lemah.Tirta memasukkan energi spiritual ke dalam tubuh Aluna. Akhirnya, Aluna baru bangun.Tadi Aluna memang tidak sadarkan diri, tetapi dia bisa samar-samar merasakan apa yang terjadi. Aluna berucap kepada Tirta dan Devika, "Pak Tirta, Bu, terima kasih sudah menyelamatkanku."Devika membalas tanpa sungkan, "Sama-sama. Itu cuma masalah sepele.""Keluargamu sudah mati, apa rencanamu?" tanya Devika. Dia ingin men

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2384

    Devika meneruskan, "Oh iya. Kamu itu penguasa industri pariwisata ya? Berikan kontakmu padaku. Yang lain nggak usah lagi."Devika berujar, "Tirta, kita pergi dari sini saja."Dua pria yang mendengar ucapan Devika segera maju dengan hormat dan tersenyum lebar. Mereka tampak sangat gembira saat menyahut, "Oke .... Bu Devika, ini kontakku ...."Tamu lain tampak iri kepada kedua pria itu. "Oke, ayo kita pergi. Kita langsung pulang ke ibu kota saja," timpal Tirta sembari mengangguk.Saat hendak berjalan keluar, Devika segera berbisik, "Kita jangan pulang ke ibu kota dulu. Kamu temani kami bersenang-senang di Pulau Shariza. Aku juga baru pertama kali datang Pulau Shariza. Bukannya sayang kalau kita pulang sebelum bersenang-senang terlebih dulu?"Marila dan Shinta yang tahu maksud Devika berkata secara bersamaan, "Iya, Pak Tirta. Temani kami bersenang-senang di Pulau Shariza."Devika dan lainnya tahu mereka pasti tidak bisa menghabiskan waktu bersama Tirta lagi seperti sekarang begitu pulang

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2383

    "Apa? Ternyata tiga wanita ini ... keturunan keluarga kaisar?" seru Fazli.Begitu Asraf melontarkan ucapannya, Fazli merasa dunianya runtuh. Tadi beberapa anggota Keluarga Ravian melecehkan Devika dan lainnya. Biarpun Tirta tidak datang, hari ini Keluarga Ravian juga tidak bisa selamat dari musibah ini.Para tamu di tempat gempar lagi, lalu kembali tenang."Keturunan keluarga kaisar ... mereka juga bersama Tirta. Jangan-jangan mereka itu anggota Keluarga Lakeswara ... dan Dinata ....""Sut, nama-nama ini tabu bagi kita. Jangan asal sebut!"Devika yang masih marah bertanya, "Kenapa? Kamu merasa identitasku palsu?"Fazli menyahut, "Aku nggak berani. Keluarga Ravian sudah menyinggungmu. Kesalahan kami memang ... nggak bisa dimaafkan ...."Fazli masih ingin meminta ampun. Namun, Devika menyergah, "Huh, kesalahan kalian memang nggak bisa dimaafkan. Tindakan Tirta sangat tegas. Sebenarnya kalian terlalu beruntung bisa langsung mati!"Para tamu langsung melihat mayat Ezhardy dan Wilis. Seketi

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2382

    Tirta menambahkan, "Kalian memang menghasilkan uang dengan resep obatku. Selain itu, sepertinya nyawamu juga diselamatkan dengan resep obatku. Kalau begitu, sekalian serahkan nyawamu padaku!"Selesai bicara, Tirta hendak bertindak.Tiba-tiba, Fazli melihat Asraf yang berada di tengah kerumunan. Dia buru-buru menghampiri Asraf dan memohon, "Master Asraf, tolong aku! Kalau kamu bersedia, aku rela menyerahkan semua kekayaanku padamu."Nizar dan para junior Keluarga Ravian juga memohon kepada Asraf, "Benar. Master Asraf, tolong kami semua. Kami rela serahkan semua kekayaan Keluarga Ravian ...."Keluarga Ravian menganggap Asraf sebagai penyelamat mereka yang terakhir. Semuanya mengerumuni Asraf dan berbicara dengan ekspresi penuh harap.Kala ini, Asraf adalah satu-satunya sandaran Keluarga Ravian. Mereka berharap Asraf bisa melancarkan serangan dahsyat untuk membunuh Tirta yang membuat mereka ketakutan."Master Asraf?" ujar Tirta. Tatapannya juga tertuju pada Asraf.Tirta merasakan gejolak

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2381

    Setelah Tirta melontarkan ucapannya, wajah semua anggota Keluarga Ravian menjadi pucat pasi. Bahkan tubuh mereka gemetaran. Alasannya karena mereka tahu jelas maksud terselubung dari kata-kata Tirta.Ekspresi Fazli pucat pasi, dia sangat ketakutan seperti melihat hantu. Fazli yang kehilangan kendali berteriak, "Kamu ... Tirta Hadiraja yang berasal dari ibu kota? Nggak mungkin ... bukannya kamu sudah mati di Negara Yumai?"Awalnya Fazli berencana mengulur waktu saat Tirta membunuh Ezhardy. Dia ingin menunggu bawahan Ezhardy melawan Tirta. Sebenarnya Fazli sudah diam-diam menyuruh Nizar mengabari bawahan Ezhardy.Namun, sekarang Fazli merasa putus asa setelah mengenali identitas Tirta. Dia tidak mampu bertahan sampai bawahan Ezhardy datang.Bukan hanya Fazli, bahkan Nizar, Tishan, dan para junior Keluarga Ravian juga merasa putus asa. Terutama Tishan, sekarang dia baru mengenali Tirta.Tishan memelotot dengan perasaan takut sampai-sampai berbicara terbata-bata, "Oh ... aku sudah ingat ..

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2380

    Ezhardy diam-diam merasa lega. Dia membatin, 'Sepertinya pemuda ini takut juga.'Melihat tindakan Tirta, Wilis juga menganggap Tirta takut dan ingin meminta ampun kepadanya.Wilis langsung mendengus dan menegur, "Sekarang kalian baru takut, sudah terlambat kalau kalian mau minta ampun sekarang. Aku tegaskan lagi, aku juga nggak akan lepaskan kalian biarpun orang yang paling berkuasa di negara ini datang!"Wilis menambahkan, "Aku pasti akan meminta Pak Ezhardy menangkap kalian semua! Biar kalian dipenjara seumur hidup!"Walaupun berbicara begitu, Wilis tetap berharap Tirta dan Devika berlutut sambil meminta ampun padanya. Nanti dia akan menolak permintaan mereka. Hanya dengan begitu, kebenciannya bisa dilampiaskan.Namun, begitu Wilis melontarkan ucapannya, pandangannya menjadi kabur. Semua orang merasakan angin kencang berembus. Bam! Kepala Wilis langsung hancur.Tirta yang merasa jijik mengibaskan tangannya dan memandang anggota Keluarga Ravian sembari berujar, "Dasar segerombolan ora

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status