Share

BAB 9

Semilir angin malam di tengah lautan, sungguh nyaman. Perasaan tenang yang belum pernah sesempurna malam itu. Ombak tenang, bintang pun cemerlang. Secemerlang sorot mata Elzora hingga diam tak bergeming.

"Ombaknya tenang, tumben." Ucapan Fikri adalah pertanyaan yang entah ditujukan untuk siapa.

"Sering naik kapal ya?" Elzora baru menjawab setelah tertegun beberapa menit.

"Lumayan, hampir satu atau bulan sekali." Balas Fikri.

"Serius? itu mah bukan lumayan tapi sering banget, tugas lo emang harus pergi terus begini ya?"

"Enggak Zo, malahan dosen gue selalu bilang.., kamu akan jadi ahli fotografi yang hebat ketika bisa menyulap tempat biasa jadi luar biasa." Jelasnya.

"Terus kenapa sering banget kelayapan? Padahal cuma buat nyari objek bagus dan sekedar bikin time lapse aja kan?"

"Karena suka."

"Suka?"

"Buat gue, fotografi itu hobi, seni sekaligus jati diri. Embel-embel kata hebat bukan gue banget!"

"Kalo c

Mae Takata

Kemanakah Elzora akan pergi? Kepada siapa hati Elzora akan tertambat? Siapakah sosok pelukis Art Style sesungguhnya? Nantikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut pada BAB selanjutnya :) Happy Reading and STAY TUNE!

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status