Share

Bab 560

Auteur: Hazel
Tirta memiliki kekuatan besar. Begitu dia memegang tongkat kayu itu, Damar berusaha sekuat tenaga untuk menariknya kembali. Wajahnya memerah, tetapi tetap tidak berhasil.

"Sialan! Lepaskan tongkatnya sekarang!" seru Damar.

"Lepaskan? Mimpi saja!" balas Tirta dengan marah.

Setelah melihat luka-luka di tubuh Ayu dan yang lainnya, serta Gendis yang masih mencengkeram rambut Melati, kemarahannya memuncak.

Dengan sekali tarikan, tongkat itu berhasil direbut oleh Tirta. Tanpa ragu, dia mengayunkan tongkat itu ke tubuh Damar.

"Aduh ...." Damar menjerit kesakitan. Tubuhnya terlempar ke belakang, lalu dia memuntahkan darah. Dia tak bisa bergerak dalam waktu lama.

Tongkat kayu sebesar lengan itu patah setelah mengenai tubuhnya. Itu menandakan betapa besar kekuatan Tirta.

"Sialan, aku akan melawanmu habis-habisan!" seru Damar. Dia yang malu dan marah, mencoba bangkit dari lantai untuk menyerang Tirta lagi.

Namun, Tirta segera memukulnya lagi. Kali ini, dia mematahkan tulang kakinya. Itu langsung
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé
Commentaires (1)
goodnovel comment avatar
Hans Silalahi
***** mantap lanjut
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Latest chapter

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2091

    Mendengar orang tuanya masih hidup, Elisa merasa senang. Namun, dia khawatir begitu mendengar orang tuanya berada di dalam formasi. Elisa bertanya, "Berada di dalam formasi? Jangan-jangan orang tuaku nggak sengaja terjebak di dalamnya?"Tirta berpikir sejenak sebelum menimpali, "Banyak formasi ditinggalkan di dunia misterius. Sepertinya agak sulit untuk menemukan detail lokasinya. Tapi, seharusnya mudah diselidiki kalau Organisasi Publikasi bisa menemukan petunjuk."Althea menyelidiki lagi, lalu menghibur, "Elisa, kamu nggak usah terlalu khawatir. Formasi itu nggak kuat. Kalau nggak, aku juga nggak bisa menyelidikinya dengan kultivasiku sekarang. Aku perkirakan mereka nggak akan terancam bahaya dalam waktu tiga tahun.""Terima kasih, Althea," balas Elisa. Dia baru mengembuskan napas lega. Waktu tiga tahun sudah cukup untuk mencari semua formasi di dunia misterius.Tirta segera menjamin, "Bi Elisa, aku akan kembali untuk temani kamu cari orang tuamu lagi setelah bertemu Bi Ayu dan lainn

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2090

    Febri terlihat lembut dan segar. Aroma perawan juga tercium dari tubuhnya. Febri menjelaskan, "Setelah Kakak pergi kemarin, aku langsung suruh orang menyelidikinya. Tapi, aku belum dapatkan informasi apa pun karena kejadiannya sudah terlalu lama."Febri menambahkan, "Tapi, Kakak nggak usah khawatir. Beri aku waktu setengah bulan lagi. Aku pasti bisa menemukan informasinya."Tirta menimpali sembari mengernyit, "Setengah bulan? Terlalu lama. Aku sudah meninggalkan dunia misterius."Namun, Tirta juga tahu sulit untuk menemukan petunjuk dalam beberapa hari. Melihat Tirta mengernyit, Febri sangat ketakutan sampai menangis. Dia berbicara terbata-bata, "Kak ... aku ... sudah berusaha suruh orang selidiki. Aku sudah utus 50 lebih orang ... tapi ...."Bahkan Aldari yang berdiri di samping juga berkeringat. Tubuhnya gemetaran.Melihat mereka begitu ketakutan, Tirta yang merasa lucu berujar, "Kenapa kalian takut? Aku nggak akan bunuh kalian. Pelan-pelan selidiki saja. Setelah menemukan informasi,

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2089

    Mendengar perkataan Elisa, Heidi berniat menyanggah. Namun, dia melihat Elisa terus tersenyum saat membicarakan hal ini. Jadi, Heidi mulai curiga.Heidi membatin, 'Jangan-jangan bajingan mesum itu memang sangat baik pada Elisa? Kita pasti bisa memahami sifat seseorang seiring berjalannya waktu. Kalau aku benar-benar memfitnahnya, nanti juga terungkap.'Rombongan terus melanjutkan perjalanan. Mereka yang menunggangi kuda langsung pergi ke pintu masuk untuk meninggalkan dunia misterius di dekat Sekte Kristala.Di tengah perjalanan, jarang terlihat pesilat kuno dunia misterius yang keluar secara berkelompok. Terkadang mereka melihat pesilat kuno, tetapi semuanya tampak ketakutan seperti baru mengalami bencana besar.Elisa menebak di dalam hati, 'Setelah pertarungan di Sekte Mujarab, banyak ketua dan tetua dari berbagai sekte mati. Kemungkinan besar orang-orang ini kabur karena kehilangan perlindungan. Tapi, masih banyak sekte tersembunyi seperti Sekte Mujarab di dunia misterius. Tentu saj

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2088

    Melihat Heidi menggigit bibirnya, Tirta sengaja bertanya, "Kakakku sayang, kenapa kamu nggak bicara lagi?"Heidi tetap tidak bicara. Dia hanya mendesah. "Um ....""Apa? Kak, kamu bilang kamu sangat menyukai rasanya?" tanya Tirta seraya memelotot. Nada bicaranya terdengar terkejut.Namun, jelas-jelas Heidi tidak mengatakan apa pun. Ini hanya cara Tirta untuk memaksa Heidi bicara.Ternyata Heidi memang terjebak. Dia segera menyangkal dengan kesal, "Bajingan mesum ... jangan bicara sembarangan! Aku nggak ...."Tirta tetap bersikeras mendesak Heidi, "Wanita memang suka melontarkan omongan yang bertentangan dengan isi hati mereka. Kalau Kakak menyangkal, itu berarti kamu mengakuinya. Terima kasih, Kak. Aku juga suka berhubungan intim denganmu."Heidi tidak bisa berbicara dengan lancar lagi. Dia memohon, "Um ... bukan. Aku nggak ... suka .... Bajingan mesum ... lepaskan aku ....""Aku paham. Kakak mau aku lepaskan kamu. Sebenarnya Kakak suruh aku memuaskanmu," timpal Tirta.Tirta bukan hanya

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2087

    Setelah mendengar cerita Tirta, Elisa merasa kesal dan juga lucu. Dia mencubit pinggang Tirta sembari berujar, "Pantas saja Kak Ayu bilang kamu banyak akal. Kelihatannya memang benar. Bahkan guruku juga masuk jebakanmu."Kemudian, Elisa juga kepikiran jangan-jangan Heidi membuat Pil Pelupa Cinta untuk dirinya? Tirta tertawa, lalu bercanda, "Bi Elisa, wanita nggak suka kalau pria nggak nakal. Aku juga nggak mau berbohong. Tapi, aku bahkan nggak bisa menyentuh tangan wanita kalau nggak berbohong."Sambil bicara, Tirta memasukkan tangannya ke dalam gaun Elisa dan menggerayangi tubuhnya. Elisa menanggapi, "Kamu juga nggak akan menyentuh tangan wanita kalau diberi kesempatan. Aku sangat memahami sifatmu. Kamu jawab satu pertanyaan lagi. Kalau nggak, aku nggak izinkan kamu menyentuhku."Elisa tidak berani membiarkan Althea melihat ekspresinya. Dia memalingkan wajahnya."Kamu tanya saja, Bi Elisa," sahut Tirta dengan santai. Tangannya yang lain dimasukkan ke dalam baju Althea.Mata Althea mem

  • Dokter Ajaib Primadona Desa   Bab 2086

    Tirta membujuk Heidi, "Kak, apa kamu sudah selesai pertimbangkan? Kultivasimu bisa meningkat dan rasanya juga nyaman. Kesempatan ini sangat langka.""Diam! Biarpun benar, aku juga nggak akan setuju," tegur Heidi. Dia merasa dipermainkan Tirta.Kemudian, Heidi yang marah mendorong Tirta dan berpesan kepada Elisa, "Kamu ikut aku kembali ke kamarku. Ke depannya kamu nggak boleh menghabiskan waktu bersama bajingan mesum ini.""Guru ...," panggil Elisa. Dia tidak melangkah.Tirta tetap berbicara sembari tersenyum, "Kakakku sayang, Bi Elisa nggak rela berpisah denganku. Lebih baik kamu juga tidur di kamar ini saja. Walaupun tempat tidurnya nggak terlalu besar, berdiri juga sama.""Benar-benar bodoh!" bentak Heidi sambil memelototi Elisa. Dia sama sekali tidak melihat Tirta.Heidi bergegas kembali ke kamar sebelah. Awalnya dia tidak ingin berkultivasi Mantra Petani Suci, tetapi sekarang dia ingin membalas dendam kepada Tirta. Tentu saja dia harus berkultivasi mantra itu.Heidi menenangkan dir

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status