Share

Bab 11

"Mas kenal sama perempuan yang baru masuk ke Spesialis Kulit dan Kelamin?”

Pria itu rupanya juga tengah menatap ke arah Eiden dengan tatapan yang mencurigakan.

“Iya teman saya.”

“Ati-ati,” ucapnya seraya menyunggingkan bibir.

Apanya yang hati-hati, perkataannya barusan sungguh memancing penasaran. Aku tak mau ambil pusing dengan urusan Eiden. Aku bahkan sedang menggendong jasad putriku, bagaimana bisa memikirkan orang lain.

“Mari Mas.” Pria itu sudah berjalan lebih dulu, aku jauh tertinggal di belakang, aku lantas mengejarnya.

“Kenapa anda mau menolong saya?” tanyaku.

“Seminggu yang lalu putri saya meninggal dunia.” Laki-laki itu tertunduk, meski begitu kami terus berjalan. Katanya tak baik menunda pemakaman jenazah.

“Innalillahi, saya turut berduka Mas.”

“Mas tenang aja saya enggak akan membawa kabur mobilnya kok.”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status