Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO

Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO

By:  Gauche Diablo  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.2
26 ratings
373Chapters
152.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Sebagai panglima muda era kuno yang gagah, Arjanuwanggabrata tak bisa menerima ketika jiwanya terlempar ke zaman modern dan menempati raga CEO pecundang. Namun, dia mendapatkan bonus istri cantik meski cintanya begitu besar pada Ndoro Putri Sarnika. Tak disangka, Dewata memberinya kejutan besar seakan belum puas bercanda dengan nasibnya. Apa itu? ========= Haihai, Diabolickiz! Yuk kulik IG @gauchediablo___ untuk dapatkan berbagai info seputar buku-buku Gauche Diablo di sana. ~*~

View More
Panglima Kuno Terjebak di Tubuh CEO Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Inura Lubyanka
The best! cocok nih buat marathon, ceritanya seru abis!
2024-01-15 18:50:29
1
user avatar
Culo Boyo
semangattt kak thor, tiap hari updatenya yg banyak ya
2023-11-12 17:42:45
2
user avatar
Baca Novel
semangatttt min updatenya, 1 hari 10 baba hehe
2023-11-11 21:08:26
1
user avatar
Zhu Phi
Ijin promote thor ... Pendekar Naga Biru S2 : Iblis Naga Biru. Mampir ya ... Terima kasih
2023-09-25 17:33:23
0
user avatar
Aksara Kata
wah keren abis sihh nggak bosen untuk dibaca, nggak rugi buka tiap babnyaa. bikin canduu bangettt nggak ketolong ...
2023-08-27 08:24:08
1
user avatar
Lynelle Kim
weh berhasil gak ya Juna memgembalikan harga diri sang CEO ......... lanjut thor ...
2023-08-16 22:00:44
2
user avatar
Yeni_Lestari87
ceritanya bagus. aku sukaa. ditunggu lanjutannya kakkk
2023-08-14 13:56:39
1
user avatar
Nanang Fawzy
Ceritanya bagus.... Lanjut lagi
2023-08-10 14:30:14
1
user avatar
Summer Rain
biasanya suaminya yang kasar, ini istrinya. serem juga ya... unik nih ceritanya, mangats thor
2023-06-21 23:49:46
2
user avatar
Bluemoongirl
Ceritanya unik. Keren abiss
2023-06-21 21:03:26
3
default avatar
Fifi Rindu Fifi
next Thor yg banyak
2023-06-21 20:13:23
2
user avatar
Ryoum ei
up dong kak ...
2023-06-21 12:27:19
2
user avatar
Zoya Dmitrovka
update lagi Thor
2023-06-19 04:10:34
2
user avatar
Yeni_Lestari87
suka dengan ceritanya. semangat kakkk
2023-06-17 20:44:11
2
user avatar
Jemibacon
seru ceritanya unik banget
2023-06-16 21:11:16
2
  • 1
  • 2
373 Chapters
1 - Terjebak di Tubuh Berbeda
‘Sang Hyang Widhi! Inikah hidup untuk hamba? Berakhir begini saja? Hamba harus mati di usia muda tanpa keluarga! Inikah keadilanmu, Gusti Sang Hyang Widhi?’ Di detik-detik terakhir kehidupannya, Arjanuwanggabrata menyeru kepada Dewata di hatinya. Meski begitu, dia masih sempat berbisik lirih, “Tapi … hamba puas karena bisa mati bersama perempuan yang hamba cintai. Tuan Putri Sarnika, maafkan hamba yang tidak berguna menjaga Tuanku. Ndoro Putri adalah cinta sejatiku … selamanya.” Namun, Arjanuwanggabrata seperti mendengar suara lembut tuan putri di sampingnya, “Tuan Panglima, aku bahagia bisa mati bersamamu. Hari ini sungguh sebuah kebahagiaan terbesar dalam hidupku.” Hah? Zap! Mata Arjanuwanggabrata segera membuka dengan cepat disertai helaan napas keras dan jantung berdegup kencang, seakan-akan dia baru terjaga dari mimpi mengerikan. Yang dia ingat terakhir kalinya hanyalah pelukan tuan putri pada lengannya dan bisikan Beliau, lalu sinar merah terang membutakan dan menutup penge
Read more
2 - Arjuna Si Lelaki Payah
Sang panglima masih berjuang mencerna berbagai informasi yang datang seperti air bah di kepalanya. Dari perubahan nama menjadi Juna , dan juga tempat tinggalnya saat ini.Dia ada di negara Nusantara, bertempat di kota Samanggi dan ada di tahun 2017 Masehi! Bukan menggunakan penanggalan Jawa Purwa seperti yang dia ketahui.Karena masih bingung, Juna memilih memejamkan matanya sambil terus mengolah informasi aneh yang ada di kepalanya. Dia biarkan orang-orang di sekitarnya berceloteh sesuka hati dan menganggap dia sedang beristirahat.Juna butuh asupan informasi sebanyak mungkin akan kehidupan Arjuna andaikan benar jiwanya masuk ke dalam raga orang lain yang kebetulan saja elemen nama dan wajahnya hampir mirip.‘Hm jadi saat ini tidak menggunakan penanggalan Jawa Purwa, melainkan penanggalan Masehi. Aku tak paham, tapi tak apa, berikan saja semuanya!’ seru Juna. Dulu, dia hidup di tahun 134 Jawa Purwa.Mengenai penanggalan Masehi, mungkin nanti dia akan mencari tahu mengenai itu, entah
Read more
3 - Konfrontasi dengan Ibu Mertua
Kemudian, giliran informasi mengenai latar belakang Arjuna muncul. ‘Hm, Arjuna anak yatim piatu sejak remaja. Orang tuanya berkawan baik dengan orang tua Lenita. Makanya, dia dibawa ke rumah Hartono, diasuh dan disekolahkan sampai tamat SMA, dan bisa bertemu dengan Lenita.’‘Arjuna bertemu Nita dan jatuh cinta sampai tergila-gila dengan wanita kasar itu, kemudian bersikeras mendekati Nita padahal aku rasa Nita tidak menyukainya.’ Juna langsung memiliki penilaian sendiri mengenai sikap Lenita pada Arjuna. Dia merasa iba akan itu, sekaligus mencemooh kebodohan pemilik raga terdahulu.‘Hn, Arjuna payah itu terus mengejar Nita, sampai akhirnya suatu hari, Nita merayu dia dan mereka bercinta, lalu Nita dinyatakan hamil, tapi kemudian keguguran.’ Juna menghela napas ketika dia diberikan adegan ketika Lenita keguguran.Sekali lagi, ingatan Juna mengenai kehidupan lamanya di era kuno terbayang tanpa bisa dia hentikan.‘Di sini sungguh tak enak. Baru datang saja aku sudah ingin kembali. Tapi,
Read more
4 - Kecurigaan Seorang Istri
‘Tsk! Menyedihkan! Kehidupanmu begitu menyedihkan, Arjuna. Akan aku ubah itu, tenang saja. Akan aku kembalikan harga dirimu sebagai lelaki!’ Juna seakan menjanjikan itu pada Arjuna. Dia sendiri merasa geram ketika mengetahui ada perempuan yang memperlakukan lelaki dengan cara demikian.Setidaknya, Juna mengharapkan sikap hormat yang pantas dari Lenita yang merupakan seorang istri. Jika ini di zamannya, Lenita sudah diceraikan begitu menyebut suaminya bodoh atau tolol.“Huh! Kali ini Mama maafkan, ya!” Suara Leila kembali tertangkap pendengaran Juna. Wanita itu belum selesai mengomel, “Mama tak suka ada yang bersikap kurang ajar pada Mama!” Leila memang temperamen, terlihat dari cara dia berkata-kata pada Juna. Atau hanya pada Juna saja?“Mamih, ini ….” Terdengar suara lain di pintu. Itu adalah Hartono, ayah dari Lenita. Beliau masuk ke kamar anaknya. “Kenapa aku mendengar suara mengomel Mamih? Terdengar sampai ke ruang tengah, loh! Masih ada banyak orang di sana, Mih! Tak enak kalau d
Read more
5 - Berkunjung ke Perusahaan
Juna tak mungkin habis akal atau dia tak akan diangkat sebagai panglima oleh rajanya. Dia berkata pada Lenita, “Bagaimana mungkin aku bukan Juna? Aku ini Juna, suamimu! Aku Arjuna Prasojo, itu sudah jelas!”Dahi Lenita masih berkerut tanda dia belum merasa yakin dan ikut melipat kedua lengan di depan dada seperti yang dilakukan Juna, wajahnya masih menyiratkan kecurigaannya. “Kalau memang kau Juna, kenapa kau berbeda sekali dengan suami yang aku kenal sebelum kau bangkit dari mati suri?”“Tega sekali kau meragukan suamimu, Len?” Juna menampilkan raut wajah kecewa.“Nah! Kau bahkan memanggilku Len dan bukannya Nita!” Lenita seakan menemukan celah terbesar.“Memangnya aku tak boleh mengganti nama panggilan untuk istriku? Sejak kapan ada peraturan begitu? Undang-undang yang mana? Pasal berapa?” Jangan remehkan Juna yang sudah mengambil seluruh ingatan Arjuna sehingga dia jadi lebih paham akan tata cara dan istilah mengenai kehidupan di era modern ini.“Yah, memang tidak ada, tapi tetap s
Read more
6 - Ketegasan Dimulai
Juna melirik jam di pergelangan tangan kirinya, dan berkata dalam hati, ‘Bukankah ini sudah masuk ke jam kerja? Lalu kenapa mereka masih bersantai di sana?’Karena itu, Juna menghampiri dua pekerja tadi dan mau tak mau menegur mereka, “Kenapa kalian ada di sini dan tidak bekerja?”Juna belum mengetahui siapa nama karyawan tersebut tapi dia tidak ingin mengungkapkannya agar tidak ketahuan bahwa dia bukan Arjuna, apalagi di memori pemilik raga sebelumnya juga tidak nampak data mengenai mereka.“Pekerjaan kami sudah selesai.” Salah satu dari karyawan menjawab santai sembari membanting rokoknya di lantai dan memadamkan menggunakan alas sepatunya.Melihat itu, Juna mengernyitkan kening, tak suka. “Bersihkan.” Suaranya terdengar tenang tapi tegas.“Hah?” Orang itu menoleh ke Juna dengan sikap meremehkan.“Kubilang, bersihkan lantai yang baru saja kau kotori!” Juna menaikkan sedikit suaranya. Kemudian, dia menatap ke arah CCTV di atasnya, dia sudah tahu fungsi benda tersebut dan berkata ke o
Read more
7 - Diadang Istri
Ketika mobil kembali ke rumah, Hartono dan Wenti terkesima melihat bagasi mobil sudah dipenuhi tumpukan map.“Itu … apa, Jun?” tanya Hartono ketika menyaksikan menantunya sibuk mengeluarkan satu demi satu ikatan map dari bagasi.“Ini laporan keuangan dan dokumen penting lainnya, Pa. Tadi aku memeriksa di kantor, tapi karena terlalu banyak, aku ingin melanjutkan memeriksa di rumah. Tak apa, kan?” Juna menatap mertuanya.“O—oh! Tentu saja boleh! Ha ha ha! Mana mungkin Papa melarang kamu yang ingin serius mengelola perusahaan?” Hartono tertawa senang diikuti Wenti yang tersenyum lebar di sampingnya. “Pak Atmo! Iwang!” Beliau memanggil pekerja rumah.Segera, lelaki berusia 57 tahun dan 32 tahun datang dengan sikap hormat di depan Hartono.“Ya, Tuan?” Atmo mengangguk diikuti Iwang.“Kalian bantu Juna membawa barang-barang itu ke kamar atau manapun dia inginkan!” perintah Hartono.“Baik, Pak!” Atmo dan Iwang mengangguk dan melaksanakan perintah majikan mereka.“Ini hendak dibawa ke mana, Ma
Read more
8 - Mental Kokoh Seorang Panglima
Alangkah terkejutnya Lenita mendengar sahutan dari suaminya. Dengan suara melengking, dia berkata, “Kau hendak memecat mereka? Kau berani, Juna?!” Kilatan amarah muncul di matanya beserta kedua tangan berkacak pinggang.Tingkahnya benar-benar sudah seperti tokoh antagonis di serial drama televisi. Lenita tak terima suaminya bersikap berani terhadap dirinya. Juna itu harus selalu di bawah kakinya! Itu nasehat yang selalu ditekankan oleh ibunya untuk mengendalikan sang suami dan Lenita setuju mengenainya.Namun, kenapa sekarang justru berantakan semenjak Juna terbangun dari mati suri?Mental panglima yang kokoh mana mungkin gentar hanya dari bentakan seorang istri durhaka? Oleh sebab itu, Juna tak segan membalas dengan ucapan, “Tentu saja berani! Kalau mereka bekerja tidak sesuai kemauanku dan menjadi hambatan di perusahaan, maka aku sebagai pemimpin, sudah selayaknya menertibkan semua pekerjaku.” Kemudian, dia menoleh ke Hartono di belakang, “Bukankah ini prinsip yang seharusnya dimili
Read more
9 - Mendisiplinkan Istri
Di dalam kamar, Lenita tentu saja mendengar suara suaminya di luar, tapi dia tetap bergelung nyaman di bawah selimut sambil rebah menikmati acara televisi di tempat tidurnya tanpa memiliki niat membukakan pintu. Salah siapa berani melawan dia? Lenita mana mungkin merelakan dirinya ditentang suami payah seperti Arjuna! Tak mendapatkan jawaban segera dari pihak lain, Juna kembali mengetuk pintu sambil memanggil istrinya, “Len, Len? Len, buka pintunya! Aku sudah mengantuk, ingin tidur!” Tak lama kemudian, terdengar teriakan jawaban Lenita dari dalam kamar, “Tidur saja sana di sofa! Atau di ruang baca sekalian!” Usai mengatakan itu, hatinya merasa gembira karena merasa sudah menang dan mendapatkan lagi harga dirinya sebagai istri penuh kuasa. Kamar Juna dan Lenita berada di lantai bawah, sedangkan kamar Hartono dan Wenti ada di lantai atas. Karenanya, si ayah mertua dan istri barunya tidak mungkin mendengar adanya insiden di kamar anak mereka. Bahkan, pastinya saat ini pun Hartono se
Read more
10 - Menaklukkan Macan Betina
Lenita berusaha menjauh dengan bergerak mundur menggunakan pantatnya di kasur. Namun, dengan begitu, dia justru makin tersudut dan menemui jalan buntu.Juna terkekeh melihat raut ketakutan dan waspada Lenita. “Mau ke mana, Istriku sayang?” ledeknya. Tercetak jelas senyum miring menyeringai ke istrinya disertai pandangan laksana harimau sedang mengintai mangsa.Juna hanya sengaja bertingkah demikian untuk membuat Lenita takut dan dia bisa memberikan sikap dominasinya. Walaupun sang istri galak serta kerap meneriaki dia, tetap saja untuk urusan kekuatan, dia yang berada di atas keunggulan.Saat ini, menyaksikan sikap panik Lenita merupakan hiburan tersendiri bagi Juna setelah dia merasakan jungkir balik kehidupan beberapa hari ini.Sepertinya tidak buruk juga terjebak di zaman berbeda ini jika dia ternyata memiliki istri secantik begini. Meski kasar dan menyebalkan, namun penampilan Lenita tidak buruk. Setidaknya itu bisa menjadi pengganti kerugian atas perlakuan kurang ajar sang istri
Read more
DMCA.com Protection Status