Share

FROM SECRETARY TO WIFEY
FROM SECRETARY TO WIFEY
Penulis: writaitax

Happy family dan sebuah tragedi

"Honey Bee .... Apa kau sudah siap, Sayang?" panggil Tuan Hudson pada putri tunggal kesayangannya.

"Ya, Dad," jawab Bee.

"Hati-hati, Sayang," ucap Nyonya Hudson dan mencium kedua pipi merah sang putri cantiknya.

"Ya, Mom. Doakan aku berhasil," ucap Bee tersenyum bahagia.

"Tentu saja, Sayang. Maaf, mommy tak bisa mengantarmu. Tetapi mommy janji akan langsung melihatmu setelah kegiatan mommy selesai," kata sang mommy.

"Oke, Mom. Bye," jawab Bee dan melambaikan tangannya.

Lalu gadis remaja berumur 15 tahun itu pun pergi bersama sang daddy ke tempat diadakannya audisi ballerina yang pemenangnya akan mendapatkan beasiswa ke Paris.

Sesampainya di sana, Bee langsung bergabung dengan teman-teman dari sekolah akademinya. Bee mengganti bajunya dan menyiapkan penampilannya agar maksimal.

HIngga akhirnya giliran Bee tiba. Dia melakukan semua gerakan dengan sangat sempurna dan indah tanpa kesalahan sama sekali.

Tuan Hudson yang melihatnya dari balik layar tampak menangkah moment itu dengan merekam proses audisi yang dilakukan oleh Bee.

Dia kemudian mengirim video itu pada sang istri yang ikut bahagia karena Bee menyelesaikan audisinya dengan lancar dan mudah.

Seharian itu Tuan Hudson menunggu bersama dengan sang putri untuk menunggu hasil pengumuman audisi. Tampak dari arah luar pintu masuk, Nyonya Hudson masuk dengan terburu-buru.

"Apakah sudah ada hasilnya?" tanya Nyonya Hudson.

"Mom ... Belum, sebentar lagi pengumumannya di share. Aku sangat gugup, Mom," ucap Bee yang kini tangannya menjadi dingin.

Mommy dan daddy Bee tampak memegangi tangan Bee dengan penuh kehangatan dan kasih sayang untuk memberinya semangat.

"Tenanglah, Sayang. Apapun hasilnya, kau sudah melakukan yang terbaik," ucap Nyonya Hudson dengan suaranya yang teduh.

Bee mengangguk dan tersenyum melihat kasih sayang kedua orang tuanya. Dia sangat bersyukur akan hal itu.

Hingga tiba pengumuman di keluarkan dan nama Bee muncul di antara 5 orang yang mendapat beasiswa itu. Bee langsung melompat kegirangan dan memeluk kedua orang tua tersayangnya.

"Mom ... Dad ... Aku sangat bahagia ... I'm very happy. Ini semua berkat kalian. Thank you ... Thank you so much," ucap Bee yang masih memeluk kedua orang tuanya.

"Tidak, Sayang. Ini semua juga dari hasil kerja kerasmu. Kami sangat bangga padamu," ucap sang mommy dan mengusap air mata Bee yang tampak menetes.

"Selamat, Sayang. Daddy yakin kau akan menjadi seorang ballerina yang sangat sukses," kata sang daddy menimpali.

Lalu setelah mengurus proses beasiswanya, mereka pun pulang ke rumah. Bee akan kembali ke asramanya besok pagi. Jadi dia akan menginap di rumah orang tuanya malam ini.

Ya, Bee tinggal di asrama sekolah sejak usianya 10 tahun. Dia memutuskan hal itu untuk lebih giat berlatih balet bersama para pengajarnya dan juga teman-temannya di sekolah khusus balet itu.

Meskipun begitu, Bee tak melupakan pelajaran formalnya. Dia teteap menjadi siswa unggulan di sekolahnya karena kepintaran dan prestasinya itu.

Bee sangat dekat dengan teman-teman di sekolahnya. Mereka saling mendukung dan bersaing secara sehat. Bahkan Bee menganggap temen-temannya sebagai saudaranya sendiri.

Tinggal di asrama membuat dirinya tak pernah kesepian lagi. Karena Bee adalah anak tunggal dan membuatnya sedikit kesepian jika berada di rumah.

Sang mommy tetap mencurahkan perhatiannya pada Bee meskipun sibuk bekerja. Begitu juga dengan sang daddy yang adalah seorang dosen terkenal di universitas ternama di Boston.

-----------------------------

Pagi itu, Bee kembali ke asramanya yang jaraknya sekitar 2 jam dari rumahnya. Teman-temannya menyambut Bee dengan bahagia dan mengucapkan selamat padanya.

"Bee ... Selamat, Gadis nakal. Kau memang pantas mendapatkan beasiswa itu. Aku mendoakan yang terbaik untukmu," ucap Eilish, salah satu teman Bee yang paling dekat dengannya karena mereka tinggal sekamar.

"Thank you, Eil," jawab Bee tersenyum.

Lalu beberapa teman yang lainnya pun tampak memeluk Bee dan mengucapkan selamat pada Bee. Ini merupakan hadiah ulang tahunnya yang akan datang beberapa hari lagi.

Dia ingin merayakannya bersama teman-temannya dan keluarganya nanti. Bee akan menyuruh kedua orang tuanya untuk merayakannya di sini pas akhir pekan.

Jadi dia akan bisa langsung pulang ke rumah bersama kedua orang tuanya nanti setelah acara ulang tahunnya selesai.

Hari-hari dijalani Bee dengan perasaan bahagia. Setahun lagi dia akan menyelesaikan sekolahnya di sini dan akan pindah ke Paris untuk melanjutkan sekolah balet profesionalnya. Dan Bee tak sabar menunggu hari itu datang.

Akhir pekan tiba. Bee mendapatkan ucapan selamat dari kedua orang tuanya melalui panggilan teleponnya.

"Honey ... Happy birthday," ucap kedua orang tuanya bersamaan.

"Thank you, Mom. Kalian adalah berkah terbesar bagiku. Aku tak membutuhkan apa-apa selain mommy dan daddy. I love you," ucap Bee.

"Apakah kau ingin sesuatu, Honey?" tanya Tuan Hudson.

"Hmm, aku ingin kalian ada di sini besok untuk merayakan ulang tahunku. Lalu kita akan pulang bersama nanti ke rumah karena aku meminta izin libur 1 minggu untuk menghabiskan waktuku bersama kalian dan teman-temanku yang lain di sana.," jawab Bee.

"Baiklah, Sayang. Besok kami akan ke sana," jawab sang mommy.

Setelah bicara panjang lebar, akhirnya percakapan mereka selesai dan Bee melanjutkan kegiatannya hari itu. Teman-teman Bee juga memberikan selamat pada Bee.

Karena sikapnya yang ramah dan supel membuat Bee disukai semua orang yang ada di asrama itu. Dia juga tak pelit berbagi ilmu.

Hari minggu pun telah tiba. Siang itu, Nyonya Hudsan tampak datang sendirian tampak sang suami. Tuan Hudson ada seminar mendadak yang tak bisa ditinggalkannya jadi dia tak bisa datang ke sekolah Bee. Dan Bee tak masalah dengan hal itu.

Setelah acara selesai, Bee pun langsung pulang bersama mommynya mengendarai mobil.

"Mom, apakah tidak sebaiknya kita tunggu sampai hujannya reda?" tanya Bee yang melihat cuaca sedikit buruk karena sekarang tampak hujan disertai angin kencang.

"Tidak, Sayang. Akan terlalu malam jika kita menunggu tidak hujan. Ini sudah menjelang malam," jawab Nyonya Hudson yang masih fokus menyetir dengan hati-hati.

Bee hanya mengangguk dan memasang headsetnya lagi untuk mendengarkan musik. Satu jam perjalanan dilalui tanpa hambatan meskipun huja masih turun dengan lebatnya.

Hingga tiba di sebuah tikungan. Tampk truk triailer yang kehilangan kendalinya karena tergellncir akibat jalanan yang licin. Nyonya Hudson membanting setir untuk menghindari tabrakan maut itu.

Tetapi alih-alih selamat dari tabrakan, mobil yang ditumpangi Bee dan mommynya malah jatuh ke dalam jurang yang cukup dalam.

Bee hanya bisa menjerit kencang hingga akhirnya tak ada suara dari mereka berdua.

"Mooomm ..." rintih Bee yang kepalanya sudah penuh dengan darah dan kakinya terjepit mobil yang ringsek bagian depannya.

Bee melihat sang mommy yang sama sekali tak bergerak. Bee mulai menangis dan menjerit histeris.

"MOOOOMMMMM .... NOOOOOOOO ... " Teriak Bee histeris tanpa bisa menggerakkan kaki dan tubuhnya sama sekali.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Puput Gendis
aku hadiroh say...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status