Share

Tempat Rahasia

Sepulang mengantarkanmu ke rumah. Aku langsung kembali ke apartemen. Jelas sekali bisa kudengar kalau Amara sedang bertengkar dengan Roni. Dan aku mendapati Paco duduk sendirian di tangga seperti biasa. Kasihan sekali anak itu. Amara terlalu sibuk dengan kekasihnya sampai harus melupakan anaknya. Aku tak peduli dengan apa yang mereka lakukan. Aku hanya peduli pada Paco.

"Temanilah Paco!" teriak Amara dari dalam kamar.

"Apa yang Paco butuhkan dariku?"

"Dia butuh seorang yang normal, bukan pemabuk!"

"Ada apa denganmu, memukul dinding? Bereskan masalah kita!"

Teriakan mereka terdengar jelas. Aku langsung duduk disebelahnya Paco. "Aku minta maaf sudah membentakmu," kataku. Aku benar-benar sangat merasa bersalah pada Paco.

"Tidak apa-apa...." jawab Paco.

"Membentak itu salah."

"Semua orang dewasa membentak," Paco melirik pintu kamar apartemennya.

"Orang dewasa memang menyebalkan. Beberapa orang ada yang membentakku juga. Tapi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status