Share

#011 Kotor yang Dibenci

Author: aisakurachan
last update Last Updated: 2025-08-03 19:07:25

“Pergi, dan jangan pernah menyentuhku lagi!”

Bree membentak lebih keras, karena tahu Rad belum bergerak, dan kemungkinan saat ini sedang menatap punggungnya.

“Aku masih tidak mengerti kenapa kau membenciku.”

Rad akhirnya menunjukkan emosi, nada suaranya terdengar heran. Bree menoleh, menambahkan pandangan benci lain untuknya.

“Tak perlu mengerti! Itu terserah padaku!”

“Hmm… seharusnya tidak begitu. Kau adalah milikku, dan aku tidak melakukan…”

“AKU BUKAN MILIKMU, Pria Brengsek! Kita mungkin menikah, tapi bukan berarti aku milikmu! Kau…Agh!”

Bree berseru karena Rad entah bagaimana sudah mendekat dan menjepit kedua pipi Bree, memaksa Bree menatapnya.

“Aku memilikimu bukan karena pernikahan itu. Kau lupa? Kau tak akan hidup dan bernapas tanpa diriku! Kau milikku karena itu!”

Kesal. Bree kembali melihat wajah kesal Rad. Dia tidak suka dengan kenyataan Bree membencinya.

“Tidakkah kau seharusnya merasa berterima kasih padaku?”

Bree menarik lepas tangan Rad, dan kembali berpaling, meringkuk
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
aisakurachan
Bener banget kak (⁠●⁠♡⁠∀⁠♡⁠) sengaja wkwkwk
goodnovel comment avatar
irma handayani
semua judulnya adalah "yang"
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Duchess : Terlahir Kembali Demi Dendam   Extra 26  - Bujukan yang Mungkin Berhasil

    Abel terlihat tersenyum. “Aku tahu kalian khawatir, tapi tidak perlu. Aku tahu apa yang aku inginkan, dan apa yang ingin aku lakukan. Kalian tahu aku tidak pernah berpikir secara serampangan.” “Memang apa yang ingin kau lakukan?” tanya Rad. Abel mengangkat alis, tersenyum geli. “Bukankah tadi kau tidak ingin tahu apa yang akan aku lakukan?” “Oh ya! Aku lupa! Terserah kau saja!” Rad kembali menarik diri. “Tunggu! Tidak semudah ini, Abel. Apapun yang akan kau lakukan, Amory akan tetap mengincarmu dan mencoba untuk menghisap darahmu saat ini.” Bree mengemukakan fakta yang sepertinya dilupakan oleh Abel. Dia tidak akan bisa mendekati Amory. “Tidak juga. Aku berhasil membujuknya kemarin malam. Yah, walau harus tahu gagal karenaada gangguan.” Abel mengangkat bahu. “Membujuk bagaimana?” Rad lupa lagi pada keinginannya untuk tidak ikut campur. “Aku berhasil membuat Amory tenang selama beberapa saat. Mata hitamnya hampir luruh,” jelas Abel. “Oh! Aku mengerti! Aku mengerti!” Rad langs

  • Duchess : Terlahir Kembali Demi Dendam   Extra 25 - Perasaan yang Sudah Sejak Lama

    “Kau mengatakan Amory hanya menginginkanku sebagai makanan!” Abel belum bisa melepaskan kemungkinan itu, karena itu adalah hal yang amat melukainya. “Kau pikir aku mengarang? Dia sendiri yang mengatakannya padaku. Dia ingin memilikimu sebagai ternak darah! Kalau sekarang telah berubah, aku sendiri tidak mengerti bagaimana atau apa. Seharusnya kau yang bisa menjelaskan padaku bagaimana ini bisa terjadi?” Rad membalik tuduhan. Rad merasa ibunya tak akan berubah tanpa sebab. “Ibuku menjadi tidak bernafsu makan selama berminggu-minggu ini. Kesimpulan ini juga tidak mudah untukku.” Rad geleng mencoba memberi pengertian kepada Abel, agar dia paham jika semua ini bukanlah hal yang diinginkannya, dan dia sudah mencoba berbagai macam cara sebelum sampai pada keadaan ini. “Tapi kenapa kau tidak mengatakannya padaku? Kenapa kau tidak mengatakannya sejak kemarin?” protes Abel. Tentu ingin tahu tentang ini sejak pertama Amory menyerangnya. “Karena menurutku kau akan mati. Kau tidak dengar t

  • Duchess : Terlahir Kembali Demi Dendam   Extra 24 - Perasaan yang Sebenarnya

    “Kau tidak ingin menghilangkan rasa tidak enak itu?” tanya Bree, sambil duduk di samping Rad yang sedang melamun, di teras samping kastil. Sore musim panas hari ini cukup sejuk dan indah. Tapi Rad tidak ada di sana untuk menikmati pemandangan. Dia sedang memikirkan nasib ibunya. Rad berpaling, lalu menarik Bree mendekat sampai menempel, dengan senyum simpul. “Penawaran menggiurkan, tapi aku tak ingin membuatmu lemas.” “Hanya akan sebentar.” Bree memaksa, karena memang dia hanya akan lemas sebentar saja. Perubahan yang menurut Rad amat menggembirakan. Jika manusia biasa akan semakin merasakan candu pada bisa vampir, maka tidak dengan Bree. Dia justru seperti memupuk ketahanan diri. Bree masih terpengaruh oleh bisa Rad—merasa ringan, hangat dan lainnya, tapi terkadang tidak sampai pingsan, terutama saat Rad minum dalam jumlah sedikit. Bree tetap sadar selama Rad menggigitnya. Perubahan positif karena waktu Rad, dan dan Rad sangat berterima kasih untuk itu. Dia tak lagi perlu meng

  • Duchess : Terlahir Kembali Demi Dendam   Extra 23 - Kompromi yang Penuh Kemakluman

    “Rad?” Rome menyahut heran. “Ya. Maaf telah merepotkan.” Rad mencoba untuk terlihat tidak panik. “Apa…” Rome menatap Amory yang pingsan di tangan Rad, dan akhirnya mengenali siapa dia. “Itu ibumu?!” Rome terkejut. Dia tadi menyerang tanpa melihat, karena melihat Abel dalam bahaya. Rad mengangguk dengan wajah serius. “Dia kelaparan, jadi… Aku harap Hunter lain tidak ada yang menjadi korban.” “Tunggu.” Rome memegang kepala, dan memandang sekitar. Kebingungan. Tiga Hunter junior dan tentu Abel tergeletak. Tapi jelas semua hidup. Hunter selain Abel mengerang kesakitan, sedang Abel kini tampak mencoba duduk dengan memegangi tangannya yang jelas patah. “Ini sudah lebih dari sekadar kelaparan… Ini kacau.” “Tapi tidak ada yang mati, jadi ibuku masih bebas.” Rad langsung menyebut fakta yang sudah pasti. Rome terlihat mengeluh. “Memang tidak ada, tapi dia membuat banyak orang terluka.” “Memang, tapi perjanjian tetap mengatakan membunuh manusia, dan saat ini tidak ada yang mati.” Rad

  • Duchess : Terlahir Kembali Demi Dendam   Extra 22 - Bujukan yang Nyaris Berhasil

    Hanya untuk kali ini, serangannya tidak mudah berhasil. Amory yang telah bermata hitam, jauh berbeda dengan yang tadi. Bukan hanya sudah memasuki mode liar, sekarang dia tak lagi harus menahan napas Maka Amory telah menjadi Amory yang biasa, dan lebih ganas. Serangan Hunter Junior yang tadi terlihat begitu ampuh, dan bisa memenangkan pertarungan dengan mudah, kini tidak lagi berarti. Sekejap saja, mereka terlontar dan terlempar ke segala arah. Terpuruk sambil mengerang kesakitan akibat luka yang mengerikan pada tubuh mereka. Cakar Amory menyayat, meneteskan darah merah di rerumputan musim panas. Abel juga ikut menjadi sasaran, hanya saja dia lebih ahli dalam menghindar. Beberapa kali, Abel lolos dari cengkraman tangan bercakar Amory. Dan Abel terus memanggil nama Amory, ingin membuat Amory sadar. Tapi segala usahanya tidak menampakan hasil. Kini mereka hanya tinggal berdua, saling menyerang—Amory menyerang, sedang Abel bertahan dan menghindar. Hal yang semakin lama semakin sul

  • Duchess : Terlahir Kembali Demi Dendam   Extra 21 - Serangan yang Kedua

    “Kalian menjauh darinya!” Abel kini tak peduli lagi, dia mendekati Amory, tapi berhenti dan mengernyit heran, saat melihat Amory mundur menjauh. Abel ingin bertanya kenapa, tapi perhatiannya teralih karena jengkel. Melihat Hunter lain dengan terang-terangan menilai Amory dengan mata penuh nafsu, membuatnya kesal.Jelas saja air liur mereka menetes saat membayangkan bisa membayar Amory untuk menghangatkan ranjang. Amory tangkapan yang menakjubkan, dan bisa diraih dengan uang. “Pantas saja kau posesif. Aku juga akan bersikap sama jika punya teman tidur semolek ini. Berapa harganya? Pasti tidak murah jika wajahnya seperti ini.” “Aku sudah katakan, jangan bicara sembarangan!” bentak Abel. Dia jarang marah, tapi jelas sekarang amat marah saat ini. Abel menyesal membiarkan mereka berpikir Amory adalah wanita bayaran. “Hah? Aku hanya ingin tahu berapa harganya, tidak perlu sampai marah seperti itu!” Hunter yang berada di dekat Amory, kini mengulurkan tangan untuk menyentuh pipinya, tap

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status