Share

Bersama Puluhan Perempuan?

Dan beginilah kami akhirnya, terdiam meratapi apa yang telah terjadi setelah setiap gairah itu dikeluarkan dalam bentuk jerit yang memuncak.

“Udah lega, kan?” tanyaku pada Gladis yang mencengkeram keras ujung selimut.

Dia mengangguk sebagai jawaban. Kulepaskan dekapan dan keluar dari selimut untuk segera mengenakan pakaian.

Tidak. Ini bukan berarti aku telah merusak keintimannya. Pada akhirnya, aku menggunakan cara lain untuk membuat gairah lenyap seketika.

“Kalau gitu, gue balik dulu, ya. Gue ada sesi pemotretan hari ini yang nggak bisa dilewatkan.”

Sebelum berhasil menjejak, dia bangkit dan menyebut namaku. Aku menatapnya, menunggu Gladis kembali membuka mulut.

“Apa … kita akan bertemu lagi setelah ini?”

Dengan senyuman pasti, aku menjawab, “Tentu. Lo bisa menemui gue kapan pun.”

Merupakan hal yang sangat berat sebenarnya untuk berjanji bertemu dengannya lagi. Sebab, aku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status