"Honey Bee .... Apa kau sudah siap, Sayang?" panggil Tuan Hudson pada putri tunggal kesayangannya.
"Ya, Dad," jawab Bee."Hati-hati, Sayang," ucap Nyonya Hudson dan mencium kedua pipi merah sang putri cantiknya."Ya, Mom. Doakan aku berhasil," ucap Bee tersenyum bahagia."Tentu saja, Sayang. Maaf, mommy tak bisa mengantarmu. Tetapi mommy janji akan langsung melihatmu setelah kegiatan mommy selesai," kata sang mommy."Oke, Mom. Bye," jawab Bee dan melambaikan tangannya.Lalu gadis remaja berumur 15 tahun itu pun pergi bersama sang daddy ke tempat diadakannya audisi ballerina yang pemenangnya akan mendapatkan beasiswa ke Paris.Sesampainya di sana, Bee langsung bergabung dengan teman-teman dari sekolah akademinya. Bee mengganti bajunya dan menyiapkan penampilannya agar maksimal.HIngga akhirnya giliran Bee tiba. Dia melakukan semua gerakan dengan sangat sempurna dan indah tanpa kesalahan sama sekali.Tuan Hudson yang melihatnya dari balik layar tampak menangkah moment itu dengan merekam proses audisi yang dilakukan oleh Bee.Dia kemudian mengirim video itu pada sang istri yang ikut bahagia karena Bee menyelesaikan audisinya dengan lancar dan mudah.Seharian itu Tuan Hudson menunggu bersama dengan sang putri untuk menunggu hasil pengumuman audisi. Tampak dari arah luar pintu masuk, Nyonya Hudson masuk dengan terburu-buru."Apakah sudah ada hasilnya?" tanya Nyonya Hudson."Mom ... Belum, sebentar lagi pengumumannya di share. Aku sangat gugup, Mom," ucap Bee yang kini tangannya menjadi dingin.Mommy dan daddy Bee tampak memegangi tangan Bee dengan penuh kehangatan dan kasih sayang untuk memberinya semangat."Tenanglah, Sayang. Apapun hasilnya, kau sudah melakukan yang terbaik," ucap Nyonya Hudson dengan suaranya yang teduh.Bee mengangguk dan tersenyum melihat kasih sayang kedua orang tuanya. Dia sangat bersyukur akan hal itu.Hingga tiba pengumuman di keluarkan dan nama Bee muncul di antara 5 orang yang mendapat beasiswa itu. Bee langsung melompat kegirangan dan memeluk kedua orang tua tersayangnya."Mom ... Dad ... Aku sangat bahagia ... I'm very happy. Ini semua berkat kalian. Thank you ... Thank you so much," ucap Bee yang masih memeluk kedua orang tuanya."Tidak, Sayang. Ini semua juga dari hasil kerja kerasmu. Kami sangat bangga padamu," ucap sang mommy dan mengusap air mata Bee yang tampak menetes."Selamat, Sayang. Daddy yakin kau akan menjadi seorang ballerina yang sangat sukses," kata sang daddy menimpali.Lalu setelah mengurus proses beasiswanya, mereka pun pulang ke rumah. Bee akan kembali ke asramanya besok pagi. Jadi dia akan menginap di rumah orang tuanya malam ini.Ya, Bee tinggal di asrama sekolah sejak usianya 10 tahun. Dia memutuskan hal itu untuk lebih giat berlatih balet bersama para pengajarnya dan juga teman-temannya di sekolah khusus balet itu.Meskipun begitu, Bee tak melupakan pelajaran formalnya. Dia teteap menjadi siswa unggulan di sekolahnya karena kepintaran dan prestasinya itu.Bee sangat dekat dengan teman-teman di sekolahnya. Mereka saling mendukung dan bersaing secara sehat. Bahkan Bee menganggap temen-temannya sebagai saudaranya sendiri.Tinggal di asrama membuat dirinya tak pernah kesepian lagi. Karena Bee adalah anak tunggal dan membuatnya sedikit kesepian jika berada di rumah.Sang mommy tetap mencurahkan perhatiannya pada Bee meskipun sibuk bekerja. Begitu juga dengan sang daddy yang adalah seorang dosen terkenal di universitas ternama di Boston.-----------------------------Pagi itu, Bee kembali ke asramanya yang jaraknya sekitar 2 jam dari rumahnya. Teman-temannya menyambut Bee dengan bahagia dan mengucapkan selamat padanya."Bee ... Selamat, Gadis nakal. Kau memang pantas mendapatkan beasiswa itu. Aku mendoakan yang terbaik untukmu," ucap Eilish, salah satu teman Bee yang paling dekat dengannya karena mereka tinggal sekamar."Thank you, Eil," jawab Bee tersenyum.Lalu beberapa teman yang lainnya pun tampak memeluk Bee dan mengucapkan selamat pada Bee. Ini merupakan hadiah ulang tahunnya yang akan datang beberapa hari lagi.Dia ingin merayakannya bersama teman-temannya dan keluarganya nanti. Bee akan menyuruh kedua orang tuanya untuk merayakannya di sini pas akhir pekan.Jadi dia akan bisa langsung pulang ke rumah bersama kedua orang tuanya nanti setelah acara ulang tahunnya selesai.Hari-hari dijalani Bee dengan perasaan bahagia. Setahun lagi dia akan menyelesaikan sekolahnya di sini dan akan pindah ke Paris untuk melanjutkan sekolah balet profesionalnya. Dan Bee tak sabar menunggu hari itu datang.Akhir pekan tiba. Bee mendapatkan ucapan selamat dari kedua orang tuanya melalui panggilan teleponnya."Honey ... Happy birthday," ucap kedua orang tuanya bersamaan."Thank you, Mom. Kalian adalah berkah terbesar bagiku. Aku tak membutuhkan apa-apa selain mommy dan daddy. I love you," ucap Bee."Apakah kau ingin sesuatu, Honey?" tanya Tuan Hudson."Hmm, aku ingin kalian ada di sini besok untuk merayakan ulang tahunku. Lalu kita akan pulang bersama nanti ke rumah karena aku meminta izin libur 1 minggu untuk menghabiskan waktuku bersama kalian dan teman-temanku yang lain di sana.," jawab Bee."Baiklah, Sayang. Besok kami akan ke sana," jawab sang mommy.Setelah bicara panjang lebar, akhirnya percakapan mereka selesai dan Bee melanjutkan kegiatannya hari itu. Teman-teman Bee juga memberikan selamat pada Bee.Karena sikapnya yang ramah dan supel membuat Bee disukai semua orang yang ada di asrama itu. Dia juga tak pelit berbagi ilmu.Hari minggu pun telah tiba. Siang itu, Nyonya Hudsan tampak datang sendirian tampak sang suami. Tuan Hudson ada seminar mendadak yang tak bisa ditinggalkannya jadi dia tak bisa datang ke sekolah Bee. Dan Bee tak masalah dengan hal itu.Setelah acara selesai, Bee pun langsung pulang bersama mommynya mengendarai mobil."Mom, apakah tidak sebaiknya kita tunggu sampai hujannya reda?" tanya Bee yang melihat cuaca sedikit buruk karena sekarang tampak hujan disertai angin kencang."Tidak, Sayang. Akan terlalu malam jika kita menunggu tidak hujan. Ini sudah menjelang malam," jawab Nyonya Hudson yang masih fokus menyetir dengan hati-hati.Bee hanya mengangguk dan memasang headsetnya lagi untuk mendengarkan musik. Satu jam perjalanan dilalui tanpa hambatan meskipun huja masih turun dengan lebatnya.Hingga tiba di sebuah tikungan. Tampk truk triailer yang kehilangan kendalinya karena tergellncir akibat jalanan yang licin. Nyonya Hudson membanting setir untuk menghindari tabrakan maut itu.Tetapi alih-alih selamat dari tabrakan, mobil yang ditumpangi Bee dan mommynya malah jatuh ke dalam jurang yang cukup dalam.Bee hanya bisa menjerit kencang hingga akhirnya tak ada suara dari mereka berdua."Mooomm ..." rintih Bee yang kepalanya sudah penuh dengan darah dan kakinya terjepit mobil yang ringsek bagian depannya.Bee melihat sang mommy yang sama sekali tak bergerak. Bee mulai menangis dan menjerit histeris."MOOOOMMMMM .... NOOOOOOOO ... " Teriak Bee histeris tanpa bisa menggerakkan kaki dan tubuhnya sama sekali.Kenangan buruk itu, begitu membekas dalam di ingatan Bee meskipun sudah 9 tahun berlalu. Kini Bee menjalani hidupnya dengan datar dan mengikuti alur takdir akan membawanya ke mana.Bee bekerja sebagai asisten kedua dari seorang CEO tampan bernama Zinc Arkensmith, salah satu jajaran keluarga konglomerat dan pebisnis yang cukup berpengaruh di New York.Karena kecelakaan parah waktu dia masih remaja membuat kakinya patah dan memupuskan impiannya menjadi seorang balerina profesional.Dan kecelakaan itu juga merenggut nyawa sang ibu. Kecelakaan itu begitu membuat trauma bagi Bee hingga dia harus menjalani terapi selama 2 tahun untuk mengatasi traumanya.Sampai sekarang pun, Bee selalu menghindari perjalanan dengan mobil ketika ada hujan badai. Dia terlalu takut akan hal itu. Meskipun sudah bisa mengatasinya, tetapi Bee memilih untuk menghindarinya karena dia akan terkena serangan panik ringan jika dalam situasi seperti itu.Setelah k
Bee memasuki apartemennya yang mewah. Apartemen yang ditempatinya sekarang adalah pemberian dari perusahaan atas kinerjanya yang bagus. Kehidupan Bee tergolong sukses dan termasuk dalam golongan kelas atas. Setiap hari Bee melakukan rutinitas yang sama. Dan itu membuat hidupnya sangat monoton. Benar-benar flat. Tak ada passion dalam hidupnya selain bekerja dan bekerja.Ya, begitulah Bee menghabiskan waktunya setiap hari. Tak ada yang spesial di dalam hidupnya kecuali tabungannya yang semakin hari semakin bertambah dengan jumlah yang lumayan fantastis.Berbeda dengan sang bos, Zinc. Dengan wajah tampan dan harta yang dimilikinya, tidak sulit untuk membuat para wanita mengejar-ngejarnya.Kekecewaannya pada hubungan masa lalunya, membuat Zinc selalu bergonta ganti pacar.Rata rata kekasihnya berasal dari kalangan artis, anak konglomerat serta pebisnis sukses yang bergaya glamour.Zinc tak pernah serius menjalin hubungan deng
Setelah membersihkan kamar si triplet, Bee mencuci wajah canyiknya di kamar mandi. Si triplet benar benar mengeluarkan semua bakat yang dimilikinya dan di aplikasikan pada wajah Bee yang cantik. Bee tersenyum memandang wajahnya di cermin. Sudah lama dia tidak tersenyum alami seperti ini. Bee tersenyum hanya ketika menyangkut pekerjaan kantornya contohnya ketika bertemu klien perusahaan. Meskipun hanya tersenyum seadanya saja dan dia melakukannya karena kewajiban. Setelah membersihkan wajahnya Bee segera ke kamarnya yang tadi sudah ditunjukkan oleh pelayan. Zinc yang baru saja keluar dari ruang kerjanya, berpapasan dengan Bee yang akan menuju kamarnya. Zinc melihat penampilan Bee yang berbeda dari biasanya. Rambut coklatnya tergerai indah.Tanpa mengenakan kacamata, Zinc dapat melihat dengan jelas warna asli mata Bee yang berwarna biru terang meneduhkan. 'Cantik,' pikir Zinc. "Bagaimana mereka? Apa kau ker
Setelah seharian bermain di taman hiburan, mereka berlima pun bersiap pulang. Sebelum pulang ke mansion, Zinc mengajak ketiga gadis berisik itu makan malam di restoran, bersama Bee juga tentunya. "Apa kalian senang?" tanya Zinc. "Tentu saja kami sangaaaat senang. Terima kasih, Uncle ... Mommy dan daddy jarang mengajak kami bermain, karena mereka selalu sibuk ke luar negeri," ucap Zalina sendu. "Alangkah senangnya jika kami bisa tinggal bersama uncle Zinc dan aunty Bee disini," timpal Zeta. "Hei itu ide yang bagus, Zeta. Ayo kita katakan ide ini pada mommy," ucap Zoya semangat. "Kalian ini ... Uncle akan pusing setiap hari jika kalian tinggal bersama uncle," kata Zinc. Si triplet kompak cemberut mendengar jawaban sang paman. "Kalau begitu kami akan tinggal dengan aunty Bee saja. Aunty mau kan?" ucap Zalina dengan puppy eyesnya. "Tidak bisa, Sayang. Aunty harus bekerja. Tapi jika aunty libur, kalian boleh menginap di apartemen aunty," ucap Bee lembut. "Benarkah, Aunty? Bolehk