Share

Bab 2133

Author: Hazel
Setelah Tirta dan lainnya turun dari pesawat, waktu baru menunjukkan pukul 14.30. Tirta melihat waktunya masih banyak, jadi dia menyewa beberapa mobil untuk membawa mereka ke mal.

Tirta ingin membelikan baju untuk para kekasihnya. Awalnya, mereka menolak. Namun, mereka langsung setuju begitu Tirta mengatakan mereka harus berdandan dengan cantik saat bertemu orang tuanya.

Tentu saja, Tirta juga sekalian membeli ponsel dan mengurus kartu SIM untuk Luvia, Heidi, dan Althea. Kemudian, mereka langsung pergi ke rumah Keluarga Hadiraja.

Di tengah perjalanan, sopir bertanya, "Dik, kalian juga mau pergi ke rumah Keluarga Hadiraja untuk membeli air spiritual dan jimat ya?"

"Bisa dibilang begitu," jawab Tirta.

Sopir menimpali sambil tersenyum, "Aduh ... Dik, kalau begitu kalian pasti sia-sia pergi ke sana. Sekarang popularitas air spiritual yang dijual rumah Keluarga Hadiraja meledak. Kecuali kamu mengantre satu bulan sebelumnya. Kamu baru bisa dapat bagian. Banyak pejabat juga nggak bisa membeli
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2135

    Tentu saja, Alicia, Linda si putri dari Negara Raigorou, dan Arianda yang ingatannya diubah juga keluar. Hanya saja, mereka merasa malu untuk bicara karena terlalu ramai. Selain itu, para bawahan dan ketiga master Keluarga Hadiraja juga menyambut kepulangan Tirta.Tirta berdeham, lalu berkata, "Ayah, Ibu, Paman Prita, Bella, di luar terlalu ramai. Nggak cocok kalau kita bicara di sini. Kita bicarakan di dalam rumah saja."Tirta tidak ingin menjelaskan di depan banyak orang bagaimana dia menaklukkan begitu banyak wanita. Jadi, dia segera menyuruh semuanya masuk ke dalam rumah Keluarga Hadiraja.Orion menanggapi, "Benar. Aku dan ibumu yang terlalu antusias melihat begitu banyak menantu. Kita masuk ke rumah dulu, nanti kita baru bicarakan."Kemudian, Orion berteriak ke arah kerumunan dengan ekspresi bangga, "Maaf, hari ini Keluarga Hadiraja mau mengurus masalah pribadi. Lain kali kami baru jual air spiritual dan jimat. Kalian bubar saja."Kerumunan orang itu bersusah payah mengantre. Wala

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2134

    Sopir memelotot. Dia menampar wajahnya sendiri dua kali untuk memastikan dirinya tidak salah lihat. Sopir berseru, "Wah, ini ... air spiritual dan jimat! Astaga, ternyata kedua barang ini ongkos yang dibilang pemuda itu! Jangan-jangan ... dia itu Tirta?"Sopir melanjutkan, "Dia bayar ongkos dengan air spiritual dan jimat. Kalau aku menjual kedua barang ini, pasti bisa menghasilkan banyak uang! Pantas saja tadi dia begitu yakin waktu bicara!"Setelah memahami situasinya, sopir gemetaran saking antusiasnya. Dia segera mengambil dua barang itu, lalu turun dari mobil untuk mengejar Tirta. Sopir berniat mengembalikan dua barang berharga itu. Namun, Tirta sudah membawa para kekasihnya masuk ke dalam kerumunan."Tirta itu penyelamat hidupku!" gumam sopir. Dia tidak memedulikan orang-orang yang melihatnya dengan bingung dan juga terkejut. Sopir langsung berlutut ke arah jalan yang dilewati Tirta dan lainnya.....Di sisi lain, Tirta menggunakan teknik untuk diam-diam membuka jalan di tengah ke

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2133

    Setelah Tirta dan lainnya turun dari pesawat, waktu baru menunjukkan pukul 14.30. Tirta melihat waktunya masih banyak, jadi dia menyewa beberapa mobil untuk membawa mereka ke mal.Tirta ingin membelikan baju untuk para kekasihnya. Awalnya, mereka menolak. Namun, mereka langsung setuju begitu Tirta mengatakan mereka harus berdandan dengan cantik saat bertemu orang tuanya.Tentu saja, Tirta juga sekalian membeli ponsel dan mengurus kartu SIM untuk Luvia, Heidi, dan Althea. Kemudian, mereka langsung pergi ke rumah Keluarga Hadiraja.Di tengah perjalanan, sopir bertanya, "Dik, kalian juga mau pergi ke rumah Keluarga Hadiraja untuk membeli air spiritual dan jimat ya?""Bisa dibilang begitu," jawab Tirta.Sopir menimpali sambil tersenyum, "Aduh ... Dik, kalau begitu kalian pasti sia-sia pergi ke sana. Sekarang popularitas air spiritual yang dijual rumah Keluarga Hadiraja meledak. Kecuali kamu mengantre satu bulan sebelumnya. Kamu baru bisa dapat bagian. Banyak pejabat juga nggak bisa membeli

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2132

    Kejadian yang dramatis ini membuat sebagian besar penumpang di pesawat terbang merasa lega. Mereka kembali mentertawakan Giyarto dan Herjuno."Pantas saja mereka berdua nggak terlihat karismatik. Sama sekali nggak sesuai dengan aura orang kaya.""Ternyata mereka itu orang kaya gadungan! Kedua orang itu memang bermarga Hadiraja, tapi sebenarnya sudah nggak diakui sebagai bagian dari keluarga mereka.""Mereka yang sok hebat dari tadi akhirnya bertemu dengan anggota Keluarga Hadiraja yang sesungguhnya! Sekarang mereka hanya bisa meminta ampun sambil berlutut."Tentu saja, mereka juga merasa sangat puas melihat Tirta memberi pelajaran kepada Giyarto dan Herjuno. Beberapa pramugari memikirkan cara untuk meminta maaf kepada Tirta nanti.Melihat Giyarto dan Herjuno meminta ampun, Tirta mencibir sebelum menanggapi, "Aku bisa maafkan kalian. Tapi, kalian bukan cuma berbuat salah kali ini saja. Ditambah dengan kesalahan kalian sebelumnya, seharusnya kalian menerima hukuman setimpal yang bisa mem

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2131

    Gluk! Mendengar Tirta sudah memastikan identitasnya, Giyarto menelan ludah. Dia bergidik dan perutnya mulas.Giyarto memang baru pertama kali bertemu dengan Tirta, tetapi dia pernah mendengar kekejamannya. Padahal pesawat terbang hanya berhenti sebentar. Giyarto tidak menyangka dia bisa bertemu dengan Tirta.Selain itu, Giyarto yang tidak tahu diri juga menyinggung kekasihnya Tirta. Dia makin takut setelah memikirkan hal ini. Giyarto yang berdiri di depan Tirta kencing di celana.Sementara itu, wajah Luvia dan Heidi memerah setelah mereka mendengar Tirta mengatakan mereka adalah kekasihnya.Tentu saja, Heidi lebih malu daripada Luvia. Dia mengkritik, "Cih, dasar pria berengsek! Dia nggak pernah lupa mengambil keuntungan setiap saat!"Herjuno tampak terperangah. Dia berseru, "Ayah, tadi ... kamu bilang apa? Kamu bilang orang tolol ini adik sepupuku yang bernama Tirta?"Krek! Terdengar teriakan histeris lagi. Tirta memelintir tangan kanan Herjuno hingga patah.Tirta berkata dengan dingin

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2130

    Kala ini, penumpang di pesawat terbang tahu jelas Giyarto dan Herjuno hendak menindas kedua wanita itu. Namun, mereka juga tidak berani memprotes.Hanya saja, mereka sedikit bingung. Jika Giyarto dan Herjuno adalah anggota Keluarga Hadiraja, kenapa mereka begitu terpuruk?Mereka bukan hanya tidak didampingi pengawal saat keluar, bahkan mereka harus menggertak hanya untuk menghadapi kedua wanita.Namun, apa yang terjadi di pesawat terbang membuat mereka tidak sempat berpikir panjang. Saat semua orang mengira Luvia dan Heidi akan dibawa ke kamar mandi, tiba-tiba Tirta berdiri.Tirta memandang Giyarto dan Herjuno, lalu mencibir. Dia berkata, "Tunggu dulu. Kamu bilang kalian itu anggota Keluarga Hadiraja dari ibu kota, kenapa aku nggak pernah bertemu kalian?"Herjuno hanya melirik Tirta sebelum berbicara dengan arogan, "Huh, kamu itu orang kampungan. Mana mungkin kamu pernah bertemu dengan tokoh hebat seperti kami? Kita nggak selevel!""Kenapa? Kamu mau membela kedua wanita ini? Bocah sial

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status