Share

CHAPTER 45 (Bayi Itu Telah Pergi Untuk Selamanya)

Omar mondar-mandir di depan ruang UGD dalam keadaan panik. Mulutnya terlihat sedang merapalkan sesuatu dengan kedua tangan yang mengepal. Dia berharap keadaan Fatma dan janinnya baik-baik saja.

Ceklek ...

Pintu ruang unit gawat darurat terbuka, menampilkan dua orang tenaga kesehatan mengenakan seragam putih yang kemudian menghampiri Omar. "Tuan, istri Anda harus segera mendapatkan tindakan operasi. Plasentanya pecah dan harus segera diangkat secepat mungkin. Jika tidak, bisa membahayakan nyawanya. Kami memohon maaf sebesar-besarnya karena tidak bisa menyelamatkan bayi yang dia kandung," ucap salah satu perawat.

"Kami membutuhkan tanda tangan Anda untuk menyetujui tindakan yang akan kami lakukan." Perawat yang lain ikut menimpali.

***

"Omar!" Dari arah koridor terlihat Nyonya Adeline berjalan dengan langkah cepat menghampiri keberadaan Omar. Wajah tuanya terlihat panik, namun masih terlihat aura kecantikannya yang mendominasi. Pantas saja kedua

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status