Dari Budak Menjadi Penguasa Dunia!! Zhao Ning, seorang pemuda malang yang takdirnya berubah saat ia tanpa sengaja terperangkap dan menjadi budak di Gunung Hitam, sebuah tempat mengerikan yang dikuasai oleh Raja Iblis Levanor. Mendapat banyak Penderitaan, ketidakadilan, dan kebenencian di sepanjang hidupnya. Diabaikan dan ditolak oleh semua orang di manapun dia berada. Bukan hanya tubuhnya yang terluka, tetapi hatinya juga penuh dengan luka yang mendalam. Namun, segalanya berubah ketika dirinya dilempar ke kolam darah api yang ada di gunung hitam untuk menjadi tumbal pengorbanan darah, kunci segel hitam yang menyegel Roh Kaisar Legendaris di dalam tubuhnya hancur. Kekuatan Roh Kaisar Legendaris yang mendominasi bangkit dalam dirinya. Pengetahuan, teknik, dan keterampilan dari Roh Kaisar Legendaris yang telah ada selama miliaran tahun mengalir masuk ke pikiran dan tubuhnya, mengubahnya dengan cara yang misterius.
View MoreCerita ini hanya fiktif belaka. Karangan fantasi yang murni hasil dari imajinasi dan kreativitas penulis untuk menghibur para pembaca. Harap menjadi pembaca yang bijak, dan ambillah hal-hal baik di dalamnya. Terimakasih.
Selamat membaca ^^ "Tidak! Aku tidak boleh tertangkap! Aku harus berlari lebih cepat! Lebih cepat!" Ucap Zhao Ning sembari berlari dengan sekuat tenaga. Zhao Ning, pemuda malang yang hidupnya penuh dengan kepahitan. Meski begitu ia tak pernah menyerah dan terus berjuang melawan nasib buruknya. Pemuda itu memiliki kejujuran dan kegigihan di hatinya. Di antara kedua matanya yang murni dan tenang, ada kobaran keberanian dan kesedihan. Ada api semangat yang membara dan memancarkan cahaya. Namun, juga menyimpan ribuan rasa sakit tak terhingga yang sudah di alaminya selama ini. Kepalanya tertutup oleh balutan kain hitam yang tak pernah lepas. Bajunya begitu lusuh dan tubuhnya penuh dengan luka. Setiap goresan dan bekas luka di tubuhnya menjadi bukti betapa ia telah menderita dan bertahan dalam ketidakadilan yang tak terhitung jumlahnya. "Kekeke! Ini menyenangkan sekali!" Ucap salah seorang pemimpin pasukan raja iblis, dia dan pasukannya sedang mengejar Zhao Ning. Meski pemuda malang itu berlari sekuat tenaga, pada akhirnya langkahnya terhenti oleh tombak yang dilemparkan oleh pemimpin pasukan raja iblis tepat di kakinya. Tidak! Tanpa merintih sakit, pemuda itu terjatuh dan berucap lirih dalam hatinya, "Menyedihkan! Aku benar-benar manusia yang menyedihkan! Kenapa aku masih berjuang? Padahal aku sudah tahu kalau pada akhirnya nasibku hanya akan berada di kegelapan saja, harusnya aku diam saja dan membiarkan diriku tertangkap, setidaknya itu lebih baik daripada berjuang pada harapan yang sia-sia ini," pikirnya. "Dapat kekeke!" Pasukan raja iblis tertawa jahat sambil menyeret manusia buruan yang sudah mereka tangkap. Sambil menatap langit Zhao Ning terus bertanya, kejahatan apa yang ia lakukan sehingga hidupnya penuh dengan penderitaan, "Tidak pernah berakhir, selalu saja seperti ini, kenapa? Kenapa dunia ini sangat kejam padaku? Kenapa? Apa aku memang makhluk terkutuk seperti yang mereka katakan? Sehingga hidupku ini hanya ada kegelapan saja? Tidak bisakah aku melihat cahaya? Sekali saja ...." Mata pemuda malang itu pun tertutup dengan tetesan air mata yang penuh kepahitan. Ketika Zhao Ning membuka mata lagi, dia sudah berada di tempat yang paling mengerikan di dunia, TANAH IBLIS. Tempat dimana tak ada hari tanpa teriakan rasa sakit dan penderitaan, tak ada hari tanpa kematian, dan tak ada hari tanpa ketakutan. Di tanah iblis, angin dingin berhembus dengan gemuruh mengerikan, membawa kegelapan dan kehancuran di sekitarnya. Aura jahat dan kegelapan seperti kabut tebal yang menyelimuti setiap jengkal tanah, membenamkan segala cahaya dan kehidupan yang ada. Di tengah jurang kegelapan itu, menjulanglah Gunung Hitam, sebuah tempat mengerikan yang melampaui segala batas. Tempat itu dikenal sebagai Puncak Kegelapan, dan di sanalah terhampar kekuasaan menakutkan sang Raja Iblis, Levanor. Setiap jiwa yang terperangkap di sana dihukum untuk hidup sebagai budak tak berdaya, terjerat oleh belenggu kejahatan yang tak terbantahkan. Mereka dipaksa dengan kejam untuk menggali inti-inti kristal hitam yang menjadi sumber kekuatan gelap sang raja. Mereka semua tak punya harapan apapun selain menunggu Kematian di kolam pengorbanan darah. "Aaaaa!" Teriakkan tanpa henti terus terdengar. Mereka adalah orang-orang yang dikorbankan di kolam darah api untuk dipersembahkan kepada raja iblis Levanor. Api menyulut tinggi membakar semua manusia yang ada di dalamnya. Ketika mereka lenyap seutuhnya. Aura hitam dari arwah yang tersiksa terserap masuk ke dalam kristal-kristal hitam yang tumbuh di Gunung Hitam. "Heyy! Dasar budak-budak rendahan! Cepat kerja kalau tidak ingin mati!" Ucap salah seorang pengawas budak yang ada di gunung hitam. Wajahnya sangat angkuh dan sombong. Platak! Platak! Suara cambuk terus saja berbunyi. Mengiris keheningan dan menciptakan dentuman yang menggema di Gunung Hitam. Cambuk-cambuk itu menjadi nyanyian penyiksaan yang tak pernah berakhir, memaksa setiap budak untuk bekerja tanpa henti. Tak ada belas kasihan yang tersisa di wajah-wajah sangar para pengikut Raja Iblis. Di tanah kekuasaan raja iblis Levanor ini, sudah seminggu berlalu sejak Zhao Ning ditangkap oleh pasukan raja iblis. Seperti budak-budak lainnya, ia dipaksa bekerja menambang kristal hitam tanpa henti. Meskipun kelelahan telah merasuki setiap serat tubuhnya, Zhao Ning terus mengayunkan cangkulnya walau dengan gemetar. "Te-tempat ini neraka!" ucap salah seorang budak dengan suara gemetar, sambil menatap sekeliling dengan mata yang penuh ketakutan. Wajahnya memucat, dan keringat dingin mengalir di pelipisnya. "Shhhht diam! Apa kau bosan hidup!" tegur budak lainnya dengan suara berbisik, matanya memandang tajam sambil menekan bibirnya agar tidak bergetar. Dia berusaha untuk menunjukkan sikap yang tegar di tengah keadaan mencekam. Namun, ketegaran itu terlihat goyah ketika budak yang gemetar tadi menyahut dengan nada yang penuh ketidakberdayaan, "Tapi, apa bedanya ini dengan mati!" Suaranya lirih, namun terdengar jelas di telinga temannya yang sedang berusaha untuk tetap tenang. "Shhht diam! Bagaimana kalau pengawas mendengarnya! Kita akan mati!" "Biarkan saja!" "Kau!" Saat mereka tengah berdebat, tanpa disadari, mereka ketahuan oleh seorang pengawas yang tiba-tiba muncul di dekat mereka. "Heyyy! Apa yang kalian bicarakan! Apa ini tempat berbicara bagi kalian!" teriak pengawas dengan nada tinggi, sambil melangkah cepat menuju arah dua budak itu. Wajahnya memancarkan rasa marah dan ketidakpuasan. Platak! Platak! Dua cambukan kejam langsung menghantam tubuh mereka, merobek baju mereka dan meninggalkan bekas luka merah di kulit mereka. Budak-budak itu berteriak kesakitan, menggigit bibir mereka untuk menahan rasa sakit yang tak terhingga. Pengawas itu menatap mereka dengan pandangan penuh kebencian. "Bawa mereka!" perintahnya dengan tegas, sambil menunjuk ke arah sel penjara yang gelap di kejauhan. Dalam penjara gelap itu, ada puluhan harimau darah kelaparan yang akan mencabik siapapun yang masuk ke dalamnya. "Tidak, pengawas, mohon ampun!" ucap salah seorang budak dengan suara lirih, memohon belas kasihan sambil menundukkan kepala. Dia merasakan rasa putus asa dan ketakutan yang tak terperi dalam hatinya. "Bawa saja aku! Dasar iblis sialan!" sahut yang lainnya dengan penuh amarah. Dia menatap tajam pengawas itu, penuh keberanian. Namun, begitu dia menghina pengawas dengan kata-kata kasar, tanda segel di tangannya tiba-tiba menyala. Rasa sakit yang menusuk menghantam tubuhnya, membuat budak itu berteriak histeris. Bahkan teriakannya bisa didengar oleh seluruh budak yang ada di Gunung Hitam. Begitu mendengar teriakan itu, semua budak lainnya gemetar ketakutan. Mereka merasakan keputusasaan dan harapan yang pudar, terjebak dalam situasi yang tak berdaya. Mereka tahu bahwa siksaan dan penderitaan tak akan berakhir begitu saja. "Sekali lagi! Kapan ini berakhir?" pikir Zhao Ning dengan penuh kepahitan saat melihat tanda budak yang terukir di tangannya. Tanda budak itu membawa sebuah mantra pengikat jiwa yang berfungsi untuk menyiksa budak yang memberontak atau mencoba melarikan diri. Kehadiran tanda budak ini membuat semua budak terpaksa menuruti perintah-perintah kejam para pengawas. Mereka tidak punya pilihan lain lagi. Zhao Ning mengepalkan tangannya dengan rasa marah. Ia ingin berbuat sesuatu, namun sekarang dia hanyalah seorang budak yang tidak memiliki kekuatan apapun. "Haa ...," Zhao Ning menarik dan menghembuskan nafas pelan untuk menenangkan dirinya. Matanya mulai melirik ke segala arah dan melihat wajah para budak yang dipenuhi dengan ekspresi kelelahan dan ketakutan yang terukir dalam setiap kerutan dan noda kotor. Mata mereka kehilangan kilauan harapan, digantikan oleh ketundukan yang membatasi jiwa mereka. Terhimpit oleh tekanan yang tak ada habisnya, mereka melanjutkan pekerjaan mereka dengan sedih dan tanpa semangat. Setiap gerakan mereka dipenuhi dengan rasa sakit dan kelelahan yang tak terkatakan, namun mereka tak memiliki pilihan selain terus berjuang dalam keputusasaan. Setelah melihat itu, kedua mata Zhao Ning turun ke bawah dan bergumam pelan dalam hatinya. "Bagiku, kehidupan di mana pun sama saja, apakah di tanah kekuasaan raja iblis atau di tempat lain, apa bedanya? Ha!" Zhao Ning terkejut akan sesuatu hingga kedua matanya melebar. Tiba-tiba saja, dalam benak Zhao Ning, muncul sosok yang sangat besar dan kuat. Tubuhnya tertutup dalam baju api merah yang berkobar, dan matanya bersinar dengan cahaya yang ganas.Roh Kaisar Legendaris berdiri membeku. Matanya tak berkedip menatap tubuh Zhou Ning yang kini hanya sebuah cangkang kosong, tanpa kesadaran sedikitpun. Jalan bintang benar-benar menghapus semua sinyal yang terhubung dengannya. "Apa yang harus kulakukan sekarang? Jika terjadi sesuatu pada anak ini, tidak akan ada siapapun yang bisa menghentikan Dewa Pembantaian! Zhou Ning, kuharap kau akan melakukan apa yang biasa kau lakukan, teruslah membuat kemustahilan terwujud!""Kakak! Kakak!" Teriak Xiao Bai penuh cemas, tali jiwanya dan Zhou Ning saling terhubung, tapi dia tak bisa merasakan keberadaan Zhou Ning sedikitpun, dia tentu saja akan mencurigai Roh Kaisar Legendaris. "Kau! Apa kau yang kau lakukan pada kakak! Jika sampai terjadi sesuatu padanya, aku akan menghadapimu sampai mati!""Begitu lancang!" Seru Roh Kaisar Legendaris, kekuatannya meledak, menghempas Xiao Bai cukup jauh. Meski Xiao Bai sudah berbicara kasar, dia menahan diri untuk tidak melukai lebih jauh. "Demi Zhou Ning, aku
Terobosan masih mengguncang langit wilayah suci. Cahaya dari langit turun tanpa henti, membentuk pusaran besar yang menyelimuti seluruh tempat itu. Zhou Ning kini telah menembus ranah tujuh puncak. Udara menggetar, tanah berderak, dan energi spiritual di seluruh wilayah berkumpul tanpa kendali ke arah tubuhnya.Tubuh Zhou Ning mengambang dalam posisi bersila. Seluruh tubuhnya dipenuhi oleh aura yang padat dan kuat. Setiap helai rambutnya berpendar pelan, dan kulitnya memancarkan tekanan yang menakutkan. Di dalam alam spiritualnya, suasana jauh lebih sunyi, dipenuhi oleh tetes-tetes energi yang mengambang dengan tenang. Roh Kaisar Legendaris berdiri dalam diam, napasnya berat, matanya terus menatap Zhou Ning. “Menakjubkan, bukan hanya mampu menyerap energi dari ratusan pohon spiritual abadi sekaligus, tubuhnya ternyata juga mampu memadatkannya hingga ke tingkat yang tidak bisa terbayangkan," ucapanya dengan kagum."Satu tetes energi yang telah dipadatkan setara dengan kultivasi sepulu
Tiba-tiba saja tubuh Zhou Ning menghilang dari pangkuan Zhou Lou. Roh kaisar legendaris membawa tubuhnya ke dalam wilayah suci, pusat dari pohon spiritual abadi. "Didi!" Teriak Zhou Lou dengan cemas, di depan matanya adiknya tiba-tiba menghilang begitu saja.Zhou Lou segera melebarkan persepsi memeriksa seluruh tempat, namun tidak bisa menemukan Zhou Ning dimanapun juga. "Ha! Aku tidak bisa menemukan Ning'er! Dia tiba-tiba menghilang, dimana dia!" Zhou Lou terus berusaha mencarinya namun dia tetap tidak bisa menemukannya."Kakak baik-baik saja, jangan khawatir," sahut Xiao Bai. "Benarkah, tapi kenapa Ning'er tiba-tiba hilang begitu saja? Apa kau tau di mana Ning'er sekarang?" Tanya Zhou Lou segera."Aku tidak tahu tempat pastinya, hanya saja aku merasakan kakak ada di dalam wilayah suci. Tempat itu penuh dengan energi spiritual abadi, satu nafas, satu kehidupan," jelas Xiao Bai, melalui tali jiwa yang terhubung, dia bisa merasakannya."Syukurlah kalau dia baik-baik saja, kalau begitu
"Sungguh niat pedang yang mengerikan! Bukan hanya menghancurkan tubuh, tapi juga menghancurkan jiwa."Kengerian mutlak langsung mencengkeram seluruh dewa yang tersisa dalam domain beku. Mereka mencoba bergerak, ingin melarikan diri, namun tubuh mereka tak mengikuti perintah, terus terkekang di dalamnya.Wajah mereka berubah menjadi hijau pasi, dipenuhi ketakutan mendalam yang menggerogoti hingga ke sumsum tulang. Karena mereka gagal melepaskan diri, salah seorang di antara mereka kemudian memohon pada Zhou Ning, "Ampun, Tuan! Mohon ampun!" Void Arcas, dengan suara tercekat dan mata memohon, mencoba mengeluarkan kata-kata. Dia tidak bisa bergerak, namun kekuatannya masih cukup untuk mengeluarkan permohonan. "Kami salah! Kami tidak tahu kehebatanmu! Maafkan kelancangan kami!""Benar! Tolong, jangan bunuh kami! Kami bersedia melakukan apa pun!" dewa lain ikut berseru, suara mereka bergetar ketakutan."A-aku punya banyak harta spiritual. Aku akan memberikan semuanya padamu. Aku juga akan
"Apa!" Semua orang terkejut, bingung dengan rasa percaya diri Zhou Ning. Mereka bertanya-tanya, apa dia benar-benar sekuat itu?"Dia!""Begitu sombong!" Seru salah seorang di antara mereka. Dia merasa Zhou Ning terlalu percaya diri, dengan jumlah mereka yang banyak, dia tak percaya Zhou Ning memiliki cukup kekuatan untuk bisa menghadapi mereka semua.Suasana menjadi tegang. Beberapa orang mulai merasa ragu lebih memilih menyerah, tetapi yang lain, yang terprovokasi oleh ucapan Zhou Ning, justru semakin maju."Anak muda, bukankah kau terlalu percaya diri, hanya dengan dirimu? Tunggu sampai kami keluar dari sini, aku ingin lihat, apa kau masih bisa sesombong itu!" ucap Yu Lan, suara liciknya penuh kesal. Dia tak sabar untuk menghabisi Zhou Ning."Domain yang begitu kuat, pasti membutuhkan energi yang besar bukan! Aku ingin lihat sampai kapan kau bisa bertahan, begitu kau kehabisan energi, sampai saat itu adalah kematianmu!" Tambah yang lainnya, mereka semua tak sabar untuk membunuhnya.
Dewi Yu Lan, yang baru saja hendak melangkah maju, tiba-tiba merasa gerakannya melambat drastis, waktu di sekelilingnya melengkung dan mengental. Karena pengaruh domain yang kuat, seluruh kekuatannya dikekang, tongkat bercahayanya berkedip liar, lalu perlahan-lahan meredup, mulai kehilangan kekuatannya, "Apa ini?! "Domain es?" Pikirnya dengan mata yang terbelalak, terkejut dengan kekuatan yang dapat membatasi seluruh pergerakannya. Pada awalnya Yu Lan meremehkan domain tersebut, dia mencoba untuk memberontak sedemikian rupa, namun tidak berhasil. Dia juga mencoba menggerakkan kekuatan domain miliknya, namun domain es milik Zhou Ning tetap mendominasi, membuatnya sedikit terkejut sekaligus kesal, "Bukankah dia baru beberapa tahun yang lalu menembus ranah dewa, kenapa domain miliknya jauh lebih kuat dari milikku?" Pikirnya heran. "Tidak mungkin! Pasti ada yang salah di sini!"Sama seperti Yu Lan, domain yang coba dikerahkan oleh dewa-dewa lainnya juga tak bisa menandingi domain es mili
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments